Anda di halaman 1dari 1

Nama : NI PUTU SARIANI

Nim : 1701020102
Fakultas : FIAK
Prodi : Hukum Agama Hindu
Semester : VII ( Tujuh )
Mata Kuliah : Study Kasus Hukum Adat

Kasus :

Bagaimana pecalang mengatur lalu lintas di jalan raya ? seperti Polri

Jawaban :

Kelembagaan pecalang telah mendapatkan legalitas secara formal


sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 04
Tahun 2019, tentang.Desa Adat yang di dalamnya juga mengatur tentang
keberadaan pecalang, Yaitu mengatur tugas pokok dan fungsi pecalang yang
meliputi Keamanan dan ketertiban wilayah desa adat dilaksanakan oleh
pecalang, Pecalang melaksanakan tugas-tugas keamanan dalam wilayah desa
adat dalam hubungan tugas adat dan Keagamaan, Pecalang diangkat dan
diberhentikan oleh desa adat berdasarkan paruman desa. Jika dicermati Perda
No. 4 Tahun 2019, khususnya yang mengatur keberadaan pecalang,ternyata
tugas pecalang terbatas hanya berhubungan dengan tugas pengamanan dan
ketertiban wilayah desa adat dalam hubungan tugas adat dan keagamaan.
Namun dalam faktanya, pecalang telah melaksanakan tugas yang lebih luas di
luar yang ditetapkan dalam perda, baik menyangkut wewengkon (wilayah) desa
adatnya maupun aktivitas yang diamanankan. Dewasa ini, tidak dapat
dipungkiri bahwa sepak terjang pecalang dalam menjalankan tugasnya belum
sepenuhnya sesuai dengan harapan masyarakat. Secara terintegrasi dan terpadu
pecalang bersama Polisi, TNI, dan masyarakat tergabung dalam Lembaga
Bhaga Panyukerta Desa. Pada prinsipnya, tanggung jawab keamanan desa adat
merupakan tanggung jawab bersama segenap lapisan masyarakat yang dipikul
atas dasar rujukan falsafah yang adiluhung, yaitu sagilik saguluk salulung,
sabayantaka.Dan Pecalang adalah merupakan perpanjangan tangan dari Polri
dan TNI di Desa Adat masing-masing sesuai dengan awig-awig Desa Adat
setempat.

Anda mungkin juga menyukai