Anda di halaman 1dari 5

Nama: Ni Kadek Deby Cindra Dewi

NIM : 1902612015
EVALUASI PEMBELAJARAN ON LINE
DOKTER MUDA DEPARTEMEN IK THT-KL
FK UNIVERSITAS UDAYANA-RSUP SANGLAH

Faring Laring
Seorang anak berumur 3 tahun dibawa orang tuanya ke UGD karena sesak nafas sejak kemarin
yang makin lama makin memberat. Keluhan didahului batuk pilek sejak satu minggu, dan
disertai demam. Pasien tampak sangat rewel, terdengar suara batuk seperti menggongngong,
lebih memilih duduk dengan bertumpu pada kedua tangannya daripada posisi tidur, dan air liur
tampak menetes keluar.
1. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini?
Suspect acute supraglotis/epiglotitis
2. Apakah pemeriksaan radiologi yang dapat membantu menegakkan diagnosis pasien ini
dan kemungkinan temuannya?
 Pemeriksaan radiologi : foto polos leher, thorax
 Temuan : thumb sign
3. Bagaimanakah penatalaksanaan yang tepat bagi pasien ini?
 Intubasi oral. Oral endotrakeal tube dapat diganti dengan nasotracheal tube atau
tracheotomy. Pada fasilitas tanpa intensive care, tracheotomy lebih dipilih karena
lebih mudah dan aman.
 Terapi antimikrobial, bertujuan untuk membunuh H.influenza
 Ekstubasi, yang dilakukan setelah 48-72 jam.

Rinologi
Seorang laki-laki berumur 47 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan ingus bau dari lubang
hidung kanan sejak 1 bulan lalu. Pemeriksaan fisik mendapatkan adanya sekret purulen di kavum
nasi kanan, kavum nasi kiri lapang, konka inferior dekstra dan sinistra dekongesti dan merah
muda. Tampak post nasal drip dan oral hygiene buruk. Roengent Waters mendapatkan hasil
sebagai berikut:
Nama: Ni Kadek Deby Cindra Dewi
NIM : 1902612015

1. Apakah temuan foto Waters di atas?


 Gambaran opak pada sinus maksilaris kanan menunjukkan gambaran air fluid
level.
 Gambaran kabut opak pada bagian nasal dan sinus ethmoidalis
2. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini?
Dilihat dari riwayat oral hygine yang buruk serta gambaran radiologis pasien
mengindikasikan adanya infeksi gigi yang tidak disadari pasien sehingga kemungkinan
pasien mengalami sinusitis maksilaris dekstra.
3. Bagaimakah penatalaksanaan pasien ini?
 Humidifikasi, irigasi nasal, dekongestan (topikal atau sistemik) seperti
pseudoephedrine.
 Terapi farmakologi dengan pemberian antibiotik spektrum luas dengan lini
pertama amoksisilin 3x500 mg selama 10-14 hari.
 Perencanaan konsultasi dengan dokter gigi.

Alergi imunologi
Seorang laki-laki berumur 18 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan hidung mampet sejak
lama. Pasien memiliki kebiasaan memakai obat tetes hidung berbahan oxymetazoline untuk
mengurangi keluhannya yang jika dihentikan akan membuat keluhannya kembali. Pemeriksaan
fisik mendapatkan kedua kavum nasi sempit dengan konka tampak kongesti.
1. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini?
Nama: Ni Kadek Deby Cindra Dewi
NIM : 1902612015
Rhinitis medikamentosa. Dilihat dari hasil anamnesis terdapat riwayat penggunaan
dekongestan semprot oxymetazoline sejak lama serta dari hasil pemeriksaan rinoskopi
anterior didapatkan hasil kedua kavum nasi sempit dan tampak kongesti pada konka.
2. Bagaimanakah tatalaksana pasien ini?
 Menghentikan pemberian pengobatan dekongestan oxymetazoline
 Pengobatan medikamentosa :
 Kortikosteroid oral (prednison 0,5mg/kgBB selama 5 hari)
 Antihistamin oral
 Injeksi steroid turbinat inferior
 Adenosin oral
 Agen penstabil sel mast
 Pemberian edukasi terkait efek samping penggunaan intranasal yang berlebihan

Otologi
Seorang perempuan berumur 24 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan seperti ada yang
bergerak di telinga kanannya. Pada pemeriksaan otoskopi didapatkan gambaran seperti berikut.

1. Apakah diagnosis pasien ini?


Corpus alineum (benda asing) pada telinga
2. Bagaimanakah penatalaksanaan pasien ini?
 Ekstraksi korpus alineum di telinga dengan cara :
 Inspeksi benda asing, letak serta ukurannya. Pada pasien terlihat benda asing
berupa benda hidup yaitu serangga.
Nama: Ni Kadek Deby Cindra Dewi
NIM : 1902612015
 Karena benda asing pada pasien merupakan makhluk hidup maka serangga
tersebut perlu dimatikan terlebih dahulu dengan cairan berviskositas tinggi seperti
minyak goreng atau karbol gliserin.
 Setelah mati dan tidak bergerak, benda asing diekstraksi dengan forcep aligator.
 Pastikan seluruh bagian sudah terangkat seluruhnya
 Inspeksi liang telinga dan membran timpani, jika terjadi ekskoriasi liang telinga
dapat diberikan sapuan povidone iodine atau tetes telinga antibiotik. Jika terjadi
ruptur membran timpani maka dilakukan pemasangan tampin pada telinga/pita
steril dan segera rujuk pasien ke spesialis THT-KL.

Neurotologi
Seorang wanita 25 tahun mengeluh telinga kanan terasa penuh sejak kemarin pagi saat bangun
tidur. Kepala juga terasa pusing berputar dan terdengar suara mendenging pada telinga kanan.
Setelah diperiksa oleh dokter dikatakan bahwa gendang telinga kanan dan kiri dalam keadaan
normal. Tes penala dengan hasil sebagai berikut : Rinne kanan positif, Rinne kiri positif; Weber :
lateralisasi ke telinga kiri. Swabach kanan memendek, Swabach kiri sama dengan pemeriksa.
1. Apakah interpretasi hasil tes penala tersebut?
 Tes rinne positif pada kedua telinga berarti tidak ada gangguan hantaran udara maka
kemungkinan pasien memiliki pendengaran normal atau tuli sensorineural.
 Pada hasil tes weber menunjukkan lateralisasi ke telinga kiri maka kemungkinan
pendengaran pasien tidak normal.
 Hasil tes schwabach menunjukkan memendek pada telinga kanan dan normal pada
telinga kiri sehingga kemungkinan pendengaran telinga kiri pasien normal sementara
telinga kanan pasien mengalami tuli sensorineural.
2. Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
Tuli sensorineural auricular dextra.

Onkologi
Seorang laki-laki berumur 47 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan suara serak yang telah
diderita sejak setahun yang lalu. Pasien juga mengatakan berat badannya menurun sejak 3 bulan
Nama: Ni Kadek Deby Cindra Dewi
NIM : 1902612015
yang lalu padahal nafsu makannya tetap. Pasien memiliki riwayat merokok sejak SMA 2
bungkus per hari.
1. Apakah pemeriksaan fisik yang tepat untuk membantu menegakkan diagnosis pada
pasien ini dan kemungkinan temuannya?
 Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan fisik general (KU), lokal laring dan leher
kemungkinan akan didapatkan massa pada daerah laring
 Prosedur pemeriksaan laring :
 Palpasi jar lunak leher, tlg rawan laring & dsr lidah
 Laringoskopi tak langsung / indirek (LI) → Dengan bantuan teleskop tampak
massa tumor tidak rata, berbenjol2, kemerahan di glotis kanan dan kiri
 Laringoskopi langsung / direk (LD)
2. Apakah diagnosis pada pasien ini?
Karsinoma laring

Bronkoesofagologi
Seorang perempuan berumur 73 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya dengan keluhan rasa
mengganjal di lehernya setelah makan bakso. Pasien sempat mencoba minum setelah kejadian,
namun air yang ia minum segera termuntahkan.
1. Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
Corpus alineum di esofagus
2. Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
 80% benda asing dapat turun ke lambung dan dikeluarkan bersama feses
 Evaluasi keadaan umum, apakah terdapat dehidrasi, infeksi (mediastinitis, abses
leher dalam), perforasi esofagus
 Pasang IV line
 Rujuk ke fasilitas kesehatan untuk terapi devinitif
 Cara penanggulangan :
 esofagoskopi (narkosa)
 operatif : servikotomi/torakotomi

Anda mungkin juga menyukai