tp
s:
//c
ile
go
nk
ot
a.b
ps
.g
o .id
ht
tp
s:
//c
ile
go
nk
ot
a.b
ps
.g
o .id
P
POTENSI EKONOMI
KOTA CILEGON
.id
Kota Cilegon memiliki potensi ekonomi yang besar.
o
Potensi ini diperoleh karena memiliki sejumlah
.g
karakteristik ideal, yang dapat digunakan untuk
ps
meningkatkan kapasitas perekonomian. Peningkatan
.b
kapasitas ekonomi tersebut, otomatis akan menempatkan
a
ot
Kota Cilegon pada posisi yang sejajar dengan beberapa
nk
Pulau Jawa.
ile
Begitu juga tren pada PMDN. Tahun 2015 sebesar Rp22,73 triliun, tahun
2016 Rp24,26 triliun dan Nomber tahun 2017 Rp26,00 Triliun.
Melihat nilai tersebut Kota Cilegon dapat tumbuh sejajar dengan
kabupaten/kota berkembang lainnya. Kota Cilegon dengan
visi Terwujudnya Kota Cilegon Yang Unggul dan Sejahtera Berbasis Industri,
Perdagangan dan Jasa merupakan kota yang strategis secara geografis
sebagai jalur penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera,
.id
sehingga berdampak Kota Cilegon memiliki potensi investasi yang prospektif
dan memiliki keunggulan daya saing strategis.
o
.g
Berinvestasi di Kota Cilegon pasti sangat menguntungkan, karena
ps
didukung oleh beragam fasilitas infrastruktur penunjang. Salah satunya
.b
adalah sarana transportasi darat, yang meliputi jalur kereta api yang
a
menghubungkan Jakarta-Merak. Selain itu, tersedia Jalan Tol Jakarta-
ot
nk
Pulau Sumatera. Terdapat pula pelabuhan Ciwandan yang dikelola oleh PT.
s:
Pelindo II dan 19 buah palabuhan lain yang terdiri dari pelabuhan khusus,
tp
Pelabuhan Tanjung Priok dari Banten terasa sangat mudah sekali, dengan
waktu tempuh yang relatif singkat.
Dari sisi energi, Kota Cilegon memiliki pembangkit listrik yang
masuk dalam jaringan listrik interkoneksi Jawa-Bali. Pembangkit listrik
tersebut adalah PTLU Suralaya dan PT Krakatau Daya Listrik (Kota
Cilegon). PLTU Suralaya merupakan pembangkit, yang terhubung dalam
sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali (JAMALI) melalui transmisi SUTET
(Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) 500 Kv. PLTU Suralaya merupakan
pembangkit berbahan bakar batubara terbesar di Indonesia yang
mempunyai total kapasitas 3.400 MW. PLTU Suralaya memasok energi
listrik ke Provinsi Banten sekitar 25% dari keseluruhan energi listrik di
sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali.
.id
Ketenagakerjaan merupakan aspek penting dalam mewujudkan
o
.g
kesejahteraan masyarakat. Berbagai masalah yang dihadapi pemerintah
ps
dalam bidang ketenagakerjaan antara lain tingginya tingkat pengangguran,
.b
kurangnya lapangan pekerjaan layak, pemerataan kesempatan kerja, dan
a
kualitas tenaga kerja. Salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat
ot
nk
masalah ketenagakerjaan.
tp
sumber daya yang diperlukan adalah sumber daya manusia (SDM), sebagai
faktor produksi tenaga kerja. Malahan, SDM memiliki peran paling penting,
karena menjadi penggerak dari berbagai faktor produksi yang ada. Oleh
sebab itu, besarnya potensi ekonomi suatu wilayah tidak hanya berasal dari
keberadaan beragam fasilitas infrastruktur penunjang, tapi juga harus
didukung oleh melimpahnya tenaga kerja.
Penduduk usia kerja 15 tahun keatas selalu bertambah tiap tahun,
mulai dari 265.538 orang tahun 2011 hingga bertambah 30 ribuan menjadi
296.475 orang pada tahun 2015, artinya setiap tahun bertambah sekitar
6.000 orang. Namun pertambahan penduduk usia kerja tidak diikuti
dengan pertambahan angkatan kerja. Angkatan kerja merupakan
penduduk usia kerja yang terlibat aktif dalam ekonomi seperti penduduk
bekerja, mencari pekerjaan atau sementara tidak bekerja. Sepanjang 5
290.632 296.475
283.050
265.538 273.841
.id
185.874 180.030 185.307 186.664
170.476
o
.g
ps
a .b
ot
nk
Artinya, bagian yang diserap ini (pekerja), jumlahnya selalu lebih rendah
tp
94,0
93,0 92,84
92,0
91,0
90,0
89,0 88,69
88,0 88,17 88,00
.id
87,0 86,86
86,0
o
85,0
.g
84,0
ps
83,0
2011 2012 2013 2014 2015
persen sudah tamat SMA dan Akademi/perguruan tinggi dan masih ada
ile
sekitar 24,8 persen yang berpendidikan SD kebawah (tamat SD, tidak tamat
//c
Jika dilihat dari jam kerja penduduk yang bekerja hanya 84,1
tp
persen saja yang bekerja sama atau diatas jam kerja normal, yaitu lebih
ht
dari atau 35 jam seminggu sedangkan sisanya bekerja dengan jam kerja
lebih rendah dari itu. Ternyata, pekerja perempuan yang bekerja dengan
jam kerja normal hanya 69,9 persen dan laki-laki lebih banyak lagi
mencapai 90,8 persen.
Mayoritas penduduk Cilegon bekerja di sektor perdagangan, rumah
makan dan jasa akomodasi mencapai 28 persen, diikuti oleh pekerja di
sektor industri 22,8 persen, jasa 17,3 persen dan mereka yang bergelut di
sektor pertanian hanya 1,6 persen saja. Penduduk bekerja yang berstatus
sebagai pengusaha baik berusaha sendiri atau dibantu oleh orang lain
hanya 21,9 persen sedangkan yang berstatus karyawan/buruh/pegawai
sangat dominan sebesar 67,5 persen dari total pekerja. Satu hal menarik
adalah bahwa penduduk yang bekerja di sektor pertanian sekitar 99,7
1.461
.id
7.941 24.000
o
.g
48.214
ps
17.936
29.548
.b
21.952
1.331 10.506
1.372
a
ot
Pertanian Industri Perdagangan, Jasa Lainnya
nk
rumah
makan dan
go
jasa
Laki-laki Perempuan akomodasi
ile
42.286
38.404
o .id
2006
.g
2016
ps
.b
489 1.614
a
ot
UMK UMB
nk
go
Jumlah Usaha/Perusahaan
Skala Usaha
2006 2016
(1) (2) (3)
Besar 178 181
Menengah 311 1.433
.id
Kecil 6.340 4.374
o
Mikro 32.064 37.912
.g
Jumlah 38.893 43.900
ps
.b
Sumber: BPS, Sensus Ekonomi 2006 dan 2016
a
ot
nk
37.912
//c
s:
tp
4.374 32.064
ht
181 1.433
178 311 6.340
2006 2016