Anda di halaman 1dari 6

Kerangka Acuan

Kajian Penggunaan Antibiotik Secara Kuantitatif dan Kualitatif


Rumah Sakit Rujukan di Indonesia

KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA


DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Tahun 2017
1
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah global yang sekarang sedang kita hadapi dan perlu ditanggulangi bersama adalah
semakin meningkat dan berkembangnya bakteri resisten terhadap antimikroba (resistensi antimikroba).
Strategi pengendalian resistensi antimikroba dilakukan dengan cara: a) mengendalikan berkembangnya
mikroba resisten akibat tekanan seleksi oleh antibiotik, melalui penggunaan antibiotik secara bijak, dan b)
mencegah penyebaran mikroba resisten melalui peningkatan ketaatan terhadap prinsip pencegahan dan
pengendalian infeksi.
Dalam pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN), diperlukan sistem pemantauan
penggunaan obat termasuk penggunaan antibiotik di fasilitas kesehatan yang perlu dipantau dan diukur
dalam rangka kendali mutu dan biaya obat. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan penggunaan
antibiotik secara bijak dan untuk memulainya perlu dilakukan evaluasi pola penggunaan antibiotik di
rumah sakit.

Pada Permenkes no.8 tahun 2015 bagian ketiga pasal 10, disebutkan bahwa evaluasi terhadap
pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit dilakukan melalui evaluasi
penggunaan antibiotik serta pemantauan atas muncul dan menyebarnya mikroba multiresisten.
Selanjutnya pada bagian keempat pasal 11, disebutkan bahwa indikator mutu PPRA di rumah sakit
antara lain adanya perbaikan penggunaan antibiotik baik dari kuantitas maupun kualitas yang
dievaluasi dan dilaporkan secara berkala setiap tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian survey
penggunaan antibiotik untuk mengetahui dan mengevaluasi besaran konsumsi dan jenis antibiotik
yang digunakan di rumah sakit serta kualitas penggunaannya dengan metode yang baku dan standar,
serta mendapatkan data multi-center sehingga mempunyai gambaran data penggunaan antibiotik di
rumah sakit secara nasional.

1.2 Tujuan
1.2.1 .Tujuan Umum
Mengembangkan model kajian survei penggunaan antibiotik secara kuantitatif dan kualitatif
sehingga diperoleh gambaran pola penggunaan antibiotik di rumah sakit secara nasional

1.2.2 .Tujuan Khusus

a. Mengetahui prosentase jumlah pasien rawat inap yang mendapat antibiotik di rumah sakit
b. Mengetahui jenis antibiotik yang digunakan dan menghitung secara kuantitatif menggunakan
metode DDD/100 patient days pada pasien rawat inap
c. Melakukan audit penggunaan antibiotik secara kualitatif menggunakan metode Gyssens
2
II METODE

2.1 Rancangan
Kajian ini menggunakan rancangan studi operasional retrospektif, dilakukan dengan melihat dan
mencatat rekam medis pasien rawat inap KRS pada bulan September-Oktober 2017.

2.2 Waktu
 Persiapan pada Agustus- September 2017
 Pengambilan data pada bulan September - Oktober 2017
 Analisa dan validasi data pada bulan November 2017
 Penyusunan laporan pada bulan Desember 2017

2.3 Lokasi
Rumah Sakit yang terlibat dalam kajian AMU ini adalah:

1. RSUD Zaenul Abidin Banda Aceh


2. RSUP H.Adam Malik Medan
3. RSUP Cipto Mangunkusumo Jakarta
4. RSUP Dr Kariadi Semarang
5. RSUD Dr Moewardi Solo
6. RSUD Dr Soetomo Surabaya
7. RSUD Saiful Anwar Malang
8. RSUP Sanglah Denpasar
9. RSUP Arifin Achmad Pakanbaru

2.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi


1. Kriteria inklusi
Pasien rawat inap dengan kasus bedah (bedah umum, bedah digestive, bedah onkologi, bedah
TKV, bedah saraf, orthopedi, bedah plastik, bedah kepal leher, urologi, traumatologi) dan
kasus penyakit dalam (penyakit dalam dan paru) yang KRS pada periode bulan September –
Oktober 2017

3
2. Kriteria eksklusi:
a. Pasien HIV&AIDS
b. Pasien TBC
c. Pasien anak usia <16 tahun yang dirawat di bagian bedah dan di bagian penyakit dalam/
paru

2.5 Jumlah Sampel


Target sampel 200 RM pasien kasus bedah dan 200 RM pasien kasus penyakit dalam (termasuk kasus
paru). Total sampel tiap rumah sakit 400 kasus, sehingga total sampel seluruh survei 9 rumah sakit 3600
kasus.

2.6 Alur pengambilan data


A.Audit Antibiotik kuantitatif

1. Pasien KRS pada bulan September-Oktober 2017 sesuai kriteria inklusi atau sampai tercapai
target sampel 200 kasus bedah dan 200 kasus penyakit dalam (IPD dan paru)  disalin pada
LPD - FORM .1
2. Mencatat data pada FORM .2 (Excell), meliputi: no kode pasien, nama antibiotik (kode
AB) , regimen dosis, jumlah dosis per-hari, rute pemberian, lama terapi antibiotik, total dosis,
tanggal MRS, tanggal KRS, lama rawat inap, kode DDD Antibiotik
3. Melakukan analisis data.
 Perhitungan prosentase jumlah pasien yang menggunakan antibiotik,meliputi:
total jumlah pasien (n), jumlah pasien yang mendapat terapi antibiotik (n, %), jumlah
pasien yang tidak mendapat terapi antibiotik (n, %)

 Gambaran distribusi kasus secara deskriptif


 Perhitungan DDD/100 patient days
Analisis data menggunakan Microsoft excel. Dari perhitungan DDD format excel,
dilanjutkan perhitungan yang meliputi:
Kode DDD (ATC classification), nama antibiotik, total DDD setiap antibiotik, dan
DDD/100 patient days.

4. Laporan hasil
 Hasil analisis disajikan dalam tabel dan gambar
 Laporan hasil analisis disusun berdasarkan masing-masing bagian, misal: pola konsumsi
Antibiotik secara kuantitatif di bagian Bedah RS. YY

4
B.Audit Antibiotik Kualitatif

1. Pasien KRS pada bulan September-Oktober 2017 sesuai kriteria inklusi atau sampai tercapai
target sampel 200 kasus bedah dan 200 kasus penyakit dalam (IPD dan paru)  disalin pada
LPD - FORM 1
2. Dari data FORM.1, kasus yang mendapat antibiotik dilakukan ekstrak data dari RM ke LPD
FORM 3a. LPD PPRA, untuk antibiotik profilaksis disalin pada FORM 3b LPD
Antibiotik profilaksis
3. Melakukan review data kualitatif menggunakan metode Gyssensdisalin pada FORM 4.
review Gyssens
a. Indikator: semua golongan antibiotik
b. Kategori: 0, I, II, III (IIIA, IIIB), IV, V, VI
c. Reviewer dilakukan oleh tim reviewer internal rumah sakit yang sudah dilatih dan tim
reviewer external
d. Analisis rekapitulasi hasil review Gyssens menggunakan FORM 5.Analisis review
Gyssens (excel)

4. Laporan Hasil
a. Hasil analisis disajikan dalam table dan gambar
b. Laporan hasil analisis disusun berdasarkan masing masing (misal: Analisis kualitas
penggunaan antibiotik di bagian Bedah RS XX....)
c. Laporan total seluruh bagian di rumah sakit (misal: Analisis kualitas penggunaan
antibiotik di RS XX....)

REFERENSI:

Antimicrobial Resistance,Antibiotic Usage and Infection Control, A Self Improvement Program, Directorate
General of Medical Care, Ministry of Health,Republic of Indonesia, 2005.
Gyssens IC. Audit for monitoring the quality of antimicrobial prescription. In: Gould IM and Van Der Meer
JWM (eds). Antibiotic Policies: Theory and Practice. Kluwer Academic Publsher. New York 2005:
197-226
Instrumen Evaluasi Pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di Rumah Sakit,
Dit.Bina Upaya Kesehatan Rujukan ,Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan R.I, 2012.
Peraturan Meteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman
Umum Penggunaan Antibiotik.

5
Peraturan Meteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 8 tahun 2015 tentang Pedoman Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai