PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ
pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta
kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi
memecah bahan- bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam
tubuh.
Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan itu
harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan yang
mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses pencernaan.
Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses
pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan
seperti nasi, roti, umbi dan pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang
berlangsung. Dan, proses pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari
bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia
umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Berarti,
proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Dan proses pencernaan kimiawi adalah
proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh
tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter , kandung
kemih, dua otot sphincter, dan uretra. Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat
terjadinya proses penyaringan darah sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
1
Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan dikeluarkan berupa urine
(air kemih). Sistem urinaria terdiri atas:
Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.
Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Di dalam sel terdapat
protoplasma yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam
nukleat.Berdasarkan tipe sel dibedakn menjadi prokaroriotik, yaitu sel yang tidak
memiliki membran inti dan sel eukariotik, yaitu sel yang memiiliki membran inti.
Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori sel, bahwa sel
merupakan kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan, kestuan
hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup.
Secara struktural sel merupakan penyusun makhluk hidup bagian dari sel meliputi
membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.Membran plasma tersusun dari lipoprotein,
yaitu adanya ikatan antara lemak dan protein.
B. Rumusan Makalah
Dalam penyusunan makalah ini penyusun merumuskan beberapa masalah yaitu:
1. Apakah pengertian dari sistem pencernaan ?
2. Apa saja organ-organ sistem pencernaan manusia ?
3. Bagaimana proses pencernaan makanan di dalam tubuh ?
4. Apa pengertian system perkemihan?
5. Apa fungsi system perkemihan ?
6. Apa saja organ perkemihan ?
7. Apa perbedaan uretra laki-laki dan perempuan?
8. Bagaimana proses pembentukan urin ?
9. Apa pengertian Sel ?
10. Apa saja strukur sel?
11. Apa saja fungsi sel?
2
12. Apa perbedaan sel prokariot dan sel eukariot?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah ini untuk memberikan informasi dan pengetahuan
tentang fisiologi pencernaan perkemihan dan sel pada manusia.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan makalah ini terdiri tiga Bab,
yaitu:
Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan, system pencernaan, system perkemihan dan sel.
Bab III adalah Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
I. SISTEM PENCERNAAN
A. Pengertian
Sistem pencernaan adalah proses menerima makanan, merubahnya menjadi energi
dan menegeluarkan sisa proses tersebut. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan
dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3
bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.
Selanjutnya adalah proses penyerapan sari – sari makanan yang terjadi di dalam usus.
Kemudian proses pengeluaran sisa – sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan
proses pencernaan makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan hormon yang
prosesnya berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi masing-masing.
Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri dari proses
pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan
yang terjadi di lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan
makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul
besar menjadi molekul yang berukuran kecil. Setiap organ dalam sistem pencernaan
manusia memiliki peranan penting dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya mulut
sebagai pintu masuk makanan dimana makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi
dengan unsur kimiawi yang dimiliki oleh lidah yang mengandung enzim amylase
( Ptyalin ) akan mempermudah proses sistem pencernaan manusia dengan
menghancurkan makanan menjadi serpihan yang lebih kecil, pada tahap berikutnya
menuju lambung disini makanan akan dipecah kembali dan diproses menjadi zat-zat gizi
yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah.
1. Mulut ( Oris )
Mulut merupakan organ yang pertama dari saluran pencernaan yang terdiri atas 2
bagian yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi,
4
bibir dan pipi, dan bagian rongga mulut atau bagian dalam, yaitu rongga mulut yang
dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang
bersambung dengan faring. Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis,
di bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini
kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris. Di
dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu: bibir,
gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan
menggalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
2. Faring
5
limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.
Disini terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di
belakang rongga mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas
bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang
bernama koana.
3. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya
sekitar 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung.
Lapisan dinding dari dalam ke luar; Lapisan selaput lender (mukosa), lapisan sub
mukosa, lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal.
6
Osofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung setelah melalui
toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan
lambung. kerongkongan berfungsi sebagai jalan makanan yang telah di kunyah menuju
lambung, jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga dapat
mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di sebut gerak
peristalis. Gerak peristalis merupakan gerak kembang kempis kerongkongan untuk
mendorong makanan ke dalam lambung. Makanan di dalam kerongkongan hanya
sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan ( paring ) berotot lurik, artinya kita
menelan makanan jika telah di kunyah sesuai dengan kehendak kita. Akan tetapi,
sesudah proses penelanan sehingga mengeluarkan proses. Kerja otot-otot organ
pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita ( tidak di sadari ).
4. Lambung
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi. Akibatnya kontraksi
otot lambung, makanan teraduk dengan baik sehingga akan bercampur merata dengan
getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan didalam lambung berbentuk seperti
bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air
lender ( musin ), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung
bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung.
7
Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk
bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin-
pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa enzim renin
berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim
renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa didalam lambung terjadi proses pencernaan
kimiawi- selain menghasilkan enzim pencernaaan, dinding lambung juga menghasilkan
hormon gastrin. Hormon gastrin berfungsi untuk mengeluarkan (sekresi) getah
lambung. Lambung dapat meregang sampai dapat menyimpan 2 liter cairan, makanan
umumnya dapat bertahan 3-4 jam didalam lambung. Dari lambung , makanan sedikit
demi sedikit keluar menuju usus 12 jari melalui sfingter pilorus.
5. Usus Halus
Usus halus (Intestinum minor) adalah bagian dari sistem pencernaan makanan
yang berpangkal pada pilorus dan berakhir pada seikum panjangnya sekitar 6 m,
merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil
pencernaan.
Disebut juga usus 12 jari, panjangnya sekitar 25cm berbentuk sepatu kuda
melengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan duodenum
ini terdapat selaput lendir yang membukit disebut Papila vateri. Pada papila vateri ini
bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus wirsungi /
duktus pankreatikus). Empedu dibuat di hati, untuk dikeluarkan ke duodenum melalui
duktus koledokus yang fungsinya mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase. Empedu
dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh empedu dan di alirkan ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam- garam empedu dan zat pewarna empedu (bilirubin). Garam
empedu berfungsi mengemulsikan lemak, zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan
dihasilkan dengan cara perombakansel darah merah yang sudah tua di hati.
8
a. Jejunum
Panjangnya 2-3 meter berkelok-kelok terdapat sebelah kiri atas dari intestinum
minor dengan perantaraan lipatan peritoneum, berbentuk kipas (mesenterium).
Akar mesenterium memungkinkan keluar masuk arteri dan vena mesenterika
superior. Pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara lapisan peritoneum yang
membentuk mesenterium penampung jejunum lebih lebar, dindingnya lebih tebal
dan banyak mengandung pembuluh darah.
b. Ileum
Ujung batas antara jejunum dan ileum tidak jelas, panjangnya kira-kira 4-5 meter.
ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang
bernama orifisium ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan
pada bagian ini terdapat katup valvula seikalis atau valvula
baukini, berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom assendens tidak masuk
kembali kedalam ileum.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai
enzim pencernaan. Karbohidrat di cerna menjadi glukosa, lemak di cerna menjadi
asam lemak dan gliserol dan protein di cerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus
dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein di
selesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorpsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian di usus penyerap karbohidrat setiap dalam bentuk glukosa.
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral
tidak mengalami pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus halus. Pada
dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili berfungsi
untuk memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat
terserap lebih banyak dan cepat, dinding vili banyak mengandung kapiler darah
atau pembuluh limfe. (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah.
Sari-sai makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk
pembuluh darah atau pembuluh limfe, Glukosa, Asam amino, Vitamin, dan Mineral
setalah diserap oleh usus halus melalui kapiler darah akan dibawah oleh darah
9
melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung
kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang
disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus. Gliserol dan asam
lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan
akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah
masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut
dalam lemak (Vitamin A,D,E dan K) diserap oleh usus halus diangkut melalui
pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk kesistem
peredaran darah.
Umumnya makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan
yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar. Absorpsi
makanan yang sudah dicernakan seluruhnya berlangsung di dalam usus halus
melalui 2 (dua) saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limfe di
sebelah dalam permukaan vili usus.
6. Usus Besar
Usus besar (intestinum mayor) merupakan saluran pencernaan berupa usus
berpenampang luas atau berdiameter besar dengan panjang kira-kira 1,5-1,7 meter, dan
lebarnya 5 – 6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar, lapisan selaput lendir,
lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang, lapisan Jaringan ikat.
10
Fungsi usus besar, terdiri dari:
Bagian dari usus besar yaitu kolon asenden, kolon tranversum, kolon descenden,
rectum dan sigmoid.
Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri
escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri
e.coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks),
bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Didalam usus besar fases di
dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan pristalsis dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar
otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar). Jadi, proses defekasi
(buang air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot dinding perut yang di ikuti
dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan konstraksi kolon serta rektum, akibatnya
feses dapat terdorong keluar anus.
a. Rectum propia: bagian yang melebar disebut ampula rekti. Jika ampula rekti terisi
makanan akan timbul hasrat defekasi.
11
b. Pars analis rekti: sebelah bawah ditutupi oleh serat-serat otot polos (M. sfingter
ani internus) dan serabut otot lurik (M sfingter ani eksterna). Kedua otot ini
berperan pada waktu defekasi. Tunika mukosa rectum banyak mengandung
pembuluh darah. Jaringan mukosa dan jaringan otot membentuk lipatan disebut
kolomna rektalis. Bagian bawah kolomna rektalis terdapat pembuluh darah V.
rektalis. Sering terjadi pelebaran atau varises yang disebut hemorid (wasir).
Defekasi adalah hasil repleks apabila bahan feses masuk kedalam rectum.
Dinding rectum akan meregang dan menyalurkan impuls aferens melalui pleksus
mesentrikus dan menimbulkan gerakan peristaltic pada kolon desendens. Kolon sigmoid
mendorong feses ke arah anus. Apabila gelombang peristaltic sampai di anus, sfingter ani
internus di hambat, sfingter ani eksternus melemas sehingga terjadi defekasi.
Proses pencernaan pada tubuh manusia melalui beberapa tahapan yang cukup
panjang, tahapan pertama adalah proses penghalusan makanan yang terjadi pada saat
mengunyah makanan didalam mulut, proses pelumatan makanan dalam mulut dibantu
oleh air liur.
Pada proses pencernaan makanan yang terjadi di lambung inilah semua sari
makanan berupa vitamin, mineral, karbohidrat yang berperan sebagai penyuplai tenaga
pada tubuh manusia, serta beberapa sari makanan lain yang terkandung diserap oleh
tubuh melalui dinding – dinding lambung. Setelah makanan diproses melalui lambung,
makanan yang diproses tersebut kemudian menuju usus halus ( deudenum , jejenum dan
ileum ) disini makanan dipilah mana yang masih memiliki zat yang berguna untuk tubuh
dan mana yang tidak. Setelah makanan diproses di dalam usus halus selanjutnya makanan
12
yang tidak mengandung zat berguna bagi tubuh menuju usus besar. Usus besar
merupakan terminal terakhir makanan tersebut berada dalam tubuh sebelum kemudian
dibuang dalam bentuk feses.
13
Ginjal bekerja pada plasma yang mengalir melaluinya untuk menghasilkan urine,
mengonservasi bahan-bahan yang akan dipertahankan dalam tubuh dan mengeluarkan
bahan-bahan yang tidak diinginkan dalam tubuh melalui urine.
Setelah terbentuk, urine mengalir kepada suatu rongga pengumpul sentral, pelvis ginjal
yang terletak di bagian dalam medial tiap-tiap ginjal. Dari sini urine disalurkan ke dalam
ureter,
Bagian-bagian ginjal :
a. Renal pelvis
Merupakan ruang penampung yang besar yang menghubungkan medulla dengan
ureter. Renal pelvis memiliki percabangan yaitu Kaliks mayor dan kaliks minor .
Masing-maing ginjal memiliki sekitar 2 -3 kaliks mayor dan 8-18 kaliks minor .
b. Medulla renalis
Merupakam bagian tengah ginjal , terdiri dari 8-18 piramida . bagian apeks dari
piramida adalah papilla , piramida terdiri dari Tubulus dan Duktus kolektipus dari
Nefron . Tubulus dalam piramida berperan dalam Reabsorpsi zat-zat yang terfiltrasi .
Urine berjalan dari medulla ke kaliks minor , kaliks mayor dan renal pelvis . Dari renal
pelvis urine ke ureter dan masuk ke kandung kandung kemih.
c. Cortex renalis
Paling luar dari ginjal terdiri dari area kortikal dan area juxtamedullari.
mempunyai kapiler-kapiler menembus medulla melalui pyramid membentuk renal
kolum . Kolum terdiri dari tubulus ginjal yang mengalirkan urine ke kaliks minor
14
Bagian ini yang mengandung anyaman kapiler yang terletak di dalam
kapsul bowman dan menerima darah dari arteriola aferen dan meneruskan darah ke
system vena melalui arteriol aferen.Glomerulus berdiameter 200mm, di bentuk oleh
invagiansi suatu anyaman kapiler yang menempati kapsula bowman dimana cairan
di filtrasikan.
b. Tubulus
Filtrasi glomerulus yang memasuki tubulus nefron mengalir melalui :
1) Tubulus proksimal
Tubulus kontortus proksimal berjalan berkelok-kelok dan berakhir sebagai
saluran yang lurus di medula ginjal (pars desendens Ansa Henle). Dindingnya
disusun oleh selapis sel kuboid dengan batas-batas yang sukar dilihat. Inti sel
bulat, bundar, biru dan biasanya terletak agak berjauhan satu sama lain.
Sitoplasmanya bewarna asidofili (kemerahan). Permukaan sel yang menghadap ke
lumen mempunyai paras sikat (brush border). Tubulus ini terletak di korteks
ginjal.
Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrat
glomerulus 80-85 persen dengan cara reabsorpsi via transport dan pompa natrium.
Glukosa, asam amino dan protein seperti bikarbonat, akan diresorpsi.
2) Lengkung Henle
Bentuknya lurus dan tebal diteruskan ke segmen tipis selanjutnya ke
segmen tebal, panjangnya 12 mm, total panjangnya ansa henle 2-14 mm. Klorida
secara aktif diserap kembali pada cabang asendens gelung Henle dan natrium
bergerak secara pasif untuk mempertahankan kenetralan listrik.
Sekitar 25% natrium yang difiltrasi diserap kambali karena darah nefron
termeable terhadap air. Reabsorbswwwi klorida dan natrium di pars esendens
penting untuk pemekatan urine karena membantu mempertahankan integritas
gradiens konsentrasi medulla. Kalium terfiltrasi 20-25% diabsorpsi pada pars
esendens lengkung Henle. Proses pasif terjadi karena gradient elektrokimia yang
timbul sebagai akibat dari reabsorpsi aktif klorida pada segmen nefron ini.
15
3) Tubulus distalis
Bagian ini adalah bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan letak jauh
dari kapsula Bowman, panjangnya 5 mm. Tubulus distal dari masing-masing
nefron bermuara ke duktus koligentis yang panjangnya 20 mm.
Masing-masing duktus koligens berjalan melalui korteks dan medulla
ginjal bersatu membentuk suatu duktus yang berjalan lurus dan bermuara pada
duktus belini, seterusnya menuju kaliks minor, ke kaliks mayor, dan akhirnya
mengosongkan isinya ke dalam pelvis renalis pada apeks masing-masing pyramid
medulla ginjal.
Panjang nefron keseluruhan di tambah dengan duktus koligentis adalah
45-46 mm. Nefron yang berasal dari glomerulus korteks mempunyai Ansa Henle
yang memanjang ke dalam pyramid medulla.
2. Ureter
16
Ureter memiliki panjang sekitar 20-30 cm . Ureter berfungsi mentransfort urine
dari ginjal ke kandung kemih. Terdiri dari 3 lapis yaitu :
Epitel mukosa pada bagian dalam
Otot polos pada bagian tengah
Jaringan ikat pada bagian luar
Ureter adalah suatu saluran berdinding otot polos yang keluar dibatas medial
dekat dengan arteri dan vena renalis.Terdapat dua ureter, setiap ureter mengangkut urine
dari masing-masing ginjal ke sebuah kandung kemih. Ureter memiliki 2 saluran masing-
masing menyambung dari ginjal ke kandung kemih .
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltic setiap 5 menit sekali
untuk mendorong air kemih masuk kedalam kantung kemih .
17
kandung kemih. Syaraf motorik yang menjalar dalam nervous pelvikus adalah serat
parasimpatis.
Selain nervous pelvikus terdapat 2 tipe persyarafan lain yang penting untuk
kandung kemih yatu serat otot lurik yang berjalan melalui nervous pundendal menuju
sfringter eksternus. Ini adalah serat syaraf somatik yang mempersyarafi dan mengontrol
otot lurik pada springter. Kandung kemih juga menerima syaraf simpatis dari rangkaian
simpatis melalui nervous lipogastrikus terutama berhubungan dengan segmen L2
medula spinalis. Serat simpatis ini merangsang pembuluh darah dan sedikit
mempengaruhi kontraksi kandung kemih. Beberapa serat syaraf sensorik juga berjalan
melalui syaraf simpatis dan penting dalam menimbulkan sensasi rasa penuh dan rasa
nyeri.
4. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih dan
fungsinya menyalurkan urine keluar .
pada wanita berunkuran pendek dan lurus, berjalan langsung dari leher kandung
kemih ke luar. Pada pria uretra jauh lebih panjang dan berjalan melengkung dari
kandung kemih ke luar, melalui kelenjar prostat dan penis.Uretra pria mempunyai
fungsi ganda, yaitu menjadi saluran untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih dan
saluran untuk semen dari organ-organ reproduksi.
18
Kndung kemih wanita terletak dibelakang simpisis bergerak berjalan sedikit
miring kearah atas , salurannya dangkal panjangnya 3-5 cm Kandung kemih dan
uretra pada wanita tidaak terhubung ke system reproduksi.Wanita memiliki system
uretra yang sangat pendek meluas hanya melalui leher kandung kemih sfingter
internal dan eksternal, dan diafragma urogenital.
E. Perbedaan system pria dan wanita :
1. Pria memiliki uretra yang panjang dari perempuan. Hal itu karena utretra laki-laki
meluas melalui penis.
2. Satu-satunya fungsi dari uretra wanita adalah untuk mengangkut urine dari kandung
kemih ke ruang eksternal. Namun pada laki-laki terlibat dalam mengangkut urine dari
kandung kemih ke ruang eksternal serta ejakulasi cairan mani melalui uretra.
3. Tidak seperti wanit uretra pria dianggap sebagai bagian dari system urine dan system
reproduksi.
4. Pembukaan ureta pada wanita lebih dekat ke anus dari laki-laki
Suplai darah
Darah dari jantung menyuplai ginjal sekitar 20-25% darah menyuplai ginjal sekitar 1,2
liter darah lewat ke ginjal per-menit .
19
Pada saat proses filtrasi mengalir melalui tubulus bahan-bahan yang bermanfaat
bagi tubuhdi kembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan yang selektif
dari bagian dalam tubulus kedalam darah disebut reabsorpsi tubulus.Bahan-bahan
yang di reabsorpsi tidak keluar melalui urine tapi dibawa oleh kapiler ke system
vena dan jantung untuk di resirkulasi.Sementara bahan-bahan yang tidak dapat
dibutuhkan harus dikeluarkan tetap berada di urine.
c. Sekresi Tubulus
Proses ke 3 ini adalah pemibadahan selektif bahan-bahan dari kapiler peritubulus
kedalam lumen tubulus. Sekresi tubulus merupakan mekanisme untuk
mengeluarkan dari plasma secara cepat untuk mengekstraksi sejumlah bahan dari
plasma yang tidak terfiltrasi di kapiler dan memmindahkannya kebahan yang sudah
ada di tubulus sebagai hasil filtrasi.
20
Nitrogen
Glukosa
G. Proses Berkemih
Miksi merupakan proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi.
Terdapat 2 langkah utama :
Jika kandung kemih terisi secara progresif sampai tegangan dindingnya meningkat diatas
nilai ambang akan mencetuskan reflex miksi dan reflex miksi akan berusaha
mengkosongkan kandung kemih menimbulkan keinginan berkemih.
Urin yg terbentuk sepanjang perjalanannya dari glomerulus sampai dgn duktus
kollektivus akan memasuki kaliks minor, kaliks mayor & pevic ginjal. Setelah terkumpul
di pelvis ginjal urine masuk ke ureter dan dengan pergerakan peristaltic dari ureter urine
dikirimkan ke visika urinaria untuk disimpan sementara sampai saatnya dikeluarkan
pengeluaran urin diatur oleh refleks mikturisi dgn penjelasan sbg berikut :
1. Sejumlah urin sekitar 200-300ml akan menyebabkan regangan pada kandung
kencing.
2. Renggangan akan merangsang reseptor renggangan , sinyal akan diteruskan melalui
syaraf afferent ke nervus pelvikus dimedulla spinalis
3. Di medulla spinalis sinyal akan diteruskan ke nervus . motorik parasimpatis dan
melalui interneuron dibawa ke hipolamus yang akan dihantarkan ke otak sehingga
menusia mempersepsikan untuk berkemih.
4. Sinyal dan nervus motorik parasimpatis akan dibawa oleh saraf efferent ke otot
detrusor dan menstimulasi otot tersebut untuk berkontraksi
5. Kontraksi otot detrusor menyebabkan semakin meningkatka tekanan di kandung
kemih , tapi urine tidak keluar sampai spigter internal dan ekternal relaksasi
6. Ketika volume dikandung kemih meningkat sampai dengan 500 ml akan
meningkatkan rangsangan pada reseptor rengangan sehingga sensasi semakin kuat.
7. Refleks yang dihasilkan cukup kuat untuk membuka spigter uretra internal pun
terangsang relaksasi dan terjadilah pengeluaran urine.
8. Diakhir proses miksi kurang dari 10 ml urine tetap berada di kandung kemih .
21
H. Peranan Ginjal dalam membantu Keseimbangan Kalsium
Efek aldosteron di tubulus distal adlah meningkatkan sekresi kalium kedlm urin.
Aldosteron meningkatkan reabsorpsi natrium dlm pertukaran dgn kalium atau hidrogen.
Jika ion kalium dibutuhkan utk byk disekresi maka sedikit ion hidrogen yg dpt disekresi &
demikian sebaliknya.
Proses pengaktifkan vitamin D dalam tubuh
Hormon dan nutrient di ginjal
Vitamin D sangat penting dalam proses reabsorbsi kalsium dan fosfat di usus halus.
Vitamin D memasuki tubuh dalam bentuk inaktif dari diet atau dari perubahan
kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet dikulit . Aktivasi vitamin ini terjadi
melalui tahap : Dihati dan di ginjal
Pada tahap yang terjadi diginjal distimulasi oleh hormone paratiroid sebagai respon
penurunan kadar kalsium plasma
Eritropoetin yang merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah
sebagai respon adanya hipoksia jaringan . proses yang merangsang pengeluaran
eritropoetin di ginjal adalah penurunan kadar oksigen sel ginjal .
Renin adalah suatu enzim protein yang dilepaskan oleh ginjal bila tekanan arteri
turun sangat rendah. Kemudian, ezim ini meningkatkan tekanan arteri melalui
beberapa cara, jadi membantu mengoreksi penurunan awal tekanan.
22
III. SEL
A. Pengertian Sel
Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup
dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan
berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau
disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya,
termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri
dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia,
misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel.
Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel.
Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh
tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing
berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ
dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel
otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada organ jantung yang merupakan
bagian dari sistem organ peredaran darah pada tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri
tersusun atas komponen-komponen yang disebut organel.
23
3. Tahun 1772, Bonaventuri Corti menemukan aliran plasma pada ganging chara sp.
4. Tahun 1850 , kollicher menemukan mitokondria.
24
Protein tersusun dari asam asam amino yang bergabung. Asam amino yang
paling sederhana adalaha glisin (NH2CH2COOH) . Semua asam amino memiliki
struktur dasar yang sama, yaitu terdiri atas sebuah ikatan karbon atom pusat, gugus
karboksil (-COOH), dan gugus amino (-NH2). Didalam protein mahluk hidup umumnya
terdapat 20 jenis asam amino.
4. Asam Nukleat
Asam nukleat (asam inti) merupakan bentuk polimer nukleotida dengan fungsi
sangat spesifik didalam sel. Setiap nukleotida terdiri atas gula pentose, fosfat dan basa
nitrogen. Secara umum, dikenal dua tipe nukleotida, yaitu ribosanukleotida
(mengandung gula ribosa ) dan deosiribosa (mengandung gula deoksiribosa)
Bentuk rantai panjang dengan deoksiribosa nukleotida dikenal sbagai asam
deoksiribonukleat ADN . ADN ditemukan didalam kromosom mahluk hidup. Rantai
dari ribose nukleotida disebut asam ribonukleat ARN, yaitu suatu salinan ADN didalam
inti sel . ARN berperan dalam membawa kode genetika ADN kedalam sitoplasma
sehingga terjadi proses pembentukan protein.
D. Struktur Sel Dan Fungsinya
Sel tersusun atas dua jenis substansi kimia yaitu molekul-molekul kecil dan polimer
yang keduanya dibedakan atas ukuran struktur organisasinya. Molekul kecil umumnya
tersusun atas kurang dari 50 atom dan tiap molekul kecil mempunyai struktur yang khas.
Polimer tersusun atas banyak molekul kecil yang tersusun atas ikatan kovalen dimana
subunit dari tiap polimer disebut residu atau monomer. Selain monomer, struktur sel juga
disusun oleh lemak, seperti membran sel yang berperan penting pada fungsi sel.
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Setiap Organisme di dunia ini tersusun
atas sel-sel yang saling berintegrasi membentuk suatu fungsi tertentu dalam tubuh makhluk
hidup. Baik organisme tingkat seluler (Uniseluler) maupun organisme Multiseluler. Sel
pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan
gabus pada pada tumbuhan dengan menggunakan lensa pembesar. Gabus merupakan
bangunan yang berlubang-lubang kecil seperti susunan sarang lebah yang dipisahkan oleh
“diafragma“. Bangunan seperti sarang lebah ini selanjutnya disebut dengan Cell (sel).
Nama sel diambilnya dari bahasa Yunani “Kytos” yang berarti ruang kosong, sedangkan
bahasa latin ruang kosong adalah “cella“.
25
Perkembangan teori tentang sel dimulai pada tahun 1839 sampai akhir abad XIX.
1. Schleiden dan T. Schwann. Sel sebagai unit struktural terkecil makhluk hidup. Teori ini
menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup disusun atas sel-sel. Sel adalah bagian terkecil
makhluk hidup yang menyusun makhluk hidup.
2. Max Schultze. Sel sebagai unit fungsional terkecil makhluk hidup. Teori ini menjelaskan
bahwa sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang melakukan fungsi kehidupan.
Fungsi-fungsi kehidupan di dalam sel dapat ditunjukkan dengan adanya metabolisme sel
dan pengaturan sel oleh nukleus.
3. Rudolf Virchow. Sel sebagai unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup. Sel sebagai
penyusun terkecil makhluk hidup selain menjalankan suatu fungsi kehidupan juga
mengalami pertumbuhan. sel dapat mengalami perpanjangan ukuran maupun perbesaran
volume sel.
4. Akhir abad XIX. Sel sebagai unit hereditas terkecil makhluk hidup. sel memiliki
struktur yang dinamakan degan nukleus (inti sel). Nukleus memiliki peranan sebagai
pembawa materi genetik (tersimpan sebagai molekul DNA) yang memiliki sifat
diwariskan ke generasi sel selanjutnya.
Sel dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan ada tidaknya membran nukleus
(membran inti), yaitu sel prokariot, jenis sel yang tidak dilengkapi dengan membran inti
contohnya bakteri dan ganggang alga biru (Cyanophita); dan sel eukariot, yaitu jenis sel
yang memiliki membran inti contohnya sel hewan, tumbuhan, fungi.
26
Bakteri sebagai organisme prokariotik yang merupakan organisme
uniseluler memiliki struktur sel yang tidak memiliki membran inti. Struktur sel
secara umum yang dimiliki oleh sel prokariot dapat kita lihat pada sel bakteri.
Struktur Sel Bakteri
Nukleoid (Nukleus) atau inti sel berfungsi sebagai pengendali dan
pengatur sel. seluruh aktifitas sel diatur oleh nukleus. Nukleus juga berfungsi
sebagai pembawa informasi genetik yaitu kromosom, yang diwariskan ke
generasi selanjutnya. Kromosom adalah struktur yang tersusun oleh molekul
DNA dan protein (histon). Nukleus sel bakteri terpapar atau kontak langsung
dengan sitoplasma karena tidak memiliki membran inti.
Cytoplasm (Sitoplasma) adalah bagian sel yang berisi cairan tempat
berlangsungnya metabolisme sel. Kandungan terbesar dalam sitoplasma adalah air
(80-90%).
Ribosome (Ribosom) merupakan struktur berupa butiran-butiran kecil
yaang merupakan tempat sintesis protein. Protein disintesis atau dibuat dengan
menggabungkan beberapa asam amino yang sesuai informasi genetik yang ada di
molekul DNA. Ribosom berada di sitoplasma.
27
Flagella (Flagel) berfungsi dalam pergerakan sel. Baik flagel dan pili disusun oleh
mikrotubulus.
28
Dinding Sel, struktur selulolitik dan kitin yang berfungsi memberi bentuk sel dan
sebagai pelindung sel.
Sentriol, organel yang berperan dalam pembelahan sel. Sentriol berfungsi menarik
kromosom ke arah kutub yang berlawanan.
Sel Eukariot dibedakan atas sel hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan yang
mendasar antara kedua jenis sel tersebut adalah adanya beberapa bagian sel yang hanya
dimiliki sel hewan (Sentrosom dan Lisosom) dan yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan
(Plastida dan Dinding Sel). Berikut ini adalah video animasi yang menjelaskan perbedaan
sel tumbuhan dengan sel hewan.
Tabel. Perbandingan antara sel prokariot dan eukariot
Karakteristik Prokariot Eukariot
Ukuran sel umumnya 0,5-5 μm 10-100 μm
Inti sel Tidak terbungkus Inti sejati yang terbungkus
membran inti sehingga membran inti dan memiliki
tidak disebut nukleus nukleolus
tetapi nukleiod
Organel yang Tidak ada Ada, seperti lisosom, kompleks
terbungkus membran golgi, mitokondria, retikulum
endoplasma, dan kloroplas
Flagel Tersusun atas 2 berkas Lengkap, tersusun atas
protein mikrotubulus rangkap
Glikokaliks Ada, berupa kapsul atau Ada pada sel yang tidak
lapisan lendir memiliki dinding sel
Dinding sel Biasanya ada, tersusun Jika ada, struktur kimia
atas peptidoglikan sederhana
Vesikel gas Ada Tidak
Membran sel Tanpa karbohidrat dan Sterol dan karbohidrat ada
biasanya tanpa sterol sebagai reseptor
Sitoplasma Tanpa sistoskeleton Ada sistoskeleton dan terjadi
atau aliran sitoplasmik aliran sitoplasmik
Ribosom Ukuran kecil (70s) Ukuran besar (80s)
Kromosom (DNA) Kromosom tunggal Kromosom linear melipat
melingkar tanpa protein dengan terikat protein histon
histon
Pembelahan sel Pembelahan biner Mitosis
29
Rekombinasi seksual Tanpa meiosis, hanya Meiosis
transfer fragmen DNA
Sensitivitas terhadap Sensitif Tidak sensitif
antibiotik
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengap enzim dan zat cair yang
terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
Makanan mengalami proses pencernaan agar dapat di serap oleh usus. Proses
pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks) menjadi
bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Proses pencernaan pada
manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara
kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah makanan dari bentuk kasar
menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu pencernaan dengan
bantuan enzim.
Fungsi saluran pencernaan untuk memproses makanan dan memilah zat yang
terkandung oleh tubuh untuk dijadikan energi.
Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter , kandung
kemih, dua otot sphincter, dan uretra. Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat
terjadinya proses penyaringan darah sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan dikeluarkan berupa urine
(air kemih). Sistem urinaria terdiri atas:
Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.
30
Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.
Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan
unit penyusun semua makhluk hidup.
Berikut ini catatan mengenai sejarah penemuan sel :
1. Tahun 1665, Robert Hooke menemukan sel mati dari gabus kulit batang quercus
suber yang tinggal dinding selnya saja, tersusun seperti rumah lebah. Ruang-ruang
kecil tanpa isi sel itu disebut kemudian disebut sel.
2. Tahun 1770, Anthony Van Leeuwenhoek menemukan kloroplast pada daun segar.
3. Tahun 1772, Bonaventuri Corti menemukan aliran plasma pada ganging chara sp.
4. Tahun 1850 , kollicher menemukan mitokondria.
Komponen Kimia Sel
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Asam Nukleat
B. Saran
Kami dari penyusun sangat mengetahui bahwasanya makalah kami ini masih
memiliki kekurangan yang sangat banyak sehingga kami membutuhan kritikan maupun
setara serta masukan yang harapannya untuk kedepan dapat menjadi pelajaran dan guna
untuk memperbaiki makalah kami yang belum sempurna ini serta untuk instrospeksi
diri kita semua.
31