Anda di halaman 1dari 3

KIMIA DASAR

Pembahasan Rumus dan Tata Nama Senyawa

Jelaskan penjabaran dibawah ini.

1. Mg2+ + HCO3- → Mg (HCO)2

Nama senyawa:

Mg (HCO3)2 tersusun atas kation monootomik Mg2+ dengan anion (ion


poliatomik) poliatomik HCO3-. Pemberian nama pada senyawa poliatom diawali
dengan menyebutkan nama kationnya yaitu Magnesium dan dilanjutkan dengan nama
anionnya yaitu bikarbonat.Berakhiran -at karena mengandung oksigen lebih banyak.

2. Sr2+ + Cl- → SrCl2

Nama senyawa :

SrCl2 tersusun atas kation (logam) Sr2+ dengan anion (non logam) Cl-.Pemberian
nama pada senyawa ionik diawali dengan menyebutkan nama kationnya yaitu
strontium dan dilanjutkan dengan nama anionnya yaitu klorida.

3. Fe3+ + NO2- → Fe(NO2)3

Nama senyawa:

Fe(NO2)3 tersusun atas kation (logam) Fe3+ dengan anion (non logam)
NO2-.Pemberian nama pada senyawa ionik diawali dengan menyebutkan nama
kationnya yaitu Besi (III) karena dapat membentuk kation dengan muatan yang
berbeda sehin gga ditulis angka romawi dalam kurung dan dilanjutkan dengan nama
anionnya yaitu Nitrit.

4. Mn2+ + Cl- → MnCl2

Nama senyawa:

(Mangan (II) Klorida)

 Pembentukan rumus senyawa dengan cara penyilangan pada kation dan anion.
 Mn = Mangan
Cl = Klorida
 Sedangkan (II) dituliskan dalam penamaan agar dapat diketahui jenis Mn yang
digunakan karena Mn terbagi menjadi Mn2+, Mn.

5. Sn4+ + Br- → SnBr4

(timah (IV) Bromida)

 Pembentukan rumus senyawa dengan cara penyilangan pada kation dan


anion.
 Sn = Timah
Br = Bromin ( Karena non logam jadi Bromida)
 Sedangkan (IV) dituliskan dalam penamaan agar dapat diketahui jenis Sn
yang digunakan karena Sn terbagi menjadi Sn2+ dan Sn4+.

6. Co2+ + PO43- → Co3(PO4)2

 Pembentukan rumus senyawa dengan cara penyilangan pada kation dan


anion.
 Co = Cobalt
PO4 = Fosfat
 Sedangkan (II) dituliskan dalam penamaan agar dapat diketahui jenis yang
digunakan karena Co terbagi Co2+ dan Co3+.

7. Cu2+ + Co32- → C4Co3

(Cuprum Carbonat)

Jadi Cu2+ itu karena Cu2+ termaksud golongan VII B, Sedangkan Co32- termaksud
senyawa poliatomik yang berarti menghasilkan C4Co3 karena muatan mereka sama,
maka sehingga muatan hilang.

8. Li+ + N3- →Li3N

(Litium nitrida)

Jadi Li+ itu karena termasuk golongan I A, sedangkan N3- itu termaksud golongan
V A yang dimana berarti menghasilkan Li3N yang termasuk senyawa ionik.
9. Al3+ + S2- → Al2S3

(Aluminium Sulfida)

Jadi Ar3+ itu karena termaksud golongan III A, Sedangkan S2- itu termaksud
golongan VI yang berarti menghasilkan Al2S3 yang dimana termasuk ionik.

Anda mungkin juga menyukai