Anda di halaman 1dari 7

IP ADDRESS dan SUBNETTING

IP ADDRESS

IP address atau alamat IP ibarat sebuah tanda pengenal bagi pc yang sedang berhubungan dengan
jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit bilangan biner yang terbagi
atas 4 kelompok dan setiap kelompok mempunyai 8 bit (oktat) yang dipisahkan oleh tanda titik (.)
seperti contoh dibawah ini ;

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx = 32 dan terbagi atas 4 bagian dimana setiap bagian terdiri atas 8
octat yang dipisahkan oleh titik(.)

I. MENGUBAH BILANGAN BINER KE DESIMAL


Contoh 1 : berapakah bilangan decimal dari biner 11011010 ?

Penyeleasaian : yaitu dengan menjumlahkan angka biner 1 sedangkan angka 0 tidak dihitung, dalam
soal ini angka 1 nya ada 5 perhatikan angka 1 biner dan decimal dibawah ini yang ditebalkan :
Binner 1 1 0 1 1 0 1 0
Decimal 128 64 32 16 8 4 2 1

Jawab : 128 + 64 + 16 + 8 + 2 = 218 maka decimal nya = 218

Contoh 2.
11110000 ?

Binner 1 1 1 1 0 0 0 0
Decimal 128 64 32 16 8 4 2 1

Jawab : 128 + 64 + 32 + 16 = 240 maka decimal nya = 240

Contoh 3.
00001001 ?

Binner 0 0 0 0 1 0 1 0
Decimal 128 64 32 16 8 4 2 1

Jawab : 8 + 2 = 10
II. MENGUBAH BILANGAN DESIMAL KE BINNER
Cara untuk mengubah bilangan decimal ke biner adalah dengan membagi bilangan tersebut dengan
angka 2 sambil memperhatikan sisa hasil pembagian nya kita bisa lihat contoh dibawah ini.

Contoh 1 : berapakah bilangan biner 218 ?

Penyelesaian :
218 : 2 = 109 sisa 0
109 : 2 = 54 sisa 1 (perhatikan 54 x 2 = 108 maka sisanya 1)
54 : 2 = 27 sisa 0
27 : 2 = 13 sisa 1 (perhatikan 13 x 2 = 26 maka sisanya 1 )
13 : 2 = 6 sisa 1 (perhatikan lagi)
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1 (perhatikan lagi)
Untuk angka 1 terakhir dibiarkan saja 1

Bilangan biner nya sudah didapat yaitu yaitu dari angka sisa hasil pembagian yang diurutkan dari
bawah : 11011010 (coba anda perhatikan dan anda samakan dengan contoh mengubah bilangan
biner ke decimal yang pertama sebelum ini contoh 1)

Contoh 2 : Berapa Desimal dari biner 240 ?

Penyelesaian :
240 : 2 = 120 sisa 0
120 : 2 = 60 sisa 0
60 ; 2 = 30 sisa 0
30 : 2 = 15 sisa 0
15 : 2 = 7 sisa 1
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
Tambahkan 1

Hasil nya adalah 11110000

Contoh 3 : berapa decimal dari biner 10 :


10 : 2 = 5 sisa 0
5 : 2 = 2 sisa 1
2 : 2 = 1 sisa 0
Tambahkan 1
Penyelesaian nya :
Hasil nya 1010. Uups…. karena setiap oktat harus 8 bit dan ini hasil nya hanya 4 bit maka kita
tambahkan sisa nya dengan angka biner 0 sebanyak 4 bit didepan nya
Jadi : 0000 1010 = 00001010

Sekarang untuk anda coba buat decimal ke biner dengan angka


1. 198
2. 128
3. 254
4. 124

III. KELAS IP ADDRESS


Nilai maksimum setiap oktat adalah 255, artinya bila kita hitung jumlah alamat ip yang ada adalah
255x255x255x255 = 4.288.250.625, maka untuk mempermudah pemakaian, IP Address
dikelompokan dalam beberapa kelas A, B, C, D dan E. namun yang sering digunakan adalah kelas A,
B dan C. perhatikan table berikut ini.

Tabel kelas kelas IP Address


Kelas Rentang IP Address Format Penulisan
A 1 – 126 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255
B 128 – 191 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
C 192 – 223 192.0.0.0. s/d 223.255.255.255
D 224 – 239 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255.
E 240 – 255 240.0.0.0 s/d 254.255.255.255.

Dari table diatas cara mudah untuk menentukan kelas IP Address cukup dilihat dari 8 bit pertamanya
saja. Contoh 130.100.160.1 berarti kelas B karena 8 bit pertama diawali dengan angka 130.

Octat – octat dalam IP Address sebenar nya dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu :

Network ID : yang menunjukan alamat identitas pada suatu jaringan

Host ID : yang menunjukan pada nomor computer atau peralatan lain yang terhubung pada
Jaringan.

Untuk lebih mudah pemahaman tentang Network ID dan Host ID mari kita ibaratkan suatu
perumahan, andaikan Network ID adalah alamat suatu komplek perumahan sedangkan Host ID
adalah nomor alamat rumah yang ada dikomplek tersebut.
Tabel dibawah ini menunjukan posisi netwok ID dan Host ID sesuai dengan kelas nya masing –
masing

Tabel Network ID dan Host ID


Kelas Octat N H H H
A 1 1 2 3 4

Kelas Octat N N H H
B 1,2 1 2 3 4

Kelas Octat N N N H
C 1,2,3 1 2 3 4
N = Network ID H = Host ID

Dari table atas kelas A menggunakan octat pertama untuk Network ID dan octat sisanya untuk Host
ID. Kelas B menggunakan 2 octat pertama ontuk Network ID dan 2 octat untuk Host ID. Sedangkan
kelas C 3 octat pertama untuk Network ID dan sisa nya 1 octat untuk Host ID.
Dengan mengetahui posisi network ID pada masing – masing kelas, anda dapat menentukan
berapa jumlah network dan host seperti yang ditunjukan pada table berikut ini.

Tabel Jumlah Network dan Host


Kelas Jumlah Network Jumlah Host
7 24
A 2 = 126 2 + 2 = 16.777.214
B 214 = 16.384 216 – 2 = 65.534
21
C 2 = 2.097.152 28 – 2 = 254

Soal latihan

Soal 1 :
Dari IP Address 192.168.0.4 mana yang disebut network ID dan Host ID ?

Penyelesaian :
1. coba perhatikan IP Address 192.168.0.4, ohh ternyata kelas C (Lihat table kelas – kelas IP
Address)
2. karena termasuk kelas C jadi network ID nya di oktat 1,2 dan 3 sedangkan yg octat ke4 nya
adalah Host ID. Maka Network ID nya adalah 192.168.0 sedangkan host ID nya adalah 4.

Soal 2 :
Ada 2 PC didalam suatu jaringan, setiap PC memiliki IP Address sebagai berikut A : 130.200.32.2 , B :
130.100.32.3. dan C : 130.200.63.3, manakah computer yg dapat berhubungan ?
Penyelesaian :
1. Analisa alamat IP tersebut ternyata ada dikelas B.
2. Karena dikelas B Network ID nya di octat pertama dan kedua maka computer A dan C sama
yaitu 130.200 sedangkan di computer B memiliki Network ID yang berbeda yaitu 130.100. yang
perlu diingat didalam satu jaringan local harus memiliki Network ID yang sama maka computer A
dan C terkoneksi sedangkan computer B tidak terkoneksi.

IV. SUBNET MASK


Subnet mask selalu berpasangan dengan IP address. Setipa kelas memiliki Subnet Mask yang
berbeda seperti yang ditunjukan pada table berikut ini

Table subnet Mask default


Kelas Subnet Mask Default Dalam Biner
A 255.0.0.0 11111111.00000000.00000000.00000000
B 255.255.0.0 11111111.11111111.00000000.00000000
C 255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000

V. BROADCAST
Bit dari network ID maupun Host ID tidak boleh semuanya 1 maupun 0. Apabila semua Network ID
dan Host ID berupa 1 maka dapat ditulis 255.255.255.255, maka alamat ini disebut flooded
broadcast.
Jika Host ID berupa angka biner 0, IP Address ini menyatakan alamat Network dari jaringan yang
bersangkutan. Jika host ID semuanya berupa angka 1 maka Ip Address ini ditujukan untuk semua
Host didalam jaringan yang bersangkutan, yang digunakan untuk mengirim pesan kepada semua
host yang ada didalam jaringan local(Broadcast).

VI. SUBNETTING
Subneting itu bisa dsamakan dengan pembuatan IP Address yang baru dengan cara memecahkan
Host IP dari IP Address yang sudah ada.

Contoh 1:
Disuatu perusahaan memiliki IP Address kelas C : 192.168.10/26 dengan subnet nask 255.255.255.0
berari memiliki 254 buah IP Address yang dapat dibuat ( 192.168.10.1 s/d 192.168.10.254).

Sekarang kita akan membagi network yang sudah ada menjadi beberapa sub network menggunakan
teknik subnetting .

Sebelum Subnetting
IP Address : 192.168.10.1
Subnet mask dalam biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet mask dalam decimal: 255.255.255.0
Sesudah subnetting :
Gantilah subnet mask menjadi 192 = 11000000
Subnet mask dalam biner : 11111111.11111111.11111111.11000000
Subnet dalam decimal : 255.255.255.192

Diketahui n = Network ID
h = Host ID

mencari Network = 2n – 2
mencari User = 2h – 2
mencari range = 256 – subnet

Di jawab : 11 = n (ada 2 network ) 000000 = h ( ada 6 user)


22 – 2 = 2 ( dapat 2 network baru) 26 – 2 = 62 ( ada 62 user )

Range = 256 – 192


= 64

Sub network 1
Alamat Subnet : 192.168.10.64
IP Address pertama : 192.168.10.65
IP Address terakhir : 192.168.10.126
IP Broadcast : 192.168.10.127
Subnet 2
Alamat Subnet : 192.168.10.128
IP Address pertama : 192.168.10.129
IP Address terakhir : 192.168.10.190
IP Broadcast : 192.168.10.191

Contoh 2.
192.168.4.0/28 ? perhatikan angka setelah tanda slash (/) 28 berarti bit ke 28 mari kita beri 28 angka
biner dengan angka 1 setelah ke 28 kta beri angka 0 pada sisa nya ;
11111111.11111111.11111111.11110000
Oopps kita sudah mendapatkan nya 11110000 berarti subnet mask nya adalah 240 kalo masih
penasaran anda bisa hitung kembali

Binner 1 1 1 1 0 0 0 0
Decimal 128 64 32 16 8 4 2 1

128 + 64 + 32 + 16 = 240 (subnet mask )


Ditanya ; Networking (n)……?
User (h )……………….?
∑ range ……………….?

Diketahui : Network = 2n -2
Host /User = 2h -2
∑ range = 256 – subnet mask

Di jawab : n = 24 -2 h = 24 -2 ∑ range = 256 – subnet mask


n = 16 – 2 h = 16 -2 ∑ range = 256 – 240
n =14 h = 14 ∑ range = 16

maka hasil table nya :


No Network Host Broadcast
1 192.168.4.16 192.168.4.17 – 192.168.4.30 192.168.4.31
2 192.168.4.32 192.168.4.33 – 192.168.4.46 192.168.4.47
3 192.168.4.48 192.168.4.49 – 192.168.4.62 192.168.4.63
4 192.168.4.64 192.168.4.65 – 192.168.4.78 192.168.4.79
5 192.168.4.80 192.168.4.81 – 192.168.4.94 192.168.4.95
6 192.168.4.96 192.168.4.97 – 192.168.4.110 192.168.4.111
Sampai dengan
14 192.168.4.224 192.168.4.225 - 192.168.4.238 192.168.4.239

Udahan dulu ya…. mudah2an biar sedikit tapi bisa bermanfaat…………

Tentang Penulis :
Rano Agustino S.Kom
Email : rano.agustino@gmail.com

DAFTAR PUSTAKA

Syarifudin, Nur, Lab Cisco Networking Academy CNAP Univ Pancasila Netcampus, jakarta, 2009
Wahidin, Jaringan Komputer untuk Orang Awam, Maxicom, 2007
Wijaya , Hendra, Belajar Cisco Router sertifikat CCNA 640-507, Jakarta , 2002

Anda mungkin juga menyukai