Anda di halaman 1dari 2

1.

Analisis Faktor Internal

Analisis faktor internal melihat pengawasan anti fraud internal dana kapitasi
puskesmas dengan melihat: Pengawasan aktif manajemen (Budaya dan
kepedulian; kode etik; pengembangan SDM; tindak lanjut; saluran komunikasi),
struktur organisasi dan pertanggungjawaban (Unit anti fraud, uraian anti fraud,
SDM anti fraud), Pengendalian dan pemantauan (Kebijakan dan prosedur;
pengendalian SDM; sistem informasi)

Kekuatan

1. Tersedianya tenaga bidan dan kader dalam upaya peningkatan promosi


kesehatan
2. Sudah adanya pelatihan khusus untuk tenaga kesehatan
3. Puskesmas memiliki dana transportasi ibu pada kelas ibu
4. Adanya Posyandu, kelas ibu, pojok gizi, dan pojok ASI yang baru di buat
di Puskesmas
5. Tenaga kesehatan sudah melakukan penyuluhan mengenai kesehatan
6. Sudah ada perencanaan dan jadwal khusus untuk Posyandu dan kelas ibu
setiap bulan
7. Kegiatan promosi ASI ekslusif sudah sering dilakukan oleh tenaga
kesehatan melalui penyuluhan saat Posyandu maupun ANC
8. Terdapat pencatatan dan laporan bulanan mengenai cakupan bayi yang
mendapat ASI eksklusif
9. Adanya pengawasan yang terprogram dari pemerintahan
10. Adanya perwal yang menjelaskan alokasi dana kapitasi puskesmas

Kelemahan:
1. Belum ada pelatihan ASI eksklusif untuk bidan desa dan kader
2. Belum ada dana khusus untuk ASI eksklusif
3. Kelengkapan sarana kurang memadai
4. Belum ada pengorganisasian khusus dan kurangnya partisipasi lintas
sektoral
5. Susahnya mengumpulkan ibu-ibu untuk penyuluhan
6. Masih ada bidan yang memberikan susu formula pada bayi 0-6 bulan dan
tidak memberikan informasi mengenai ASI eksklusif
7. Masih rendahnya cakupan pencapaian ASI Eksklusif

2. Analisis Faktor Eksternal

Analisis faktor eksternal melihat dari komponen Politik, pemerintahan,


Hukum, Ekonomi, dan Dukungan.

Peluang:
1. Lokasi wilayah Puskesmas yang cukup luas namun secara keseluruhan
mudah dijangkau petugas
2. Adanya arahan dari pemerintah daerah dan Dinkes kota kepada pemegang
program Promkes atau gizi
Ancaman:
1. Belum adanya kebijakan daerah yang mendukung ASI eksklusif
2. Adanya kebiasaan/poia pikir yang salah dari masyarakat, adanya
pemahaman bayi yang masih menangis setelah disusui karena masih lapar
sehingga kecendrungan masyarakat untuk memberikan makanan tambahan
kepada bayinya
3. Kesibukan ibu yang bekerja, sehingga bayi diberi makanan tambahan/susu
formula
4. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman ibu.ibu seita dukungan keluarga
mengenai pentingnyaASI ekslusif

Anda mungkin juga menyukai