SENYAWA TANIN
Kelompok 3
1. Annisa Afifah
2. Lala Mustika
3. Merlie Wulan Dari
4. Putri Irmawati
5. Rini Dwi Yuliasti
6. Riska Anggia Juita
7. Riski Ananda
8. Tya Darma Sunan
TA 2019/2020
TANAMAN YANG MENGANDUNG SENYAWA TANIN
a. Menyehatkan paru-paru
b. Meredakan asma
c. Mengatasi sesak nafas
d. Melancarkan peredaran darah
e. Membersihkan darah kotor
f. Mengobati flu
g. Mengusir virus
h. Mengatasi sakit kepala
i. Mencegah migrain
j. Anti kanker
k. Untuk Pencuci Perut
l. Membersihkan darah kotor
2. Kandungan Kimia Dalam Trembesi
Tanin ialah suatu senyawa metabolit (hasil dari metabolisme) sekunder dari
beberapa tanaman. Metabolit sekunder adalah senyawa hasil biogenesis dari
metabolit primer. Tanin pada dasarnya merupakan senyawa polifenol yang memiliki
berat molekul besar serta terdiri dari gugus hidroksi (-OH) dan karboksil (-COOH).
Senyawa tanin terbagi menjadi dua jenis, yaitu tanin terhidrolisis dan tanin
terkondensasi. Tanin terhidrolisis diprekusor oleh asam dehydroshikimic, sedangkan
tanin kondensasi disintesis dari prekusor flavonoid.
Tanin berfungsi mengikat dan mengendapkan protein. Dalam dunia kesehatan,
tanin berfungsi untuk mengobati diare, mengobati ambeien, dan menghentikan
pendarahan. Selain daun, tanin biasanya terdapat pada beberapa bagian tanaman,
seperti: buah, kulit, dahan dan batang tanaman. Jenis dari senyawa tanin yang
dihasilkan daun trembesi yang berpotensi sebagai antibakteri Escherichia coli adalah
tanin terhidrolisis.
2. Keguanaanya
Antiradang, Mempelancar pengeluaran air seni, antivirus, antijamur, antibekteri,
antihipertensi dan mampu menjaga dan meningkatkan pembuluh darah kapiler.
3. Kandungan Kimia
Senyawa flavonoid, fenol, alkaloid, tanin, dan kumarin (Valsan dan Raphael,2016).
2. Kegunaannya
antiinflamasi, analgesik, antitumor, antivirus, antihelmintik, immunomodulator,
antifungi dan antibakteri.
3. Kandungan Kimia
Senyawa steroid dan triterpenoid, alkaloid, fenol, flavonoid, tanin dan saponin.
4. Skrining Test Fitokimia
Ekstrak sampel dimasukan kedalam tabung reaksi dilarutkan dalam 2 mL air dan
ditambahkan 3 tetes larutan FeCl3 1%. Timbulnya warna biru kehitaman dan hijau
kehitaman menunjukkan adanya senyawa tanin. 2 ml filtrat ditambah 1ml larutan
gelatin 2% akan membentuk endapan.
b. Pembuatan Ekstrak
Daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) diambil atau dipetik dari pohon .
Daun disortasi dari bagian yang rusak dan kemudian dicuci dengan air mengalir
hingga bersih. Daun kemudian dikeringkan untuk dibuat simplisia. Simplisia
kemudian disortasi kering dengan memisahkannya dari simplisia yang gosong
atau terkena kotoran. Simplisia yang telah disortasi kemudian dihaluskan
menggunakan blender untuk mempermudah proses maserasi. Sebanyak 500 gram
serbuk simplisia dimasukkan ke dalam bejana maserasi dan ditambahkan pelarut
metanol 70% sampai serbuk simplisia terendam. Diamkan selama 24 jam sambil
sesekali diaduk. Pelarut diganti setiap 1x24 jam selama 3 hari. Hasil maserasi
yang didapat dikumpulkan jadi satu dan diaduk hingga homogen kemudian
disaring. Hasil saringan kemudian dipekatkan menggunakan rotary evaporator
hingga diperoleh ekstrak kental daun manga bacang. Pengentalan ekstrak
kemudian dilanjutkan lagi dengan menggunakan water bath.