Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH JUMLAH PENAMBAHAN DAN PROPORSI PUREE WORTEL (DAUCUS CAROTA L.

)
DAN IKAN LELE TERHADAP HASIL JADI PASTA FARFALLE

Irma Yulianti
Program7Studi8S10Pendidikan3Tata9Boga2Fakultas1Teknik4Universitas9Negeri2Surabaya
irmayulianti@mhs.unesa.ac.id

Ir. Asrul Bahar, M.Pd


DosenUProgramUStudiUTataVBogaCFakultasMTeknikSUniversitasANegeriOSurabaya
asrulbahar@unesa.ac.id

Abstrak

Pasta farfalle adalah makanan olahan yang digunakan pada masakan Italia, dibuat dari campuran tepung terigu, olive
oil, telur, garam dengan bentuk yang cukup unik, yakni berbentuk kupu-kupu. Bahan utama pembuatan pasta farfalle
adalah tepung terigu protein tinggi, air, telur, garam, dan minyak. Tepung terigu protein tinggi berperan sebagai kerangka
adonan pada pembuatan pasta farfalle. Pasta farfalle menggunakan bahan tambahan sayur dan protein, dengan
menambahkan puree wortel dan ikan lele dalam proses pembuatan. Wortel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan wortel jenis imperator , karena wortel jenis ini memiliki serat yang halus, lembut, hambar, dan memiliki
warna orange kemerahan. Ikan lele yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan ikan lele jenis dumbo karena
mengandung protein tinggi dan zat penguat tulang (kalsium) yang baik.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan sembilan produk yang berbeda yaitu jumlah penambahan puree wortel dan
ikan lele 30%, 40%, 50% dan proporsi puree wortel dan ikan lele 30%:70%, 40%:60%, dan 50%:50%. Pengumpulan data
mengunakan teknik observasi melalui uji organoleptik meliputi bentuk, rasa, aroma, kekenyalan, dan tingkat kesukaan.
Sampel dinilai oleh 35 panelis yaitu 15 orang panelis terlatih dan 20 orang panelis agak terlatih. Data uji organoleptik
dianalisis menggunakan uji anava ganda (two way anova) dengan uji lanjut Duncan. Uji kandungan gizi dilakukan di Balai
Riset dan Standarisasi Industri (BARISTAND) Surabaya.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) Jumlah penambahan puree wortel dan ikan lele berpengaruh terhadap
warna, rasa, dan aroma tetapi tidak berpengaruh terhadap bentuk dan kekenyalan 2) Proporsi puree wortel dan ikan lele
tidak berpengaruh terhadap tingkat kesukaan panelis 3) Interaksi antara jumlah penambahan dan proporsi puree wortel dan
ikan lele tidak berpengaruh terhadap bentuk, warna, rasa, aroma, kekenyalan dan tingkat kesukaan 4) Kandungan gizi pasta
farfalle per 100 gram produk yang terbaik keadaan mentah mengandung karbohidrat 76,8%; protein 13,82%; lemak
16,52%; kalsium 30%; vitamin A 114.816,67 SI; serat 1,62%; dan keadaan matang mengandung karbohidrat 78,46%;
protein 12,76%; lemak 16,46%; kalsium 39%; vitamin A 92.000 SI; serat 1,72%.

Kata Kunci: Pasta Farfalle, Puree Wortel, Ikan Lele

Abstract

Farfalle Pasta is a processed food used in Italian cuisine, made from a mixture of wheat flour, olive oil, eggs, salt
with a fairly unique form, the shape of a butterfly. The main ingredient of making farfalle pasta is high protein wheat flour,
water, eggs, salt, and oil. High protein wheat flour serves as a frame of dough on the making of Farfalle pasta. The
Farfalle Pasta uses vegetable and protein additives, with added carrot puree and catfish in the manufacturing process.
Carrots used in this study use a carrot Imperator type, because this type of carrot has a fiber that is smooth, soft, tasteless,
and has a reddish orange color. The catfish used in this study use Dumbo catfish as it contains high protein and good bone
reinforcement (calcium) substances.
The research was conducted using nine different products namely the amount of addition of carrot puree and catfish
30%, 40%, 50% and the proportion of carrot puree and catfish 30%: 70%, 40%: 60%, and 50%: 50%. Data collection
using observation techniques through organoleptic tests include the shape, flavor, aroma, elasticity, and level of delight.
The samples were assessed by 35 panelists of 15 trained panelists and 20 well-trained panelists. Organoleptic Test Data
was analyzed using the double Anava test (two way Anova) with Duncan's advanced tests. Nutrient content test is done in
the research and standardization Industry (BARISTAND) Surabaya.
Data analysis results show that: 1) The amount of addition of carrot puree and catfish affect the color, flavor, and
aroma but no effect on the shape and elasticity 2) proportion of puree carrot and catfish have no effect on the favorite level
panelist 3) Interaction between the number of additions and proportions of carrot puree and catfish has no effect on the
form, color, flavor, aroma, elasticity and favorite level 4) nutrient content of the Farfalle pasta per 100 gram product is
best raw state containing carbohydrate 76.8%; Protein 13.82%; Fat 16.52%; Calcium 30%; Vitamin A 114,816.67 SI;
Fiber 1.62%; and mature state carbohydrate contains 78.46%; Protein 12.76%; Fat 16.46%; Calcium 39%; Vitamin A
92,000 SI; 1.72% fiber.

Keywords: Farfalle Pasta, carrot Puree, catfish

PENDAHULUAN vitamin A, yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mata


dan memelihara jaringan epitel, yakni jaringan yang ada
Pasta adalah makanan olahan yang digunakan pada dipermukaan kulit (Cahyono, 2002). Wortel yang
masakan Italia, dibuat dari campuran tepung terigu, olive digunakan adalah wortel jenis imperator karena
oil, telur dan garam. Pasta terdiri dari berbagai macam memberikan warna yang baik pada pasta dan wortel tipe ini
bentuk dan ukuran. Di Italia terdapat lebih dari 650 jenis memiliki serat yang halus, lembut, manis dan memiliki
pasta dan hampir setiap tahun tercipta bentuk baru (Nenny, warna orange kemerahan, semakin orange warna pada
2012). Bentuk pasta yang umum dikenal di Indonesia wortel maka semakin tinggi kandungan beta karotennya
diantaranya adalah spaghetti, macaroni, lasagna, fettucini, yang berupa pigmen.
vermicelli, penne, elbow macaroni, dan farfalle. Farfalle Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus sp) merupakan
adalah pasta dengan bentuk yang cukup unik, yakni salah satu jenis ikan yang saat ini sudah banyak
berbentuk kupu-kupu. dibudidayakan oleh petani ikan, dan salah satu sumber
Bahan utama pembuatan pasta adalah tepung terigu, protein yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan
air, telur, garam, dan minyak. Tepung terigu yang pasta. Ikan lele mengandung kadar air 78,5 g, kalori 90 g,
digunakan dalam pembuatan pasta adalah tepung terigu protein 18,7 g, lemak 1,1 g, Kalsium (Ca) 15 g, Phospor (P)
protein tinggi. Tepung terigu pada pembuatan pasta 260 g, Zat besi (Fe) 2 g, Natrium 150 g, Thiamin 0,10 g,
berperan sebagai kerangka adonan. Riboflavin 0,05 g, Niasin 2,0 g per 100 g. Sehingga lele
Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu mengandung protein yang tinggi dan zat penguat tulang
karbohidrat komplek yang tidak larut dalam air. Tepung (kalsium) yang baik. Selain itu lele juga mengandung
terigu juga mengandung protein dalam bentuk gliadin dan mineral lain yang penting pula untuk kesehatan tubuh
glutenin berperan dalam menentukan kekenyalan makanan (Djatmiko Hertami, 1986).
(Aptindo, 2012). Fungsi glutenin dalam pembuatan pasta Jumlah penambahan dan proporsi puree wortel dan
farfalle adalah sebagai pembentuk struktur adonan, lumatan ikan lele pada produk pasta farfalle diharapkan
sedangkan fungsi gliadin adalah untuk membentuk adonan mampu menambah nilai gizi pada produk pasta dan
menjadi elastis. memberikan efek praktis saat mengkonsumsi pasta. Selain
Sumber pangan yang sangat dibutuhkan oleh itu, warna dan bentuk kupu-kupu yang dihasilkan
manusia pada era modern ini yaitu sumber pangan dengan diharapkan lebih menarik untuk dikonsumsi terutama oleh
sumber gizi yang lengkap dan praktis. Selain itu, di kalangan anak-anak hingga remaja yang membutuhkan
Indonesia juga memiliki program B2SA. Berdasarkan asupan gizi yang lengkap untuk menunjang proses
pertimbangan tersebut untuk melengkapi kandungan pertumbuhan. Pasta farfalle dengan jumlah penambahan
sumber gizi pada pasta maka diperlukan bahan lain yang puree wortel dan lumatan ikan lele juga termasuk inovasi
kaya akan serat, vitamin A yang diperoleh dari sayur, serta baru yang dapat menambah keanekaragaman produk pasta.
protein yang tinggi yang diperoleh dari protein hewani. Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan
Bahan makanan yang sangat cocok untuk ditambahkan penelitian untuk mengetahui pengaruh jumlah penambahan
pada pasta farfalle adalah wortel dan ikan lele, karena dan proporsi puree wortel dan lumatan ikan lele terhadap
kedua bahan tersebut lah yang sangat banyak dipasaran dan hasil jadi pasta farfalle yang meliputi warna, bentuk,
masih sedikit yang memanfaatkan untuk dijadikan sebuah aroma, rasa, dan kekenyalan. Untuk menunjang hasil
produk makanan yang bernilai jual tinggi. Dan juga akan penelitian akan dilakukan uji kandungan gizi yang meliputi
menghasilkan produk pasta yang lebih praktis. karbohidrat, protein, lemak, kalsium, serat, dan vitamin.
Wortel adalah jenis sayuran yang berwarna kuning Sehingga akan dilakukan penelitian dengan judul
kemerahan atau jingga kekuningan dengan tekstur yang “Pengaruh Jumlah Penambahan dan Proporsi Puree
mirip seperti kayu (Malasari, 2005). Menurut Setijo (2006) Wortel (Daucus Carota L.) dan Ikan Lele Terhadap
kandungan kimia umbi wortel setiap 100 gram bahan Hasil Jadi Pasta Farfalle”.
mengandung 42 kalori, 1,2 gram protein, 0,3 gram lemak,
9,3 gram hidrat arang, 39 mg kalsium, 37 mg fosfor, 0,8 mg
besi, 12000 SI nilai vitamin A, 0,006 mg vitamin B1, 6 mg
vitamin C dan 88,2 gram air. Wortel sangat kaya akan METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. penilaian menggunakan skala dengan skor 1 sampai 4. Data
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan hasil uji organoleptic dianalisis dengan menggunakan
sebab akibat (hubungan kasual) antara dua faktor yang statistic parametik dengan uji anava ganda (two way anava)
sengaja ditimbulkan oleh peneliti untuk mengeliminasi atau dengan menggunakan SPSS. Hasil anava ganda yang
mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang signifikan (<0,05), dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji
mengganggu (Arikunto, 2014). Penelitian ini mengamati lanjutan Duncan digunakan untuk menentukan produk pasta
pengaruh jumlah penambahan dan proporsi puree wortel farfalle terbaik selanjutnya akan dilakukan uji kandungan
dan ikan lele terhadap hasil jadi pasta farfalle yang meliputi gizi di Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya
bentuk, warna, aroma, kekenyalan, rasa dan tingkat (BARISTAND).
kesukaan. Adapun desain penelitian pada penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini: ALAT
Tabel 1. Desain Penelitian Alat yang digunakan dalam pembuatan pasta farfalle
dapat dilihat pada Tabel 2.
Puree Wortel : Lumatan Ikan Lele Tabel 2. Daftar Alat Pembuatan Pasta Farfalle
Proporsi N Nama Alat Spesifikasi Jumlah
o.
1. Timbangan Digital, dengan 1
PL1 PL2 PL3
(30% : (40% : (50% : ketelitian 1g merk
70%) 60%) 50%) “Kitchen Scale SF
Penambahan 400”
2. Pasta Listrik 1
T1 (30%) T1PL1 T1PL2 T1PL3 Maker
3. Rolling Pin Kayu 1
T2 (40 %) T2PL1 T2PL2 T2PL3
4. Dough Aluminium 1
T3 (50 %) T3PL1 T3PL2 T3PL3 Cutter
5. Steaming Stainless Steel 1
Pan
Keterangan:
6. Baskom Plastik 3
T1PL1= Penambahan puree wortel dan ikan lele 30%,
proporsi puree wortel 30% dan proporsi ikan lele 7. Ayakan Aluminium 1
70%
T2PL1= Penambahan puree wortel dan ikan lele 40%, 8. Sendok Stainless Steel 3
proporsi puree wortel 30% dan proporsi ikan lele
70% 9. Loyang Aluminium 2
T3PL1= Penambahan puree wortel dan ikan lele 50%,
proporsi puree wortel 30% dan proporsi ikan lele 10 Bowl kecil Plastik 5
70% .
T1PL2= Penambahan puree wortel dan ikan lele 30%,
proporsi puree wortel 40% dan proporsi ikan lele BAHAN
60% Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat
T2PL2= Penambahan puree wortel dan ikan lele 40%, dilihat pada Tabel 3.
proporsi puree wortel 40% dan proporsi ikan lele
60% Table 3. Daftar Bahan Pembuatan Pasta Farfalle
T3PL2= Penambahan puree wortel dan ikan lele 50%, Bahan Spesifikasi Jumlah
proporsi puree wortel 40% dan proporsi ikan lele Tepung Cakra Kembar 150 g
60% Terigu “Bogasari”
T1PL3= Penambahan puree wortel dan ikan lele 30%, Telur - 50 g
proporsi puree wortel 50% dan proporsi ikan lele Air Aqua 50 g
50% Garam Cap Kapal 5g
T2PL3= Penambahan puree wortel dan ikan lele 40%,
proporsi puree wortel 50% dan proporsi ikan lele Minyak Filma 3g
50% Puree wortel Wortel
T3PL3= Penambahan puree wortel dan ikan lele 50%, imperator
proporsi puree wortel 50% dan proporsi ikan lele Ikan lele Ikan lele
50% dumbo

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah


observasi. Data diperoleh dari 30 panelis dengan
menggunakan instrument uji organoleptic. Pada kriteria
Lele*Proporsi
Puree Wortel dan
Ikan Lele
Error 231.900 261 .889
Total 2545.00 270
0
Corrected Total 262.685 269
a. R squared= .117 (Adjusted R Squared= .090)

ALUR PEMBUATAN PASTA FARFALLE Berdasarkan tabel hasil uji anava ganda
menyatakan bahwa terdapat pengaruh jumlah
penambahan puree wortel dan ikan lele terhadap
Persiapan bahan bentuk pasta farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung
9.406 dengan tingkat signifikan 0.000 (<0,050)
Mencampur semua bahan menjadi satu sehingga hipotesis dapat diterima karena ada
kedalam baskom, uleni perlahan hingga pengaruh jumlah penambahan puree wortel dan ikan
adonan menjadi kalis lele terhadap bentuk pasta farfalle.
Hasil uji anava ganda juga menyatakan bahwa
Diamkan selama 15 menit, tipiskan adonan tidak terdapat pengaruh interaksi jumlah
pasta menggunakan pasta maker penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele
terhadap bentuk pasta farfalle yang dihasilkan,
karena Fhitung 0.429 dengan tingkat signifikan 0.787
(>0,05) yang berarti interaksi jumlah penambahan
Kemudian steam adonan pasta selama 15 dan proporsi puree wortel dan ikan lele tidak
menit. memiliki pengaruh nyata terhadap bentuk pasta
farfalle. Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
interaksi jumlah penambahan dan proporsi puree
wortel dan ikan lele terhadap bentuk pasta farfalle
Kemudian oven dengan suhu 70 ˚C selama
ditolak.
8 jam
Jumlah penambahan dan proporsi puree wortel
dan ikan lele tidak berpengaruh nyata terhadap
bentuk pasta farfalle. Menurut Moehyi (1992)
HASIL DAN PEMBAHASAN bentuk pasta yang dihasilkan sesuai dengan motif
A. Dalam keadaan matang cetakan yang digunakan dalam proses pencetakan
a. Bentuk pasta dan berdasarkan bahan serta jumlah cairan
Bentuk yang diharapkan pasta farfalle adalah yang ditambahkan. Konposisi puree wortel dan ikan
berbentuk motif cetakan. Uji anava ganda pengaruh lele tidak berpengaruh pada bentuk pasta farfalle
jumlah penambahan dan proporsi puree wortel dan karena memiliki kandungan air yang sedikit dan
ikan lele dapat dilihat pada Tabel 3. sudah melalui proses pengukusan (steam) sehingga
Tabel 3. uji anava ganda pengaruh jumlah kandungan air dalam wortel sedikit berkurang. Kadar
penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele pati yang ada di dalam tepung berperan penting
terhadap bentuk pasta farfalle dalam pembentukan kerangka adonan. Pada saat
proses pengukusan butir-butir pati mengembang dan
Tests Of Between-Subjects Effects menjadikan gluten mengalami koagulasi sehingga
Dependent Variable : Bentuk menjadi keras dan kuat serta pati mengalami
Source Type df Mean F Sig gelatinasi sehingga membentuk struktur pasta yang
III Sum Square kokoh (Koeswara, 2009).
of b. Warna
Squares Warna yang diharapkan pasta farfalle adalah
Corrected Model 30.785a 8 3.848 4.3 .000
31 orange. Analisis data hasil uji organoleptik warna
pasta farfalle jumlah penambahan dan proporsi
Intercept 2282.31 1 2282.31 2.5 .000 puree wortel dan ikan lele menggunakan uji anava
5 5 69E
3 ganda disajikan pada Tabel 4.
Jumlah 6.052 2 3.026 9.4 .035
Penambahan Puree 06 Tabel 4. Uji Anava Ganda Jumlah Penambahan dan
Wortel dan Ikan Proporsi Puree Wortel dan Ikan Lele
Lele
Proporsi Puree 23.207 2 11.604 3.3 .060 terhadap Warna Pasta Farfalle
Wortel dan Ikan 99
Lele
Jumlah 1.526 4 .381 . .787
Penambahan Puree 429
Wortel dan Ikan
wortel yang digunakan maka warna pada pasta
Tests of Between-Subjects Effects
farfalle yang ditimbulkan akan semakin orange.
Dependent Variable: Warna
Source Type df Mea F Sig
Hasil uji menyatakan bahwa ada pengaruh
III n nyata produk dengan jumlah penambahan terhadap
Sum of Squ warna pasta farfalle. Pasta farfalle termasuk produk
Square are makanan yang memanfaatkan pewarna alami dari
s puree wortel.
Corrected Model 12.533 8 1.56 1.960 .052 c. Aroma
7 Aroma yang diharapkan pasta farfalle adalah
Intercept 2650.8 1 265 3.316 .000 tidak beraroma ikan lele dan wortel. Analisis data
00 0.80 E3 hasil uji organoleptik aroma pasta farfalle jumlah
0
penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele
Jumlah.Penambaha 2.289 2 1.14 1.431 .241
n.Puree.Wortel.dan. 4 menggunakan uji anava ganda disajikan pada Tabel
Ikan.Lele 5.
Proporsi.Puree.Wor 9.489 2 4.74 5.934 .000
tel.dan 4 Tabel 5. Uji Anava Ganda Pengaruh Jumlah
.Ikan.Lele Penambahan dan Proporsi Puree Wortel
Jumlah.Penambaha .756 4 .189 2.236 .919 dan Ikan Lele Terhadap Aroma Pasta
n.Puree.Wortel.dan. Farfalle
Ikan.Lele *
Proporsi.Puree.Wor
tel.dan.
Ikan.Lele
Error 208.66 26 .799 Dependent Variable:Aroma
7 1 Source Type III df Mean F
Total 2872.0 27 Sum of Square
Si
00 0 Squares
g
Corrected Total 221.20 26 1.9 .
0 9 12.53333 8 1.567 56 05
a. R Squared = ,057 (Adjusted R Squared = ,028) Corrected Model 0 2
Hasil uji anava menyatakan bahwa terdapat pengaruh 2650.8
33 .
proporsi puree wortel dan ikan lele terhadap warna pasta 2650.8 1 16 00
00
Intercept E3 0
farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung 5.934 dengan tingkat .
signifikan 0.000 (<0,05) sehingga hipotesis dapat diterima 1.4
Jumlah.Penambahan.Pur 2.288889 2 1.144 24
31
karena ada pengaruh proporsi puree wortel dan ikan lele ee.Wortel.dan.Ikan.Lele 1
terhadap warna pasta farfalle. .
5.9
Proporsi.Puree.Wortel.da 9.488889 2 4.744 03
Hasil uji anava ganda menyatakan bahwa tidak n.Ikan.Lele
34
3
terdapat pengaruh interaksi jumlah penambahan dan Jumlah.Penambahan.Pur
proporsi puree wortel dan ikan lele terhadap warna pasta ee.Wortel.dan.Ikan.Lele
0.6
farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung 2.236 dengan tingkat * 0.755556 4 .189 .
36
Proporsi.Puree.Wortel.da 91
signifikan 0.919 (>0,05) yang berarti interaksi jumlah n.Ikan.Lele 8
penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele tidak 26
208.667 .799
memiliki pengaruh nyata terhadap warna pasta farfalle. Error 1
Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh interaksi jumlah 2872.000
27
penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele warna Total 0
26
ditolak. Corrected Total
221.200
9
Warna pada makanan dipengaruhi oleh bahan a. R Squared = ,057 (Adjusted R Squared = ,028)
yang digunakan dan proses pemasakan/pemanasan. Berdasarkan tabel di atas hasil uji anava ganda
Puree wortel memiliki warna orange pekat karena menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh jumlah
dihasilkan oleh kandungan beta karoten yang tinggi penambahan puree wortel dan ikan lele terhadap aroma
yang ada dalam kulit dan daging wortel yang pasta farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung 1.431 dengan
berwarna orange sehingga dapat memberikan warna tingkat signifikan 0.241 (>0,05) sehingga hipotesis ditolak
orange (Cahyono, 2002). Karotenoid adalah suatu karena tidak ada pengaruh jumlah penambahan puree wortel
pigmen yang berwarna orange, sehingga semakin dan ikan lele terhadap aroma pasta farfalle.
tinggi penambahan wortel semakin orange produk Hasil uji anava ganda menyatakan bahwa tidak
makanan yang akan dihasilkan. terdapat pengaruh interaksi jumlah penambahan dan
Warna pada puree wortel berpengaruh terhadap proporsi puree wortel dan ikan lele terhadap aroma
hasil jadi pasta farfalle. Hal ini merupakan salah satu pasta farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung 0.636
keuntungan karena secara tidak langsung puree dengan tingkat signifikan 0.918 (>0.05) yang berarti
wortel dapat menjadi pewarna alami pada pasta interaksi jumlah penambahan dan proporsi puree
farfalle. Semakin banyak jumlah penambahan puree wortel dan ikan lele tidak memiliki pengaruh nyata
terhadap aroma pasta farfalle. Hipotesis yang Berdasarkan tabel di atas hasil uji anava ganda
menyatakan ada pengaruh interaksi jumlah menyatakan bahwa terdapat pengaruh jumlah
penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele penambahan puree wortel dan ikan lele terhadap rasa
terhadap aroma pasta farfalle ditolak. pasta farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung 3.406
Secara umum, pasta farfalle memiliki ciri khas dengan tingkat signifikan 0.035 (<0,05) sehingga
beraroma telur. Aroma yang dominan muncul pada hipotesis dapat diterima karena ada pengaruh jumlah
pasta farfalle adalah telur, hal ini dikarenakan bahan penambahan puree wortel dan ikan lele.
dasar yang digunakan pasta farfalle tidak memiliki Hasil uji anava ganda juga menyatakan bahwa
aroma khas yang dapat mendominasi daripada lemak tidak terdapat pengaruh interaksi jumlah
telur. penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele
Ikan lele yang dilumatkan memiliki aroma yang terhadap rasa pasta farfalle yang dihasilkan, karena
dominan karena telah mengalami beberapa proses Fhitung 0.429 dengan tingkat signifikan 0.787 (>0,05)
sebelum dijadikan produk pasta farfalle. Ikan lele yang berarti interaksi jumlah penambahan dan
yang di rendam dengan perasan air lemon, sedikit proporsi puree wortel dan ikan lele tidak memiliki
garam, serta parutan jahe dapat menghilangkan pengaruh nyata terhadap rasa pasta farfalle.
aroma amis yang khas pada ikan lele. Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh interaksi
Aroma khas dari wortel yang lebih dominan jumlah penambahan dan proporsi puree wortel dan
adalah aroma langu. Sehingga perlu adanya proses ikan lele terhadap rasa pasta farfalle ditolak.
pemasakan yang lebih lanjut, perebusan/pengukusan Pasta farfalle pada umumnya memiliki rasa
dapat meminimalisir aroma langu pada puree wortel. gurih yang disebabkan karena penggunaan bahan
Secara umum, aroma khas pasta farfalle didominasi dasar pembuatan pasta farfalle yaitu garam dan
oleh aroma lemak telur. Sehingga penggunaan puree telur. Ikan lele adalah protein dari ikan yang
wortel dan ikan lele berpengaruh nyata terhadap istimewa yang berfungsi sebagai penambah jumlah
aroma pasta farfalle. protein yang dikonsumsi, tetapi juga sebagai
d. Rasa pelengkap mutu protein dalam menu (Astawan,
Rasa yang diharapkan pasta farfalle adalah 2008). Pasta farfalle juga memerlukan bahan
tidak berasa ikan lele dan wortel. Analisis data hasil campuran tambahan untuk menambahkan kandungan
uji organoleptik rasa pasta farfalle jumlah protein pada produk pasta farfalle yaitu dengan
penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele menambahkan wortel. wortel yang digunakan adalah
menggunakan uji anava ganda disajikan pada Tabel jenis wortel imperator karena jenis wortel ini
6. memiliki rasa yang hambar, warna yang pigmented
Tabel 6. Uji Anava Ganda Pengaruh Jumlah dan memiliki tekstur yang halus sehingga apabila
Penambahan dan Proporsi Puree Wortel dan Ikan digunakan sebagai bahan tambahan makanan akan
Lele menjadikan produk yang sesuai yang diharapkan.
Tests of Between-Subjects Effects e. Kekenyalan
Dependent Variable:Rasa Kekenyalan yang diharapkan pasta farfalle
Source Type df Mea F
III n
adalah kenyal. Analisis data hasil uji organoleptik
Sum Squa kekenyalan pasta farfalle jumlah penambahan dan
of
Tests of Between-Subjects
re
Effects proporsi puree wortel dan ikan lele menggunakan uji
Square anava ganda disajikan pada Tabel 7.
DependentsVariable: kekenyalan Sig
Source Type df 3.84Me F Sig
30.785 8 4.331
Corrected Model III an
8 .000
Sum of 1 2282
2282.3 Squ 2.569 Tabel 7. Uji Anava Ganda Jumlah Penambahan dan
Intercept 15
Square .315are E3 .000 Proporsi Puree Wortel dan Ikan Lele
Jumlah.Penambaha s 3.02 Terhadap Kekenyalan Pasta Farfalle
n.Puree.Wortel.dan.
Corrected Model 6.052
12.533 2 8 1.56 3.406
1.960 .
Ikan.Lele
6
.035 Hasil uji anava menyatakan bahwa terdapat pengaruh
7 052 proporsi puree wortel dan ikan lele terhadap kekenyalan
Proporsi.Puree.Wor 11.6
Intercept 23.207
2650.8 2 1 04 265 13.060
3.316 .
tel.dan.Ikan.Lele .000 pasta farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung 5.934 dengan
Jumlah.Penambaha 00 0.80 E3 000
0
tingkat signifikan 0.000 (<0,05) sehingga hipotesis dapat
n.Puree.Wortel.dan.
Jumlah.Penambaha
Ikan.Lele * 2.289 4 2 .381
1.526 1.14 .4291.431 . diterima karena ada pengaruh proporsi puree wortel dan
Proporsi.Puree.Wor
n.Puree.Wortel.dan 4 241 ikan lele terhadap kekenyalan pasta farfalle.
tel.dan.Ikan.Lele
.Ikan.Lele .787 Hasil uji anava ganda menyatakan bahwa tidak
Proporsi.Puree.Wo 231.90 9.489 26 2 .889 4.74 5.934 . terdapat pengaruh interaksi jumlah penambahan dan
Error 0 1
rtel.dan
2545.0 27
4 000 proporsi puree wortel dan ikan lele terhadap kekenyalan
.Ikan.Lele
Total 00 0 pasta farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung 2.236 dengan
Jumlah.Penambaha 262.68 .756 26 4 .189 2.236 . tingkat signifikan 0.919 (>0,05) yang berarti interaksi
n.Puree.Wortel.dan
Corrected Total 5 9 919 jumlah penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele
.Ikan.Lele *
a. R Squared = ,117 (Adjusted R Squared = ,090) tidak memiliki pengaruh nyata terhadap kekenyalan pasta
Proporsi.Puree.Wo
rtel.dan. farfalle. Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh interaksi
Ikan.Lele
Error 208.66 26 .799
7 1
Total 2872.0 27
00 0
Corrected Total 221.20 26
0 9
a. R Squared = ,057 (Adjusted R Squared = ,028)
jumlah penambahan dan proporsi puree wortel dan Hasil uji anava ganda menyatakan bahwa tidak
ikan lele kekenyalan ditolak. terdapat pengaruh proporsi puree wortel dan ikan
Kekenyalan pada pasta farfalle dipengaruhi lele terhadap tingkat kesukaan pasta farfalle yang
oleh gluten, saat gluten dibasahi dan diberi perlakuan dihasilkan, karena Fhitung 6.437 dengan tingkat
mekanis maka akan terbentuk adonan yang elastis. signifikan 0.102 (>0,05) yang berarti proporsi puree
Selain itu kandungan amilopektin yang tinggi pada wortel dan ikan lele tidak memiliki pengaruh nyata
tepung terigu membentuk gel dari sifat pati melalui terhadap tingkat kesukaan pasta farfalle. Hipotesis
proses gelatinasi dan membentuk daya lekat yang yang menyatakan ada pengaruh proporsi puree
kuat, inilah yang membentuk daya lekat pada pasta wortel dan ikan lele terhadap tingkat kesukaan pasta
farfalle. Dari hasil uji Duncan dapat disimpulkan farfalle di tolak.
semakin tinggi jumlah penambahan dan proporsi Hasil uji anava ganda juga menyatakan bahwa
puree wortel dan ikan lele akan menghasilkan pasta tidak terdapat pengaruh interaksi jumlah
farfalle yang kenyal. penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele
terhadap tingkat kesukaan pasta farfalle yang
dihasilkan, karena Fhitung 1.369 dengan tingkat
f. Tingkat Kesukaan signifikan 0.245 (>0,05) yang berarti interaksi
Tingkat kesukaan yang diharapkan pasta jumlah penambahan dan proporsi puree wortel dan
farfalle adalah suka. Analisis data hasil uji ikan lele tidak memiliki pengaruh nyata terhadap
organoleptik tingkat kesukaan pasta farfalle jumlah tingkat kesukaan pasta farfalle. Hipotesis yang
penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele menyatakan ada pengaruh interaksi jumlah
menggunakan uji anava ganda disajikan pada Tabel penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele
8. terhadap tingkat kesukaan pasta farfalle di tolak.
Tabel 8. Uji Anava Ganda Jumlah Penambahan
dan Proporsi Puree Wortel dan Ikan Lele Terhadap 2. Dalam Keadaan Mentah
Tingkat Kesukaan Pasta Farfalle a. Warna
Tests of Between-Subjects Effects Warna yang diharapkan pasta farfalle adalah
Dependent Variable:Kesukaan orange. Analisis data hasil uji organoleptik warna
pasta farfalle jumlah penambahan dan proporsi
Source Typ d Mea F puree wortel dan ikan lele menggunakan uji anava
e III f n
Sum Squa ganda disajikan pada Tabel 4.4.
of re
Squa Tabel 4.4. Uji Anava Ganda Jumlah Penambahan
res Sig dan Proporsi Puree Wortel dan Ikan
17.8 2.23 2.72 .
Corrected Model 67
8
3 4 007 Lele terhadap Warna Pasta Farfalle
2576 2576 3.14 .
1
Intercept .133 .133 2E3 000 Hasil uji anava menyatakan bahwa terdapat
Jumlah.Penambahan.Puree.W 2.82 1.41 1.72 . pengaruh proporsi puree wortel dan ikan lele
2
ortel.dan.Ikan.Lele 2 1 1 181
Proporsi.Puree.Wortel.dan.Ik 10.5 5.27 6.43 .
terhadap warna pasta farfalle yang dihasilkan,
2 karena Fhitung 5.934 dengan tingkat signifikan 0.000
an.Lele 56 8 7 102
Jumlah.Penambahan.Puree.W (<0,05) sehingga hipotesis dapat diterima karena ada
ortel.dan.Ikan.Lele * 4.48 1.12 1.36 pengaruh proporsi puree wortel dan ikan lele
4
Proporsi.Puree.Wortel.dan.Ik 9 2 9 .
terhadap warna pasta farfalle.
an.Lele 245
2 Hasil uji anava ganda menyatakan bahwa tidak
214. terdapat pengaruh interaksi jumlah penambahan dan
6 .820
000
Error 1 proporsi puree wortel dan ikan lele terhadap warna
2 pasta farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung 2.236
2808
7
Total
.000
0 dengan tingkat signifikan 0.919 (>0,05) yang berarti
2 interaksi jumlah penambahan dan proporsi puree
231.
867
6 wortel dan ikan lele tidak memiliki pengaruh nyata
Corrected Total 9 terhadap warna pasta farfalle. Hipotesis yang
a. R Squared = ,077 (Adjusted R Squared = ,049) menyatakan ada pengaruh interaksi jumlah
Berdasarkan tabel di atas hasil uji anava ganda penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele
menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh jumlah warna ditolak.
penambahan puree wortel dan ikan lele terhadap b. Bentuk
tingkat kesukaan pasta farfalle yang dihasilkan,
karena Fhitung 1.721 dengan tingkat signifikan 0.181 Bentuk yang diharapkan pasta farfalle adalah
(>0,05) sehingga hipotesis ditolak karena tidak ada berbentuk motif cetakan. Analisis data hasil uji
pengaruh jumlah penambahan puree wortel dan ikan organoleptik bentuk pasta farfalle jumlah
lele terhadap tingkat kesukaan pasta farfalle. penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele
menggunakan uji anava ganda disajikan pada Tabel menggunakan uji anava ganda disajikan pada Tabel
9. 10.
Tabel 9. Uji Anava Ganda Pengaruh Jumlah
Penambahan Dan Proporsi Puree Wortel Dan Ikan
Lele Terhadap Bentuk Pasta Farfalle

Tests Of Between-Subjects Effects


Dependent Variable : Bentuk
Source Type df Mean F Sig
III Sum Square
of
Square
s
Corrected Model 30.785a 8 3.848 4.331 .
000

Intercept 2282.3 1 2282.3 2.569E .


15 15 3 000 Tabel 4.9. Uji Anava Ganda Pengaruh Jumlah
Jumlah Penambahan 6.052 2 3.026 9.406 . Penambahan dan Proporsi Puree Wortel dan Ikan
Puree Wortel dan Ikan 035 Lele
Lele

Proporsi Puree Wortel 23.207 2 11.604 3.399 .


dan Ikan Lele 060

Jumlah Penambahan 1.526 4 .381 .429 .


Puree Wortel dan Ikan 787
Lele*Proporsi Puree
Wortel dan Ikan Lele

Error 231.90 261 .889


0
Total 2545.0 270
00
Corrected Total 262.68 269
5
a. R squared= .117 (Adjusted R Squared= .090)

Berdasarkan tabel hasil uji anava ganda


menyatakan bahwa terdapat pengaruh jumlah
penambahan puree wortel dan ikan lele terhadap
bentuk pasta farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung
9.406 dengan tingkat signifikan 0.000 (<0,050)
sehingga hipotesis dapat diterima karena ada
pengaruh jumlah penambahan puree wortel dan ikan
lele terhadap bentuk pasta farfalle.
Hasil uji anava ganda juga menyatakan bahwa
tidak terdapat pengaruh interaksi jumlah
penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele
terhadap bentuk pasta farfalle yang dihasilkan,
karena Fhitung 0.429 dengan tingkat signifikan 0.787
(>0,05) yang berarti interaksi jumlah penambahan
dan proporsi puree wortel dan ikan lele tidak
memiliki pengaruh nyata terhadap bentuk pasta
farfalle. Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
interaksi jumlah penambahan dan proporsi puree
wortel dan ikan lele terhadap bentuk pasta farfalle
ditolak.
c. Aroma
Aroma yang diharapkan pasta farfalle adalah
tidak beraroma ikan lele dan wortel. Analisis data
hasil uji organoleptik aroma pasta farfalle jumlah
penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele
Hasil uji anava ganda menyatakan bahwa tidak
Tests of Between-Subjects Effects terdapat pengaruh interaksi jumlah penambahan dan
Dependent Variable: Warna proporsi puree wortel dan ikan lele terhadap aroma
Source Type df Me F Sig pasta farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung 0.636
III an
Sum Squ
of are Dependent Variable:Aroma
Square
s Source Type III df Mean F
Sum of Squar
Corrected Model 12.533 8 1.5 1.960 .052 Squares e Si
67 g
Intercept 2650.8 1 265 3.316 .000 1.9 .
00 0.8 E3 12.53333 8 1.567 56 05
00 Corrected Model 0 2
33 .
Jumlah.Penambah 2.289 2 1.1 1.431 .241 2650.
2650.8 1 16 00
an.Puree.Wortel.da 44 Intercept
800
E3 0
n.Ikan.Lele Jumlah.Penambahan.Pu .
Proporsi.Puree.Wo 9.489 2 4.7 5.934 .000 1.4
ree.Wortel.dan.Ikan.Lel 2.288889 2 1.144 24
31
rtel.dan 44 e 1
.Ikan.Lele 5.9
.
Jumlah.Penambah .756 4 . 2.236 .919 Proporsi.Puree.Wortel.d 9.488889 2 4.744 03
34
an.Puree.Wortel.da 189 an.Ikan.Lele 3
n.Ikan.Lele * Jumlah.Penambahan.Pu
ree.Wortel.dan.Ikan.Lel
Proporsi.Puree.Wo e* 0.755556 4 .189
0.6
.
rtel.dan. 36
Proporsi.Puree.Wortel.d 91
Ikan.Lele an.Ikan.Lele 8
Error 208.66 26 . 26
208.667 .799
7 1 799 Error 1
Total 2872.0 27 27
2872.000
00 0 Total 0
Corrected Total 221.20 26 26
221.200
Corrected Total 9
0 9
a. R Squared = ,057 (Adjusted R Squared = ,028) a. R Squared = ,057 (Adjusted R Squared = ,028)
Berdasarkan tabel di atas hasil uji anava ganda dengan tingkat signifikan 0.918 (>0.05) yang berarti
menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh jumlah interaksi jumlah penambahan dan proporsi puree
penambahan puree wortel dan ikan lele terhadap aroma wortel dan ikan lele tidak memiliki pengaruh nyata
pasta farfalle yang dihasilkan, karena Fhitung 1.431 dengan terhadap aroma pasta farfalle. Hipotesis yang
tingkat signifikan 0.241 (>0,05) sehingga hipotesis ditolak menyatakan ada pengaruh interaksi jumlah
karena tidak ada pengaruh jumlah penambahan puree wortel penambahan dan proporsi puree wortel dan ikan lele
dan ikan lele terhadap aroma pasta farfalle. terhadap aroma pasta farfalle ditolak.
Sedangkan hasil uji anava ganda menyatakan
bahwa terdapat pengaruh proporsi puree wortel dan A. Penentuan Produk Terbaik
ikan lele terhadap aroma pasta farfalle yang Produk pasta farfalle terbaik diketahui dari
dihasilkan, karena Fhitung 5.934 dengan tingkat penilaian yang dilakukan oleh panelis yang meliputi
signifikan 0.033 (<0,05) yang berarti proporsi puree bentuk, warna, aroma, kekenyalan, rasa dan tingkat
wortel dan ikan lele memiliki pengaruh nyata kesukaan dari hasil uji lanjut Duncan. Hasil uji terbaik
terhadap aroma pasta farfalle. Hipotesis yang pasta farfalle disajikan pada Tabel 4.16 dan Tabel 4.17.
menyatakan ada pengaruh proporsi puree wortel dan Tabel 4.16 Hasil Uji Terbaik Pasta Farfalle
ikan lele terhadap aroma pasta farfalle di terima. Mentah dan Matang Jumlah Penambahan Puree Wortel
Dari hasil uji lanjut berdasarkan nilai mean dan Ikan Lele
menunjukkan bahwa pasta farfalle yang dibuat dari Jumlah Penambahan Puree Wortel dan Ikan
proporsi puree wortel 30% dan ikan lele 70% dengan Sifat Lele
nilai mean 3.111 yang ditunjukkan dengan kriteria Organol Pasta Pasta Farfalle Matang
pasta farfalle kurang beraroma ikan lele dan wortel eptik Farfalle
dengan kata lain aroma telur sebagai ciri khas dari Mentah
pasta farfalle dan ikan lele serta wortel seimbang 30 40 50 30% 40% 50%
sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan proporsi % % %
puree wortel 40% dan ikan lele 60% memiliki nilai Bentuk - - √ - - √
mean 2.840 ditunjukkan dengan kriteria pasta Warna - √ √ - √ √
farfalle yang cukup beraroma ikan lele dan wortel Aroma - - √ Tidak Tidak Tidak
atau dengan kata lain aroma ikan lele dan wortel berpen berpen berpen
lebih menonjol dibandingkan aroma telur. garuh garuh garuh
Kekeny - - - - - √
alan mengetahui pengaruh jumlah penambahan dan proporsi
Rasa - - - - √ √ puree wortel dan ikan lele terhadap kandungan gizi
Tingkat - - - - √ √ pasta farfalle, peneliti melakukan perbandingan
Kesuka kandungan gizi antara pasta farfalle secara umum dan
an pasta farfalle puree wortel dan ikan lele yang disajikan
Jumlah 0 1 3 0 3 5 pada Tabel 11.
Kandungan Zat Pasta Farfalle Pasta Farfalle
Tabel 4.17 Hasil Uji Terbaik Pasta Farfalle Gizi Puree Wortel
Mentah dan Matang Proporsi Puree Wortel dan Ikan dan Ikan Lele
Lele Karbohidrat (%) 76,3 78,46
Proporsi Puree Wortel dan Ikan Lele Protein (%) 10 12,76
Sifat Pasta Pasta Farfalle Matang Lemak (%) 1,7 16,46
Organol Farfalle Serat (%) - 1,72
eptik Mentah Kalsium (%) 31 39
30 40 50 30% 40% 50% Vitamin A - 92.000 SI
% % %
Sumber:
Bentuk - - √ - - √
*Daftar Komposisi Bahan Makanan (2017)
Warna - √ √ - √ √
**Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya (2019)
Aroma - √ √ Tidak Tidak Tidak Hasil uji kimia menunjukkan bahwa pasta farfalle
berpen berpen berpen memiliki kandungan serat sebesar 1,72g dan vitamin A
garuh garuh garuh sebesar 92.000 SI. Kandungan serat dan Vitamin A
Kekeny - - - - - √ yang dimiliki pasta farfalle dengan jumlah penambahan
alan 50% dan proporsi puree wortel 30% dan ikan lele 70%
Rasa - - - - √ √ cukup tinggi jika dibandingkan dengan kandungan gizi
Tingkat - - - - √ √ pasta farfalle menurut daftar komposisi bahan makanan
Kesuka (2017). Menurut daftar komposisi bahan makanan
an (2017) pasta farfalle tidak mengandung serat dan
Jumlah 0 2 3 0 3 5 vitamin A pada pasta farfalle.
Berdasarkan analisis produk terbaik dari hasil uji
lanjut Duncan, pengaruh jumlah penambahan dan
proporsi puree wortel dan ikan lele diperoleh sampel PENUTUP
T3PL1 sebagai produk terbaik. Sampel T3PL1 A. Kesimpulan
merupakan produk pasta farfalle hasil jumlah 1. Jumlah Penambahan dan proporsi puree wortel dan
penambahan puree wortel dan ikan lele 50% dan ikan lele kedalam pasta farfalle memberikan
proporsi puree wortel 30% dan ikan lele 70%. Produk pengaruh nyata terhadap rasa, aroma, warna, namun
pasta farfalle yang dihasilkan jika ditinjau dari sifat tidak pada kekenyalan, bentuk dan tingkat kesukaan
organoleptiknya memiliki kriteria bentuk permukaan panelis. Produk terbaik dari hasil penelitian terdapat
yang sangat sesuai dengan yang diharapkan yaitu sesuai pada penambahan jumlah puree wortel dan ikan lele
dengan motif cetakan, warna orange ( ), tidak sebesar 50% dan proporsi puree wortel dan ikan lele
beraroma ikan lele dan wortel, tingkat kekenyalannya sebesar 30% dan 70%.
sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu kenyal, 2. Uji kimia pada hasil terbaik pasta farfalle dapat
tidak berasa ikan lele dan wortel atau seimbang antara meningkatkan nilai kandungan gizi pasta farfalle per
keduanya. 100 gram produk yang terbaik keadaan mentah
mengandung karbohidrat 76,8%; protein 13,82%;
B. Hasil Uji Kimia Pasta Farfalle lemak 16,52%; kalsium 30%; vitamin A 114.816,67
Uji organoleptik terhadap lima sampel pasta SI; serat 1,62%; dan keadaan matang mengandung
farfalle berdasarkan kriteria bentuk, warna, aroma, karbohidrat 78,46%; protein 12,76%; lemak 16,46%;
kekenyalan, dan rasa dapat diambil kesimpulan bahwa kalsium 39%; vitamin A 92.000 SI; serat 1,72%.
hasil yang terbaik adalah produk dengan perlakuan B. Saran
jumlah penambahan puree wortel dan ikan lele 50% dan 1. Pada pembuatan pasta farfalle perlu adanya
proporsi puree wortel 30% dan ikan lele 70%. pengendalian waktu dalam proses pengukusan
Selanjutnya dilakukan uji kimia terhadap produk pasta serta suhu pada proses pengeringan agar menjaga
farfalle terbaik untuk mengetahui kandungan gizi pasta kualitas pasta yang baik dan aldente.
farfalle. Beberapa kandungan gizi yang akan dilihat 2. Pemanfaatan puree wortel dan ikan lele dapat
dalam produk pasta farfalle terbaik diantaranya adalah diolah lebih lanjut menjadi produk yang bervariasi
karbohidrat, protein, lemak, kalsium, vitamin A, dan karena kandungan gizi yang dimiliki cukup
serat. Uji kandungan gizi pada pasta farfalle dilakukan kompleks.
di Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya
(BARISTAND) di Jl. Jagir Wonokromo No.360. Untuk
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta.
Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia
(APTINDO). 2013. Laporan APTINDO Tahun
2013. Jakarta: APTINDO.
Cahyono, Bambang. 2002. Wortel: Teknik Budi Daya
Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius.
Hadiwiyoto S. 1993. Teknologi Hasil Perikanan. Diakses
melalui
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/12345
6789/52612/4/BAB%20II%20Tinjauan
%20Pustaka.pdf
Nenny. 2012. Tips Jenis-Jenis Pasta. Diakses dari
http://nennycatering.blogspot.co.id., tanggal 15
Agustus 2018.
Prihastuti, dkk. 2008. Restoran . Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai