BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya penting untuk mencerdaskan Sumber Daya Manusia
(SDM). Salah satu upaya itu adalah dengan adanya pendidikan formal maupun informal
yang di dalamnya terdapat kurikulum yang merupakan tujuan dari pendidikan. Siswa
diharapkan dapat menguasai mata pelajaran yang terdapat di dalam kurikulum tersebut,
khususnya pelajaran matematika. Pada saat ini pemerintah lebih menyarankan siswa
untuk melanjutkan ke Sekolah Menengan Kejuruan (SMK). Departemen Pendidikan
Nasional telah mengampanyekan program untuk lebih memperbanyak jumlah pelajar
SMK dibandingkan dengan SMA. Depdiknas (2009) menyebutkan bahwa pemerintah
akan berupaya meningkatkan jumlah SMK sehingga mencapai pperbadingan 50:50 pada
tahun 2010 dan 70:30 pada tahun 2015.
Dalam peranannya SMK tidak hanya membekali siswa dari keilmuan saja, tetapi
juga dalam keterampilan, serta turut serta memberikan pelatihan (diklat) dalam program
keahlian sesuai dengan dunia kerja saat ini. Dengan kata lain siswa diharapkan siap
kerja setelah lulus SMK. Menurut standar kompetensi lulusan UU Sisdiknas Nomor 9
Tahun 2005, SMK bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan siswa untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Siswa SMK harus dapat menyelesaikan seluruh mata pelajaran dan program diklat
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Setiap mata pelajaran dan program diklat
yang wajib diikuti siswa bersumber pada standar kompetensi yang ditetapkan melalui
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK 2006. Mata pelajaran yang sesuai
dengan KTSP SMK 2006 terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok normatif,
adaptif dan produktif.
kurikulum 2006 yang telah dipakai sebelumnya. Kurikulum 2013 adalah usaha yang
terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan; (2) kesesuaian dan kecukupan,
keluasan dan kedalaman materi; (3) revolusi pembelajaran; (4) reformasi penilaian.
Gambar 1.1
Kelas Konvensional
berdasarkan gender terhadap penggunaan teknologi dan komunikasi sangat perlu untuk
mengetahui lebih baik mana antara laki-laki dan perempuan dalam mengoperasikan
aplikasi mobile learning dalam android.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
3. Apakah terdapat korelasi disposisi dan kemampuan literasi matematika siswa yang
memperoleh pembelajaran menggunakan mobile learning dan pembelajaran
konvensional ?
Oper
Inst
asion Res
Vari ru
al Indikator pon
abel me
Varia den
n
bel
Liter mpua 2. Manafsirkan matematika post k
asi n untuk menyelesaikan es
literas masalah
i 3. Merumuskan masalah
mate sacara matematis
matik 4. Menggunakan konsep,
a fakta, prosedur, dan
siswa penalaran dalam
matematika
Disp Meng Menurut teori Sumarmo Post Pes
osisi ukur (Zarkasyi, 2017, hlm. 92): es erta
dispos 1. Rasa percaya diri dalam Did
isi menggunakan matematika, ik
siswa menyelesaikan masalah,
memberi alasan, dan
mengomunikasikan
gagasan.
2. Fleksibilitas dalam
menyelidiki gagasan
matematik dan berusaha
mencari metode alternatif
dalam menyelesaikan
masalah.
3. Tekun mengerjakan tugas
matematika.
4. Memiliki minat, rasa ingin
tahu, dan daya temu dalam
melakukan tugas
matematika.
5. Memonitori dan
merefleksikan performance
yang dilakukan.
6. Menilai aplikasi
matematika ke situasi lain
dalam matematika dan
pengalaman sehari-hari.
11