Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Teluk Ambon merupakan perairan pesisir yang berada di Pulau Ambon dan terbagi oleh

dua ambang yang sempit yaitu Teluk Ambon Dalam dan Teluk Ambon Luar, oleh karena itu

alat transportasi laut yaitu kapal Speed Boat dituntut agar lebih mengoptimalkan proses

operasinya. Kapal speed boat merupakan kategori kapal cepat yang mempunyai

kecepatan dinas yang tinggi dengan Froude number lebih besar dari 1.2, digunakan oleh

petugas dalam rangka memberikan pertolongan bila terjadi kecelakaan atau musibah, dan

inspeksi/pemeriksaan di alur pantai, sungai, danau dan penyeberangan. (Hadi dan

Jokosisworo, 2012).

Dalam pengoperasiannya speed boat mempunyai permasalahan yang sangat kruisal

tentang trim, dimana pada kondisi kapal kosong sering kali mengalami trim buritan

sehingga nahkoda tidak dapat melihat ke depan, adanya hambatan yang besar

diakibatkan karena daerah luasan permukaan dan aliran yang terjadi mempunyai titik

staknasi yang besar, serta arah kemudi yang sulit dikemudikan. Selain itu pada saat

mulai berjalan speed boat mempunyai kecenderungan menukik ke haluan, hal inipun

perlu untuk mendapat perhatian khusus. Selain itu pada kapal cepat bila dilihat dari

bentuk konstruksi desainnya memiliki sudut deadrise (angle of deadrise). Bila gaya

angkat mendekati nol maka demikian pula sudut trim yang dibentuk, juga akan

mendekati nol. Sehingga sudut trim memiliki fungsi yang serupa dengan sudut serang

pada teori hidrodinamik Lebih jauh bila gaya angkat menurun secara linear, maka

1
akan meningkatkan sudut deadrise. Sehingga dapat diketahui bahwa sudut deadrise

memiliki hubungan langsung dengan gaya angkat (lift) . perlu penambahan fin pada kapal

speed boat.(Eliza,R. de. Fretes 2018)

Sejauh ini pada tahap desain khususnya pada galangan kapal skala kecil yang

memproduksi kapal cepat, pada penentuan nilai harga tahanan total (Total Resistance),

perencanan kapal cepat pada umumnya menggunakan software applikasi yang dapat secara

singkat dan mudah memberikan hasil perhitungan khususnya pada penentuan nilai tahanan

total. Meskipun sejauh ini penggunaan software dapat membantu para desainer galangan

kapal kecil untuk memperkirakan tahanan total yang bekerja pada kapal cepat yang

dirancangnya, akan tetapi banyak desainer tersebut, masih belum mengetahui parameter

lain yang menjadi karakteristik pada kapal cepat pada suatu kondisi air yang tenang, suatu

fenomena hidrodinamik yang terjadi pada kapal yang dirancang sebagai kapal water

planning seperti halnya yang terjadi pada kapal cepat, terjadi kondisi kondisi sebagai

berikut : a. Lambung memiliki sifat sebagai lambung displasemen (pada kondisi lambung

memiliki kecepatan nol atau pada kecepatan rendah). b. Sebagaimana kecepatan meningkat,

lambung akan mendapatkan pengaruh dinamik dari aliran, dikarenakan terjadi peningkatan

kecepatan aliran. c. Pada kecepatan yang lebih tinggi hingga tercapai koefisien kecepatan

antara 0,5 hingga 1,5, maka gaya dinamik tersebut akan berkontribusi menjadi daya angkat

(lift). d. Semakin tinggi kecepatan kapal maka berpengaruh pada sudut diagonal karena

adanya daya angkat (life) pada lambung kapal ( Savitsky Dan Brown, 1976).

Analisi penggunan fin buritan yang dilakukan eksperimen pada kapal speed boad di

laboraturium towing tank maka diperoleh hasil trim minimal kapal, yaitu pada Froude

Number lebih kecil dari 0,97 berada di sudut 12 derajat dan unutk Froude Number lebih

2
besar dari 0,97 berada di sudut 8 derajat (Wangsa Binaya, 2019). Akan tetapi terdapat

permasalahan yang cukup kualitatif yaitu kapal sudah tidak manuverbelity atau kapal sudah

tidak melaju pada lintasan ya yaitu terdapat di Froude Number lebih kecil 0,97 di sudut 14

derajat ke atas dan Froude Number lebeih besar dari 0,97 di sudut 10 sampai 16 derajat .

salah satu solusi adalah penambahan winglet pada fin buritan kapal lebih baik dan lebih

optimal Diperlukan kajian yang lebih mendalam untuk instalasi fin dalam segi sudut masuk

pemasangan fin dan ketebalan fin, untuk mendapatkan gaya angkat serta nilai manuverbility

yang maksimal Hasil. “Analisa Penggunaan Winglet Buritan Pada Kapal Speed Boat

Penyebrangan Teluk Ambon Dalam”.

1.2 Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan paparan latar belakang di atas, maka identifikasi permasalahan

yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah berapa besar pengaruh olah gerak kapal

terhadap pemasangan winglet buritan dan hambatan yang terjadi pasca pemasangan winglet

buritan pada kecepatan kapal yang berbeda

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui berapa besar olah gerak kapal dan hambatan

kapal dengan kecepatan berbeda terhadap pemasangan winglet

1.4 Batasan Masalah

3
Agar penulisan pada penelitian ini tidak melebar, maka penulis memberikan batasan

masalah sebagai berikut :

1. Ukuran Kapal constant.

2. Perhitngan ini hanya menggunakan satu bentuk Winglet .

3. Pengujian model dilakukan pada kondisi air tenang.

4. Peninjauan winglet buritan kapal speed boad dilakukan dengan metode

pemodelan yakni membuat model, menguji model pada lab uji model (towing

tank) dan mempresentasikan hasil uji model.

5. Tidak menghitung kekuatan winglet

1.5 Mamfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Meningkatkan keselamatan penumpang dalam perjalanan

2. Dapat menunjang pengaplikasian pada kapal kapal lainya

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui materi-materi yang dibahas dalam penelitian ini, maka secara singkat

bab demi bab adalah sebagai berikut:

● BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

batasan masalah, serta sistematika penulisan.

● BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4
Pada bab ini dibahas tentang teori-teori dari berbagai literatur yang dapat digunakan

untuk menyelesaikan tujuan dari penelitian.

● BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan lokasi dan waktu penelitian, jenis dan sumber data penelitian,

metode penenlitian, metode pengumpulan data, teknik analisis data, serta kerangka pemikiran

yang menggambarkan alur pengerjaan penelitian untuk memperoleh kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai