TERNAK
1. Pendahuluan
2. Pengolahan lahan
3. Persiapan bahan tanam
4. Penanaman
5. Pemeliharaan
6. Pemanenan
Pendahuluan
1. Definisi HMT
Semua jenis hijauan yang dapat dikonsumsi
oleh ternak, tidak meracuni ternak dan zat
gizinya dapat memenuhi kebutuhan ternak.
2. Definisi budidaya
• Kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya
hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan
untuk diambil manfaat/hasil panennya.
• Usaha yg bermanfaat dan memberi hasil.
Pendahuluan
3. Tujuan budidaya HMT
Memelihara HMT pada suatu lahan untuk
menghasilkan hijauan berkualitas yang tersedia
sepanjang tahun.
4. Jenis-jenis HMT
•Rumput / graminae
•Legum / leguminosae
Biji Lamtoro
Biji Clitoria
Stek Stolon
Pols
Persiapan bahan tanam
1. Pemilihan benih atau bibit → dimaksudkan untuk mendapatkan benih/bibit
yang berkualitas baik.
2. Pemilihan dilakukan dengan memperhatikan aspek:
a. fisik → bersih dari kotoran, berisi atau bernas, warna cerah, ukuran normal
dan seragam.
b. genetis → spesies atau varietas unggul
c. fisiologis → kemampuan tumbuh dan berkembangnya benih → daya
simpan, daya kecambah)
Jarak tanam
Tumbuh tegak dan berumpun 60 – 90 cm, 45 – 60 cm, 100 x
100
Stolon atau rhizoma 90 x 60 cm, 90 x 100 cm, 100 x
100 cm
Daerah datar 100 x 100 cm
Daerah miring → lebih rapat 100 x 50 cm, 125 x 75 cm, 125
→ atasi erosi x 50 cm
Penanaman
Jenis HMT Bahan tanam Cara tanam Jarak tanam
Rumput raja Stek 25-30 cm atau tegak lurus atau 1x1m
paling sedikit dua miring
mata.
Sobekan rumpun buat lubang dalam baris 50
sedalam 20 cm cm, antar baris 1
meter
Rumput gajah Pols → ambil 3 - 4 30 X 50 cm.
akar rumpun yang
ukurannya tidak
terlalu kecil. tinggi
20-25 cm
Stek → pilih batang posisi batang Jarak tanam yang
yang cukup tua ditancapkan dianjurkan 30 x
(sekitar 2 bulan) miring 30˚ untuk 30 cm dengan
dengan jumlah mempermudah
mata ruas 2- 3 pertumbuhan
buah akar.
Penanaman
2. Dosis Pemupukan
• Dosis disesuaikan analisa tanah → efektif, ekonomis
• Tanah kurang subur dapat diberikan 150 kg Urea, 75
kg TSP /Ha/Tahun.
• Jika digunakan pupuk kandang, berikan sebanyak ±
30 – 100 kwt/Ha/tahun.
Pemupukan
3. Saat pemupukan
• Pemupukan yang tepat, menghasilkan produksi hijauan
optimal.
• Diatur sehingga pupuk mudah diserap bersamaan dengan
umur tanaman pada saat kegiatan penyerapan paling
optimal.
• Pupuk P dan K yang sukar larut, diberikan 1 – 2 minggu
sebelum penanaman, yaitu bersamaan dengan
penggemburan tanah.
• Bila menggunakan pupuk kandang atau pengapuran untuk
menaikan pH tanah, sebaiknya dilakukan bersama-sama
dengan penggemburan tanah.
Pemupukan
• Pupuk N yang sangat mudah larut diberikan setelah
tanaman berumur ± 2 minggu. Dan setiap selesai
pemotongan, sebaiknya dilakukan pemupukan
untuk merangsang pertumbuhan kembali.
4. Cara pemupukan
• Pemupukan dapat dilakukan dengan disebar
merata, sebar dilarikan atau ditanam sekitar
rumpun (ditugal).
Pemupukan
Jenis HMT Pemupukan pertama Pemupukan
lanjutan
Rumput raja ▪ Saat pengolahan tanah → Setelah tiga kali
pemotongan →
10 ton pupuk kandang/ha, dosis yang sama
50 kg KCL dan 50 kg TSP
/ha.
Rumput gajah • Saat umur rumput 2 - 3 Pemupukan
minggu → pupuk Urea berikutnya
dan KCl. setiap selesai
• Dosis pupuk urea yang panen.
disarankan adalah 500
kg/ha.
Pemupukan
Jenis HMT Pemupukan pertama Pemupukan
lanjutan
Gamal • Pemupukan jarang dilakukan
• Pupuk P 35–40
kg/ha/tahun, sedangkan
pupuk kandang tergantung
pada kondisi lahan.
Kaliandra • Pupuk P 30 kg/ha/tahun
Lamtoro • Pupuk P diberikan sebanyak • Pupuk kandang
disesuaikan
25–30 kg/ha/tahun. dengan kondisi
lahan.
Pengairan
Cara pengairan:
1. Disemprotkan (springkle) diatas tanaman atau di
bawah daun tanaman
2. Disiramkan pada tanaman
3. Pipa/selang diberikan langsung pada akar tanaman
4. Tetesan pada akar tanaman
Pemanenan
• Pemanenan bertujuan untuk menyeragamkan
pertumbuhan dan merangsang jumlah anakan.
• Pemanenan dilakukan dengan cara pemotongan dan
penggembalaan ternak.
• Panen dengan cara pemotongan → umumnya untuk
ternak yang dikandangkan
• Ternak yang digembalakan langsung mengkonsumsi
HMT di tempat penggembalaan → rotasi
Pemanenan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:
1. Penentuan waktu panen → kapan ? Pada akhir pertumbuhan
vegetatif.
2. Frekuensi/interval pemanenan → berapa kali panen?
Interval pemotongan pada umumnya 40 hari sekali pada
musim hujan dan 60 hari sekali pada musim kemarau.
3. Intensitas pemanenan → banyaknya bagian tanaman yang
dipotong
• Intensitas pemotongan untuk rumput lebih kurang 10 cm di
atas permukaan tanah.
• Pemotongan yang terlalu tinggi → banyak sisa batang yang
mengayu (menjadi keras).
• Pemotongan terlalu pendek → mengurangi mata atau tunas
muda yang tumbuh.
Pemanenan beberapa jenis HMT
Jenis HMT Pemotongan Pemotongan Tinggi Produksi
pertama berikutnya pemot
ongan
Turi tanaman berumur 4–6 setiap 3–4 • Produksi daun turi pada
bulan → pangkas habis bulan atau musim kemarau (1,7
semua daun dan tergantung kg/pohon/3-4 bulan)
ranting. pada kondisi • Produksi daun turi pada
tanaman musim hujan (4,1
kg/pohon/2-3 bulan).