1. Prinsip pencocokan (matching principle) adalah prinsip akuntansi bahwa pengeluaran
harus diakui ketika pendapatan yang terkait diakui. Tujuannya adalah untuk menyajikan secara akurat laba bersih untuk periode akuntansi dan menghindari salah saji pendapatan selama periode tersebut. Contoh : sebuah perusahaan membeli mesin baru seharga Rp50 pada tahun 2019. Perusahaan memperkirakan manfaat ekonomis dari mesin tersebut adalah 5 tahun. Karena itu, mesin akan menghasilkan produk (pendapatan) untuk 5 tahun ke depan. Di bawah prinsip pencocokan, perusahaan mengakui biaya penyusutan mesin selama 5 tahun, yaitu, selama menghasilkan produk, daripada dibebankan pada tahun 2019. 2. Karakteristik aktiva a. Adanya karakteristik dimasa mendatang b. Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva c. Berkaitan dengan entitas tertentu d. Menunjukkan proses akuntansi e. Berkaitan dengan dimensi waktu f. Berkaitan dengan karakteristik keterukuran 3. Masalah khusus aktiva yang masih diperdebatkan hingga saat ini a. Beban tangguhan b. Kapitalis bunga c. Capital expeniditure d. Aktiva sumbangan e. Dan transaksi dengan aktiva non-moneter 4. Sama seperti yang dilakukan oleh pemerintah, perusahaan juga berutang dengan harapan akan mendapatkan efek pengungkit bagi kemajuan bisnisnya. Biasanya hal ini dilakukan saat perusahaan siap untuk berekspansi, dan membutuhkan tambahan modal. 5. Dilihat dari aspek fisik, pendapatan merupakan hasil akhir dari suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba. Hasil akhir dari aliran fisik tersebut berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari proses produksi. Dengan demikian pendapatan dapat diartikan sebagai produk perusahaan, karena pendapatan ditimbulkan dan melekat dalam seluruh aliran kegiatan perusahaan. Aspek fisik melibatkan beberapa hal berikut :
Kegiatan menghasilkan dan menjual output
Obyek kegiatan yang berupa produk itu sendiri
Sedang aliran moneter melibatkan :
Peristiwa naiknya nilai perusahaan karena kegiatan produksi
Obyek peristiwa yang berupa jumlah rupiah aktiva yang dihasilkan atau dijual
6. Pengukuran biaya dapat didasarkan pada
a. Cost historis Cost historis merupakan jumlah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperoleh aktiva. Pengukuran biaya atas cost historis, dapat digunakan untuk jenis aktiva seperti : gedung, peralatan dan sebagainya. b. Cost pengganti / cost masukan terkini (replacement cost / curent input cost) Cost masukan menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama contohnya, penilaian untuk persediaan. c. Setara kas (cash equivalent) Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal. Nilai ini biasanya didasarkan pada catatan harga pasar barang bebas yang sejenis dalam kondisi yang sama. Pos aktiva berwujud biasanya menggunakan dasar penilaian ini.