Disusun Oleh:
201701049
PRODI S1 KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas Makalah Jenis Obat-Obat Emergency ini tanpa halangan suatu
apapun. Adapun maksud kami dalam pembuatan Makalah Jenis Obat-Obat Emergency ini
adalah sebagai salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Tindakan Keperawatan Kritis
(ICU).
Dalam penyusunan Makalah Jenis Obat-Obat Emergency ini tentu saja masih banyak
kesalahan dan kekurangan karena keterbatasan dan kemampuan kami baik dalam
pengumpulan data maupun dalam menyusun kata yang masih janggal oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Kami berharap agar Makalah Jenis Obat-Obat Emergency ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa yang membacanya sehingga kami tidak sia-sia dalam melaksanakan kerja keras ini
guna terselesainya Makalah Jenis Obat-Obat Emergency ini.
JENIS OBAT-OBAT
EMERGENCY
A. AntiKoagulan
1) Heparin
2) Warfarin
B. AntiDisritmia
2) Prokainamid (Pronestyl,Procan)
3) Disopiramid (Norpace)
C. Bedah Saraf
1) Manitol
2) Metilprednisolon (Solu-Medrol)
D. Jantung
1) Adenosin (Adenocard)
2) Atropin Sulfat
4) Epinefrin
5) Isoproterenol (Isuprel)
6) Lidokain
7) Morfin Sulfat
8) Natrium Bikarbonat
9) Nitrogliserin (Nitrostat, Tridil)
E. Keracunan
1) Arang Aktif
3) Magnesium Sulfat
4) Nalokson (Narcan)
5) Sirup Ipekak
F. Krisis hipertensi
1) Diazoksid (Hyperstat)
G. Syok
1) Dekstrose 5%
2) Difenhidramin (Benadryl)
3) Dobutamin (Dobutrex)
4) Dopamin (Itropin)
5) Epinefrin
6) Glukagon
A. AntiKoagulan
Heparin adalah substansi alami yangerasal dari hati yang berfungsi untuk
mencegah pembentukan pembekuan darah. Mula-mula dipakai dalam transfusi darah
untuk mecegah pembentukan bekuan darah.
IV : 5000-10.000 U/bolus IV
Efek Samping :
B. AntiDisritmia
2) Prokainamid (Pronestyl,Procan)
SR*: 250 mg-1 g, setiap 6 jam atau 50 mg/kg dalam dosis terbagi 4
SR*: Sustained-Releas
C. Bedah saraf
1) Manitol
Dosis : IV : 12,5-50 g
Efek Samping :
2) Metilprednisolon (Solu-Medrol)
D. Jantung
1) Adenosin (Adenocard)
Efek Samping :
2) Atropin Sulfat
Atropin Sulfat menjadi indikasi untuk pengobatan asistole, blok jantung (mis,
curah jantung rendah, hipotensi), dan bradikardi (denyut jantung lambat) yang
mengganggu hemodinamika jantung. Atropin bekerja untuk meningkatkan denyut
jantung dengan menghambat kerja dari saraf vagus (efek parasimtolitik). Atropin
dipakai juga sebagai obat kegawatdaruratan untuk melawan efek-efek toksik yang
timbul akibat keracunan pestisida organofosfat, yang mencakup bradikardi, dan
sekresi berlebihan.
4) Epinefrin
Epinefrin ini merupakan hormon yang sebenarnya sudah disintesis sendiri oleh
tubuh yaitu oleh kelenjar suprarenalis bagian medula, akan tetapi pada keadaan
tertentu membutuhkan epinefrin sintesis. Kemasannya adalah ampul 1mg/cc.
Adrenalin sangat berguna pada pasien dengan syok anafilaktik yang ditandai
bronkospasme atau eksaserbasi asma yang hebat; dengan dosis 0,3-0,5mg = 0,3-0,5
ml adrenalin 1:1000; pada anak-anak dosisnya 0,01mg/kgBB. Di evaluasi tiap 5 menit,
pemberian epinefrin dapat diulangi 3 kali. Kemudian jika sudah diulang 3 kali tapi
tidak ada respon/ asistole maka lihat pupil, jika sudah dilatasi maksimal maka usaha
dihentikan. Tapi jika miosis maka lanjutkan dengan VTP dan RJP, jika sudah muncul
tensi tapi masih rendah maka dapat dilanjutkan dengan obat-obatan inotropik.
5) Isoproterenol (Isuprel)
6) Lidokain
Dosis : IV:SET: 1 mg/kg, dapat diulangi 0,5 mg/kg setiap 8 menit-3 mg/kg
Efek Samping:
7) Morfin Sulfat
Suatu analgesik narkotik, biasanya dipakai untuk mengobati sakit dada yang
berkaitan dengan infark miokardium akut. Juga merupakan indikasi untuk mengobati
edema paru-paru akut. Morfin menghilangkan sakit, memperlebar pembuluh vena,
mengurangi beban jantung. Dosis standar morfin sulfat 2-5 mg intravena diulang
setiap 5-30 menit sampai sakit dada hilang. Perawat harus waspada akan depresi
pernafasan dan hipotensi yang merupakan reaksi yang merugikan yang sering timbul;
pemantauan yang ketat perlu dijalankan. Bisa diberikan antagonis narkotik nalaxon
(narcan) untuk melawan kerja morfin jika reaksi merugikan yang timbul
membahayakan klien. Dosisnya 0,1-0,2 mg setiap 2-3menit seperti indikasi.
Pemakaian Dan Pertimbangan : Nyeri dada, angina tidak stabil, edema paru-
paru
Efek Samping :
8) Natrium Bikarbonat
Klien diajari cara meletakkan satu tablet nitrogliserin sublingual dibawah lidah
dan membiarkannya melarut pelan-pelan. Jika nyeri dada tidak menghilang, tablet
sublingual boleh diulang dengan interval 5 menit saampai total 3 tablet. Jika nyeri
menetap, perlu dilakukan intervensi kegawatdaruratan yang lebih lanjut. Nitrogliserin
intravena (tridil) disimpan untuk klien yang datang dengan angina yang tidak stabil
atau infark miokardium akut. Infus biasanya dimulai dengan kecepatan 10-20
ug/menit dan ditingkatkan dengan 5-10 ug/menit setiap 5-10 menit berdasarkan pada
respon nyeri dada dan tekanan darah.
Efek Samping :
Prokainamid (Pronestyl) adalah suatu agen disritmia yang sering diberikan jika
lidokain gagal mencapai respon klinik yang diinginkan. pemberian prokainamid dapat
menyebabkan hipotensi berat.
Efek Samping :
Dosis : IV : Dosis tergantung dari usia dan berat badan; tidak boleh melebihi
10 mg; ulangi dosis jika perlu
1) Arang Aktif
Digosin Immune Fab (Digibind) adalah antidotum untuk overdosis digoksik. Obat ini
bekerja dengan mengikat digoksik dalam aliran darah sehingga mencegah dan
memulihkan efek toksiknya. Dosis dari Digosin Immune Fab (Digibind) tergantung
dari berat badan klien dan jumlah digoksin yang dimakan.
3) Magnesium Sulfat
Pada keracunan, magnesium sulfat diberikan secara oral atau melalui selang lambun
sebagai suatu katartik, Suatu agen yang mempercepat eliminasi tinja dan evakuasi
usus. Magnesium sulfat adalah kontra indikasi pada klien dengan obstruksi usus, sakit
perut, mual, atau muntah.
Dosis : PO : 5-15 g
4) Nalokson (Narcan)
Nalokson (Narcan) digolongkan sebagai antagonis opiat. Obat ini memulihkan efek
semua obat-obat opiat (ex: morfin, meperidin, kodein, propoksifren, dan heroin).
Naloksondiindikasikan pada individu yang memakai obat-obat opiat dalam overdosis,
mereka yang mengalami depresi pernapasan dan kardiovaskuler pada pemakaian opiat
dalam dosis terapeutik dalam lingkup pelayanan kesehatan, dam pada mereka yang
dibawa kebagian kegawatdaruratan dalam keadaan koma yang sebabnya tidak
diketahui.
Dosis : IV : 0,4-2 mg, setiap 2-3 menit (juga dapat diberikan melalui SET)
5) Sirup Ipekak
Sirup Ipekak merupakan suatu emetik (suatu agen yang dipakai untuk menginduksi
muntah dari racun-racun yang tertelan). Obat ini berupa cairan yang dapat dibeli bebas
dan dipaki secara oral.
F. Krisis hipertensi
1) Diazoksid (Hyperstat)
Diazoksid (Hyperstat) adalah suatu agen hipertensi intravena yang diberikan untuk
krisis hipertensi. Walaupun mekanisme kerjanya tidak jelas.
Dosis : IV : 1-3 mg/kg (maks 15 mg) bolus setiap 5-15 menit sampai tekanan
darah memuaskan
Pemakaian Dan Pertimbangan : Krisis hipertensi
Natrium nitroprusid (Nipride) adalah suatu agen intravena yang dipakai untuk
menurunkan tekanan darah arteri pada kegawatdaruratan hipertensi. Mekanisme
kerjanya adalah dengan mendilatasi pembuluh darah arteri dan vena secara langsung.
G. Syok
1) Dekstrose 5%
Dekstrose 5% adalah suatu larutan pekat karbohidrat tinggi yang dipakai untuk
mengobati hipoglikemia yang diinduksi oleh insulin atau syok karena insulin. Apabila
diketahui adanya syok insulin atau bila diduga terjadi syok insulin dan kesadaran klien
terganggu pemberian larutan gula secara oral merupakan kontraindikasi.
Dosis : IV : 50 mL
2) Difenhidramin (Benadryl)
3) Dobutamin (Dobutrex)
4) Dopamin (Itropin)
Dopamin (Itropin) adalah suatu agen simpathomimetik yang sering dipakai untuk
mengobati hipotensi dalam keadaan syok yang bukan disebabkan oleh hipovolemin.
Dopamin juga dapat dipakai untuk meningkatkan denyut jantung (efe beta1) pada
keadaan bradikardi disaat atropin tidak menghasilkan kerja yang efektif.
5) Epinefrin
Epinefrin adalah obat pilihan dalam mengobati syok anafilaktik, respon alergi yang
paling gawat yang ditimbulkan oleh adanya reaksi antigen-antibodi. Epinefrin juga
merupakan indikasi untuk serangan asma akut berat.
Dosis : SK/IM: 0,1-05 mg (1:1000 larutan
6) Glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bekerja
meningkatkan gula darah dengan merangsang pemecahan glikogen (glikogenolisis),
Glukagon merupakan indikasi dalam pengobatan hiperglikemia berat yang diinduksi
oleh insulin atau syok insulin.
American Heart Association (1992). Guidelines for emergency cardiac care. Jurnal of the
American Medical Association, 268, 16, October 28
American Journal of Nursing (1992). OSHA stiffens blood borne rules, decrees free hepatitis
B vaccine. American Journal of Nursing 92 (1), 82-84