PENDAHULUAN
1
Hasil penelitian yang dilakukan Zaenudin dan Baon (2004),
menunjukkan bahwa tanaman kakao produktivitasnya mulai menurun
setelah umur 15-20 tahun. Tanaman tersebut umumnya memiliki
produktivitas yang hanya tinggal setengah dari potensi produktivitasnya.
Kondisi ini berarti bahwa tanaman kakao yang sudah tua potensi
produktivitasnya rendah, sehingga perlu dilakukan rehabilitasi.
Upaya yang telah dilakukan oleh petani selama ini untuk mengatasi
penurunan produksi tanaman kakao yang dipengaruhi umur tanaman yang
sudah tua adalah dengan melakukan peremajaan. Peremajaan dilakukan
dengan cara mengganti tanaman kakao yang tidak produktif (tua/rusak)
dengan tanaman baru secara keseluruhan atau bertahap dengan
menggunakan bahan tanaman unggul. Kegiatan ini membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk memperoleh hasil, dilain pihak kebutuhan hidup
sehari-hari petani terus meningkat. Apabila permasalahan tersebut tidak
segera ditangani, maka dapat mengganggu kelangsungan produksi kakao
sebab akan terjadi penurunan produksi dari waktu ke waktu.
Perbanyakan secara generatif yang paling sering dilakukan oleh
masyarakat dibandingkan perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif.
Perbanyakan secara generatif dianggap lebih mudah untuk dikembangkan,
selain itu perbanyakan ini mampu menghasilkan bibit dalam jumlah yang
banyak dengan waktu yang singkat. Namun diperlukan waktu yang cukup
lama dalam pertumbuhan bibit tanaman kakao yang diperbanyak secara
generatif.
Dalam rangka membangun kebijakan pembangunan pertanian yang
berorientasi pada pembangunan agribisnis atau agroindustri untuk
merespon kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi perkembangan
masyarakat, penyelenggaraan pendidikan menengah menengah
2
1.2. TUJUAN
3
5. Siswa dapat mengenal dan mengetahui tentang teknik pembibitan
kakao (Theobroma cacao l.).
6. Menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman di bidang
pembibitan tanaman kakao.
4
BAB II. PROFIL DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI
5
Adapun posisi demplot yamg penulis kerjakan yaitu tepat berada
di dekat gedung serbaguna Desa Lawe pangkat dan berdampingan dengan
tempat tinggal pria (peserts prakerin )dengan memiliki batas – batas
seperti berikut :
(https://evrinasp.com/demonstrasi-plot-demplot)
6
3) Menyediakan percontohan atau demplot yang ber-spesifik lokasi.
(http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/69641/KEGIATAN-
DEMPLOT-TANAMAN-PADI/)
7
2.3. BPP Kecamatan Dheleng Pokhkisen
8
PEMERINTAHAN KABUPATEN ACEH TENGGARA
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN
DEPOK
( BPP )
KECAMATAN DELENG POKHKISEN
JL.Lawe harum – salang muara, Nomor : 57, HP . 0823
1428 9973
9
SUPRIYADI
Pengatur Muda (II/a) PP. Pelaksana Ds. Lembah DEPOK
6
NIP.19851014 201706 1 Pemula alas VIII
001
SUHAIMIN
Pengatur Muda (II/a) PP. Pelaksana Ds. Peseluk
7 DEPOK IX
NIP.19870323 201706 1 Pemula Pesimbe
002
Ds. Tading
MAHARANI
Niulihi
Pengatur Muda (II/a) PP. Pelaksana DEPOK
8 &
NIP.19861206 201706 2 Pemula XVI
Ds. Tualang
001
Lama
FITRI EKA SARI
Pengatur Muda (II/a) PP. Pelaksana Ds. Bunga
9 DEPOK XI
NIP.19880712 201706 2 Pemula Melur
001
Ds. Kaya
Pangur
DEPOK
10 WARDAH, SP. THL TB &
XIV
Ds. Gusung
Batu
Ds. Salang
Sigotom
11 HAJIMAH, SP. THL TB DEPOK IV
&
Ds. Kati Jeroh
Ds. Muhajirin
&
12 SUMINARTY THL TB DEPOK VI
Ds. Beriring
Naru
Ds. Tanoh
13 MASIAH THL TB DEPOK
Khukahen
14 ADE IRMA THL TB Ds. Lawe DEPOK
10
SURIANTI Hakhum
TPK. PPL Ds. Ranto
15 MUKHLISIN, SP. DEPOK
HONDA Dior
TPK. PPL
16 HASANAH, SP. Ds. Kane Lot DEPOK
HONDA
11
2.3.2. Visi dan Misi BPP
12
BAB III. PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
3.1. PELAKSANAAN
a. waktu
b. tempat
a. alat
13
b. bahan
1. buah kakao
2. pupuk kandang
3. polibag
4. sekam padi
5. Arang sekam
6. abu gosok
7.pasir
a. kegiatan umun
14
01/07 pertama
8 Kamis Pengolahan tanah kedua Lahan prakerin
02/07
9 Jum’at Lanjutan pengolohan lahan Lahan prakerin
03/07 kedua
10 Sabtu Penggemburan tanah Lahan prakerin
04/07
11 Minggu Hari libur Lahan prakerin
05/07
12 Senen Pembekalan pengisian Gedung serbaguna
06/07 jurnah oleh pembimbing desa lawe pangkat
interen
13 Selasa Pembuatan demplot Lahan prakerin
07/07 percobaan pembibitan
kakao (Theobroma Cacao
L)
14 Rabu Pembuatan demplot Lahan prakerin
08/07 pembibitan tanaman kakao
(Theobroma Cacao L )
lanjutan
15 Kamis Pengambilan kauyu untuk Lahan prakerin
09/07 naungan pembibitan kakao
(Theobroma Cacao L)
16 Jum’at Pembutan tempat Lahan prakerin
10/07 pembibitan tanaman kakao
(Theobroma Cacao L )
17 Sabtu Pembutan tempat Lahan prakerin
11/07 pembibitan tanaman kakao
(Theobroma Cacao L )
lanjutan I
18 Minggu Libur -
12/07
19 Senen Pembutan tempat Lahan Prakerin
13/07 pembibitan tanaman kakao
(Theobroma Cacao L ) II
15
20 Selasa Pengambilan bahan tanam Desa bunga melur
14/07 -sekam padi
-arang selam
-kompos
21 Rabu Pengambilan bahan tanam Desa bunga melur
15/07 lanjutan
22 Kamis Pencapuran media tanam Lahan prakerin
16/07 dan pengisian polibag
23 Jum’at Pengisian polibag lanjutan Lahan prakerin
17/07
24 Sabtu Penyusan polibag kedalam Lahan prakerin
18/07 naungan pembibitan
25 Minggu
19/07 Libur -
16
30/07
37 Jum’at Libur idul adha -
31/07
38 Sabtu Libur idul adha -
01/08
39 Minggu Libur -
02/08
40 Senen Libur idul adha -
03/08
41 Selasa Bimbingan pembuatan Gedung serbaguna
04/08 laporan oleh pembimbing desa lawe pangkat
intern
42 Rabu Kunjungan tim panitia Desa lawe pangkat
05/08 prakerin
43 Kamis Menghitung persentase Demplot
06/08 pertumbuhan bibit kakao
44 Jum’at Pemeliharaan pembibitan Demplot
07/08 tanaman kakao
45 Sabtu Kerja kelompok Gedung serbaguna
08/08 desa lawe pangkat
46 Minggu Libur -
09/08
47 Senen Pemeliharaan pembibitan Demplot
10/08
48 Selasa Pemeliharaan pembibitan Demplot
11/08
49 Rabu Pemeliharaan pembibitan Demplot
12/08
50 Kamis Pemeliharaan pembibitan Demplot
13/08
51 Jum’at Pemeliharaan pembibitan Demplot
14/08
52 Sabtu Pemeliharaan pembibitan Demplot
15/08
53 Minggu Libur -
16/08
17
54 Senen Pemeliharaan pembibitan Demplot
17/08
55 Selasa Pemeliharaan pembibitan Demplot
18/08
56 Rabu Persiapan ujian Desa lawe pangkat
19/08
57 Kamis Persiapan ujian Desa lawe pangkat
20/08
58 Jum’at Persiapan ujian Desa lawe pangkat
21/08
59 Sabtu Ujian akhir prakerin Desa lawe pangkat
22/08
60 Minggu Libur -
23/08
62 Senen Perpisahan bersama Desa lawe pangkat
24/08 masyarakat disekitar lokasi
prakerin
63 Selasa Penjemputan siswa Desa lawe pangkat
25/08 prakerin dari lokasi
b. kegiatan khusus
3.2. Pembahasan
18
Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras dan miskin unsur
hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim
dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman, serta faktor
pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka tingkat produksi
dan kualitas akan rendah. Sebagai tananam yang dalam
budidayanya memerlukan naungan, maka walaupun telah
diperoleh lahan yang sesuai, sebelum penanaman kakao tetap
diperlukan persiapan naungan. Tanpa persiapan naungan yang
baik, pengembangan tanaman kakao akan sulit diharapkan
keberhasilannya. Oleh karena itu persiapan lahan dan naungan,
serta penggunaan tanaman yang bernilai ekonomis sebagai
penaung merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam
budidaya kakao.
19
Ketinggian tempat di Indonesia yang ideal untuk
penanaman kakao adalah tidak lebih tinggi dari 800 m dari
permukaan laut.
20
Temperatur sangat berpengaruh terhadap pembentukan
flush, pembungaan, serta kerusakan daun. Menurut hasil
penelitian, temperatur ideal bagi tanaman kakao adalah
30°C – 32°C (maksimum) dan 18°C-21°C (minimum).
Kakao juga dapat tumbuh dengan baik pada temperatur
minimum 15°C perbulan. Temperatur ideal lainnya dengan
distribusi tahunan 16,6°C masih baik untuk pertumbuhan
kakao asalkan tidak didapati musim hujan yang panjang.
Berdasarkan keadaan iklim di Indonesia temperatur 25°-
26°C
merupakan temperatur rata-rata tahunan tanpa faktor
terbatas.
21
yang pendek. Temperatur yang tinggi tersebut
menyebabkan gejala necrossis pada daun.
22
Pembibitan kakao membutuhkan naungan, karena benih
kakao akan lebih lambat pertumbuhannya pada
pencahayaan sinar matahari penuh. Penanaman kakao tanpa
pelindung saat ini giat diteliti dan diamati karena
berhubungan dengan biaya penanaman maupun
pemeliharaan.
23
kedalaman efektif, tinggi permukan air tanah, drainse,
struktur dan konsesntensi tanah. Selain itu kemiringan
lahan juga merupakan sifat fisik yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi kakao.
24
Siramlah menggunakan semprotan dengan sedikit air
hingga kondisi air lemabab dansiramlah secara rutin
sebanyak dua kali sehari setiap pagi dan sore. Biarkan
hingga tunas tumbuh dan bibit berusia 4 hingga 6 bulan.
25
Gambar 3. buah kakao untuk di jadikan benih
26
3.2.3. Media Tanam
27
Gambar 4. Biji kakao yang di jadikan sebagai bibit
28
3.2.4. Pemeliharaan
29
penyiraman mutlak harus dilakukan supaya bibit tidak
mengalami kekeringan. saat musim kemarau, penyiraman
dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, namun saat
musim hujan penyiraman sesuaikan dengan situasi media
tanam di dalam polibag.
30
cendawan pembusuk menyerang bibit, pengendalian dapat
ditunaikan bersama dengan aplikasi insektisida sesuai
dosis.
31
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan praktek kerja industry ( prakerin ) yang telah di
laksankan pada tangga 25 juni 2020 sampai dengan tanggal 25 agustus
2020 di DEsa Lawe Pangkat Kecamatan Delang Phokisen Kabupaten
Aceh renggara, maka dari itu penulis dapat mengambil beberapa
kesimpul yang menyangkut tentak kegitan yang telah berlangsung.
1. Mmelakukan kugiatan pembibitan tanaman kakao dengan cara
membuat demplot percobaan di tengah – tengah masyarakat sudah
murapakan salah satu alternative bagi petani kakao dalam
mensiasati dan kekurangan pengadaan bibit tanaman kakao.
2. Dengan adanya kegiatan prakerin yang di laksanakn di desa
melalui kerjasama antara sekolah SMK PP negeri Kutacane dngan
BPP kecamatan adalah salah satu kiat meningkatkan kerja sama
antara sekolah dengsn dinas pertanian dalam mencetak gernerasi
berjiwa penyuluh yang tujuannya membangun pertanian di
kabupaten aceh tenggara.
3. Dengan adanya kegiatan ini penulis dapat melakukan
perbandingan anatara perbanyakan tanaman kakao melalui cara
generative dan pegetative.
4. Dengan adanya kegiatan prakerin ini penulis dapat
meninggkatkan rasa solidaritas dan melihat secara langsung
permasahan petani khususnya di bidang perkebunan tanaman
kakao, dan belajar dalam mencari solusi yang mnnbaik dalam
penyelesaian permasahan tersebut.
32
4.2. Saran
Adapun saran – saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai
berikut :
1. Dalam pemeliharaan bibit tanaman kakao ( Theobroma cacao L )
harus memperhatian keadaan bibit tersebut
2. Untuk kegiatan prakerin berikutnya saya harap lokasi prakerin
dapat disesuaikan berdasarkan jurusan masing – masing agar
tercapai kegiatan prakerin yang lebih baik lagi
3. Ketika dalam melakukan perawatan pada pembibitan tanaman
kakao agar lebih memperhatikan media tanaman.
4. Pemilihan Lokasi pembibitan agar lebih dekat dengan sumber air
agar lebih mudah dalam perawatannya
33
DAFTAR PUSTAKA
https://mitalom.com/iklim-dan-syarat-tumbuh-ideal-tanaman-kakao/
https://alamtani.com/pembibitan-kakao/
https://herbafarmmakassar.com/budidaya-tanaman-kakao/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/74653/teknikpembibitan-kakao-
secara-generatif/)
https://www.nusantaratv.com/ekonomi/perdagangan/mei-2020-harga-referensi-
biji-kakao-turun-30623-dolar-asmt
34
LAMPIRAN
NO PERALATAN HARGA
1 Pembuatan tempat pembibitan Rp. 2.769.000
2 bibit tanaman kakao Rp. 1.752.500
3 keranjang panen Rp. 82.500
4 Timbangan Rp. 192.800
5 selang air, gunting, dan terpal Rp. 157.600
6 Polybag Rp. 178.300
7 pompa air Rp. 242.350
8 gerobak dorong Rp. 321.500
9 Paranet Rp. 300.000
1
mesin semprot Rp. 228.600
0
1
golok dan sabit Rp. 63.500
1
1
Peralatan tambahan yang lainnya Rp. 200.000
2
1
Jumlah investasi Rp. 6.225.150
3
35
10 Penyusutan cangkul 1/44 x Rp.121.000 Rp. 2.750
11 Penyusutan pompa air 1/62 x Rp.217.750 Rp. 3.512
12 Penyusutan peralatan tambahan
1/44 x Rp. 98.060 Rp. 2.229
13 Upah pekerja Rp. 1.600.000
14 Total biaya Tetap Rp. 2.775.882
Biaya Variabel
36
1. Foto kegiatan selama prakerin Gerakan Gerda bersama PPL Depok
37
Gambar kegiatan penyemprotan insectisida pada tanaman padi
38
2. Kunjungan alumni SMK PP Negeri kutacane
Kegiatan supervisi
39
Kegiatan kunjungan pembimbing Intern
40
4. Kunjungan kepalasekola
41
Kegiatan sosialisasi ke masyarakat
42
2. Daftar pelaksanaan kegiatan
PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal Kegiatan prakerin 2020
NO Tanggal Kegiatan
1 20 Juni 2020 Rapat tentang biaya dan lokasi prakerin
bersama kepala sekolah, komite, panitia
prakerin, Pihak wali siswa di SMK-PP Negeri
Kutacane.
2 22 Juni 2020 Penjajakan Lokasi prakerin di 3 (tiga)
Kabupaten, yaitu Kabupaten Aceh
tanggara, Gayo lues dan Aceh utara.
3 24 Juni 2020 Coaching / Pembekalan prakerin di SMK-PP
Negeri Kutacane.
4 25 Juni 2020 Peresmian dan pengantaran siswa prakerin
lokasi Kab. Aceh tenggara oleh Pihak-Pihak
Panitia prakerin dan kepala dinas pertanian
Aceh Tenggara.
5 25 Juni 2020 Peresmian dan pengantaran siswa kegiatan
oleh Kepala Dinas Pertanian Kab. Aceh
tenggara dan Panitia Prakerin.
6 25 Juni 2020 Peresmian dan pengantaran siswa kegiatan
oleh Kepala Dinas Pertanian dan pangan
Kab. Aceh utara dan Panitia Prakerin.
7 27 Juni 2020 Peresmian dan pengantaran siswa kegiatan
oleh Kepala Dinas Pertanian Kab. Gayo lues
dan Panitia Prakerin.
8 20 Juli 2020 Kegiatan sosialisasi dan motivasi bersama
alumni yang sedang kuliah di Polbangtan.
9 25 Juli 2020 Pemasangan papan demplot di Kab. Aceh
tenggara.
10 28 Juli 2020 Supervisi I prakerin di Kab. Aceh tenggara.
11 28 Juli 2020 Supervisi I prakerin dan pemasangan papan
demplot di Kab. Gayo lues.
12 28 Juli 2020 Supervise I prakerin di Kab. Aceh utara.
13 19 Agustus 2020 Supervise II prakerin di Kab. Aceh tenggara.
14 19 Agustus 2020 Supervisi II prakerin di Kab. Gayo lues.
43
15 21 – 23 Agustus 2020 Ujian prakerin di Kab. Aceh tenggara dan
Kab. Aceh utara.
16 25 Agustus 2020 Penjemputan Siswa/I lokasi prakerin di
Kab. Aceh tenggara dan Kab. Aceh utara.
17 26 Agustus 2020 Ujian prakerin di Kab. Gayo lues.
18 27 Agustus 2020 Penjemputan Siswa/I di Kab. Gayo lues.
19 28 Agustus – 14 Bimbingan dan pengetikan laporan.
September 2020
20 15 September 2020 Perencanaan seminar prakerin.
21 20 September 2020 Perencanaan penyerahan laporan prakerin
siswa kepada panitia.
44