FORMAT
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Usia penderita
Mioma uteri ditemukan sekitar 20% pada wanita usia reproduksi dan
sekitar 40%-50% pada wanita usia di atas 40 tahun (Suhatno, 2007). Mioma
uteri jarang ditemukan sebelum menarke (sebelum mendapatkan haid).
Sedangkan pada wanita menopause mioma uteri ditemukan sebesar 10%
(Joedosaputro, 2005).
2. Hormon endogen (Endogenous Hormonal)
Konsentrasi estrogen pada jaringan mioma uteri lebih tinggi daripada
jaringan miometrium normal. (Djuwantono, 2005)
3. Riwayat Keluarga
Wanita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita
mioma uteri mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk menderita mioma
dibandingkan dengan wanita tanpa garis keturunan penderita mioma uteri.
(Parker, 2007)
4. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Obesitas juga berperan dalam terjadinya mioma uteri. (Parker, 2007)
5. Makanan
Dilaporkan bahwa daging sapi, daging setengah matang (red meat),
dan daging babi menigkatkan insiden mioma uteri, namun sayuran hijau
menurunkan insiden mioma uteri (Parker, 2007).
6. Kehamilan
Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri karena tingginya kadar
esterogen dalam kehamilan dan bertambahnya vaskularisasi ke uterus. Hal ini
mempercepat pembesaran mioma uteri (Manuaba, 2003).
7. Paritas
Mioma uteri lebih banyak terjadi pada wanita dengan multipara
dibandingkan dengan wanita yang mempunyai riwayat frekuensi melahirkan
1 (satu) atau 2 (dua) kali (Khashaeva, 1992).
Gejala yang timbul sangat tergantung pada tempat mioma, besarnya tumor,
perubahan dan komplikasi yang terjadi. Gejala yang mungkin timbul diantaranya:
5. Penatalaksanaan Medis
a. Penatalaksanaan Terapi
b. Penatalaksanaan Operatif
B. PertimbanganAnestesi
1. Definisi Anestesi
Anestesi adalah suatu tindakan menahan rasa sakit ketika meelakukan
pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada
tubuh.Istilah anestesi pertama kali di gunakan pertama kali oleh Oliver Wendel
Holmes Sr pada tahun1846. Ada beberapa anestesi yang menyebabkan hilangnya
kesadaran sedangkan jenis yang lain hanya menghilangkan nyeri dari bagian
tubuh tertentu dan pemakaianya tetap sadar. Dan pembiusan lokal adalah suatu
jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tampa
menyebabkan manusia kehilangan kesadaran
2. Jenis Anestesi
a. General Anestesi
Anestesi general atau biasa disebut bius total adalah prosedur pembiusan
yang membuat pasien menjadi tidak sadar selama operasi berlangsung.
Anestesi jenis ini sering digunakan untuk operasi besar, seperti operasi
jantung terbuka, operasi otak, atau transplantasi organ.
Anestesi ini bisa diberikan melalui dua cara, yaitu melalui gas untuk dihirup
(inhalasi) dan obat yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah (intravena).
b. Regional Anestesi
3. Teknik Anestesi
Induksi
b. Data Objektif
- Ada benjolan pada perut bagian bawah yang padat, kenyal,
permukaan tumor rata serta adanya pergerakan tumor.
- Pemeriksaan ginekologi dengan pemeriksaan bimanual di dapat
tumor menyatu dengan rahim atau mengisi kavum douglas.
- Infertilitas atau abortus.
INTRA
N : 80-100x/menit
S : 36,5-37,5 oC
S:-
O: Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
RR : 12-20x/menit
POST
a. Nyeri Akut
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : Wajah tidak tampak meringis,
Skala nyeri 3
TD : 120/80 mmHg
N : 80-100x/menit
S : 36,5-37,5 oC
RR : 16-20x/menit
Latief S.A. 2007. Petunjuk Praktis Anestesiologi Edisi Kedua. Jakarta. Penerbit
FKUI.
Achadiat CM. 2004. Prosedur tetap Obstetri dan ginekologi. Jakarta : EGC
Omogoi Sota. 2014. Buku Saku Obat-obatan Anestesia. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran: EGC.
Mangku Gde, Tjokorda Gde Agung Senapathi. 2010. Buku Ajar Ilmu Anestesia Dan
https://www.scribd.com/doc/97628756/Anestesi-Lokal-Dan-Regional
https://www.scribd.com/doc/124856169/Lp-Mioma-Uteri