Anda di halaman 1dari 10

PRAKTEK KEPRAWATAN GERONTIK

SAP PENDIDIKAN KESEHATAN HIPERTENSI

Disusun oleh :

Laili Mustaghfiroh
(18.2137.P)
Kelas : 2A

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2020-2021
HIPERTENSI
1. Pokok Bahasan : Hipertensi
2. Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
a. Waktu : 45 menit
b. Sasaran : Keluarga Tn. C
c. Hari / tanggal : 02 November 2020
d. Tempat : Rumah Tn. C di kelurahan Kalibaros, Pekalongan Timur
e. Pelaksana : Laili Mustaghfiroh

3. Tujuan Instruksional Umum:


Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit di
harapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang penyakit
hipertensi dan penanganannya dirumah

4. Tujuan instruksional Khusus:


Setelah mendapatkan penkes ini, klien diharapkan:
a. 85% Memahami tentang penyakit hipertensi
b. 80% Memahami tentang penyebab hipertensi
c. 90% Memahami tentang tanda dan gejala hipertensi
d. 85% memahami tentang jenis hipertensi
e. 85% Memahami tentang komplikasi akibat dari hipertensi
f. 90% Memahami tentang penatalaksanaan hipertensi dirumah

5. Metoda Pelaksanaan :
a. Ceramah
b. Tanya-jawab

6. Media dan Alat :


a. Lembar balik
b. Leaflet
7. Strategi Pelaksanaan
Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Sasaran
Kegiatan
Pendahuluan 5 menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri/ 2. Mendengarkan
kelompok
3. Menjelaskan maksud dan 3. Mendengarkan
tujuan
4. Melakukan apersepsi 4. Menjawab
Penyajian 30 Meni a. Menjelaskan Mendengarkan
t pengertian hipertensi
b. Menjelaskan
penyebab hipertensi
c. Menjelaskan tanda
dan gejala hipertensi
d. Menjelaskan jenis
hipertensi
e. Menjelaskan
komplikasi akibat hipertensi
f. Menjelaskan
penatalaksanaan hipertensi
dirumah
Penutup 10 menit a. Memberikan kesempatan a. Bertanya
bertanya
b. Melakukan Evaluasi b. Menjawab pertanyaan
c. Membuat Kesimpulan dan c. Memperhatikan
tindak lanjut d. Menjawab salam
d. Menutup dengan salam

8. Tempat

PENYAJI
AUDIENCE

9. Evaluasi: (SOAL sesuai TIK)


a. Sebutkan apa saja penyebab hipertensi
b. Sebutkan apa saja tanda dan gejala hipertensi
c. Sebutkan apa saja komplikasi akibat hipertensi
d. Sebutkan penatalaksanaan hipertensi di rumah
10. Kriteria Evaluasi
a. Struktur :
1). Satpel dan materi sudah disiapkan dan dikonsultasikan sebelumnya
2). Media dan alat sudah disiapkan
3). Waktu dan tempat sudah dipersiapkan
b. Proses :
1). Penyajian sesuai waktu
2). Audience aktif
3). Media digunakan semua
c. Hasil : (sesuai TIK)
1) 85% peserta mampu memahami tentang penyakit hipertensi
2) 80% peserta mampu menyebutkan penyebab penyakit hipertensi
3) 90% peseta mampu menyebutkan tanda dan gejala penyakit hipertensi
4) 85% peserta mampu memahami jenis hipertensi
5) 85% peseta mampu menyebutkan komplikasi akibat hipertensi
6) 90% peserta mampu menyebutkan penatalaksanaan hipertensi dirumah
11. MATERI :
A. Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai
130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa
memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai
penyakit, seperti gagal ginjal, gagal jantung, penyakit persyarafan dan stroke
B. Penyebap Hipertensi
a. Hipertensi primer
Hipertensi primer atau biasah disebut hipertensi ideopatik yaitu hipertensi yang tidak
diketahui dengan jelas penyebabnya. Namun ada beberapa faktor yang diduga turut
berperan menyebabkan hipertensi, sebagai berikut :
1) Genetik
Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi,
beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini tidak
dapat dikendalikan, jika memiliki riwayat keluarga yang memliki tekanan
darah tinggi.
2) Jenis kelamin dan usia
Laki - laki berusia 35- 50 tahun dan wanita menopause beresiko
tinggi untuk mengalami hipertensi. Jika usia bertambah maka tekanan
darah meningkat faktor ini tidak dapat dikendalikan serta jenis kelamin
laki–laki lebih tinggi dari pada perempuan.
3) Diet
Makan makanan sembrangan, tidak memperhatikan kandungan
makanan, makan makanan yang tinggi garam, tinggi kolesterol dapat
berpengaruh terhadap hipertensi. Faktor ini bisa dikendalikan oleh
penderita dengan mengurangi konsumsinya
4) Berat badan
Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat badan
dalam keadaan normal atau ideal. Obesitas (>25% diatas BB ideal)
dikaitkan dengan berkembangnya peningkatan tekanan darah atau
hipertensi.
5) Stress
Stress (ketegangan emosional) dapat meningkatkan tekanan darah
untuk sementara akibat pelepasan adrenalin dan noradrenalin (hormone
stress), yang bersifat vasokonstriktif. Tekanan darah meningkat pula pada
waktu ketegangan fisik (pengeluaran tenaga, olahraga). Bila stress hilang
tekanan darah turun lagi

6) Gaya hidup
Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan pola
hidup sehat dengan menghindari faktor pemicu hipertensi yaitu merokok,
dengan merokok berkaitan dengan jumlah rokok yang dihisap dalam
waktu sehari dan dapat menghabiskan berapa putung rokok dan lama
merokok berpengaruh dengan tekanan darah pasien. Konsumsi alkohol
yang sering, atau berlebihan dan terus menerus dapat meningkatkan
tekanan darah pasien sebaiknya jika memiliki tekanan darah tinggi pasien
diminta untuk menghindari alkohol agar tekanan darah pasien dalam batas
stabil dan pelihara gaya hidup sehat penting agar terhindar dari komplikasi
yang bisa terjadi.
b. Hipertensi skunder
Hipertensi sekunder terjadia kibat penyebabnya dikatakan sudah jelas.
misalnya ginjal yang tidak berfungsi, terdapat masalah pada jantung maupun
pembuluh darah, pemakaian kontrasepsi oral, dan terganggunya keseimbangan
hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah.
C. Tanda dan gejala
1) Sakit kepala
2) Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
3) Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh
4) Berdebar atau detak jantung terasa cepat
5) penurunan pengelihatan
6) Telinga berdenging yang memerlukan penanganan segera

D. Jenis Hipertensi

Jenis Tekanan darah


Normal berada di bawah 120/80 mmHg.
Prahipertensi berkisar antara 120-129 untuk tekanan
sistolik dan >80 mmHg untuk tekanan
diastolik.

Hipertensi tingkat 1 130/80 mmHg hingga 139/89 mmHg.

Hipertensi tingkat 2 140/90 atau lebih tinggi.

E. Komplikasi
1) Kegagalan jantung
Disebabkan karena pada penderita hipertensi jantung bekerja terlalu berat untuk
memompa darah keseluruh tubuh, sehingga jantung dapat mengalami kerusakan
2) Kegagalan ginjal
Sama seperti jantung, pada penderita hipertensi ginjal juga bekerja terlalu berat untuk
menyaring darah, sehingga ginjal dapat mengalami kerusakan
3) Gangguan persarafan
Pada penderita hipertensi pembuluh darah yang melebar karena tekanan darah yang
tinggi dapat menyebabkan gangguan pada sistem persarafan, sehingga penderita bisa
mengalami penurunan pengelihatan jika yang terganggu saraf yang berhunungan
dengan mata, dan gangguan saraf lainnya.
4) Stroke
Pada penderita hipertensi peningkatan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba dan
meningkat tajam dapat menyebabkan pembuluh darah di otak pecah, sehingga akan
menyebabkan penderita mengalami stroke

F. Penatalaksanaan dirumah
Farmakologi : dengan konsumsi obat-obatan penurun hipertensi sesuai ajuran dokter
secara teratur
Non-Farmakologi :
1) Diet Pada Penderita Hipertensi
a. Diet Rendah Garam

Tujuan Diet Rendah Garam :

 Membantu menurunkan tekanan darah


 Membantu menghilangkan penimbunan cairan dalam tubuh
 Mencegah komplikasi hipertensi.

Syarat Diet Rendah Garam :

 Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang.


 Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita
 Konsumsi garam dapur beryodium kurang dari 5gr/hari (1 sendok teh
peres) dan batasi sumber natrium lainnya.
 Konsumsi makanan sumber kalium, kalsium, dan magnesium ditingkatkan.
 Pembatasan konsumsi lemak jenuh maksimal 10% dari energy total/hari.
b. Bahan makanan yang dianjurkan
 Sumber Karbohidrat : Beras Merah, Havermouth, Roti, Gandum,
Singkong, Ubi, Kentang, Jagung,
 Sumber Protein Hewani : Daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, hati, ikan,
susu rendah lemak dan hasil olahannya.
 Sumber Protein Nabati : Tahu, Tempe, Kacang-kacangan
 Sayuran : Sayuran Segar
 Buah : Pisang
c. Bahan makanan yang dibatasi/dihindari
 Sumber Karbohidrat : Biskuit, kue-kue yang diolah dengan margarine dan
soda kue, krackers.
 Sumber Protein Hewani : Ikan asin, telur asin, bakso, sosis, dendeng, abon,
kornet, sarden, daging asap, keju dan bahan makanan lain yang diawetkan
dengan garam.
 Sumber Protein Nabati : Selai kacang
 Sayuran : Sayuran yang diawetkan dengan garam
 Buah-buahan : Buah yang diawetkan dengan garam
 Sumber Lemak : Margarine, santan kental, lemak hewan, minyak untuk
menggoreng
 Lain-lain : Kecap, tauco, terasi, petis, saos, bumbu instan, keripik, kerupuk,
minuman bersoda, soda kue.

2) Menurunkan berat badan


Mengatasi obesitas, pada sebagian orang dengan cara menurunkan berat badan
mengurangi tekanan darah, kemungkinan dengan mengurangi beban kerja jantung dan
voume sekuncup. Pada beberapa studi menunjukan bahwa obesitas berhubungan dengan
kejadian hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri. Jadi, penurunan berat badan adalah hal
yangs angat efektif untuk menurunkan tekanan darah. Penurunan berat badan (1
kg/minggu) sangat dianjurkan. Penurunan berat badan dengan menggunakan obat-obatan
perlu menjadi perhatian khusus karenan umumnya obat penurunan penurunan berat badan
yang terjual bebas mengandung simpasimpatomimetik, sehingga dapat meningkatkan
tekanan darah, memperburuk angina atau gejala gagal jantung dan terjadinya eksaserbasi
aritmia.
3) Olahraga teratur
seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat untuk menurunkan tekanan
darah dan memperbaiki kedaan jantung.. olahraga isotonik dapat juga meningkatkan
fungsi endotel, vasoldilatasin perifer, dan mengurangi katekolamin plasma. Olahraga
teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dianjurkan untuk
menurunkan tekanan darah. Olahraga meningkatkan kadar HDL, yang dapat mengurangi
terbentuknya arterosklerosis akibat hipertensi.
4) Memeperbaiki gaya hidup
gaya hidup yang kurang sehat dengan cara berhenti merokok dan tidak
mengkonsumsi alkohol, penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena
asap rokok diketahui menurunkan aliran darah ke berbagai organ dan dapat
meningkatkan kerja jantung.
12. Referensi
Suoth M, dkk. 2014. HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN
HIPERTENSI DI PUSKESMAS KOLONGAN KECAMATAN KALAWAT
KABUPATEN MINAHASA UTARA. ejournal keperawatan (e-Kp) Vol2 No1.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/4055 diakses pada 17 November
2020
Sartik, Tjekyan RS, M.Zulkarnain. 2017. FAKTOR – FAKTOR RISIKO DAN ANGKA
KEJADIAN HIPERTENSI PADA PENDUDUK PALEMBANG. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Vol8 No3. http://103.208.137.59/index.php/jikm/article/view/237 diakses
pada 17 November 2020
Ulya Z, Iskandar A, Triasih F. 2017. PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN
DENGAN MEDIA POSTER TERHADAP PENGETAHUAN MANAJEMEN
HIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI. Jurnal Keperawatan Soederman.
Vol12 No1. http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/715 diakses pada 18
November 2020

Anda mungkin juga menyukai