Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anisa Putri Rahmawati

NIM : 1900440

Prodi : Pendidikan Bisnis

Evaluasi

1. Jelaskan kaitan antara menikah sebagai ibadah dan perwujudan masyarakat yang
beradab!
2. Jelaskan yang dimaksud dengan sakinah, mawaddah, warahmah?
3. Jelaskan arti dan manfaat khitbah dalam mencapai tujuan pernikahan?
4. Sebutkan dan jelaskan masing-masing rukun pernikahan?
5. Apa manfaat dan mudharat apabila pernikahan dicatatkan dan tidak dicatatkan di KUA?
6. Mengapa talak itu disebut sebagai sesuatu yang halal tetapi dibenci Allah?
7. Jelaskan yang dimaksud dengan harta peninggalan?
8. Jelaskan tiga hubungan yang menyebabkan seseorang bisa saling mewarisi?
Jawaban
1. Menikah merupakan ibadah yang disyariatkan oleh islam karena dalam pernikahan
sendiri mengandung hikmah dan keistimewahan, seperti yang dijelaskan dalam Q.s Ar-
rum: 21, bahwa tujuan menikah itu bukan semata-mata melepaskan hawa nafsu tetapi
juga menumbuhkan perasaan kasih sayang antar pasangan, dan menikah itu salah satu
cara agar terhindar dari pezinaan, meneruskan keturunan, dan menyempurnakan sebagian
agama yang akan menguatkan ibadah seseorang dampak dari menguatnya ibadah
seseorang akan mewujudkan keluarga yang agama Islam ajarkan serta akan terbentuk
juga keluarga-keluarga sebagai pondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara memiliki karakter yang baik dan beradab.
2. Sakinah berasal dari Bahasa arab yang memiliki arti rasa kecenderungan kepada
pasangan, sebagaimana firman Allah pada Q.s Ali-Imran : 14 yang artinya“ dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-
wanita” karena laki-laki memiliki kecenderungan kepada wanita, apabila kecenderungan
tersebut di jalankan sesuai dengan aturan islam, maka yang tercapai adalah ketentraman
dan ketenangan, mawaddah memiliki arti rasa cinta, kasih sayang perasaan yang
menggebu, kata warahmah (ar-rahmah) memiliki arti rahmat, rezeki, dan ampunan. dalam
keluarga sakinah, mawaddah, warahmah ini terdapat rasa cinta, kasih sayang, dan rasa
saling memiliki satu sama lain yang saling terjaga sehingga akan terciptanya rasa tentram
dan damai serta rasa ikhlas, tulus, saling mempercayai yang dapat mengantarkan
kecintaannya mengarah kepada cinta lillah ,sehingga Allah SWT akan memberikan
rahmat berupa rezeki, karunia, dan ridha terhadap keluarga tersebut.
3. Khitbah(peminangan) atau lamaran merupakan sebuah penyampaian maksud dari seorang
laki-laki yang ingin menikahi seorang wanita dan ini merupakan salah satu jembatan
untuk kejenjang pernikahan lalu kemudian diumumkan kepada khalayak oleh pihak yang
terlibat dalam proses pinangan pinangan baik sendiri atau secara bersama-sama.
Manfaat khitbah
1. Dengan disyari’atkanya khitbah maka calon suami diharapkan memiliki kemantapan
hati untuk melangkah dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
2. Sebagai pengenal terhadap identitas calon istri yang bakal jadi pasangan hidupnya.
Tercapai kemaslahatan bagi kedua belah pihak.
3. Terciptanya suasana saling mencintai dan menyayangi di antara kedua belah pihak.
4. 1) Mempelai pria, yang dimaksud di sini adalah calon suami yang memenuhi
persyaratan sebagaimana disebutkan pula oleh Imam Zakaria al-Anshari dalam Fathul
Wahab bi Syarhi Minhaj al-Thalab (Beirut: Dar al-Fikr), juz II, hal. 42: ‫و شرط في الزوج حل‬
‫“ " واختيار وتعيين وعلم بحل المرأة له‬Syarat calon suami ialah halal menikahi calon istri (yakni
Islam dan bukan mahram), tidak terpaksa, ditertentukan, dan tahu akan halalnya calon
istri baginya.”
2) Mempelai wanita yang dimaksud ialah calon istri yang halal dinikahi oleh
mempelai pria. Seorang laki-laki dilarang memperistri perempuan yang masuk kategori
haram dinikahi. Keharaman itu bisa jadi karena pertalian darah, hubungan persusuan,
atau hubungan kemertuaan.
3) Wali yang merupakan orang tua mempelai wanita baik ayah, kakek maupun
pamannya dari pihak ayah (‘amm), dan pihak-pihak lainnya. Secara berurutan, yang
berhak menjadi wali adalah ayah, lalu kakek dari pihak ayah, saudara lelaki kandung
(kakak ataupun adik), saudara lelaki seayah, paman (saudara lelaki ayah), anak lelaki
paman dari jalur ayah.
4) Dua saksi yang harus memenuhi syarat adil dan terpercaya. Imam Abu Suja’
dalam Matan al-Ghâyah wa Taqrîb (Surabaya: Al-Hidayah, 2000), mengatakan, wali dan
dua saksi membutuhkan enam persyaratan, yakni Islam, baligh, berakal, merdeka, lelaki,
dan adil.”
5) Ijab dan qabul yang diucapkan antara wali atau perwakilannya dengan mempelai
pria.
5. MANFAAT PERNIKAHAN BILA DICATATKAN DI KUA :
Memberikan keabsahan atas adanya pernikahan, dapat memudahkan birokrasi,
memastikan istri bisa mendapat haknya seperti memenuhi kebutuhannya dll, memastikan
kesejahteraan anak-anak, memudahkan pengurusan hak asuh anak-anak
MUDHARAT PERNIKAHAN BILA TIDAK DICATATKAN DI KUA :
Dipandang oleh masyarakat sekitarnya sebagai kumpul kebo/istri simpanan karena tidak
ada kejelasan secara hukum yang sah, secara hukum perkawinan tersebut dianggap tidak
sah, isteri tidak berhak mendapatkan nafkah dari suaminya, isteri dan anak-anak yang
dilahirkan tidak mendapat warisan dari suaminya dan begitu pula sebaliknya, antara
suami istri tidak berhak atas harta gono-gini, anak-anak hanya mempunyai hubungan
hukum dengan ibu dan keluarga ibunya, secara psikologis hubungan anak-anak dengan
bapaknya lemah dan tidak kuat, status anak-anak dapat disangkal sebagai anak bapaknya
dan begitu pula sebaliknya.
6. Talak berarti melepaskan ikatan. Dengan kata lain, talak adalah memutuskan hubungan
antara suami istri dari ikatan pernikahan yang sah menurut syariat agama.Menurut para
ulama hadits yang mengatakan “halal yang paling dibenci Allah adalah talak” adalah
hadits yang dhoif, namun dalam islam talak adalah hal yang dibenci karena ini salah satu
cara iblis untuk menggoda manusia dan bisa berakibat perceraian yang tertuang dalam
hadits nabi Muhammad Saw.“Sesungguhnya iblis singgasananya berada di atas laut. Dia
mengutus para pasukannya. Setan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling
besar godaannya. Di antara mereka ada yang melapor, ‘Saya telah melakukan godaan
ini.’ Iblis berkomentar, ‘Kamu belum melakukan apa-apa.’ Datang yang lain melaporkan,
‘Saya menggoda seseorang, sehingga ketika saya meninggalkannya, dia telah bepisah
(talak) dengan istrinya.’ Kemudian iblis mengajaknya untuk duduk di dekatnya dan
berkata, ‘Sebaik-baik setan adalah kamu.’” (HR. Muslim 2813) talak itu halal namun
perbuatan itu dibenci Allah SWT.
7. Harta peninggalan adalah segala sesuatu yang ditinggalkan oleh orang meninggal dunia,
harta tersebut menjadi miliknya maupun milik orang lain. Harta peninggalan yang
menjadi miliknya adalah jika harta tersebut memang haknya, penguasaannya dan berhak
untuk diwariskan kepada ahli warisnya yang berhak menerima harta peninggalan
tersebut. Sedangkan harta milik orang lain adalah harta milik orang lain yang berada di
dalam pengawasannya dan tidak menjadi hak miliknya untuk diwariskan kepada ahli
warisnya. Setelah seseorang meninggal dunia, maka harta peninggalan yang menjadi
miliknya dan harta orang lain, harus dilakukan pemisahan, mana harta peninggalan yang
menjadi miliknya atau haknya, dan mana harta peninggalan yang menjadi hak orang lain.
8. 1. Adanya nasab/kerabat, orang yang memiliki hak untuk mendapatkan harta warisan
dengan sebab nasab/ kekerabatan yaitu adalah orangtua, dan kerabat yang lain seperti
anak, saudara yang memiliki hubungan nasab.
2. Pernikahan yang sah misalnya bila suami meninggal maka istri mendapatan hak
warisan dari peninggalan suaminya.
3. Memerdekakan hamba sahaya ( budak ) Seorang tuan yang memerdekakan budaknya
bila kelak sang budak meninggal dunia maka sang tuan bisa nemerima warisan dari harta
yang ditinggal oleh sang budak yang telah dimerdekakan tersebut. Namun sebaliknya,
seorang budak yang telah dimerdekakan tidak bisa menerima warisan dari tuan yang telah
memerdekakaknnya.

Anda mungkin juga menyukai