Fungsi Komunikasi8
1. Informasi
Fungsi komunikasi sebagai informasi untuk menyampaikan pesan untuk orang
lain. Orang yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu dengan adanya komunikasi
ini.
2. Pendidikan
Penyebarluasan informasi dan diharapkan orang lain menjadi tahu, namun bukan
sekedar tahu tapi juga bersifat mendidik. Orang mendapatkan pengetahuan dari pesan
yang disampaikan.
3. Instruksi
Komunikasi sebagai instruksi adalah komunikasi yang mewajibkan dan melarang
penerima melakukan sesuatu yang disampaikan.
4. Persuasi
Memengaruhi penerima pesan agar mengikuti apa yang pengirim pesan
sampaikan. Contoh dari komunikasi untuk persuasi adalah iklan yang bertujuan untuk
memengaruhi penonton untuk membeli, menggunakan, atau melakukan sesuatu yang
ada di dalam iklan tersebut.
5. Hiburan
Hiburan-hiburan seperti komedi, film, konser, dan sebagainya adalah salah satu
bentuk komunikasi yang bertujuan untuk menghibur penonton. Penerima pesan dapat
menikmati tayangan yang disajikan.
Prinsip-prinsip Komunikasi9
I. Linier
Komunikasi linier merupakan suatu komunikasi satu arah dimana komunikan atau
pendengar tidak memberikan umpan balik dari apa yang telah disampaikan oleh
komunikator, namun tetap ada efek tersendiri yang akan muncul dari komunikan
tersebut. contohnya adalah pembicara yang menyampaikan informasi di depan
khalayak umum.
II. Interaksi dalam prinsip Wilbur Schramm ini, pertama pengirim pesan melakukan
encoding pada pesan, kemudian penerima akan melakukan decode. Efektivitas
komunikasi terjadi akibat pemberi dan penerima pesan memiliki makna yang sama.
Model ini seperti memberitahu kita tentang sesuatu yang sama pada diri kita pada diri
orang lain.
III. Transaksional
Ada beberapa tahap dalam model transaksional ini. Pertama, pengirim pesan
melakukan encode terhadap pesan yang ingin disampaikannya. Kedua, hasil encode
ini akan disampaikan kepada penerima melalui media tertentu, dan penerima ini akan
melakukan decode. Pesan ini akan diinterpretasikan seperti pada model interaksi,
menggunakan kesamaan yang ada pada pengirim dan penerima pesan. Setelah
menerima pesan, sekarang giliran pengirim pesan yang menjadi penerima pesan.
Dalam praktiknya, terdapat noise atau gangguan yang akan menghambat proses
komunikasi ini.
Karakteristik Komunikasi8
Dalam dunia kedokteran, dokter pasti selalu berinteraksi dengan pasien, dan
pasti akan terjadi komunikasi di dalamnya. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa, kami
merasa perlu untuk mempelajari komunikasi kesehatan tersebut. Apa saja dasar dari
komunikasi kesehatan ini? Dari segi historisnya, bisa dikatakan bahwa komunikasi
kesehatan ini terinspirasi dari gerakan-gerakan kesehatan seperti karantina, individu,
peningkatan kebersihan ,dan lain-lain. Kemudian timbul gerakan-gerakan yang
membuat orang-orang sadar akan kepentingan ini. Ada gerakan di Alma Alta tahun
1968, dan ada Ottawa Charter for Health Promotion – Health Promotion pada tahun
1986. 8
Dari definisi komunikasi kesehatan, bisa kita simpulkan bahwa tujuan dari
komunikasi kesehatan hampir sama dengan komunikasi, namun pesan yang ingin
disampaikan mempunyai maksud dan tujuan untuk menyampaikan dan memengaruhi
masyarakat untuk mencapai tujuan dalam memahamai dan membuat keputusan
tentang kesehatan.
Ada dua buah tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi kesehatan. Pertama
adalah tujuan strategis, dan kedua adalah tujuan praktis. Tujuan strategis bertujuan
untuk menyampaikan informasi kesehatan yang akan memengaruhi orang-orang
tentang kesehatan, spserti pemeliharaan kesehatan, layanan kesehatan, dan informasi
kesehatan. Sementara, tujuan praktis kesehatan lebih terarah ke individu penyampai
pesan.
2. Hambatan teknis
3. Hambatan Semantik1
Hambatan semantik juga menghambat jalannya komunikasi sebab kadang-kadang
memiliki arti yang ambigu sehingga membingungkan bagi yang menerimanya.
4. Hambatan Psikologis dan sosial1
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu lancarnya komunikasi,
misalnya Si pasien sering sakit kepala(sakit ringan) karena masalah mental akhirnya
ia pun tidak memberutahukannya kepada perawat. Sebab mungkin saja sakit
kepalanya ini bukan sekedar sakit kepala biasa tapi terdapat kerusakan pada lobus
parietalnya.
1. Hambatan Lingkungan
Hambatan yang dimaksudkan disini adalah hambatan mengenai lingkungan
yang berada di sekitar rumah sakit baik di dalam rumah sakit maupun diluar rumah
sakit dan juga di tempat-tempat yang berhubungan dengan kesehatan lainnya. Rumah
sakit atau pusat kesehatan yang baik adalah tempat yang jika pasien ingin
memperoleh informasi, dapat memperolehnya dengan mudah baik dengan pengaturan
meja resepsionis, maupun penempatan petugas-petugas keamanan dan kesehatan,hal
ini dikarenakan banyak pasien yang tidak tahu mengenai tempat-tempat tertentu di
rumah sakit sehingga dibutuhkannya pemberi informasi yang sangat membantu . Hal
yang harus ada lagi adalah toko-toko yang berfungsi sebagai penambah fasilitas dari
pusat kesehatan tersebut, seperti toko buku, cafe, dan lain sebagainya. Dan jangan
terlupakan juga bahwa petugas kesehatan membutuhkaan ruangan sendiri untuk
bekerja dengan fokus serta memperoleh privasi. Kebisingan dan suasana yang tidak
kondusif juga merupakan hambatan yang ada di lingkungan sekitar rumah sakit.
5. Hambatan Waktu
Memilih waktu yang tidak tepat merupakan masalah yang membawa kepada
kesalahan komunikasi. Hal ini artinya adalah sebagai petugas kesehatan yang baik,
kita harus dapat memilah-milah waktu yang baik dan tepat untuk menyampaikan hal-
hal kepada pasien mengingat kondisi pasien. Jika sampai ada kesalahan dalam
pemilihan waktu, banyak hal dapat terjadi. Pasien bisa saja tersinggung dengan
petugas kesehatan dan memutuskan tidak mau kembali lagi.
Macam-macam komunikasi
Komunikasi verbal
Komunikasi non verbal
KOMUNIKASI VERBAL1
1. Metakomunikasi1
Suatu komentar yang berisikan respon kurang senang tapi di balas
dengan respon yang menyenangkan. Misalnya si klien bermwajah marah tapi
karena si perawat ini tetap senyum akhirnya wajah pasien ini menjadi normal.
(peralihan antara marah dan senyum).1
2. Penampilan persona1
Penampilan seseorang sangat mempengaruhi penilaian terhadap
komunikasi interpersonal. Misalnya, ada seorang pasien yang di rawat di
rumah sakit. Pasien tersebut menginginkan agar perawat dalam melayani
sebaiknya begini tidak melakukan yang begitu. Walaupun penampilan tidak
sepenuhnya mencerminkan kemampuan perawat, tetapi mungkin akan
menyulitkan perawat dalam membina rasa percaya terhadap pasien.1
3. Paralanguage1
Intonasi atau nada suara sering kali memiliki persepsi yang berbeda
bagi setiap individu. Misalnya pasien asal ambon dengan nada suara yang
keras(menurut khasnya) berbicara dengan seorang perawat. Hal pertama yang
tertangkap yakni si perawat menganggap si pasien dengan lancang dalam
meminta pelayanan. Tapi sebenarnya maksud si pasien itu baik hanya saja
khas daerahnya yang terbawa-bawa.
4. Gerakan mata1
Kontak mata sangat mempengaruhi dalam melakukan komunikasi
dengan seseorang. Sebagai tenaga medis hendaknya memperhatikan pasien
yang meminta layanan padanya dengan tidak memanang ke bawah ketika
sedang berbicara atau hanya bicara namun pandangan tidak tertuju kepada
pasien.Kontak mata di sini sangat diperlukan utamanya dalam mencerminkan
hubungan harmonins antara pasien dan perawat.1
5. Kinesics1.
Gerakan tubuh yang menggambarkan sikap,emosi, konsep diri, dan
keadaan fisik. Perawat dapat mengumpulkan informasi yang ada dengan
melihat atau mengamati sikap tubuh dan langkah pasien. Langkah di sini
bisa dipengaruhi oleh rasa sakit. Misalkan pasien yang tidak berdiri tegap
itu menderita penyakit stroke. Ada beberapa gerakan tubuh manusia yakni:
Emblems: Isyarat yang punya arti langsung yang menandakan bahwa si klien
itu menderita penyakit.1
Illustrators: Gerakan badan yang bertujuan menjelaskan sesuatu1
Affect displays: gambaran sebuah pesan sebab adanya doron gan emosional
sehingga sangat mempengaruhi ekspresi wajah.1
Regulator: Gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala1
Adaptory: Gerakan badan karena jengkel.1
6. Sentuhan(Touching)1
Ada beberapa hambatan atau barriers yang mungkin terjadi dalam komunikasi
interpersonal. Ada tiga jenis gangguan atau hambatan, yaitu: fisik, teknis dan bahasa
(language barrier). Hambatan-hambatan ini bisa memicu terjadinya miscommunication.
Untuk menghindari hal ini, berikut adalah langkah komunikasi yang efektif :
Komunikasi interpersonal memiliki dua bagian atau aspek. Dua hal ini yaitu
pendekatan personal dan konseling. Pendekatan personal adalah suatu metode komunikasi
dan interaksi yang mengutamakan pendekatan dan komunikasi one on one. Bagi profesi
yang bergerak di bidang kesehatan hal ini sangatlah penting. Terutama bagi dokter yang
harus menjalankan beragam fungsi komunikasi. Pendekatan personal adalah suatu
kemampuan untuk ‘menjual’ keahlian dan kemampuan seseorang sebagai suatu skill yang
berguna di berbagai aktivitasnya.14
Selain itu, hal-hal yang bisa disiapkan untuk konseling antara lain tempat, waktu,
kondisi, cara penyampaian.
Efek atau manfaat dari konseling yang lainnya dapat dilihat dari cara seseorang
yang bergerak di bidang kesehatan untuk menyampaikan berita buruk atau breaking bad
news. Penyampaian berita buruk adalah salah satu bentuk penerapan bioethics yaitu
prinsip autonomy dan beneficence.15
audience yang sudah dikenal dan tahu latar belakang audience beragam dari latar belakang yang berbeda beda
satu persepsi banyak persepsi melalui selective attention, perception, dan retention.
Ada sepuluh kriteria dalam komunikasi massa atau publik. Beberapa kriteria
ini harus bisa ditanggulangi oleh peserta komunikasi agar tercipta komunikasi efektif.
Untuk bisa mengatasi beberapa hal di atas agar tercipta komunikasi efektif,
komunikator harus memperhatikan kelancarannya dalam berbicara, penggunaan
isyarat visual (kontak mata, sikap, penampilan dsb), serta isyarat vokal (kualitas
vokal, intonasi).
Komunikasi dalam berbagai situasi
Bagaimanapun kita harus siap atas kondisi yang akan terjadi,sikap pasien
kepada kita ditentukan oleh bagaimana kita memperlakukan mereka,posisikan diri
kita sebagai mereka dan apa yang akan mereka lakukan jika kita menghadapi situasi
tersebut. Dan jangan tempatkan pasien dalam situasi yang membuat mereka merasa
tidak nyaman karena itu memicu timbulnya kemarahan.
3. Pasien Tunarungu
Tak selamanya pasien yang ditangani seorang dokter adalah seseorang yang
memiliki kondisi fisik normal ada juga yang memiliki kelainan atau cacat fisik
tertentu. Misalnya saja tunarungu sehingga mengalami penurunan kwalitas dalam
mendengar.
Hal yang dapat dilakukan dokter saat berkomunikasi dengan pasien tunarungu,
antara lain :
Tidak membedakan si pasien tunarungu dengan pasien normal yang lain sehingga
tidak menyinggung perasaan si pasien.
Lihat riwayat penyakit pasien untuk membantu/memudahkan diagnosis
Menerima pasien dengan penuh empati.
Berusaha untuk lebih sabar karena akan banyak terjadi pengulangan dalam
berbicara dan menyampaikan maksud.
Memancing pasien untuk berkomunikasi. Seperti dengan memberikan pertanyaan
spesifik yang hanya membutuhkan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak”. Sehingga pasien
menjadi mudah dalam memberikan informasi.
Menggunakan teknik komunikasi yang simple namun efektif. Seperti dengan
informasi tertulis, volume suara agak diperbesar atau dengan duduk pada posisi
yang tepat sehingga pasien bisa mendengar suara kita lebih jelas. Atau
memudahkan pasien yang berkomunikasi menggunakan cara membaca gerakan
bibir atau bahasa tubuh.
Meminta bantuan penerjemah (disesuaikan ) dapat berasal dari keluarga atau
orang yang memang memiliki keahlian khusus untuk berkomunikasi dengan
penderita tunarungu.
Mempersiapkan alat bantu pendengaran di ruang periksa.
Berusaha menjaga konsentrasi pasien agar tetap fokus. Caranya seperti dengan
terus memancing pasien untuk berbicara atau menjawab pertanyaan, serta
memperjelas penjelasan. Tetap menjaga agar konsep komunikasi dua arah tetap
hidup.
Jika dokter berhasil dan dapat melakukan komunikasi yang baik dengan pasien
tunarungu, hal itu akan membuat pasien merasa lebih senang dan tenang sehingga
akan muncul rasa kepuasaan sendiri, karena si pasien tidak merasakan adanya
diskriminasi yang tinggi antara ia dengan pasien normal lainnya
REFERENCES