Disusun Oleh:
B. PERMASALAHAN
Masalah yang dialami dalam organisasi Ikatan Keluarga Mahasiswa dikampus
saya yaitu kesenjangan sosial, dimana terdapat kecemburuan pada anggota organisasi
ikatan keluarga mahasiswa, kecemburuan tersebut didasari karena terdapt perbedan
perlakuan antara mahasiswa anggota organisasi dengan mahasiswa yang bukan anggota
organisasi.
Mahasiswa non-organisasi mengatakan bahwa mahasiswa yang aktif dalam
organisasi mendapatkan perlakuan khusus dari pihak kampus (dosen), lalu berpendapat
bahwa terdapat perbedaan perlakuan di antara mahasiswa yang mengikuti organisasi
dengan yang tidak mengikuti organisasi.
Salah satu contoh permasalahan yang terjadi di Ikatan Keluarga Mahasiswa di
kampus saya yaitu terjadinya perpecahan perbedaan pendapat yang di karenakan salah
paham dan kurangnya informasi yang di dapat dari pihak non-organisasi, pada saat
acara Dies Natalies para Anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) mendapat tugas
untuk menyusun dan mempersiapkan acara Dies Natalies, pada saat yang bersamaan
para mahasiswa sedang menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) namun dapat kelonggaran
dari pihak kampus/dosen untuk mendapatkan kompensasi untuk mengerjakan KTI
tersebut karena banyaknya kesibukan untuk menyusun Dies Natalies.
Namun salahnya informasi yang di dapat oleh beberapa oknum non-organisasi
yang mengatakan bahwa anggota IKM mendapat perlakuan khusus untuk
menyelesaikan KTI lebih lama, sehingga muncul lah protes yang di ajukan oleh oknum
non-organisasi tersebut agar mereka memiliki waktu mengerjakan KTI yang sama
dengan anggota IKM.
C. PEMECAHAN MASALAH
Langkah pertama yang kami (IKM) lakukan dalam menyelesaikan masalah
tersebut adalah dengan mendefinisikan permasalahannya dengan singkat, definisi
masalah yang terjadi karena adanya kurang informasi dan kesalahpahaman yang di
dapat oleh mahasiswa non-organisasi.
Langkah kedua yang kami lakukan adalah dengan cara mapping solution atau
mencari metode penyelesaian permasalahan, kami menggunakan metode musyawarah
atau berdiskusi dan forum dengan dosen, mahasiswa organisasi, dan mahasiswa non-
organisasi agar permasalahan yang terjadi dapat di selesaikan bersama-sama dan
menjelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berkelanjutan. Dengan
menjelaskan hal yang terjadi sebenarnya dan menjelaskan fakta yang ada.
Langkah ketiga yang kami lakukan adalah dengan memberi kesempatan kepada
mahasiswa non-organisasi untuk menjadi bagian dalam acara Dies Natalies agar bisa
membantu keberlangsungan acara dan bisa mendapatkan kompensasi dalam
mengerjakan KTI.
Langkah keempat dan terakhir yang kami lakukan yaitu menilai proses
penyelesaian masalah secara keseluruhan, pikirkan dengan seksama apakah masih ada
yang perlu diperbaiki pada akhirnya langkah ini adalah digunakan untuk menilai
efektifitas pelaksanaan diri. Jikalau rencana telah dilaksanakan dengan sukses, yang
bersangkutan bisa berubah dan tidak terjadi kesalahpahaman, jika rencana
penyelesaian masalah dan pelaksanaan yang telah dilakukan gagal, yang bersangkutan
bisa mempelajari hikmah dari dalam proses introspeksinya.
D. KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi sangatlah
penting dalam berorganisasi, pentingnya komunikasi yaitu sebagai penghubung antara
mahasiswa satu dengan yang lain untuk menjalin hubungan baik dan tidak terjadi
kesalahpahaman, keberhasilan sebuah organisasi ditentukan oleh kualitas anggota yang
saling berinteraksi dalam meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja. Sangat penting
bagi kita untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat. Kita dapat mengidentifikasi
kepentingan apa saja yang dimiliki seseorang, bagaimana nilai dan sikap seseorang atas
konflik tersebut dan apa perasaan seseorang atas terjadinya konflik. Kesempatan kita
untuk sukses dalam menangani konflik semakin besar jika kita melihat konflik yang
terjadi dari semua sudut pandang.
F. DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. 2010.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
http://library.itltrisakti.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=6486