Komprehensif
5115134284
FAKULTAS TEKNIK
2018
HALAMAN PERYATAAN
1. Karya tulis komprehensif saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan dan rumusan saya sendiri dengan
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
4. Peryataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam peryataan ini, maka saya
diperoleh karna karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
Jakarta…………………...
NIM : 5115134284
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. tuhan yang maha kuasa serta
Ganjil Paket Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di SMK IPTEK Jakarta”
telah selesai disusun. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Massus Subekti, S.Pd., M.T selaku Kepala Program Pendidikan Teknik
Elektro
4. Bapak M.Ardoni Efendi (Alm) dan ibu Musinah selaku orang tua penulis yang
5. Kakak Siti chotimah, Desi anggraeni, dan adik kandung saya wisnu prabowo
Ivan, Raja, Rheo, Ikhsan Dan DK Corporate; Fajar, Zulfikar, Rian, Pulung.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu yang membantu penyusunan
makalah Komprehensif ini dapat selesai. Kritik dan saran sangat diharapkan
guna membantu membangun makalah komprehensif ini menjadi lebih baik lagi.
iii
Semoga Makalah komprehensif ini dapat berguna baik untuk civitas akademika
kekurangan jauh dari kata sempurna, maka penulis mohon maaf apabila terdapat
kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun penulisan. Akhir kata, penulis
Penyusun,
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
Riky Tri Handoko, Learning Planning Electric Power Installation Class XI Odd
Semester Electric Power Installation Engineering Expertise Package at SMK
IPTEK Jakarta. Comprehensive, Jakarta, Electrical Engineering Education
Program, Faculty of Engineering, Jakarta State University, 2019.
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
pada pemberdayaan semua potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
kompetensi dalam kehidupan. Potensi yang terkait dengan aspek sikap (afektif),
dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Perencanaan yang dilakukan dengan baik maka setengah dari keberhasilan sudah
pembelajaran berperan untuk mengarahkan suatu proses atau cara yang digunakan
guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya
pengajaran. Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang
bagaimana cara menyajikan materi kepada peserta didik secara baik sehingga
1
2
diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Di samping itu masalah yang sering
pelajaran Instalasi Tenaga Listrik Paket Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
belajar peserta didik masih rendah dalam aspek kognitif. Hal ini dibuktikan dari
nilai ulangan tengah semester yang diperoleh terdapat peserta didik yang telah
Ketuntasan Minimal).
mengajar mata pelalajaran Instalasi Tenaga Listrik di SMK IPTEK Jakarta peserta
didik hanya belajar di saat tatap muka, peserta didik menjadi sangat tergantung pada
penjelasan guru, sedangkan dalam kegiatan praktikum peserta didik hanya sekedar
melaksanakan praktik berdasarkan job sheet tetapi tidak paham apa yang
yang kuat pada materi yang di praktikkan. Hal tersebut menjadikan peserta didik
kurang memahami materi dari mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik yang
termasuk jenis mata pelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang cukup
agar peserta didik dapat menerima pembelajaran dengan baik guna mencapai tujuan
pembelajaran peserta didik pada mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik adalah
baru dan berpikir kritis bagi peserta didik. Selain itu, menggunakan metode
setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir dan sesuatu yang
harus dimengerti peserta didik, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari
buku-buku saja. Metode pembelajaran problem solving adalah strategi yang dapat
masalah mana yang paling relevan dengan tujuan pembelajaran, membuat rumusan
hasil belajar peserta didik Kelas XI Paket Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik di SMK IPTEK Jakarta. Penggunaan metode pembelajaran ini tidak
4
lepas dari jenis kompetensi pembelajaran yang diajarkan yakni (Kompetensi Dasar
3.2) Memahami gambar kerja (rancangan) pemasangan instalasi tenaga listrik satu
fasa. (Kompetensi Dasar 4.2) Menggambar Instalasi tenaga listrik satu fasa.
Pada pembelajaran ini peserta didik didorong untuk menggali jawaban dari
melalui buku, internet, ensiklopedia, modul, job sheet dan lain sebagainya yang
Kelas XI Semester Ganjil Paket Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK
IPTEK Jakarta.
Problem Solving pada Kelas XI Paket Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
ganjil paket keahlian teknik instalasi tenaga listrik di SMK IPTEK Jakarta dibatasi
instalasi tenaga listrik satu fasa. (Kompetensi Dasar 4.2) Menggambar Instalasi
Tenaga Listrik dengan menggunakan metode problem solving pada kelas XI Paket
perencanaan metode pembelajaran yang tepat bagi peserta didik dan dapat
Instalasi Tenaga Listrik SMK IPTEK Jakarta dan juga guru-guru yang lain tentang
komprehensif selanjutnya
BAB II
2.1.1 Perencanaan
imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi
dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan
perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam
lainnya, Perencanaan yakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan
dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna
yang telah ditetapkan (Uno, 2009: 2). Hal senada juga dikemukaan oleh Oemar
metode, atau dengan kata lain cara mencapai tujuan. Proses perencanaan merupakan
adalah suatu cara yang digunakan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan
baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif dan memperhatikan peluang
7
8
2.1.2 Pembelajaran
Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:11) pembelajaran adalah suatu proses
yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus
dilakukan oleh siswa, mengajar beroreantasi pada apa yang harus dilakukan oleh
guru sebagai pemberi pelajaran. Artinya pembelajaran sebagai proses belajar yang
meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Selain itu menurut Cecep Kustandi dan
guru/pengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman. Kata
“diubah” merupakan kata kunci pendapatnya Whitaker sehingga dari kata tersebut
secara sadar melalui suatu program yang disusun untuk menghasilkan perubahan
bahwa Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen
yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk menciptakan kondisi yang
kondusif agar terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru, peserta
terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana penyampaian
suatu pokok atau satuan bahasan tertentu dalam satu mata pelajaran (Sri Anitah
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus
pembelajaran.
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Instalasi Tenaga Listrik SMK IPTEK Jakarta adalah penjabaran silabus yang
mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar isi. RPP digunakan
laboratorium.
2.1.4 Silabus
berikut; Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu
dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati”. Dapat
listrik satu fasa. (Kompetensi Dasar 4.2) Menggambar Instalasi tenaga listrik satu
fasa.
dan hari efektif dalam setiap semester pada satu tahun ajaran. Rencana alokasi
waktu berfungsi untuk mengetahui beberapa jam waktu efektif yang tersedia untuk
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran dalam satu tahun ajaran. Hal ini
2.1.7 Indikator
tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.
12
daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang
dapat diukur sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat
penilaian.
listrik paket keahlian teknik instilasi tenaga listrik di SMK IPTEK Jakarta
3.2.1 Menyebutkan fungsi dari komponen pengaman pada instalasi tenaga 1 fasa.
3.2.2 Menjelaskan Prinsip kerja komponen pengaman pada instalasi tenaga 1 fasa.
4.2.4 menggambarkan rangkaian sistem kendali semi otomatis motor listrik 1 fasa
suatu kombinasi dari berbagai aturan yang dapat digunakan dalam upaya mengatasi
13
situasi atau keadaan yang baru ditemui. Pemecahan masalah bukan hanya sekedar
suatu bentuk kemampuan menerapkan suatu aturan yang sudah dikuasai melalui
seperangkat aturan yang lebih tinggi. Kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik
dalam memecahkan suatu masalah sangatlah penting artinya bagi dirinya saat ini
pemecahan masalah dalam batasan tertentu dapat dibentuk melalui bidang studi dan
disiplin ilmu yang diajarkan. Dalam tipe belajar Gagne, belajar dengan metode
pemecahan masalah ada pada urutan kedelapan. Cara belajar metode ini akan
menghasilkan suatu prinsip yang dapat digunakan dalam pemecahan suatu masalah.
kaidah atau konsep sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu kaidah yang lebih
tinggi yang oleh Gagne disebut “higher-order rule” dan kerap sebagai hasil
berpikir.
(PS) adalah metode instruksional yang menantang peserta didik agar belajar untuk
belajar bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang
nyata”. Hanlie Murray, Alwyn Olivier dan Pier Human dalam buku Miftahul Huda
Solving Learning) merupakan salah satu dasar teoritis dari berbagai strategi
masalah, materi pembelajaran tidak terbatas pada buku saja tetapi juga bersumber
dengan bersama-sama atau individu namun tetap dalam dampingan guru. Dengan
metode pembelajaran ini guru menuntun dan membimbing peserta didik didalam
banyak pengalaman.
peserta didik.
secara ilmiah.
15
generalisasi, dan mengaplikasikan temuan kedalam situasi baru. Metode ini secara
dalam metode problem solving menurut Abdul Majid (2008: 143) adalah sebagai
berikut:
a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini tumbuh dari
Peserta didik dengan bimbingan dari guru menentukan masalah yang akan
hangat yang memiliki hubungan dengan ekonomi serta harus menarik untuk
dipecahakan.
sebab-sebab masalah, serta menganalisis berbagai faktor, baik faktor yang bisa
masalah. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam diskusi kelompok kecil, hingga
terbaik.
Problem Solving untuk peserta didik yang belum mampu berpikir tingkat tinggi
sebagai berikut:
menyelesaikan permasalahan.
Langkah D
masalah
observasi.
(pemecahan masalah).
masalah.
penyelesaian masalah
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas.
tabel 2.1 guru bertindak sebagai penopang. Guru membimbing peserta didik dalam
akhirnya guru mengadakan diskusi setelah peserta didik mencapai tujuan belajar.
masing. Berikut Kelebihan dan kekurangan metode problem solving yang dikutip
cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti peserta didik, bukan
siswa dengan guru. Pada kurikulum 2013 silabus disusun berdasarkan standar isi
pokok, pembelajaran, alokasi waktu dan juga evaluasi pembelajaran sebagai acuan
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi serta dijabarkan lebih jelas
memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis serta fisik untuk mengikuti proses
disiplin).
serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian, sesuai
24
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti dilakukan secara sistematis serta sistematik melalui proses eksplorasi,
a. Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
pembelajaran.
tertulis.
kolaboratif.
25
maupun kelompok.
Kegiatan konfirmasi dalam kegiatan konfirmasi hal yang dilakukan guru meliputi:
a. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk tulisan,
3. Kegiatan penutup
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam kegiatan penutup,
guru:
rangkuman/kesimpulan pelajaran.
26
peserta didik.
2.1.10 Penilaian
dilakukan guru untuk mengetahui mutu soal yang tela ditulis. Kegiatan ini
peserta didik guna membuat keputusan tentang setiap peniaian. Penilaian atau
penskoran pada soal pilihan ganda menggunakan ketetapan bahwa Skor 1 diberikan
apabila jawaban benar dan Skor 0 diberikan apabila jawaban salah. Penskoran nilai
Penskoran ini dilakukan dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar
mendapat nilai 1, sehingga untuk mengetahui jumlah perolehan skor peserta didik
adalah dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab dengan benar. Berikut
rumus penghitungannya:
dimulai dari ranah pengetahuan (kognitif) yaitu dengan mempelajari teori – teori
terkait instalasi tenaga listrik dan secara keterampilan (psikomotorik) yaitu dengan
tenaga listrik 1 fasa berdasarkan standar kesehatan dan keselamatan kerja, siswa
Dalam mempelajari mata pelajaran ini siswa mempelajari beberapa materi pokok
yang ada pada mata pelajaran instalasi tenaga listrik antara lain; menerapkan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik di akan dilaksanakan di SMK IPTEK Jakarta yang
berada di Jl.Raya pulogebang No.99 Cakung, Jakarta Timur dan akan dilaksanakan
3.2 Silabus
Kelas XI
28
29
wawasan kemanusiaan,
memecahkan masalah.
SILABUS
NAMA SEKOLAH : SMK IPTEK JAKARTA
MATA PELAJARAN : Instalasi Tenaga Listrik
KELAS/SEMESTER : XI / 1
ALOKASI WAKTU : 12 x 45 Menit
ALOKASI
MATERI WAKTU
KEGIATAN SUMBER
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARA PENILAIAN
PEMBELAJARAN T BELAJAR
N TP PI
M
3.2 Memahami gambar 3.2.1 Komponen Mengamati : Test 8 - Modul
kerja (rancangan) Menyebutkan pengaman Macam- macam Tiindakan Buku
pemasangan instalasi Komponen Pada instalasi tenaga komponen pengaman Test manual
tenaga listrik satu fasa Instalasi Sistem listrik 1 fasa ( instalasi listrik 1 fasa Tertulis Internet
Kendali Motor MCB, TOR) Macam- macam
Listrik 1 Fasa. Komponen – komponen dan symbol
3.2.2 komponen pada rangkaian
Menyebutkan pendukung instalasi tenaga 1 fasa
Type -Type instalasi tenaga Bentuk dan fungsi dari
Pengendalian listrik 1 fasa masing – masing
Motor Listrik 1 (kontaktor,tombol komponen instalasi
Fasa. tekan,penghantar tenaga listrik 1 fasa
3.2.3 listrik,lampu Menanya :
Menjelaskan indiktator, panel Mengkondisikan
Prinsip Kerja box) situasi belajar untuk
Komponen Pada tipe – tipe membiasakan
Instalasi Tenaga 1 pengendalian mengajukan
Fasa pertanyaan
32
ALOKASI
MATERI WAKTU
KEGIATAN SUMBER
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARA PENILAIAN
PEMBELAJARAN T BELAJAR
N TP PI
M
mortor listrik 1 secara aktif dan
fasa mandiri tentang
gambar simbol –
simbol yang tersedia.
Mengesplorasi :
Mengumpulkan data
yang di pertenyakan
untuk kemudian
dipergunakan untuk
menjawab pertanyaan
– pertanyaan yang
diajukan oleh guru
4.2 Menggambar Instalasi 4.2.1 Menggambarkan Gambar dan Mengasosiasi Test 4 -
tenaga listrik satu fasa Simbol - Simbol simbol komponen Mengkatagorikan Tiindakan (8) Jobsheet
Komponen Instalasi instalasi motor data kemudian Test Modul
Sistem Kendali Motor listrik 1 fasa menentukan Tertulis Buku
Listrik 1 Fasa Gambar sistem hubungan nya manual
4.2.2 Menggambarkan kendali manual selanjutnya internet
Rangkaian Sistem dan semi otomatis disimpulkan sesuai
Kendali Motor Listrik motor listrik 1 urutan dari mulai
1 Fasa fasa yang sederhana
sampai yang
kompleks untuk
kemudian
33
ALOKASI
MATERI WAKTU
KEGIATAN SUMBER
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARA PENILAIAN
PEMBELAJARAN T BELAJAR
N TP PI
M
dipergunakan sebagai
dasar memjawab soal
serta membuat
gambar terkait
instalasi tenaga listrik
1 fasa
Mengkomunikasikan
Menyampaikan
hasil
konseptualisasi
tentang prinsip
kerja sistem
kendali motor
listrik 1 fasa
melalui gambar
kerja
Keterangan :
TM : Tatap Muka
PS : Praktik di Sekolah (2 jam praktik di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka)
PI : Praktik di Industri (4 jam praktik di DU/DI setara dengan 1 jam tatap muka)
Jakarta,
Penyusun
( )
34
Tingkat
Kompetensi Indikator Nomor Jumlah
Pertemuan Pengetahuan
Dasar Penilaian Soal Soal
C1 C2 C3
3.2.1Menyebutkan
Komponen Pada
Pertemuan 1 Instalasi Sistem V 1 1
3.2 Komponen Instalasi Tenaga 1 Kendali Motor
A. Kompetensi Inti:
KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
3.2 Memahami gambar kerja (rancangan) pemasangan instalasi tenaga listrik
1 fasa.
4.2 Menggambar Instalasi tenaga listrik 1 fasa.
C. Indikator
3.2.1 Menyebutkan komponen pada instalasi sistem kendali motor listrik 1 fasa.
3.2.2 Menyebutkan tipe -tipe pengendalian motor listrik 1 fasa.
3.2.3 Menjelaskan prinsip kerja komponen pada instalasi tenaga 1 fasa.
4.2.1 Menggambarkan simbol - simbol komponen instalasi sistem kendali motor
listrik 1 fasa
4.2.2 Menggambarkan rangkaian sistem kendali motor listrik 1 fasa
36
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik melalui kegiatan ceramah dan diskusi mampu menyebutkan
komponen - komponen pada instalasi sistem kendali motor listrik 1 fasa
dengan 78% benar
2. Peserta didik melalui kegiatan ceramah dan diskusi mampu menyebutkan
tipe – tipe pengendalian pada instalasi motor listrik 1 fasa dengan 78%
benar
3. Peserta didik melalui kegiatan ceramah dan diskusi mampu menjelaskan
prinsip kerja komponen pada instalasi system kendali motor listrik 1 fasa
dengan 78% benar
4. Peserta didik melalui kegiatan ceramah dan diskusi mampu
menggambarkan simbol – simbol komponen pada instalasi system kendali
motor listrik 1 fasa dengan 80% benar.
5. Peserta didik melalui kegiatan ceramah dan diskusi mampu
menggambarkan instalasi system kendali motor listrik 1 fasa secara dengan
80% benar.
E. Materi Pembelajaran
1. Komponen – komponen instalasi motor listrik 1 fasa :
a. Miniatur Circuit Breaker (MCB)
b. Thermal Overload Relay (TOR)
c. Kontaktor
d. Tombol tekan (Push button)
e. Penghantar listrik
f. Bahan – bahan pendukung
g. Lampu indikator (pilot lamp)
h. Panel box
2. Tipe – tipe pengendalian motor listrik :
a. Sistem pengendalian motor listrik 1 fasa secara manual
b. Sistem pengendalian motor listrik 1 fasa secara semi otomatis
37
2 Kegiatan Inti
1. Mengamati
Peserta didik memperhatikan permasalahan
yang diberikan guru tentang komponen sistem
kendali motor listrik 1 fasa
2. Stimulasi
Guru menyajikan tayangan powerpoint
Guru memberikan penjelasan tentang
ketentuan umum komponen sistem kendali 145
motor 1 fasa Menit
Peserta didik menanyakan dengan bahasa
sopan kepada guru mengenai wacana/materi
yang sulit dipahami dan guru memberikan
penghargaan kepada penanya.
Guru mengembangkan nilai kerja keras,
berpikir kritis dan berbicara dengan sopan.
3. Problem statement
Siswa mengamati dan mengelompokan
kedalam peran dan fungsi komponen sistem
kendali motor 1 fasa telah dijelaskan oleh
guru
4. Menanya
Mengkondisikan situasi belajar untuk
membiasakan mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang system kendali
motor listrik 1 fasa.
Berdasarkan penjelasan, pengamatan dan
mempelajari literatur siswa diarahkan untuk
menanyakan hal – hal yang sudah diketahui.
40
3 Kegiatan Penutup 20
Siswa diminta menyimpulkan tentang fungsi Menit
dari masing – masing komponen system
kendali motor listrik 1 fasa.
Guru memberi perbaikan dari kesimpulan
siswa agar lebih tepat.
Guru meginformasikan kepada siswa akan
adanya evaluasi belajar hari ini pada
pertemuan berikutnya.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa
41
3 Kegiatan Penutup 20
Siswa diminta menyimpulkan tentang apa saja system Menit
kendali motor listrik 1 fasa
Guru memberi perbaikan dari kesimpulan siswa agar lebih
tepat.
Guru memberikan arahan dan informasi kepada siswa
akan adanya kegiatan praktikum pada pertemuan
berikutnya.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa.
43
2. Motivasi
Guru menginformasikan betapa pentingnya sikap jujur
dalam mengerjakan praktikum.
3. Apersepsi
Menanyakan tentang kesiapan materi sebelumnya yang
terkait agar siswa siap mengerjakan praktikm
Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini tentang
praktikum menggabar system kendali motor listrik 1 fasa.
2 Kegiatan Inti 145
1. Mengamati Menit
Peserta didik memperhatikan informasi yang diberikan
guru tentang perintah mengerjakan jobsheet
2. Stimulasi
Guru memberikan penjelasan tentang ketentuan umum
dalam pengerjaan lembar jobsheet
44
3 Kegiatan Penutup 20
Guru memberi apresiasi atas hasil pengerjaan jobsheet Menit
(praktikum) yang dilakukan siswa.
Guru memberi informasi akan agenda pembahasan materi
yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa
I. Sumber belajar
- Buku Sekolah Elektronik Teknik Instalasi Tenaga Listrik Kelas 11
SMK
- Buku inovasi pendidikan melalui problem based learning, Amir
T,2013.
45
J. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
2. Penilaian Pengetahuan
3. Penilaian Keterampilan
penilaian eksperimen.
Jakarta,
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK IPTEK JAKARTA Guru Bidang Studi
………………………….. ……………………………….
46
LAMPIRAN :
1. PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Instalasi Tenaga Listrik
Kelas : XI / 1
Kompetensi Dasar : 3.2 Memahami gambar kerja pemasangan instalasi
tenaga listrik 1 fasa
4.2 Menggambar instalasi listrik 1 fasa
S
Disiplin Jujur S Tanggung S Santun S
Nama Siswa / Jawab Nilai
No k k k k
Kelompok akhir
o o o o
A B C D r A B C D r A B C D r A B C D r
1
2
4
5
6
7
10
11
12
13
14
15
47
Keterangan :
Disiplin
Jujur
Tanggung Jawab
Santun
D. Berprilaku sopan
Rumus pengolahan :
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling banyak muncul) dari
=1x4
=4
2. PENILAIAN PENGETAHUAN
KOMPETENSI INDIKATOR
INDIKATOR Jenis soal Butir soal
DASAR SOAL
3.2 Memahami 3.2.1 Tes tertulis 1. Tuliskan
gambar kerja Menyebutkan minimal 5
pemasangan instalasi Komponen jenis
tenaga listrik 1 fasa Pada Instalasi komponen –
Sistem Kendali komponen inti
Motor Listrik 1
pada system
Fasa.
kendali motor
listrik 1 fasa?
4.2 Menggambar
instalasi listrik 1 2.Sebutkan tipe –
fasa 3.2.2 tipe
Menyebutkan pengendalian
Tipe -Tipe rangkaian
Pengendalian kontrol
Motor Listrik 1 instalasi motor
Fasa. listrik 1fasa
3.Jelaskan
dengan singkat
3.2.3 dan jelas
Menjelaskan prinsip kerja
Prinsip Kerja MCB dan
Komponen TOR ?
Pada Instalasi
Tenaga 1 Fasa.
4 Jelaskan
dengan
singkat dan
jelas prinsip
kerja
Kontaktor
magnit?
5 Jelaskan
prinsip kerja
pilot Lamp
lengkap
dengan arti
warnanya?
50
1. - MCB
- Kontaktor
- TOR
- Tombol tekan (Push Button)
- Lampu Indikator (Pilot lamp)
100
Contoh Nilai = 100 x 100 = 1 x 100 = 100
3. PENILAIAN KETRAMPILAN
JOBSHEET 1
Kendali Motor 1 Fasa Direct On Line (DOL)
A. TUJUAN
1. Mampu memahami instruksi kerja yang diberikan..
2. Mampu menggunakan peralatan gambar dengan baik dan benar.
3. Mampu memahami alat – alat gambar yang digunakan.
4. Mampu menggambar simbol – simbol komponen instalasi motor listrik 1 fasa
5. Mampu menggambar rangkaian sistem kendali motor listrik 1 fasa
B. DESKRIPSI PRAKTIK
Direct Online adalah teknik yang memungkinkan kita untuk start/stop motor
melalui suatu rangkaian kontrol. atau bisa disebut sebagai Rangkaian Pengunci. karena
rangkaian DOL berfungsi untuk menjaga agar arus listrik tetap mengalir pada sebuah
rangkaian pengendali. rangkaian DOL adalah rangkaian yang paling dasar/sederhana saat
mempelajari Sistem Kendali.
D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan praktek
2. Selalu perhatikan keselamatan kerja
3. Mulailah setiap kegiatan dengan berdoa mengikuti instruksi guru
4. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan dalam
keadaan baik!
5. Baca Instruksi kerja/tugas yang diberikan oleh guru
6. Gambarlah simbol – simbol komponen kendali dan rangkaian sistem kendali motor
listrik 1 fasa dengan benar
7. Jika telah selesai cermati dan periksa kembali hasil gambar yang anda miliki.
8. Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru untuk dinilai.
9. Buatlah kesimpulan dari hasil praktik gambar yang telah anda lakukan.
10. Setelah selesai semua rapihkan dan bersihkan kembali tempat anda menggambar.
E. INSTRUKSI KERJA
3. Buatlah gambar rangkaian Direct online (DOL) sistem kendali motor listrik 1 fasa
lengkap dengan komponen – komponen sebagai berikut :
- Magnetic kontaktor : 1 buah
- Push button ON : 1 buah
- Push button OFF : 1 buah
- Lampu indicator : 1 buah
- MCB 1 Phase : 1 buah
- Over load : 1 buah
- Motor listrik 1 phase : 1 buah
F. KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………................................................................................................................
55
Rumus Nilai :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥5
25
• 5 = Sangat Kompeten
• 4 = kompeten
• 3 = Cukup kompeten
• 2 = Kurang kompeten
• 1 = Tidak kompeten
56
4. MATERI PERTEMUAN 1
Gambar 3.2 Simbol MCB 1 & 3 Fasa Gambar 3.3 MCB 3 Fasa Gambar 3.4 MCB
I Fasa
5. Bahan-Bahan
d) Rel Tembaga
Rel tembaga digunakan sebagai sarana pengumpul tenaga
listrik, yang diletak-kan didalam panel tenaga. Ukuran rel
tembaga yang ada di perdagangan ditunjukkan pada tabel 3.2 di
bawah ini :
Tabel 3.10 Ukuran Rel Tembaga
REL TEMBAGA
Arus Ampere yang diijinkan untuk
kenaikan suhu :
Lebar Tebal Penampa
20°C 10°C
(mm) (mm) ng (mm²)
15 2 30 110A 75A
15 4 60 160A 120A
20 2 40 140A 100A
20 4 80 210A 150A
25 2 50 190A 140A
25 4 100 250A 180A
30 4 120 300A 220A
30 6 180 390A 270A
40 4 160 400A 280A
40 6 240 500A 360A
40 8 320 600A 420A
50 4 200 500A 350A
6. Lampu Indikator
7. Panel Box
Panel box adalah kotak yang berfungsi untuk
meletakkan dan pelindungi perlengkapan pendistribusian
atau perlengkapan pengendalian tenaga listrik.
8. Penghantar Listrik
Penghantar listrik (konduktor) adalah bahan yang memiliki
konduktifitas baik untuk menyalurkan tenaga listrik. Bahan yang banyak
digunakan adalah tembaga atau aluminium. Bila penghantar listrik
tersebut sudah dilindungi oleh suatu isolasi biasa disebut “kabel” Jenis
kabel di perdagangan banyak sekali ragamnya, dan selalu ada saja
tambahan jenis kabel baru di pasaran.
Rida Ismu (1979) menjelaskan jenis-jenis kabel dinyatakan dengan
istilah-istilah yang terdiri dari sejumlah huruf dan terkadang juga angka.
Karena banyaknya jenis kabel yang ada di perdagangan, sering tidak
mudah untuk mengenali konstruksi suatu kabel hanya berpijak dari
nomenklaturnya saja, tanpa adanya keterangan tambahan.
63
PENGENAL
INTI ATAU REL Identifikasi Identifikasi
Huruf Warna
5. MATERI PERTEMUAN 2
:
Gambar 3.9 Pengawatan Motor Listrik menggunakan Sakelar ON/OFF
65
Gambar 3.12 Satu motor dengan dua tombol ON dan dua tombol OFF
67
4.1. Kesimpulan
instalasi tenaga listrik SMK IPTEK Jakarta ada beberapa program yang harus
Tenaga Listrik Dengan metode Problem solving ini diharapkan peserta didik
peningkatan hasil belajar peserta didik Kelas XI Paket Keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik di SMK IPTEK Jakarta. Penggunaan metode pembelajaran ini tidak
lepas dari jenis kompetensi pembelajaran yang di ajarkan yakni (Kompetensi Dasar
3.2) Memahami gambar kerja (rancangan) pemasangan instalasi tenaga listrik satu
fasa. (Kompetensi Dasar 4.2) Menggambar Instalasi tenaga listrik satu fasa.
68
69
dalam proses pembelajaran, menyediakan peserta didik Program kerja praktek yang
secara teratur, tertata, membimbing program kerja yang diberikan sehingga peserta
4.2. Saran
XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik tentunya banyak kekurangan dan terbatas hanya
ketenagalistrikan.
praktikum guna meningkatkan minat dan semangat belajar siswa terkait dengan
Jakarta.
Humaniora.
71
Sanjaya, W. (2009). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta: Kencana.
72