Anda di halaman 1dari 3

PENGANTAR MANAJEMEN

Nama: Silfika A. Salakea

NPM: 201720029

Kelas: I/A Ekonomi Pembangunan

WEWENANG, TANGGUNG JAWAB DAN PENDELEGASIAN


WEWENANG
1. WEWENANG
 G.R. Terry
“Authority is the official and legal to command by others and enforce compliance”.
Artinya;:
Wewenang adalah kekuasaan resmidan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak lain,
supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu.

 Louis A Allen
“Authority is the sum of the power and rights entrusted to make possible the performance
of the worh delegate.
Artinya:
Wewenang adalah sejumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada
suatu jabatan.

 Harolts Koonts dan Cyril O’Donnel


‘’Authority is legal or right full power, right to command or to act’’.
Artinya:
Wewenang adalah kekuasaan yang sah, suatu hak untuk memerintah atau bertindak.

Kesimpulan:

Wewenang (Authority) merupakan dasar untuk bertindak, berbuat, dan melakukan


kegiatan/aktivitas dalam suatu perusahaan. Tanpa wewenang orang-orang dalam perusahaan tidak
dapat berbuat apa-apa. Dalam authorithy selalu terdapat power and right, tetapi dalam power
belum tentu terdapat authority and right.

Kenapa authorithy sangat penting bagi seseorang?

1. Authority merupakan dasar hukum bagi seseorang untuk dapat melakukan pekerjaan atau
tugas-tugasnya.
2. Authority selalu akan menciptakan power, right, responsibility.
3. Authority menyebabkan perintah-perintah manajer dipatuhi dan ditaati.
4. Authority menyebabkan tolak ukur kedudukan, sifat pekerjaan, dan tanggung jawab seorang
karyawan dalam perusahaan.
5. Authority menjadi batas apa yang boleh dikrjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan
seseorang.
6. Authority merupakan kunci pekerjaan material.

Jenis-jenis Authority:

1. Line Authority (Wewenang Garis)


2. Staff Authority (Wewenang Staf)
3. Functional Authority (Wewenang Fungsional)
4. Personality Authority (Wewenang Wibawa)

Sumber-sumber Authority:

1. Formal Authority Theory (institutional approach= teori wewenang formal)


2. Acceptance Authority Theory (teori penerimaan wewenang)
3. Authority of The Situation (wewenang diperoleh seseorang karena situasi)
4. Position Authority (wewenang karena posisi/jabatan dalam organisasi)
5. Technical Authority (wewenang teknis) artinya wewenang diperoleh seseorang karena
keahlian khusus sebalai akibat dari dari pengalaman, popularitas, kemampuan mengambil
keputusanyang jitu.
6. Yuridis Authority (wewenang hukum) artinya wewenang itu diperoleh seseorang karena
hukum atau undang-undang.

Batas-batas Authority (Limits of Authority)

1. Kemampuan jasmaniah (fisik)


2. Alamiah
3. Teknologi
4. Pembatasan ekonomi
5. Partnership agreement
6. Lembaga
7. Pembatasan hukum

2. TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY)


 Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang di terima atau dimilikinya.
 Tanggung jawab tercipta karena adanya penerimaan wewenang.
 Tanggung jawab harus sama dengan wewenang yang dimiliki.
 Responsibility tidak dapat dilimpahkan kepada orang/pihak lain. Authority diterima maka
responsibilitynya pun haru diterima.

3. PENDELEGASIAN WEWENANG
 Ralph C Davis
Delegation of Authority is merely the phase of the process in wich Authority assigned
function is released to position to be exercise by their incumbent.
Artinya:
Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketika penyerahan
wewenang, berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan
pertanggungjawaban.
 Malayu S.P. Hasibuan
Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang
oleh delegator kepada delegate untuk dikerjakannya atas nama delegator.
Kenapa pendelegasian wewenang merupakan hal yang sangat penting dalam organisasi?

1. Manajeman baru dikatakan ada jika ada pembagian wewenang dan pembagian
pekerjaan.
2. Adanya keterbatasan
3. Supaya pembagian tugas dan pekerjaan manajer dapat di kerjakan oleh para
bawahannya
4. Merupakan kunci dinamika organisasi
5. Menciptakan adanya ikatan, hubungan formal, dan kerjasama antara atasan dan
bawahan
6. Memperluas ruangandan gerak waktu seorang manajer.
7. Membuktikan adanya pimpinandan bawahan dalam organisasi
8. Tanpa pendelegasian wewenang berarti tidak ada atasandan bawahan dalam organisasi.

Asas pendelegasian wewenang:

1. Asas kepercayaan
2. Asas delegasi atau hasil yang diharapkan
3. Asas penentuan fungsi atau asas kejelasan tugas
4. Asas rantai berkala
5. Asas tingkat wewenanng
6. Asas kesatuan komando
7. Asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab
8. Asas pembagian kerja
9. Asas efisiensi
10. Asas kemutlakan tanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai