A. Hasil Pengamatan
1.Tabel Pengamatan
1 2 3 4 5 rata
1 Air kolam 77 112 117 123 163 120,2 Ikan masih hidup
selokan+sabun
detergen
sabun+ detergen
10
11
1 2 3 4 5 rata
1 Air kolam 101 127 133 153 164 135,6 Ikan masih hidup
detergen
sabun+ detergen
12
B. Pembahasan
disebabkan oleh aktivitas yang terjadi didaratan. Akibat ulah mahkluk hidup
penumpukan sampah. Hal ini dapat terjadi karena adanya pengololaan yang
pada percobaan ini parameter yang digunakan untuk mengamati pengaruh gerak
operkulum ikan pada kondisi air tercemar adalah sabun dan detergen sebagai
kedalam air selokan karena diantara air yang lain yang digunakan pada percobaan ini
Detergen bereaksi dengan air menimbukan busa pada bagian permukaan air, hal ini
secara langsung menghambat masuknya udara bebas ke ke dalam media air yang ada
di dalam toples. Hal ini berdampak pada menipisnya persediaan oksigen terlarut
didalam air sehingga ikan akan bernafas dan berdampak pada frekuensi bukaan
operkulum ikan.
13
Hasil pengamatan yang di peroleh pada percobaan ini adalah pada air kolam
ikan masih bergerak dengan normal karena tidak terdapat zat pencemar di dalamnya.
Begitupun dengan keadaan ikan pada air sungai dan air sawah dimana ikan masih
bergerak dan hidup. Sedangkan pada air selokan tanpa di tambahkan dengan sabun
dan detergen pergerakan ikan dari menit ke menit semakin lambat dan pada akhirnya
ikan mati hal ini karena di dalam air selokan itu sendiri walau tanpa di atmabhkan
dengan sabun dan detergen sudah terkandung zat pencemaran lainnya yang berasal
dari limbah pengolahan yang berlebihan. Kemudian keadaan ikan pada air selokan
yang di tambahakan masing-masing dengan polutan terlihat bahwa ikan mati hal ini
karena pada saat ikan berada dalam air yang tercemar maka ikan akan kesulitan
bernafas dan akhirnya mati hal ini pun terkait dengan gerakan operkulum ikan.
Dimana semakin tinggi kosentrasi detergen ataupun polutan yang diberikan maka
karenakan sulitnya ikan memperoleh oksigen di dalam air yang sudah tercemar.
gerak operkulum ikan melambat dan ikan pun akan mati. Dari hal ini sangat jelas
bahwa keberadaan zat pencemar dalam air dapat mengganggu organisme ataupun
makhluk hidup didalam air. Oleh karenanya penting untuk menjaga kelestarian
lingkungan hidup baik itu lingkungan daratan ataupun juga lingkungan perairan.