Sistempentanahandanpenangkalpetir 150412133155 Conversion Gate01 PDF
Sistempentanahandanpenangkalpetir 150412133155 Conversion Gate01 PDF
Bagaimana menghasilkan
suatu sistem penangkal petir
dan pentanahan dengan
berbagai bentuk elektroda
yang berbeda dan andal untuk 2
melindungi peralatan
Laboratarium Konversi Energi
dari sambaran petir
Bagaimana melengkapi sarana
Praktikum Transmisi dan
Distribusi Energi Listrik di
Laboratorium Sistem
Transmisi dan Distribusi
Politeknik Negeri Ujung
Pandang
Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Dalam perancangan ini dibuat suatu
sistem penangkal petir menggunakan
sistem pentanahan dengan bentuk rod
dengan variasi kedalaman yang berbeda
dan bentuk plat dengan variasi dimensi
plat yang berbeda.
Pada percobaan
penangkal petir
dilakukan secara
simulasi pada
2
tegangan tinggi
implus Pengambilan data
untuk kondisi
musim hujan
dilakukan dengan
metode penyiraman
air pada masing –
masing elektroda
secara merata.
TujuanKhusus
Penangkal Penampung
Petir Petir ( Sistem
Eksternal Pentanahan )
Penangkal Petir Eksternal ditujukan sistem pentanahan harus dirancang dan
untuk menghindari terjadinya bahaya diinstalasikan sedemikian rupa sehingga
langsung maupun tidak langsung tahanan instalasi penangkal petir
akibat suatu sambaran petir pada serendah mungkin. Pada penelitian ini
instalansi-instalansi, peralatan- akan dirancang model pentanahan dari
peralatan yang terpasang di luar beberapa jenis elektroda
gedung bangunan, menara dan
bagian-bagian luar bangunan Penangkap
Petir ( Finial)
Penangkal Petir
15 m
LABORATORIUM
TEKNIK KONVERSI ENERGI
•Elektroda
Batang
50 m ( Rod )
Pentanahan batang
Pentanahan Plat
12 m 9m 7m 5m 3m
C D E
A B Dalam perancangan ini elektroda batang (rod )
A=1mx1m
dibuat dari bahan tembaga yang tujuannya
B = 0,75 m x 0,75 m untuk mengurangi faktor korosi. Dimensi
C = 0,5 m x 0,5 m
D = 0,35 m x 0,35 m elektroda yang dirancang berdiameter 1 inci
E = 0,25 m x 0,25 m dengan 5 variasi kedalaman pasak masing-
masing 12 m, 9 m, 7 m, 5 m dan 3 m sehingga
Pembuatan Penangkal Petir dengan nantinya dapat digunakan oleh mahasiswa
sebagai praktikum pentanahan pada
Menggunakan Elektroda Plat dan Batang laborotarium distribusi dan proteksi dengan
banyak variasi kedalaman
Langkah-Langkah Perancangan
Dan Pengujian
Rancang Bangun
Tegangan
Arus
Tahanan jenis pentanahan
Tahanan Pentanahan
Pengujian Hasil Rancang Bangun
Metode Pengujian
Metode analitis-komparatif
Metode deskriptif
Parameter Pengujian
Menentukan Sistem
Penangkal Petir dan
Pentanahan Eksternal
Merancang Penangkal
Petir ( Finiall )
Koreksi
Tidak
Merancang Tower Finial
Waktu dan Lokasi Penelitian
Merancang Sistem
Pentanahan Koreksi
Mengobservasi
Sele
sai
Ya
Merakit dan membuat Sistem
Penangkal Petir dan Koreksi
• Penelitian dilakukan
Pentanahan dilaboratorium Teknik Konversi
Menguji Hasil Rancang Bangun
Energi Jurusan T. Mesin PNUP.
• Penelitian dilakukan selama 6
Mengimplementasi Hasil
Rancang Bangun bulan mulai dari Bulan Juni s/d
Selesai Bulan November 2009.
Gambar 3.4. Diagram alir langkah-langkah Perancangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terminal Ukuran Kedalaman (meter)
3 5 7 9 12
No
E-P P-C R R R R R
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
1
4 5 15,7 8 5,3 3,1 2,0
2 5 6 15,7 7,7 5,5 3,1 2,1
3 6 7 15,4 7,6 5,6 3,2 2,1
4 7 8 15,3 7,7 5,6 3,2 2,2
5 8 9 15,4 7,8 5,7 3,3 2,3
= 2,77 Ω
= R x Lp
= 15,7 x 3
= 47,1 Ωm
Rth = Ln
4L
1
2L a
= 47,1 Ln
4,3
1
2 .3 0,0254
= 15,7 Ω
= 0,56 Ω
Rpararel = 1
0,56
= 0,178 Ω
= 0,592 Ω
Rpararel = 1
0,592
= 1,684 Ω
Dengan cara yang sama, diperoleh hasil
analisa data yang lain selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel 10
Menghitung Nilai Tahanan ( Sistem Grid ) Pararel
Elektroda Batang dan Plat
= 0,739 Ω
1
Rpararel =
0,739
= 1,35 Ω
ELEKTRODA
No
E-P P-C ELEKTRODA ELEKTRODA BATANG DAN
BATANG PLAT PLAT
(Ω) (Ω) (Ω)
1 4 5 0,178 1,572 1,35
2 5 6 0,179 1,62 1,4
3 6 7 0,968 1,655 1,4
4 7 8 0,998 1,672 1,48
5 8 9 1,069 1,684 1,32
1 4 5 47,1 40 37,1 27,9 24 15,7 8 5,3 3,1 2,0 12,87 7,22 5,07 3,09 2,08
2 5 6 47,1 38,5 38,5 27,9 25,2 15,7 7,7 5,5 3,1 2,1 12,89 6,95 5,26 3,09 2,19
3 6 7 46,2 38 39,2 28,8 25,2 15,4 7,6 5,6 3,2 2,1 12,65 6,86 5,35 3,19 2,19
4 7 8 45,9 38,5 39,2 28,8 26,4 15,3 7,7 5,6 3,2 2,2 12,57 6,95 5,35 3,19 2,29
5 8 9 46,2 39 39,9 29,7 27,6 15,4 7,8 5,7 3,3 2,3 12,65 7,04 5,45 3,29 2,40
E-P P-C 1x1 0,75 x 0,5 x 0,35 x 0,25 x 1x1 0,75 x 0,5 x 0,35 x 0,25 x 1x1 0,75 x 0,35 x 0,25 x
0,75 0,5 0,35 0,25 0,75 0,5 0,35 0,25 0,75 0,5 x 0,5 0,35 0,25
4 5 8,479 5,92 3,30 1,98 1,17 5,4 6,7 8,4 10,1 11,9 2,26 6,8 16,3 39,65 91,21
2
5 6 8,792 6,09 3,41 1,98 1,19 5,6 6,9 8,7 10,3 12,1 2,88 6,35 16,30 40,32 94,18
3
6 7 8,949 6,27 3,49 2,02 1,21 5,7 7,1 8,9 10,5 11,3 2,93 6,55 17,29 41,22 95,71
4
7 8 9,106 6,27 3,49 2,04 1,23 5,8 7,1 8,9 10,6 12,5 2,98 6,55 17,29 41,22 96,48
5
8 9 9,236 6,27 3,53 2,04 1,24 5,9 7,1 9,0 10,6 12,6 3,03 6,55 17,29 41,61 97,31
JARAK JARUM KE JARAK SELA ARUS BOCOR TEG. TEG. PETIR KET
PENANGKAL PETIR BOLA ( mA ) TEMBUS ( KV )
BOLA-BOLA ( KV )
5 MM 10 MM 5.8 15 19.11 KV TEMBUS
7 MM 10 MM 5.4 14 17.64 KV TEMBUS
9 MM 10 MM 5.4 14 19.11 KV TEMBUS
10 MM 10 MM 5.2 14 17.64 KV TEMBUS
10 MM 10 MM 5 14 13,64 KV TEMBUS
9 MM 10 MM 5 14 14,70 KV TEMBUS
14 MM 10 MM 6 14 17,64 KV TEMBUS
12 MM 10 MM 6 15 24,99 KV T. TEMBUS
P = 955 mmHg
T = 29 0C
V eff = 17,64 kV
a. V V x 2 17 ,64 x 2 24,943 kV
max eff
P 273 20
b. VB Vmax x
1013 273 T
955 273 20
24,943x
1013 273 29
22,4375 kV
V 22,4375
c. FC B 0,89955
V 24,943
max
P = 955 mmHg
T = 29 0C
V eff = 19,11 kV
a. V V x 2 19,11 x 2 27,0215 kV
max eff
P 273 20
b. VB Vmax x
1013 273 T
955 273 20
27,02153x
1013 273 29
24,3073 kV
V 24,3073
c. FC B 0,89955
V 27,0215
max
V=IR V
Dimana :V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
R = Tahanan (Ohm) E R P
4. Dari data yang diperoleh untuk Pengukuran Tahanan yang terkecil untuk
elektroda Batang yaitu elektroda yang kedalaman 12 meter dengan nilai
tahanan 2,9 Ohm kondisi tanah kering, dan kondisi tanah lembab nilai
tahanannya 2,34, dan kondisi tanah basah bernilai 2,2 Ohm. Untuk
Pengukuran Tahanan yang terkecil untuk elektroda Plat yaitu elektroda
yang mempunyai luas 1 x 1 m2 dengan nilai tahanan 6,2 Ohm kondisi
tanah kering, dan kondisi tanah lembab nilai tahanannya 5,82 Ohm, dan
kondisi tanah basah bernilai 5,3 Ohm.
5. Dari hasil data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan
secara teori dan praktek pada elektroda Batang sudah sangat mendekati,
sedangkan untuk elektroda Plat ukuran 1x1 m2 sampai 0,5 m2 sudah
mendekati secara pengukuran, tetapi ukuran 0,35 m2 sampai 0,25 m2 jauh
lebih besar dari tahanan secara teoritis.
7. Untuk Elektroda Bola dengan Penangkal petir tanpa bola di peroleh nilai
tegangan tembus berkisar 4,41 – 17,64 kV, dan Penangkal petir memakai
bola-bola diperoleh nilai tegangan tembus berkisar 5,88 – 29,58 kV. Untuk
Elektroda Plat dengan penangkal petir tanpa bola diperoleh nilai tegangan
tembus berkisar 5,29 – 27,93 kV, dan penangkal petir memakai bola-bola
diperoleh nilai tegangan tembus berkisar 5,29 – 32,34 kV. Jadi dapat
disimpulkan bahwa jika penangkal petir memakai bola-bola nilai tegangan
tembusnya akan semakin besar, dan dapat mengamankan peralatan
Laboratorium Teknik Konversi Energi dari sambaran Petir.
1. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini maka
disarankan supaya dapat mempertimbangkan akan
pentingnnya pentanahan pada semua hal yang berhubungan
dengan aliran listrik sebagai elemen pengaman jika ada
gangguan baik berupa sambaran petir, hubung singkat atau
kerusakan isolasi pada sumber yang menggunakan aliran
listrik.
Saran