NO.ABSEN=18.111.00906
Secara bahasa, evaluasi adalah terjemahan dari kata evaluation (B. Inggris).
Kata Evaluation berasal dari value yang berarti nilai. Kata evaluation, dengan
demikian, diterjemahkan juga dengan penilaian. Sehingga antara “penilaian” dan
“evaluasi” dapat dipandang sebagai semakna. Dalam bahasa Arab penilaian diartikan al-
taqdir.
Secara istilah, evaluasi diartikan sebagai suatu tindakan atau proses untuk
menentukan nilai dari suatu obyek. Istilah (term) ini pada awalnya dikaitkan dengan
prestasi belajar siswa, akan tetapi seiring dengan perkembangan waktu, term ini telah
memasuki setiap aspek kehidupan manusia. Tokoh yang mempopulerkan term ini
pertama kali adalah Ralph Tyler, dengan memaknai evaluasi sebagai proses
pengumpulan data guna menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagian mana dari
tujuan pendidikan sudah dicapai.
Ketika kata evaluasi ini dirangkai dengan kata ”hasil belajar” (EHB) berarti, suatu
tindakan atau proses untuk menentukan nilai keberhasilan siswa setelah melakukan
proses pembelajaran pada waktu tertentu. Ketika dirangkai dengan kata
pendidikan (evaluasi pendidikan) berarti suatu proses untuk menentukan nilai
pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan di dalam
kurikulum. Dan ketika dirangkai dengan pengajaran (evaluasi pengajaran) berarti suatu
proses (sistematis) untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana
tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.
Dari ketiga definisi di atas, tampak bahwa dalam mengadakan evaluasi selalu
diawali dengan sebuah proses. Proses tersebut berupa tindakan membandingkan antara
kemampuan siswa dengan tujuan pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan kepada siswa (assesment) yang mana pertanyaan tersebut
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, kemudian jawaban yang diberikan siswa
dibandingkan dengan kunci jawaban dari pertanyaan tersebut (yang tentunya juga sesuai
dengan tujuan pembelajaran) (pengukuran). Baru setelah itu penilaian terhadap siswa
bisa diberikan. Jika jawaban siswa sama dengan kunci (tujuan pembelajaran) maka
siswa dapat dinilai sebagai menguasai materi. Jika jawaban siswa tidak sesuai
dengan kunci maka ia dinilai tidak menguasai dan seterusnya.
Dalam usaha mendapatkan keterangan yang valid dan mudah dalam pengukuran
tersebut digunakanlah angka, yang dimulai dengan pemberian bobot bagi tiap-tiap item
soal dan pemberian skor bagi jawaban siswa. Skor tersebut kemudian diubah menjadi
nilai (berupa angka juga) yang dijadikan sebagai simbul dari penilaian yang sebenarnya.
1. Tujuan Umum
a) Untuk menghimpun data tentang taraf kemajuan dan perkembangan peserta didik,
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
(Sampai di mana keberhasilan mereka dalam mencapai tujuan kurikuler).
2. Tujuan Khusus
b) Untuk mencari faktor keberhasilan dan kegagalan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran
1. Fungsi selektif. Dengan evaluasi, guru dapat menyeleksi peserta tes (siswa) dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Berkaitan dengan tujuan ini beberapa hal yang dapat
diambil dari evaluasi adalah:
c. menentukan layak dilepas atau tidak seorang siswa dari lembaga tempat belajar.
d. menentukan siswa yang layak untuk menerima beasiswa
2. Fungsi diagnosa. Untuk mengetahui dalam hal apa seorang siswa mempunyai
kelemahan dalam belajar.
3. Fungsi penempatan. Dengan hasil evaluasi yang diperoleh, guru dapat menentukan di
mana posisi anak yang tepat.
Lebih spesifik fungsi Evaluasi Hasil Belajar yang dilaksanakan dalam PBM di
sekolah adalah:
1. untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan
yang telah dilaksanakan.
2. untuk mengetahui apakah mata pelajaran yang kita ajarkan dapat kita lanjutkan dengan
bahan yang baru ataukah kita harus mengulangi.
4. untuk membandingkan apakah prestasi yang dicapai oleh anak-anak sudah sesuai
dengan kapasitasnya atau belum.
5. untuk menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk kita lepaskan ke
dalam masyarakat atau ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi.
7. untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang digunakan dalam proses belajar
mengajar.
D. Manfaat Evaluasi
1. Bagi siswa:
Siswa dapat mengetahui sejauh mana dia telah berhasil mengikuti pelajaran yang
diberikan oleh guru.
2. Bagi guru:
b. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa.
c. Guru akan mengetahui apakah metode yang diberikan sudah tepat atau belum.
3. Bagi sekolah:
a. Dengan evaluasi dapat diketahui kondisi belajar yang dilangsungkan di sekolah.
b. Informasi guru tentang tepat tidaknya kurikulum sekolah dapat merupakan bahan
pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan dating.
c. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat digunakan sebagai
pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standart atau
belum. Pemenuhan standart akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh