BAHAN ALAM
Disusun Oleh :
FIRKHI RIANSYAH M.B
NIM 33178K18011
Prodi Studi D3 Farmasi
Semester VA
• Pengeringan Esktrak
1. Keseragaman Bobot
•
3. Uji Pemampatan
•
Data Hasil
5. Homogenitas
•
F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan pembuatan jamu serbuk dan formulasi
sediaan obat tradisonal, dengan tujuan agar dapat membuat jamu serbuk cerdasarkan
CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisonal yang Baik).
Tahapannya pertama membuat ekstrak kemudian di buat menjadi serbuk dan di
lakukan evaluasi sediaan pada serbuk. Berdasarakan hasil praktikum susut pengeringan
pada ekstrak sebesar 92,475%. Kemudian rendemen yang di hasilkan adalah 15,05%.
Berdasarkan literatur yang terdapat dalam Farmakope herbal edisi I pada tahun 2008
hal. 32 nilai rendemen pada ekstrak daun jambu biji ini tidak kurang dari 12,3%.
Sehingga pada pengamatan kali ini sesuai dengan literatur.
Kemudian berdasarkan hasil pengamatan praktikan kadar abu yang diperoleh adalah
0,57%. Berdasarkan literatur yang terdapat dalam Farmakope herbal edisi I pada tahun
2008 hal. 32 kadar abu pada ekstrak daun jambu biji ini tidak lebih dari 0,8% Sehingga
pada pengamatan kali ini sesuai dengan literatur.
Berdasarkan hasil praktikum bobot jenis ekstrak yang didapat adalah 0,326 gram/cm 3.
Tujuan menghitung bobot jenis ekstrak adalah untuk memberikan batasan besarnya
massa per satuan volume yang merupakan parameter khusus ekstrak cair sampai ekstrak
pekat ( kental) sampai bisa dituang.(Depkes RI, 2000).
Setelah itu dilakukan evaluasi sediaan pada serbuk, diantaranya evaluasi keseragaan
bobot, waktu alir sebuk, uji pemampatan, bobot jenis serbuk dan homogenitas.
Berdasarkan hasil pengamatan dari keseragaman bobot, bobot total yang didapat adalah
30,86 gram dan bobot rata ratanya adalah 1,543 gram.
Kemudian hasil dari pengamatan waktu alir serbuk adalah 2,07. Dari persyaratan 1,4-
4 termasuk ke dalam kohesif. Kohesif adalah Bubuk kohesif biasanya menunjukkan
masalah aliran. Prakteknya, material kohesif dapat gagal untuk mengalir keluar dari
wadah dengan bukaan sekitar ribuan kali lebih besar dari diameter partikel tersebut.
Masalah aliran mucul pada bubuk kohesif manapun, tetapi lebih serius pada bubuk
pangan karena mereka umumnya mengandung substansi lengket (seperti lemak) atau
akibat sifat higroskopis, suhu, dan lama waktu konsolidasi (Barbosa-Cánovas et al.,
2005).
Untuk uji pemampatan, berdasarkan hasil praktikum rata rat uji pemampatan yang
dihasilkan adalah 85,985%. Sedangkan dalam persyaratan dapat dinyatakkan alirannya
baik tidak lebih dari dari 20%. Sehingga dapat dinyatakkan sediaan yang praktikan buat
memiliki aliran yang kurang baik. Faktor penyebabnya mungkin saja dari ekstraknya
yang digunakan terlalu encer sehinnga untuk membuat serbuk membutuhkan banyak
laktosa yang cukup banyak, dan sifatnya laktosa lama lama akan meleleh, sehingga
sediaan menjadi agak basah dan mampat, sehingga aliran serbuknya kurang baik.
Untuk evaluasi sediaan mengenai bobot jenis serbuk hasil bobot jenis relatifnya
adalah 0,878. Dan untuk evaluasi sediaan mengenai homogenitas dari ketiga mesh yang
digunakan masih terdapat sisa sebuk yang tertinggal pada masung masung mesh nya,
sedangkan syaratnya adalah jika semua serbuk dapat melewati ayakan tersebut, maka
serbuk memenuhi syarat. Sehingga sediaan yang praktikan buat belum memenuhi syarat,
karena masih ada sisa saisa serbuk yang tertinggal dalam masing- masing mesh tersebut.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pembuatan serbuk daun jambu biji dan dapat
disimpullkan, antara lain :
1. Susut pengeringan pada ekstrak sebesar 92,475%. Pada pengamatan kali ini sesuai
dengan literatur.
2. Kadar abu yang diperoleh adalah 0,57%. Pada pengamatan kali ini sesuai dengan
literatur.
3. Bobot jenis ekstrak yang didapat adalah 0,326 gram/cm3..
4. Keseragaman bobot, bobot total yang didapat adalah 30,86 gram dan bobot rata
ratanya adalah 1,543 gram.
5. Waktu alir serbuk adalah 2,07. Termasuk ke dalam kohesif. Kohesif adalah Bubuk
6. Untuk uji pemampatan, berdasarkan hasil praktikum rata rat uji pemampatan yang
dihasilkan adalah 85,985%. Dapat dinyatakkan sediaan yang praktikan buat memiliki
aliran yang kurang baik.
7. Untuk evaluasi sediaan mengenai bobot jenis serbuk hasil bobot jenis relatifnya
adalah 0,878. Sehingga sediaan yang praktikan buat belum memenuhi syarat
H. Saran
Semoga di praktikum selanjutnya praktikan dapat lebih serius lagi menjalankan
kegiatan praktikum, lebih fokus lagi untuk memperhatikan hal-hal yang dijelaskan oleh
dosen saat di laboratorium agar hasil yang didapatkan akan lebih baik lagi.
I. Daftar pustaka
Arisandy 2013. Khasiat Berbagai Tanaman Untuk Pengobatan ,Eksa Medika, Jakarta.
Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II, Badan Litbang Kehutanan,
Jakarta
Tobo, E. dkk. (2001). Buku Pegangan Laboratorium Fitokimia 1. Makasar: Unhas.
J. Lampiran
1. Pembuatan Ekstrak Daun jambu biji
2.
4.
Alat yang Bobot ekstrak yang Bobot laktosa yang Proses
digunakan digunakan digunakan pencampuran bahan
Sebuk yang
dihasilkan
Bobot jenis ekstrak
5.
Ayakan yang Sisa serbuk yang Sisa serbuk yang Bobot serbuk yang
digunakan mesh tertinggal dalam tertinggal dalam lolos dalam uji
10,22, dan 44 mesh 10 mesh 22 homogenitas
6. Pengemasan
Bobot serbuk
setiap bungkus
7. Kemasan