PENDAHULUAN
Teluk Ambon merupakan perairan pesisir yang berada di Pulau Ambon dan terbagi oleh
dua ambang yang sempit yaitu Teluk Ambon Dalam dan Teluk Ambon Luar, oleh karena itu
alat transportasi laut yaitu kapal Speed Boat dituntut agar lebih mengoptimalkan proses
operasinya. Kapal speed boat merupakan kategori kapal cepat yang mempunyai
kecepatan dinas yang tinggi dengan Froude number lebih besar dari 1.2, digunakan oleh
petugas dalam rangka memberikan pertolongan bila terjadi kecelakaan atau musibah, dan
Jokosisworo, 2012).
tentang trim, dimana pada kondisi kapal kosong sering kali mengalami trim buritan
sehingga nahkoda tidak dapat melihat ke depan, adanya hambatan yang besar
diakibatkan karena daerah luasan permukaan dan aliran yang terjadi mempunyai titik
staknasi yang besar, serta arah kemudi yang sulit dikemudikan. Selain itu pada saat
mulai berjalan speed boat mempunyai kecenderungan menukik ke haluan, hal inipun
perlu untuk mendapat perhatian khusus. Selain itu pada kapal cepat bila dilihat dari
bentuk konstruksi desainnya memiliki sudut deadrise (angle of deadrise). Bila gaya
angkat mendekati nol maka demikian pula sudut trim yang dibentuk, juga akan
mendekati nol. Sehingga sudut trim memiliki fungsi yang serupa dengan sudut serang
pada teori hidrodinamik Lebih jauh bila gaya angkat menurun secara linear, maka
1
akan meningkatkan sudut deadrise. Sehingga dapat diketahui bahwa sudut deadrise
memiliki hubungan langsung dengan gaya angkat (lift) . perlu penambahan fin pada kapal
Sejauh ini pada tahap desain khususnya pada galangan kapal skala kecil yang
memproduksi kapal cepat, pada penentuan nilai harga tahanan total (Total Resistance),
perencanan kapal cepat pada umumnya menggunakan software applikasi yang dapat secara
singkat dan mudah memberikan hasil perhitungan khususnya pada penentuan nilai tahanan
total. Meskipun sejauh ini penggunaan software dapat membantu para desainer galangan
kapal kecil untuk memperkirakan tahanan total yang bekerja pada kapal cepat yang
dirancangnya, akan tetapi banyak desainer tersebut, masih belum mengetahui parameter
lain yang menjadi karakteristik pada kapal cepat pada suatu kondisi air yang tenang, suatu
fenomena hidrodinamik yang terjadi pada kapal yang dirancang sebagai kapal water
planning seperti halnya yang terjadi pada kapal cepat, terjadi kondisi kondisi sebagai
berikut : a. Lambung memiliki sifat sebagai lambung displasemen (pada kondisi lambung
memiliki kecepatan nol atau pada kecepatan rendah). b. Sebagaimana kecepatan meningkat,
lambung akan mendapatkan pengaruh dinamik dari aliran, dikarenakan terjadi peningkatan
kecepatan aliran. c. Pada kecepatan yang lebih tinggi hingga tercapai koefisien kecepatan
antara 0,5 hingga 1,5, maka gaya dinamik tersebut akan berkontribusi menjadi daya angkat
(lift). d. Semakin tinggi kecepatan kapal maka berpengaruh pada sudut diagonal karena
adanya daya angkat (life) pada lambung kapal ( Savitsky Dan Brown, 1976).
Analisi penggunan fin buritan yang dilakukan eksperimen pada kapal speed boad di
laboraturium towing tank maka diperoleh hasil trim minimal kapal, yaitu pada Froude
Number lebih kecil dari 0,97 berada di sudut 12 derajat dan unutk Froude Number lebih
2
besar dari 0,97 berada di sudut 8 derajat (Wangsa Binaya, 2019). Akan tetapi terdapat
permasalahan yang cukup kualitatif yaitu kapal sudah tidak manuverbelity atau kapal sudah
tidak melaju pada lintasan ya yaitu terdapat di Froude Number lebih kecil 0,97 di sudut 14
derajat ke atas dan Froude Number lebeih besar dari 0,97 di sudut 10 sampai 16 derajat .
salah satu solusi adalah penambahan winglet pada fin buritan kapal lebih baik dan lebih
optimal Diperlukan kajian yang lebih mendalam untuk instalasi fin dalam segi sudut masuk
pemasangan fin dan ketebalan fin, untuk mendapatkan gaya angkat serta nilai manuverbility
yang maksimal Hasil. “Analisa Penggunaan Winglet Buritan Pada Kapal Speed Boat
yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah berapa besar pengaruh olah gerak kapal
terhadap pemasangan winglet buritan dan hambatan yang terjadi pasca pemasangan winglet
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui berapa besar olah gerak kapal dan hambatan
3
Agar penulisan pada penelitian ini tidak melebar, maka penulis memberikan batasan
pemodelan yakni membuat model, menguji model pada lab uji model (towing
Untuk mengetahui materi-materi yang dibahas dalam penelitian ini, maka secara singkat
● BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
4
Pada bab ini dibahas tentang teori-teori dari berbagai literatur yang dapat digunakan
Pada bab ini dikemukakan lokasi dan waktu penelitian, jenis dan sumber data penelitian,
metode penenlitian, metode pengumpulan data, teknik analisis data, serta kerangka pemikiran