Y DENGAN
CA COLON DI RUANG BEDAH 2 BRSUD TABANAN
TANGGAL 30 DESEMBER 2020
– 01 JANUARI 2021
OLEH :
IDA AYU WIWIN APSARI WAHYUNI
17091110060
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Y
Umur : 52 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
PENANGGUNG
Pasien
Keterangan :
Klien adalah anak pertama dari 5 bersaudara, klien telah menikah dan memiliki 2 anak,
klien tinggal bersama dengna suami dan ke-4 anaknya, klien mengatakan nenek klien
dulunya mengalami kanker mamae.
: Laki – Laki
:perempuan
: pasien
: Perempuan meninggal
3. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama
Saat MRS : Klien mengatakan sakit perut yang berkepanjangan
Saat ini : Klien mengatakan nyeri pada bagian operasi laparatomi dan kolostomi
Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini
Klien masuk ke IGD pada tanggal 25 Desember 2020 pukul 10:30 WITA, dengan
alasan masuk perut sakit yang berkepanjangan, perut bengkak sebelah kiri bawah,
dan BAB encer berwarna hitam dan berdarah, berat badan tutun secara cepat 3
bulan terakhir sekitar 68 kg turun menjadi 38 kg, klien susah tidur, klien
mengatakan susah makan sejak 3 bulan ini dan didiagnosis mengalami Ca colon.
Klien dioperasi pada tanggal 29 Desember 2020.
Saat dilakukan pengkajian pada Tanggal 30 Desember 2020 pukul 12.00 WITA
klien mengatakan nyeri pada bagian operasi laparatomi dan kolostomi klien karena
baru hari ke 3, klien merasakan tidak nafsu makan, klien mengatakan berat
badanya turun dari 68 kg menjadi 38 kg pada saat sakit, klien juga mengatakan
susah bergerak karena insisi pebedahan, klien mengatakan tidak nyaman dan
gelisah dengan kolostominya, klien mengatakan untuk menukar kantong
kolostominya dengan yang bersih, klien mengatakan cemas akan terjadi
pelambatan penyembuhan lukanya, Skala nyeri dengan penilaian PQRST yaitu :
P (Provokatif ) : klien merasakan nyeri apabila bergerak dan jika ditekan abdomen
di bekas insisi pembedahan laparatomi dan kolostomi.
Q (qualiti ) : klien mengatan nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, dan apabila saat
batuk.
R (radiation ) :Klien mengatakan nyeri disekitar area abdomen.
S (severity) : Klien tanpak meringis, skala nyeri 6 ,nyeri yang dirasakan klien
disertai nadi dan nafas cepat, klien merasa tidak nyaman ketika nyeri datang.
T (Time ) : Klien mengatakan nyeri terasa hilang timbul, nyeri dirasakan saat mau
bergerak dan batuk.
Klien mengatakan tidak nyaman BAB diperut, klien mengatakan sulit untuk tidur
karena nyeri yang dirasakanya sangat mengganggu.Klien mengatakan kurang puas
dengan tidurnya, klien merasakan gelisah karena cuaca yang panas dan klien tidak
bisa bergerak dengan bebas, klien hanya tidur 4-5 jam di malam hari, klien
merasakan kuatir dengan kondisinya sekarang ini.
Pernah dirawat
Klien mengatakan 5 tahun lalu pernah dirawat di rumah sakit karena thypus.
Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan dan obat
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total.
Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit klien beraktivitas secara mandiri dan
tidak dibantu orang lain
Saat sakit : klien mengatakan kesulitan melakukan aktivitas karena terpasang kantong
kolostomi, melakukan aktifitas dan melakukan aktifitas dibantu keluarga dan perawat
seperti makan, minum, pergi kekamar mandi dan beraktifitas di tempat tidur.
e. Okigenasi:
Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak memiliki gangguan pernapasan seperti asma.
Saat sakit : tidak ada pernapasan cuping hidung, respirasi : 20x/menit.
5. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemah
Tingkat kesadaran : komposmentis
GCS : verbal : 5 motorik : 6 eye: 4
Tanda-tanda vital : Nadi : 100 x/menit Temp: 36,1˚C RR : 20 x/menit
TD : 130/80 mmHg
Keadaan fisik (IPPA)
1) Kepala dan leher
Kepala :
a. Inspeksi : bentuk mesosepal, kulit kepala bersih, warna rambut hitam sedikit
putih, distribusi rambut merata, tidak ada lesi
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Muka :
a. Inspeksi : wajah tampak pucat, tidak ada lesi
Mata :
a. Inspeksi : bola mata juling, pupil isokor, penglihatan klien baik, konjungtiva
klien anemis, sklera tidak ikterik, reflek cahaya (+/+)
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Hidung :
a. Inspeksi : hidung tampak bersih, tidak ada sekret, tidak ada lesi
b. Palpasi : tidak ada pembesaran polip, tidak terpasang NGT
Mulut :
a. Inspeksi : lidah tampak bersih, mukosa kering, tidak ada karies gigi, tidak ada
perdarahan pada gusi
Telinga :
a. Inspeksi : tampak bersih, tidak ada serumen, tidak ada lesi
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Leher :
a. Inspeksi : tidak terdapat benjolan, tidak ada hiperpigmentasi di daerah leher
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembengkakan vena jugularis
2) Dada
Paru :
a. Inspeksi : dada klien terlihat simetris kiri dan kanan, pengerakan dada
normal,frekuensi nafas 20 x/i, tidak ada terliahat bekas luka atau lecet.
b. Palpasi : tidak ada pembengkakan pada sekitar dada, pergerakan sama kiri dan
kanan, getaran dinding dada sama.
c. Perkusi : terdengar bunyi sonor pada kedua lapang paru.
d. Auskultasi : suara pernafasan vesikuler
Jantung :
a. Inpeksi : tidak ada pembesaran didaerah jantung, adanya denyutan pada aorta,
pulmonalis, triskuspidalis dan PMI (Iktus kordis)
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada dada, denyut aorta : ICS 2 parasternal line
dekstra, denyut pulmonal: ICS parasternal line sinistra, denyut triskuspidalis dari
pulmonal turun 3 ICS lurus, PMI : tarik garis lateral 5-7cm dari triskuspidalis.
c. Perkusi : terdengar dengar dullness
d. Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, murmur (-)
3) Abdomen
a. Inspeksi : perut terlihat datar, terlihat stermar, terlihat luka jahitan 10 cm,
bekas luka terlihat masih basah, ada sedikit darah, ada kolostomi terletak
sebelah kiri abdomen.
b. Auskultasi : bising usus 6x/menit
c. Perkusi : tidak ada terdengar suara timpani ketika di perkusi.
d. Palpasi : nyeri tekan pada bagian area kolostomi dan abdomen bekas operasi.
5) Integumen
Inspeksi : pada kulit pasien warnanya sawo matang, ada luka laparatomi sebesar 10
cm.
Palpasi : CRT ≤ 2 detik
6) Ekremitas
a. Atas
Pada tangan sebelah kiri terlihat terpasang infus terpasanng injekpam tangan
sebelah kiri, kekuatan otot 5.
b. Bawah
Pada kaki tidak ada ngangguan berjalan, tidak terlihat adanya luka lecet, kekuatan
otot 5 .
7) Pemeriksaan neurologis
a. Status mental dan emosi
Klien mengatakan memiliki mental yang baik, klien mengatakan saat sakit menjadi
sulit mengontrol emosinya
b. Pengkajian saraf kranial
a) Olfaktorius : Klien mampu mengenal aroma dan bau
b) Optikus : Klien mampu menggerakkan bola mata ke kanan dan ke kiri, ke atas
dan ke bawah
c) Okulomotorius, troklearis, abdusen : Kedudukan bola mata baik, pergerakan
bola mata baik, reflek pupil baik
d) Trigeminus : Reflek kornea saat diusap dengan kapas baik, kemampuan klien
menyatukan gigi saat mempalpasi otot-otot rahang baik
e) Fasialis : Klien mampu tersenyum, mengembangkan pipi dan mengangkat alis
f) Auditorius : Klien mampu mendengar dengan baik
g) Glosofaringeus : Klien mampu mengenali sensasi rasa
h) Vagus : Kemampuan menelan baik
i) Asesorius : Klien tidak mampu melawan tahanan
j) Hipoglosus : Gerakan lidah baik
c. Pemeriksaan Reflek
Reflek bisep dan trisep positif, reflex patella dan archiles positif
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Data laboratorium yang berhubungan
Pemeriksaan Darah
Hari/tanggal : Selasa/29 Desember 2020 Pukul : 10.00 WITA
Parameter Hasil Nilai normal Pria Wanita
B. Analisa Data
TGL/ DATA FOKUS INTERPRETASI MASALAH
JAM MASALAH
30/12/ Data Subyektif : Kanker kolon Nyeri akut
20 - Klien mengeluh nyeri.
09.00 P : klien merasakan nyeri Invasi jaringan dan efek
WITA apabila bergerak dan jika kompresi oleh tumor
ditekan abdomen di bekas
insisi pembedahan Intervensi bedah kolektomi
laparatomi dan kolostomi.
Q : klien mengatan nyeri Pasca bedah
terasa seperti ditusuk-
tusuk, dan apabila saat Kerusakan jaringan lunak
batuk. pasca bedah
R : klien mengatakan nyeri
disekitar area abdomen. Respon serabut lokal
S : klien tanpak meringis,
skala nyeri 6, nyeri yang Nyeri akut
dirasakan klien disertai
nadi dan nafas cepat, klien
merasa tidak nyaman
ketika nyeri datang.
T : klien mengatakan nyeri
terasa hilang timbul, nyeri
dirasakan saat mau
bergerak dan batuk.
- Klien mengatakan sulit
tidur karena nyeri
Data Objektif :
- Klien tanpak meringis
kesakitan.
- Klien tampak gelisah
- Klien tanpak sakit
ketika dilakukan
palpasi pada abdomen
30/12/ Data Subyektif : Kanker kolon Defisit nutrisi
20 - Klien mengatakan
09.00 Invasi jaringan dan efek
kurang nafsu makan
WITA kompresi oleh tumor
- Klien mengatakan
mual
Pasca bedah
Data Obyektif :
- Penurunan berat badan dari
Perubahan intake nutrisi
68 kg menjadi 38 kg
- Klien tanpak lemas
Anoreksia
- Klien tanpak susah untuk
menghabiskan makananya
Asupan nutrisi tidak adekuat
karena setiap makan akan
merasakan mual
Defisit nutrisi
30/12/ Data Subjektif : Kanker kolon Gangguan
20 - Klien mengatakan ada integritas kulit
09.00 luka bekas operasi pada Invasi jaringan dan efek
WITA perutnya kompresi oleh tumor
Data Objektif :
- Bekas luka terlihat masih Intervensi bedah kolektomi
basah, ada sedikit darah
Pasca bedah
Port de entry
Risiko infeksi
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur operasi ditandai dengan klien mengeluh nyeri,
P : klien merasakan nyeri apabila bergerak dan jika ditekan abdomen di bekas insisi
pembedahan laparatomi dan kolostomi, Q : klien mengatan nyeri terasa seperti ditusuk-
tusuk, dan apabila saat batuk, R : klien mengatakan nyeri disekitar area abdomen, S :
klien tanpak meringis, skala nyeri 6, nyeri yang dirasakan klien disertai nadi dan nafas
cepat, klien merasa tidak nyaman ketika nyeri datang, T : klien mengatakan nyeri terasa
hilang timbul, nyeri dirasakan saat mau bergerak dan batuk, klien mengatakan sulit tidur
karena nyeri, klien tanpak meringis kesakitan, klien tampak gelisah, klien tanpak sakit
ketika dilakukan palpasi pada abdomen.
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan ditandai
dengan klien mengatakan kurang nafsu makan, klien mengatakan ketika makan merasa
mual, penurunan berat badan dari 68 kg menjadi 38 kg, klien tanpak lemas, klien tanpak
susah untuk menghabiskan makananya karena setiap makan akan merasakan mual.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanis pembedahan ditandai
dengan klien mengatakan ada luka bekas operasi pada perutnya, bekas luka terlihat
masih basah, ada sedikit darah.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif ditandai dengan klien
mengatakan ada luka bekas operasi pada perutnya, kantong kolostomi pasien tampak
kotor, luas luka jahitan laparatomi 10 cm, leukosit : 10.71 μl, neutrofil : 76.5%.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO RENCANA KEPERAWATAN
HARI/TGL
DX TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
Rabu, 30/12/20 1 Setelah dilakukan asuhan keperawatan SIKI : Manajemen Nyeri
1. Sebagai pedoman
selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri klien 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
dalam memberikan
dapat terkontrol dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
tindakan selanjutnya
SLKI : Tingkat Nyeri nyeri
2. Agar klien merasa
1. Keluhan nyeri menurun 2. Berikan teknik nonfarmakologi untuk
lebih nyaman
2. Meringis menurun mengurangi rasa nyeri
3. Untuk mencegah
3. Sikap protektif menurun 3. Kontrol lingkungan yang
terjadinya nyeri
4. Gelisah menurun memperberat rasa nyeri
4. Agar kebutuhan
5. Frerkuensi nadi 60-100x/menit 4. Fasilitasi istirahat dan tidur
istirahat tidur klien
6. Kesulitan tidur menurun
terpenuhi
5. Agar klien mampu
5. Jelaskan strategi meredakan nyeri
meredakan nyeri
ringan secara mandiri
6. Untuk mempercepat
6. Kolaborasi pemberian ketorolac
perbaikan kondisi
3x30mg
klien
Rabu, 30/12/20 2 Setelah dilakukan asuhan keperawatan SIKI : Promosi Berat Badan
selama 3 x 24 diharapkan status nutrisi 1. Identifikasi kemungkinan penyebab 1. Sebagai pedoman
membaik dengan kriteria hasil : BB kurang dalam memberikan
SLKI : Status Nutrisi tindakan selanjutnya
1. Porsi makanan yang dihabiskan 2. Monitor adanya mual muntah 2. Mual dan muntah
meningkat menyebabkan asuoan
2. Berat badan membaik nutrisi berkurang
3. Indeks massa tubuh membaik 3. Monitor berat badan 3. Untuk mengetahui
keberhasilan
intervensi
4. Sediakan makanan yang tepat sesuia 4. Agar klien bisa
kondisi klien (mis. Makanan dengan mencerna makanan
tekstur halus, makanan yang diblender, dengan baik
makanan cair yang diberikan melalui
NGT atau gastrosmi, total perenteral
nutrition sesuia indikasi
5. Hidangkan makanan secara menarik 5. Untuk menarik minat
makan
6. Jelaskan jenis makanan yang bergizi 6. Agar keluarga dapat
tinggi, namun tetap terjangkau menyediakan
makanan yang tepat
bagi klien
7. Jelaskan peningkatkan asupan kalori 7. Agar klien dan
yang dibutukan keluarga mampu
menyiapkan
makanan sesuai
kebutuhan klien
8. Kolaborasi pemberian omeprazole 8. Untuk mengurangi
1x40 mg rasa nyeri
Rabu, 30/12/20 3 Setelah dilakukan asuhan keperawatan SIKI : Perawatan Luka
1. Monitor karateristik luka (ms. Drainase, 1. Sebagai pedoman
selama 3 x 24 diharapkan intergritas
warna kulit, ukuran, bau) dalam memberikan
jaringan meningkat dengan kriteria hasil :
tindakan selanjutnya
SLKI : Integritas Jaringan
2. Monitor tanda-tanda infeksi 2. Infeksi pada luka
1. Kerusakan jaringan menurun
dapat memperberat
2. Kerusakan lapisan kulit menurun
kondisi luka
3. Perdarahan menurun
3. Bersihkan dengan cairan NaCI atau 3. Cairan NaCl selain
4. Kemerahan menurun
pembersih nontoksik sesuai kebutuhan memiliki konsentrasi
yang setara dengan
cairan tubuh juga
dapat digunakan
sebagai cairan
pembersih luka
4. Pertahankan teknik steril saat 4. Untuk mencegah
melakukan perawatan luka terjadinya infeksi
5. Ganti balutan sesuai jumlah aksudat dan 5. Mencegah
drainase berkembangnya
bakteri
6. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 6. Agar klien mampu
mengatasi apabila
terjadi infeksi pada
luka
7. Ajarkan prosedur perawatan luka secara
mandiri 7. Agar klien mampu
melakukan perawatan
luka secara mandiri
8. Kolaborasi pemberian ceftriaxone 2x1 dirumah
g, metronidazole 3x1 mg 8. Mencegah terjadinya
infeksi
Rabu, 30/12/20 4 Setelah dilakukan asuhan keperawatan SIKI : Pencegahan Infeksi
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
selama 3 x 24 diharapkan tingkat infeksi 1. Sebagai pedoman
dan sistemik
menurun dengan kriteria hasil : dalam melakukan
SLKI : Tingkat Infeksi tindakan selanjutnya
1. Kemerahan menurun 2. Pertahankan teknik aseptic pada klien 2. Mencegah terjadinya
2. Nyeri menurun infeksi silang
3. Bengkak menurun 3. Agar klien dan
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi keluarga mengetahui
tanda gejala infeksi
4. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka 4. Agar klien dan
keluarga mampu
mencegah apabila
terdapat tanda infeksi
TINDAKAN KEPERAWATAN
No Hari/Tgl S O A P
1 Jumat, 01/01/21 Klien masih mengatakan nyeri Klien tampak gelisah Nyeri akut belum Lanjutkan intervensi:
pada bagian operasi laparatomi teratasi - Kolaborasi
dan kolostomi sudah mulai pemberian ketorolac
berkurang 3x30mg\
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
2 Jumat, 01/01/21 Klien mengatakan masih mual Tampak klien hanya Defisit nutrisi belum Lanjutkan intervensi:
menghabiskan makanan ½ teratasi - Kolaborasi
porsi pemberian
omeprazole 1x40mg
- Jelaskan jenis
makanan yang
bergizi tinggi,
namun tetap
terjangkau
3 Sabtu, 01/01/21 Klien mengatakan lukanya luka klien tampak sudah Gangguan integritas Lanjutkan intervensi:
sudah tidak basah mulai mengering, ukuran luka kulit belum teratasi - Ganti balutan luka
9 cm setiap hari
- Kolaborasi
pemberian :
- ceftriaxone 2x1gr
- Metronidazole 3x1
mg
4 Sabtu, 01/01/21 Klien mengatakan lukanya Tidak ada kemerahan dan Risiko infeksi belum Lanjutkan intervensi:
dibersihkan setiap hari pengeluaran cairan pada luka teratasi - Pertahankan teknik
klien steril saat
melakukan
perawatan luka
- Monitor tanda dan
gejala infeksi