Anda di halaman 1dari 4

LEARNING LOG

Jenis Media dan Pembelajaran Online

Oleh

Nurul Rahma

(20500119030)

Pada pertemuan kali ini, tepatnya hari rabu tanggal 4 November 2020 pukul 07.00-08.40 WITA,
sama dengan pertemuan sebelumnya kami juga melaksanakan perkuliahan meskipun secara
daring/online. Pada perkuliahan hari ini kami melakukan diskusi yang dibawakan atau di
presentesikan oleh kelompok 5 dengan tema “Jenis Media dan Pembelajaran Online” yang
beranggotakan 3 orang yaitu Annisa Tri Damayanti, Fazat Rofiah Ramadhani, dan Mutmainnah
Jusli.

Perkuliahanpun di buka oleh saudari Annisa Tri Damayanti selaku moderator sekaligus anggota
dari kelompok yang akan mempresentasikan hasil makalah dan power point dengan
menggunakan Whatsapp sebagai media belajar untuk melakukan diskusi. Para pemateri dari
kelompok yang bertugas tersebut mengirimkan penjelasan mereka berupa voice note. Setelah itu
moderator memberikan waktu kepada partisipan diskusi untuk menyimak dengan baik penjelasan
dan isi dari makalah serta power point yang telah dikirim oleh anggota kelompok yang bertugas
melakukan presentase.

Adapun isi dari penjelasan kelompok 5 yaitu membahas mengenai pengertian teknologi dan
media pembelajaran serta pembelajaran online. Dimana Teknologi berasal dari Bahasa Yunani,
yaitu Technologia menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan
sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata Teknologi berarti skill, science
atau keahlian, keterampilan, dan ilmu. Teknologi berasal dari kata Greek “techno-logia”, yaitu
techne yang berarti seni, keahlian atau kerajinan, atau keterampilan. Sedangkan, logia adalah
sebuah pengetahuan tentang membuat sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Jadi, teknologi pendidikan adalah suatu penerapan teknologi yang mendukung kegiatan
pendidikan atau pengajaran sebagai alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
belajar manusia.

Secara umum, teknologi memiliki fungsi utama yaitu membantu manusia menyelesaikan
pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Namun kelebihan-kelebihan tersebut dapat dispesifikkan
menjadi beberapa macam kelebihan, antara lain : Mampu meningkatkan minat pelajar terhadap
mata pelajaran. Transfer informasi lebih utuh. Hasil inovasi dan teknologi akan merangsang
pelajar untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam
yang menjadi objek kajian dalam belajar.

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamakdari kata menyalurkan atau
memperjela suatu pesan dapat disebut sebagai media. medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Modêö adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepenerima pesan. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merengsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Media pembelajaran adalah media yang dirancang secara khusus untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga terjadinya proses pembelajaran. Media
pembelajaran memuat informasi yang dapat berupa pengetahuan maupun menjadi sarana bagi
siswa untuk melakukan aktivitas belajar (membaca, mengamati, mencoba, mengerjakan soal,
menjawab pertanyaan, dan lain-lain). Media pembelajaran bukan sekedar benda fisik, namun
segala sesuatu yang sudah berisi materi pembelajaran, sehingga memungkinkan seseorang
memanfaatkannya untuk belajar guna memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau perubahan
sikap (Sahid, 2010). Pemanfaatan media adalah penggunaan secara sistematis dari sumber
belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara peserta didik
dengan bahan belajar atau sistem pembelajaran.

Istilah media mengacu pada segala sesuatu yang berfungsi untuk membawa dan menyampaikan
informasi antara sumber dan penerima informasi. Misalnya video, televisi, bahan cetak,
computer, dan instruktur dianggap sebagai media karena berfungsi membawa pesan untuk tujuan
pembelajaran. Tujuan media adalah untuk memfasilitasi berlangsungnya komunikasi.
Adapun secara khusus, media pembelajaran digunakan dengan tujuan untuk memberikan
pengalaman belajar yang berbeda dengan bervariasi, sehingga merangsang minat siswa untuk
belajar. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi. Menciptakan
situasi belajar yang menyenangkan dan tidak mudah dilupakan oleh siswa. Menjadikan belajar
lebih efektif, efisien, dan bermaksa. Memberikan motivasi belajar kepada siswa. Menjadikan
belajar sebagai kebutuhan.

Secara umum, pembelajaran online sangat berbeda dengan pembelajaran secara konvensional.
Pembelajaran online lebih menekankan pada ketelitian dan kejelian siswa dalam menerima dan
mengolah informasi yang disajikan secara online.

Online learning dapat dirumuskan sebagai “a large collection of computers in networks that are
tied together so that many users can share their vast resources” (Williams, 1999). Pengertian
online learning meliputi aspek perangkat keras (infrastruktur) berupa seperangkat komputer yang
saling berhubungan satu sama lain dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan data, baik
berupa teks, pesan, grafis, maupun suara. Dengan kemampuan ini online learning dapat diartikan
sebagai suatu jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya
keseluruh penjuru dunia.

E-Learning sendiri merupakan salah satu bentuk dari konsep Distance Learning. Bentuk e-
Learning sendiri cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi ilmu pengetahuan yang dapat
dikatakan sebagai situs e-Learning. Jadi e-Learning atau Internet enabled learning
menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar. E-Learning
merupakan proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan
penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar.

Rosenberg (2001:3) mengkategorikan e-Learning dalam tiga kriteria dasar, yaitu (1) E-Learning
bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau
memunculkan kembali, mendistribusikan dan sharing pembelajaran serta informasi. Kriteria ini
sangatlah penting dalam e-learning, sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan
absolute. (2) E-Learning dikirimkan kepada pengguna melalui teknologi komputer dengan
menggunakan standar teknologi internet. (3) E-Learning terfokus pada pandangan pembelajaran
yang paling luas, solusi pembelajaran yang mengungguli paradigma tradisional dalam
pembelajaran.

E-Learning mempermudah interaksi antara siswa dengan bahan atau materi pelajaran. Demikian
juga interaksi antara siswa dengan guru maupun antara sesama siswa. Siswa dapat saling berbagi
informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan
pengembangan diri siswa.

Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran


dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat
dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.

Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu : (1) Strategi Pembelajaran Deduktif (strategi pembelajaran yang dillakukan dengan
mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan). (2) Strategi
Pembelajaran Induktif (Strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkret).

Model pembelajaran berbasis teknologi informasi dengan menggunakan e- learning berakibat


pada perubahan budaya belajar dalam kontek pembelajarannya. Setidaknya ada empat komponen
penting dalam membangun budaya belajar dengan menggunakan model e-learning di sekolah,
keempat komponen itu, di antaranya (1) Peserta didik dituntut secara mandiri dalam belajar
dengan berbagai pendekatan yang sesuai agar siswa mampu mengarahkan, memotivasi,
mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. (2) Pendidik mampu mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan memfasilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal-hal
yang dibutuhkan dalam pembelajaran. (3) Tersedianya infrastruktur yang memadai. Serta, (4)
Adanya administrator yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi pelajaran.

Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu konsep pembelajaran yang mungkin dapat dikatakan
relatif sudah lama dikembangkan, walaupun PJJ dibandingkan dengan jalyr formal atau
tradisional dapat dikatakan lebih mudah. Salah satu dampak dari Pandemi Covid-19 ini adalah
terjadi transformasi media pembelajaran yang dulu lebih banyak menggunakan sistem tatap
muka di dalam kelas. Tetapi, karena adanya Pandemi Covid-19 yang penularannya secara cepat
melalui kontak langsung dengan penderita, maka dilarang mengadakan perkumpulan. Dunia
pendidikan juga kena imbas, maka pembelajaran dilakukan secara online.

Anda mungkin juga menyukai