Anda di halaman 1dari 11

RESUME

“Penilaian Kompetensi Pengetahuan “

Dosen Pengampu : Rizalman M.Pd

Disusun Oleh :

Wahyu Rafandi Romlan

(206180025)

Semester/ kelas : 5/A

JURUSAN TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN


JAMBI

TAHUN AJARAN 2020/2021


A. Pengertian Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian kompetensi pengetahuan atau kognituf adalah penilaian yang dilakukan guru
untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan
yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.

B. Ruang Lingkup Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Dalam ruang lingkup penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif itu terdapat enam
jenjang proses berfikir, yakni: kemampuan menghafal, memahami, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi. Berikut ini peenjelasan masing-masing proses berfikir
kompetensi pengetahuan atau kognitif, yakni:
1. Pengetahuan/Hafalan/Ingatan (Knowledge)
Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat
kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus, dan sebagainya tanpa
mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
2. Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Seorang peserta didik
dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau uraian yang
lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
3. Penerapan (Application)
Penerapan atau aplikasi (application) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan
atau menggunakan ide-ide umum, tata cara atau pun metode-metode, prinsip-prinsip,
rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya dalam situasi yang baru dan konkrit.
4. Analisis (Analysis)
Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan
suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami
hubungan diantara bagian-bagian atau factor-faktor yang satu dengan yang lainnya.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis (synthesis)adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses
berfikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau
unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau
berbentuk pola baru.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi (evaluation) adalah kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan
terhadap suatu situasi, nilai, atau ide.
C. Teknik Dan Contoh Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik-teknik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tes Tertulis
a. Pengertian Tes Tertulis
penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes
dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.
Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespons dalam bentuk menulis
jawaban,tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar, dan lain sebagainya.
b. Bentuk Tes Tertulis
Bentuk tes tertulis adalah bentuk tes tertulis apa yang digunakan oleh guru dalam
mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan (kognitif) peserta didik. Tes tertulis
terdiri dari: soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat (pendek), benar-salah (B-S),
menjodohkan, dan uraian.
c. Penyusunan Kisi-Kisi Tertulis
1. Pengertian
Kisi-kisi soal adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang
dapat dijadikan pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi tes. Kisi-
kisi disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes.
2. Fungsi Kisi-Kisi
Kisi-kisi test berfungsi sebagai panduan atau acuan dalam penulisan dan
perakitan.soal dengan adanya panduan ini,penulis soal akan dapat menghasilkan
soal-soal yang sesuai dengan tujuan teks dan perakit teks dapat menyusun perangkat
teks..
3. Syarat Kisi-Kisi Yang Baik
Kisi-kisi yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan,yaitu:
a) Mewakili isi silabus atau kurikulum atau materi yang telah di ajarkan secara
tepat dan proporsional.
b) Komponen-komponennya di uraikan secara rinci, jelas, dan mudah di
pahami.
c) Soal-soalnya dapat di buat sesuai dengan indicator dan bentuk soal yang
ditetapkan.
d) Indicator dalam kisi-kisi menggunakan kata kerja operasional yang bias di
ukur.
e) Mudah di buatkan soalnya.
f) Sebaran butir soal di lihat dari taksonomi relative proporsional dan di
sesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
4. Komponen Kisi-Kisi
. Komponen-komponen yang biasa di gunakan dalam penyusunan kisi-kisi soal
adalah sebagai berikut:
a. Jenis sekolah/jenjang sekolah
b. Program/jurusan/rumpun
5. Langkah Penyusunan Kisi-Kisi
. Berikut ini langkah-langkah mengisi komponen kisi-kisi:
a. Jenis sekolah/jenjang sekolah: tulis jenis atau jenjang sekolah,seperti
SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA/MAK.
b. Program/jurusan/rumpun: tulis program/jurusan/rumpun.
6. Format Kisi-Kisi
Langkah berikutnya setelah komponen kisi-kisi sudah lengkap adalah
memasukannya dalam suatu format kisi-kisi. Format kisi-kisi tidak ada yang baku
dan guru dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan dengan demikian,
dalam mengembangkan format kisi-kisi tetap harus meperhatiakan setandar yang
salim digunakan.
d. Penulisan Soal Tes Tertulis
Penulisan soal tes tertulis merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam
penyiapan dalam bahan. Setiap butir soal yang di tukis harus berdasarkan rumusan
indicator yang sudah di susun dalam kisi-kisi yang berdasarkan kaidah penulisan soal,
baik soal bentuk objektif maupun uraian.
1. Teknik Penulisan Soal Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda
a. Pengertian Soal Tes Tertulis Pilihan Ganda
Soal bentuk pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannya harus dipilih
dari beberapa kemungkinan jawabannya yang telah disediakan.
b. Jenis-Jenis Tes Bentuk Pilihan Ganda
Berikut ini jenis-jenis tes pilihan ganda, yaitu:
1. Distracters yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai
beberapa pilihan jawaban yang salah, tetapi disediakan satu pilihan yang
benar. Tugas peserta didik adalah memilih satu jawaban yang benar itu.
2. Variasi negative, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai
beberapa pilihan jawaban yang benar, tetapi disediakan satu
kemungkinan jawaban yang sakah. Tugas peserta didik adalah memilih
jawaban yang salah tersebut.
3. Variasi berganda, yaitu memilih beberapa kemungkinan jawaban yang
semuanya benar, tetapi ada satu jawaban yang paling benar. Tugas
peserta didik adalah memilih jawaban yang paling benar.
4. Variasi, yaitu pertanyaan atau pernyataan yang memiliki beberapa
kemungkinan jawaban yang belum lengkap. Tugas peserta didik adalah
mencari satu kemungkinan jawaban yang benar dan melengkapinya.
c. Keunggulan Dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda
Keunggulan dari soal piliha ganda adalah:
1) Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh peserta didik sudah pasti dan
jelas.
2) Jumlah soal cukup besar, sehingga dapat mewakili semua
kompetensi yang diukur.
3) Kunci jawaban dapat dipersiapkan secara pasti dengan soal-soal
yang disusun secara sistematis.
4) Kunci jawaban bersifat mutlak, sehingga tidak menimbulkan
subjektivitas.
5) Tidak ada kemungkinan bagi peserta didik untuk mengemukakan
hal-hal yang tidak relevan dengan persoalannya, karena tugas
peserta didik dalam hal ini sudah jelas.
6) Dapat digunakan untuk menilai hasil belajar peserta didik dalam
jumlah banyak dan mudah serta cepat dalam koreksi jawaban.
7) Mudah dan cepat koreksinya.
8) Soal pilihan ganda mudah dianalisis.
9) Dapat menjangkau banyak materi atau kompetensi yang akan
diukur.
10) Soal dapat disusun bervariasi.
Kelemahan dari soal pilihan ganda adalah:
1. Peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya, tetapi
cenderung hanya memilih jawaban yang benar.
2. Dapat membuat peserta didik tidak terbiasa mengemukakan ide secara
tertulis dengan menggunakan kata-kata sendiri.
3. Kemungkinan untuk menebak jawaban besar sekali dan sulit untuk
dilacak.
4. Sulit membuat pengecoh.
5. Rawan bocor apabila hanya membuat 1 set soal untuk kelas paralel.
6. Membuat soalnya memerlukan waktu yang lama.

d. Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda


Kaedah penulisan soal pilihan ganda meliputi tiga aspek, yakni:
1. Aspek materi
2. Aspek konstruksi
3. Aspek bahasa

e. Syarat Tes Tertulis Pilihan Ganda


Syarat tes tertulis pilihan ganda yang baik adalah:
1. Memiliki validitas yang tingg, artinya mampu mengungkapkan
aspek hasil belajar tertentu secara tepat.
2. Memiliki realibitas yang tinggi, artinya mampu memberikan
gambaran-gambaran yang relative tetap dan konsisten tentang
kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik.
3. Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai.
4. Tingkat kesukaran tes berdasarkan kelompok yang akan dites.
5. Mudah di administrasikan.
f. Penskoran Soal Bentuk Pilihan Ganda
Penskoran tes bentuk pilihan ganda dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Penskoran dengan menghitung jawaban soal yang salah.
2) Penskoran dengan tidak memperhitungkan jawaban salah.
2. Tes Tertulis Bentuk Isian
a. Pengertian Tes Isian
Tes tertulis bentuk isian adalah suatu bentuk tes diman butir soal suatu
kalimat dimana bagian-bagian tertentu yang dianggap penting dikosongkan dan
blum sempurna, sehingga peserta didik diminta untuk mengisi (melengkapi)
dengan benar.
b. Kaidah Menyusun Tes Tertulis Bentuk Isian
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun tes bentuk isian adalah:
1. Hindari pernyataan atau pertanyaan yang tidak jelas.
2. Sediakan kunci tentang semua kemungkinan jawaban yang dapat
dipandang benar.
3. Janganlah mengambil pernyataan atau soaal yang langsung dari
buku.
3. Tes Tertulis Bentuk Jawaban Singkat
a. Pengertian Tes Tertulis Bentuk Jawaban Singkat
Tes tertulis jawaban singkat adalah suatu tes tertulis dimana guru
memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang memerlukan jawaban yang
singkat.
b. Kaedah Menyusun Tes Tertulis Bentuk Jawaban Singkat
Dalam menyusun tes tertulis bentuk jawaban singkat perlu memerlukan hal-
hal sebagai berikut:
1. Menggunakan kalimat Tanya lebih baik dari pada menggunakan kalimat
pernyataan atau berita.
2. Hindari penggunaan susunan kalimat yang persis sama dengan buku.
4. Tes Tertulis Bentuk Benar Salah
a. Pengertian Tes Tertulis Benar Salah
Tes tertulis benar salah adalah suatu bentuk tes tertulis dimana soalnya
berupa pernyataan yang mengandung dua kemungkinan, yakni benar atau salah.
b. Kaidah Menyusun Tes Tertulis Bentuk Benar Salah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun soal tertulis benar salah
adalah:
1) Penyusunan pernyataan benar dan salah dilakukan secara acak dan
jangan disusun secara sistematik.
2) Gunakan kalimat yang singkat, tetapi padat isi.
3) Hindarkan penggunaan kalimat yang sekadar bertujuan untuk
menjebak peserta didik.

5. Tes Tertulis Bentuk Menjodohkan (Matching)


a. Pengertian Tes Tertulis Bentuk Menjodohkan
Tes tertulis bentuk menjodohkan merupakan tes tertulis yang terdiri atas dua
macam kolom parallel, tiap kolom berisi pernyataan yang satumenempati posisi
sebagai soal dan satunyasebagai jawabannya, kemudian peserta didik diminta
untuk menjodohkan kesesuaian antara dua pernyataan tersebut.
b. Kaidah Menyusun Tes Tertulis Bentuk Menjodohkan
Beberapa petunjuk praktis dalam menyusun tes menjodohkan adalah
sebagai berikut:
1. Pernyataan yang menjadi jawaban hendaknya disusun dalam kalimat
yang lebig pendek dan ringkas.
2. Pernyataan yang menjadi soal, diletakkan sebelaah kiri dengan
diberi nomor, sedangkan jawaban diletakkan di sebelah kanan
dengan menggunakan abjad.

6. Tes Tertulis Bentuk Uraian


a. Pengertian Soal Bentuk Uraian
Soal bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk
mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang
sudah dipelajari.
b. Keunggulan Dan Kelemahan Soal Bentuk Uraian
Keunggulan dari soal uraian adalah:
1. Mengukur aspek kognitif yang tinggi.
2. Mengembangkan kemampuan berbahasa peserta didik.
3. Melatih kemampuan berfikir yang teratur peserta didik.
Kelemahan dari soal bentuk uraian adalah:
1) Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk koreksi.
2) Cara memeriksa hasil pekerjaan peserta didik agak sukar.
3) Membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan satu soal
uraian.
c. Kaidah Penulisan Soal Uraian
1. Aspek materi
2. Aspek kontruksi
3. Aspek bahasa
d. Syarat Tes Uraian
Syarat tes uraian yang baik adalah:
1) Jangan mengulang-ulang pertanyaan terhadap materi yang sama.
2) Rumusan soal atau pernyataan harus jelas dan tegas.
3) Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah dipahami.
e. Format Kartu Soal Uraian
f. Contoh Kata Kerja Operasional Soal Bentuk Uraian
2. Instrument Tes Lisan
a. Pengertian Tes Lisan
Tes bentuk lisan adalah tes yang dipergunakan untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi, terutama pengetahuan (kognitif) dimana guru memberikn pertanyaan
langsung kepada peserta didik secara verbal (bahasa lisan) dan ditanggapi oleh peserta
didik secara langsung dengan menggunakan bahasa lisan juga.
b. Kelebihan Dan KekuranganTes Lisan
Kelebihan tes lisan adalah:
1. Dapat mengetahui kemampuan komunikasi peserta didik.
2. Butuh waktu yang lama untuk melaksanakannya.
3. Guru dapat menggali lebih lanjut jawaban peserta didik sampai detail.
Kelemahan tes lisan adalah:
1) Setiap peserta didik diberi waktu yang sama, jumlah soal yang sama dan
tingkat kesukaran yang sama.
2) Penentuan nilai akhir dilakukan setelah tes lisan selesai secara keseluruhan.
c. Perencanaan Dan Pelaksanaan Penilaian Dengan Tes Lisan
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan dalam merencanakan
penilaian dengan menggunakan tes lisan, yaitu:
1. Menentukan kompetensi pengetahuan yang sesuai untu dinilai melalui tes
lisan.
2. Menetukan kriteria kunci yang menunjukkan capaian indicator hasil belajar
pada kompetensi pengetahuan,
3. Menyiapkan lembaran penilaian berupa format yang akan digunakan untuk
mencatatskor hasil penilaian keberhasilan menjawab setiap soal.

d. Rambu-Rambu Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Melalui Tes Lisan
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai acuan kualitas
instrument tes lisan, yaitu:
1) Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
2) Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
3) Pertanyaan disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang
kompeks.

e. Contoh Instrumen Penilaian Tes Lisan Dan Penskoran


Sekolah : SMP Fajar Tahun Pelajaran : 2013/2014
Nama Siswa : Rina Kelas/Semester : VII/I
Mapel : IPS
Bentuk soal lisan:
1. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa factor,
coba kalian sebutkan factor-faktor tersebut!
2. Coba kalian jelaskan bagaimana proses terbentuknya minyak?
3. Menurut kalian tumbuhan oleh manusia dapat dimanfaatkan untuk apa saja?
Sebutkan!
3. Instrumen Penugasan Atau Proyek
a. Pengertian Penugasan Atau Proyek
Instrument penugasan berupa pekerjaan rumah dan atau proyek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
b. Perencanaan Dan Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Melalui Penugasan
Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam perencanaan penilaian tersebut
antara lain:
1. Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
2. Menetapkan tugas yang akan dibuat peserta didik.
3. Menentukan rencana pengerjaan tugas apakah individu atau kelompok.

c. Rambu-Rambu Penilaian kompetensi Pengetahuan Melalui Penugasan


Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam penilaian kompetensi
pengetahuan melalui penugasan, yaitu:
1) Tugas mengarah pada pencapaian indicator hasil belajar.
2) Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
3) Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
d. Contoh Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan Melalui
Penugasan dan Penskoran

D. Penelaahan Soal
Soal yang telah ditulis, sebaiknya ditelaah untuk melihat kesesuaian dengan kaidah-kaidah
penyusunan soal. Telaah bias dilakukan oleh teman sejawat secara silang dalam satu rumpun
mata pelajaran. Melalui kegiatan telaah soal, diharapkan akan menghasilkan soal yang baik,
dari aspek materi, kontruksi, dan bahasa.

E. Analisis Butir Soal


Soal yang telah kita gunakan sebaiknya dianalisis untuk melihat karakteristikdari butir soal
tersebut, yang meliputi tingkat kesukaran soal, daya beda soal dan pola distribusi jawaban.
1. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal adalah proporsi jumlah peserta tes yang menjawab benar, yaitu
perbandingan jumlah peserta tes yang menjawab benar dengan peserta tes seluruhnya.
Rumus menghitung tingkat kesukaran soal adalah:

B
P=
𝑇
Keterangan:
P = Tingkat kesukaran soal
B = Jumlah peserta tes yang menjawab soal dengan benar
T = Jumlah seluruh peserta yang ikut tes
Hasil penghitungan tingkat kesukaran soal dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
a. 0,00 s/d 0.30 = Sukar
b. 0.31 s/d 0,70 = Sedang
c. 0,71 s/d 1,00 = Mudah
2. Tingkat Daya Beda Soal
Tingkat daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
peserta didik yang sudah menguasai materi dan peserta didik yang belum menguasai materi.
Rumus untuk menghitung tingkat daya beda soal adalah:
D = 2 (A-B) : T
Keterangan:
D = Daya pembeda soal
A = Jumlah peserta tes pada kelompok atas yang menjawab benar
B = Jumlah peserta tes pada kelompok bawah yang menjawab benar
T = Jumlah peserta yang ikut tes
Hasil penghitungan tingkat daya beda soal dapat dikategorikan menjadi empat yaitu:
D = 0,00 – 0,20 : Jelek
D = 0,20 - 0,40 : Cukup
D = 0.40 - 0,70 : Baik
D = 0,70 - 1,00 : Baik sekali
3. Pola Distribusi Jawaban
Pola distribusi jawaban adalah suatu polayang dapat menggambarkan bagaiman peserta
didik tes menentukan pilihan jawaban terhadap kemungkinan-kemungkinan jawaban yang
telah dipasangkan pada setiap butir soal.

F. Kunci Jawaban Dan Pedoman Penskoran


Kunci jawaban adalah jawaban yang benar dari soal objektif, seperti pilihan ganda,
menjodohkan, dan isian singkat.
. Dengan pedoman atau rublik penskoran maka guru dapat mengoreksi pekerjaan atau
jawaban peserta didik secara akurat dan terhindar dari subjektif.
Contoh pedoman penskoran soal
Indicator soal : Peserta didik dapat menghitung isi bangun ruang (balok) dan mengubah
satuan ukurannya.
Butir soal : Sebuah bak mandi berbentuk balok berukuran panjang 100 cm, lebar 80
cm, dan tinggi 70 cm. berapa liter isi bak mandi tersebut?
Tuliskan langkah penyelesaiannya!
Pedoman penskoran
langkah Kriteria/langkah penyelesaian skor

1 Isi balok = panjang x lebar x tinggi 1


2 = 100 cm x 80 cm x 70 cm 1

3 = 560.000 cm2 1

4 Isi bak mandi dalam liter 1


560.000
= liter
1000
5 = 560 liter 1

Skor maksimal 5

G. Pemanfaatan Hasil Belajar Peserta didik


Hasil belajar yang diperolah peserta didik merupakan informasi yang sangat berguna bagi
guru dan peserta didik tersebut termasuk orang tua. Bagi guru hasil belajar peserta didik bias
dijadikan informasi dan parameter terhadap tingkat keberhasilan dan efektivitas proses belajar
mengajar yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai