Anda di halaman 1dari 5

I.

Tujuan
a. Siswa dapat mengetahui proses pembuatan kalsium sulfat dari bahan anorganik

II. Dasar teori


Gamping banyak terdapat di Indonesia. Gamping mempunyai rumus kimia CaCO 3
dengan impuritis silik, besi dan magnesium. Salah satupenggunaan batu gamping adalah
untuk pembuatan bahan kimia, diantaranya kalsium sulfat.
Kalsium sulfat pada umumnya berwarna putih, tergantung mineral pengotornya dengan
derajat kekeraan 1,5-2 dan berat jenis 2,31-2,35. Kalsium sulfat termasuk garam kalsium
yang mudah mengendap dengan nilai Ksp 2,4 x 10-5. Kalsium sulfat dapat digunakan
sebagai salah satu bahan pembuat portland semen, bahan baku kapur tulis, penambah
kekerasan untuk bahan bangunan, dll.
Kalsium membentuk kation kalsium (II), Ca2+, dalam larutan-larutan air. Garam-
garamnya biasanya berupa bubuk putih dan membentuk larutan tak berwarna, kecuali bila
anionya berwarna. Dengan asam sulfat encer, membentuk endpan putih kalsium sulfat.
Kalsium ada adalam silikat, karbonat, sulfat, fosfat, flourit, dsb. Kallsium berwarna
putih keperakan dan merupakan logam yang lunak diproduksi dengan elektrolisis garam
kalsium klorida, CaCl2, leleh. Kapur tohor, CaO, diproduksi dengan kalsinasi batu
pualam, CaCO3 pada 950-1100 oc. Jumlah produksi kapur tohor menempati rangking
kedua produksi bahan kimia anorganik selain asam sulfat. Kalsium hidroksida, Ca(OH) 2,
juga disebut kapur mati. Kalsium karbonat adalah komponen utama pualam dan pualam
digunakan dalam produksi semen. Gipsum adalah dihidrat kalsium sulfat CaSO 4.2H2O
dan didapatkan dalam jumlah sebagai produk samping desulfurisasi gas dan digunakan
sebagai bahan bangunan, dsb.
Kalsium, stronsium dan barium juga bereaksi dengan asam menghasilkan gas
hidrogen. Tetapi, karena logam-logam ini juga menyerang air, dua reaksi yang berbeda
akan terjadi secara serentak.
III. Alat & bahan
a. Alat
 Oven  Kertas saring
 Hotplate  Kaca arloji
 Gelas kimia 250 ml  Erlenmeyer 250 ml
 Tabung reaksi
 Gelas ukur 100 ml
 Botol semprot
 Rak tabung reaksi
 Spatula
 Batang pengaduk
 Corong

b. Bahan
 Asam sulfat (H2SO4)
 Asam klorida (HCL)
 Asam nitrat (HNO3)
 Kapur gamping/batu gamping
 KSCN
 Natrium karbonat (Na2CO3)
IV. Prosedur kerja
 Batu gamping yang sudah halus ditimbang sebanyak 2,0 gram
 Kemudian dipanaskan dalam tanur pada temperature 500oC selama 1
jam
 Kemudian serbuk hasil pentanuran direndam dengan 50 ml aquades dan
25 ml larutan HCL 2 M selama 15 menit sambil dikocok, lalu disaring
dan diambil filtratnya.
 Larutan dipekatkan dengan cara penguapan larutan.
 Kemudian larutan ditambah setetes demi setetes lariutan H 2SO4 2 M
sambil diaduk hingga terbentuknya endapan putih dengan bantuan
larutan didinginkan.
 Endapan disaring kemudian dikeringkan. Endapan yang terbentuk
ditimbang.
 Setelah didapat hasil endapan dalam bentuk padatan, maka padatan
tersebut diuji kualitatif sebanyak 2 kali. Pertama dengan cara adatan
dilarutkan dalam 10 ml HNO3 1 M dan ditambahkan dengan beberapa
tetes larutan Na2C2O4 atau Na2CO3 1 M.
V. Skema kerja

CaCO3 halus Dipanaskan Direndam 50 ml


ditimbang 2 dalam tanur aquades & 25
dengan suhu ml L. HCL 2 M
5000C selama 1 selama 15 menit
jam sambil didiaduk.

Anda mungkin juga menyukai