Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kasus
Pada tanggal 25 desember 2020 di Rumah Sakit Kota X Manado, Provinsi
Sulawesi Utara khususnya diruangan Ester pada shift pagi ini terdapat pasien
sebanyak 3 pasien. Pasien nomer 1 yang bernama Nn. P yang berumur 22 tahun
dengan diagnosa medis dyspepsia. Saat ini klien masih mengeluh nyeri abdomen pada
kuadran kiri atas yang dirasakan hilang timbul, kemudian klien masih mengatakan
sering mual dan muntah 2 kali sekitar pukul 04.00-06.30pagi hari ini. Kemudian klien
mengatakan masih kurang nafsu makan.

Kepala ruangan membuka kegiatan ronde keperawatan diawali dengan salam

Katim :
selanjutnya katim dan perawat melakukan diskusi bersama diruangan mengenai
kondisi dan keadaan klien yang ada.
Pada pagi hari ini di ruangan Ester terdapat pasien sebanyak 3 pasien.
Pasien nomer 1 yang bernama Nn. P yang berumur 22 tahun dengan diagnosa medis
dyspepsia. Saat ini klien masih mengeluh nyeri abdomen pada kuadran kiri atas yang
dirasakan hilang timbul, kemudian klien masih mengatakan sering mual dan muntah 2
kali sekitar pukul 04.00-06.30pagi hari ini. Kemudian klien mengatakan masih kurang
nafsu makan.
Dan setelah dilakukan observasi terhadap klien, klien tampak terbaring lemah di atas
tempat tidur. Orang tua klien mengatakan sejak kemarin malam klien tidak mau
makan. Dapat saya tarik setidaknya ada dua diagnosa keperawatan yang muncul,
yaitu:
1. Nyeri berhubungan dengan adanya iritasi mukosa lambung
2. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan intake dan output yang
tidak seimbang,

Untuk rencana tindakan saya serahkan kepada perawat A dapat memaparkan


intervensi yang akan dilakukan.”
Perawat pelaksana :

Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi keluhan nyeri

1. Mengkaji skala nyeri klien untuk memudahkan menentukan prioritas tindakan.


2. Memberikan posisi yang nyaman bagi klien
3. Mengajarkan tekhnik relaksasi,
4. Mengukur Tanda-Tanda Vital,
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik dan antipiretik

Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan ada perubahan terhadap klien


berupa nyeri berkurang sehingga dapat ditoleransi.

Untuk diagnosa kedua, akan dilakukan tindakan keperawatan seperti :

1. Mengkaji pola makan klien


2. Pantau intake dan output klien
3. Menganjurkan untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering,
4. Menganjurkan makan makanan yang bervariasi.
5. Kolaborasi dengan ahli gizi

Setelah dilakukan tindakan tersebut, diharapkan klien menunjukkan perubahan


berupa nafsu makan meningkat sehingga kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi.

sudah menunjukkan pukul 13.30, selanjutnya dilakukan post conference yang


dipimpin oleh Katim
Katim : Memberikan salam dan meminta perawat A untuk melaporkan hasil
tindakan yang dilakukan
Perawat pelaksana : Melaporkan hasil tindakan yang dilakukan
pasien atas nama Nn. P dengan diagnosa dyspepsia. Sudah dilakukan tindakan berupa
melatih relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri klien, hasil pemeriksaan
TTV : Tekanan darah 120/90 mmhg, suhu 36.5 c, RR 22x/menit dan nadi 89x/menit.
Untuk terapi sudah mendapatkan ketorolac 1 amp/ IV, dan pemberian Ranitidine 1
amp/IV yang diberikan pada pukul 12.00 siang tadi.Tindakan selanjutnya pantau nyeri
yang dirasakan pasien, apabila masih belum berkurang dan teknik relaksasi belum
berhasil maka dilakukan distraksi. Tetap observasi TTV dan lanjut terapi ranitidine
serta ketorolac.
Katim : post conference nya ditutup. Dan kembali keruang perawat untuk melakukan
operan dengan yang dinas siang mengenai yang sudah dilakukan dan intervensi yang
harus dilakukan untuk pasien kita supaya lekas membaik dan sembuh.

B. Analisa Kasus

Anda mungkin juga menyukai