PENDAHULUAN
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum untuk mencapai
Kabupaten Bima Sehat, yang selaras dengan Visi Kementerian Kesehatan yaitu
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, dengan misinya sebagai berikut :
Kesehatan di Daerah diperlukan adanya Sistim Informasi Kesehatan (SIK) yang berisi
tentang data dan informasi kesehatan dari tingkat dasar. Keterpaduan data dan
informasi yang tersedia dapat menunjang perencanaan maupun koordinasi yang baik
dalam menentukan langkah implementasi program pada tahun yang akan datang.
efektif dan efisien sehingga belum dapat menunjang program pembangunan yang
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memenuhi informasi dan data tentang
kesehatan Puskesmas Parado, yang salah satu upaya adalah disusunnya profil
dihadapi serta situasi sumberdaya kesehatan yang dimiliki selama tahun 2019.
1
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam penerbitan Profil
Kesehatan Puskesmas Parado, selalu diupayakan perbaikan baik dari segi materi,
analisis maupun bentuk tampilan fisiknya disesuaikan dengan pedoman pusat yang
Puskesmas Parado.
2
BAB II
Tabel 2.1 Jumlah /Desa, Dusun, RW dan RT di Kecamatan Parado Tahun 2019
No Desa Dusun RW RT
1 2 3 4 5
1 Parado Wane 4 10 20
2 Parado Rato 5 10 20
3 Kanca 3 3 7
4 Kuta 3 3 6
5 Lere 3 4 8
Jumlah 5 18 30 61
A. KEPENDUDUKAN (DEMOGRAFIS)
Berdasarkan hasil pencatatan dari data penduduk per Desa tahun 2019, jumlah
penduduk Kecamatan Parado sebesar 10.236 Jiwa, yang terdiri dari 4975 laki-laki dan
4990 perempuan.(Tabel 2)
Luas wilayah Kecamatan Parado adalah 2531 km² dengan
tingkat kepadatan penduduk sebesar 4 jiwa per km². Sesuai distribusi penduduk
Gambar 2.1
3
J u m l ah P erke mbang an Pe ndudu k
di K e cam atan P arad o Tah un 20 15 - 2 016
Th 201 5 : 10.4 15 j i wa Th 201 6 : 10.236 j i wa
= Perempuan = L ak i- laki
wilayah Desa di Kecamatan Parado terjadi secara tidak merata, dimana Desa Rato
merupakan Desa yang paling padat penduduknya yaitu sebesar 4153 jiwa sedangkan
Desa Lere merupakan Desa yang paling sedikit penduduknya yaitu sebesar 768
jiwa . Berikut komposisi penduduk menurut jenis kelamin yang digambarkan melalui
4
Gambar 2.2
B. SOSIAL EKONOMI
diupayakan diharapkan mampu mendorong kemajuan baik fisik, sosial, mental dan
Desa Lere dan Dusun Woro mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi
dan sosial.
Gambar 2.4
5
C. PENDIDIKAN
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus yang
lainnya yang sejenis adalah Angka Melek Huruf (AMH) yaitu persentase penduduk
usia 5 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat
sederhana
D. KESEHATAN LINGKUNGAN
khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku,
pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat
kesehatan masyarakat.
keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan, berikut persentase
tertinggi jenis sarana air bersih yang digunakan, yaitu : Jumlah yg menggunakan
6
SGL di Parado Wane sebesar 9,53%, Parado Rato 18,76%, Parado Kanca
0,00% ,Parado KUTA 26,69%, dan Parado Lere 3,74%, dan yang menggunakan
mata air di Parado Wane sebanyak 17,42%, Parado Rato sebesar 9,01%, Parado
Kanca 5,50%, Parao Kuta 0,00%, dan Parado Lere sebesar 2,14 %, untuk lebih
Gambar 2.6
2. Rumah Sehat
Berdasarkan data dari laporan Puskesmas Parado tentang jumlah rumah yang
diperiksa pada tahun 2019 dapat dilihat pada diagram dibawah ini.(Tabel 62)
Gambar 2.7
7
Jumlah Rumah Yang di Periksa Dan Yang
Sehat Di Puskesmas Parado Tahun 2019
1000
900
800
700
600
Jumlah Rumah Yang DI
500
Periksa
400 Jumlah Rumah Yang Sehat
300
200
100
0
Parado Parado Parado Parado Parado
Wane Rato Kanca Kanca Lere
Sarana kesehatan lingkungan yang harus dimiliki keluarga terdiri dari jamban,
tempat sampah dan pengolahan air limbah keluarga. Bila dilihat dari cakupan
setiap jenis sarana, Jumlah Cakupan jamban di Parado Wane dari 871 yg diperiksa
dan jumlah yang memilki jamban dan sehat yaitu sebanyak 285 KK, Parado Rato
452 KK , Parado Kanca 275, Parado Kuta 311KK, Parado Lere sebanyak 67 KK.
Jumlah yang menggunakan tempat sampah keluarga yang memiliki tempat sampah
yaitu di Parado wane sebanyak 330 Kk, Parado Rato sebnayak 390 KK, Parado
Kanca sebanyak 99 KK, Parado Kuta sebanyak 135 KK, Parado Lere sebanyak 95
KK, dan semuanya tidak menggunakan tempat sampah yang sehat, dan untuk
tempat, yang terdiri pasar sebanyak 1 tempat yaitu berada di Parado Rato , dan
TUPM lainya 7 tempat yaitu 3 tempat di Parado Wane dan 4 tempat berada di
8
E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
Rumah tangga yang sehat adalah rumah tangga yang mempraktekkan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS), jika kesadaran masyarakat tinggi akan PHBS
maka dapat berpengaruh pada derajat kesehatan sebagai indikator penentu. Adanya
taraf hidup sehat berkualitas yang dimulai dari hygene perseorangan. Contoh
paling sederhana adalah mencuci tangan sebelum makan pakai sabun, menggosok
gigi dengan teratur, punya sarana air bersih, jamban, tempat pembuangan
yang sudah menerapkan PHBS pada tahun 2016 adalah Parado Wane sebanyak 6
Kuta 5 RT (35,71), Parado Lere 6 RT (37,5) dari total yang di pantau (66 RT).
9
Gambar 2.8
DERAJAT 700
600
Jumlah
KESEHATAN 500
Dipantau
400 325
300 256 Ber PHBS
207
200
A. Mortalitas 100
11 6 13 5 14 7 12 5 16 6
(Angka -
Parado Parado rato Parado Parado Kuta Parado Lere
kematian) wane kanca
Gambaran
perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dari
perkembangan tingkat kematian dan penyakit penyebab kematian yang terjadi pada
Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator sensitif untuk melihat
orang yaitu di Parado Wane tidak ada, Parado Rato 1 perempuan, Parado Kanca
tidak ada, Parado 1 orang laki-laki dan Parado Lere tidak ada. Bayi lahir mati
dapat disebabkan karena beberapa hal seperti kondisi ibu saat kehamilan, maka
dari itu angka tersebut harus mendapatkan perhatian untuk perbaikan Sistim
Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak terutama sistim pencatatan dan mutu pelayanan,
10
2. Angka Kematian Balita
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator yang biasa digunakan
untuk menentukan derajat kesehatan. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000
satu syarat pembangunan Sumber Daya Manusia, yang salah satu indikatornya
prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dari suatu
populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian derajat
kesehatan masyarakat Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat
diperoleh melalui hasil pengumpulan data dari puskesmas melalui sistim pencatatan
dan pelaporan.
2019
terbanyak di Puskesmas Parado tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :
11
Tabel 3.3
Jumlah 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Parado Th 2019
Jumlah 4749
Sumber : ST2TP Puskesmas Parado Th 2019
2. Penyakit Menular
a. TB Paru
yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV / AIDS, TB
menjadi salah salah satu penyakit yang menjadi komitmen global dalam MDGs.
Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang
ditemukan dan diobati terhadap pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada
pengobatan lengkap sebanyak 3 orang dan di Parado kanca sebanyak 4 orang dan
12
b. Pneumonia Balita
Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia dapat juga
terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Jumlah
kasus pnemonia di Puskesmas Parado pada tahun 2016 yaitu 2 kasus, yaitu hanya
terdapat di desa kuta saja dengan jenis kelamin laki-laki semua, sedangkan di di
empat desa lainnya di kecamatan Parado yakni Parado Wane, Parado Rato, Kanca
Dan desa Lere tidak ditemukan kasus Pneumonia. Untuk ebih jeasnya dapat di
c. Malaria
menjadi komitmen global dalam MDGs. Malaria disebabkan oleh hewan bersel
kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit,
13
masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan
hidup sehat.
d. Kusta
anggota gerak dan mata. Jumlah kasus Kusta di Parado Wanetidak ada, di Parado
Kuta tidak ada, Parado Lere sebanyak 1 kasus yaitu perempuan (tipe MB),
sedangkan di Parado Rato 1 orang laki-laki tipe (PD) Dan Parado Kanca tidak
Merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak.
melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi.
Parado.
Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB / wabah yang sering terjadi
dan lain sebagainya. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak mengakibatkan
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15
tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Pada tahun 2019, tidak
14
b. Diare
selain dari frekwensi buang air besar. Jumlah kasus diare pada tahun 2019 adalah
428 kasus dan yang tertangani adalah sebanyak 428 kasus (2,30 %). Walaupun
diare bukan tergolong penyakit berat tapi tidak sedikit balita yang meninggal
sebelum dibawa ke sarkes terdekat. Salah satu yang dapat dilakukan adalah
untuk mengurangi resiko akibat penyakit diare. Faktor utama yang mempengaruhi
C. STATUS GIZI
15
intelektualitas dan produktifitas sumber daya manusia, peningkatan kemandirian
keluarga dalam upaya perbaikan status gizi yang dapat dlihat dari hasil
1. Penimbangan Balita
Jumlah balita yang ditimbang pada tahun 2019 adalah 866 balita. Jumlah balita
di Parado Wane sebanyak 256, Parado Rato sebanyak 273 , Parado Kanca
sebanyak 99, Parado Kuta Sebanyak 146 Dan Parado Lere sebanyak 92.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar grafik 3.4.
Gambar 3.4
200
150
Jumlah Balita Yang Di
Timbang
100 Jumlah Balita Yang Naik
50
0
Parado Parado Parado Parado Parado
Wane Rato Kanca Kuta Lere
BAB IV
16
A. Pelayanan Kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting
pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang
hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran
Masa kehamilan merupakan masa yang rawan bagi kesehatan ibu yang
kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin dan teratur. Hal ini
kandungan, dokter umum, bidan dan perawat) antara lain pengukuran berat
badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus
Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa
kehamilan sesuai pedoman pelayanan Antenatal yang ada dengan titik berat
K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan
17
Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran jumlah ibu hamil yang
telah mendapatkan pelayanan yang sesuai standar serta paling sedikit empat
dua, dan 2x pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat
Parado Wane sebesar 100 % (79) dan 98,73 % (78), Parado Rato 85,89 % (67)
dan K4 102,56% (80), Parado Kanca K1 92% (23) dan K4 sebesar 84% (21),
Parado Kuta 81,81% (27) dan K4 sebanyak 75,75% ( 25 ) dan Parado Lere K1
sebanyak 95% (19) , dan K4 sebanyak 85% (17). Lihat cakupan pada gambar
gafik 4.1.
Gambar 4.1
78
80 73 73
68 69 66 66
Ibu hamil K1
60
Ibu hamil K4
40 ibu bersalin
40 30 28 28
29 27 27 Ibu nifas
22 24 24 21 21
20
0
Parado Parado Rato Parado Parado Kuta Parado Lere
Wane Kanca
Kesehatan
18
Pertolongan persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi
besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dan 1
Mortality : who, when, where, and why; Lancet 2006). Sedangkan target dalam
MDGs, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992
menjadi 90 % pada tahun 2015 dari 40,7 % pada tahun 1992 (BPS).
Komplikasi
Puskesmas, ibu hamil yang memiliki resiki tinggi (risti) dan memerlukan
trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan
rumah bersalin, dan rumah sakit. Data selengkapnya dapat dilihat pada (Tabel 31)
Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai
6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi
19
dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap
e. Kunjungan Neonatal
Bayi bayi sapai umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko
persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus umur
0-28 hari minimal 3 kali, yaitu pada 6 jam – 48 jam setelah lahir; pada hari ke
perawatan mata, tali pusat, kulit, dan pemberian imunisasi dan penyuluhan
hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15–49 tahun. Oleh
sebanyak 140 peserta dimana untuk presentase peserta 83,83% untuk peserta KB
Baru, sedangkan untuk peserta KB aktifnya yaitu sebanyak 1452 peserta dengan
presentase 81,52%. Cakupan KB Baru dan KB Aktif dapat di lihat pada grafik
berikut :
20
Gambar 4.3
400
100 75
42 45 28
12 15
0
Parado Parado Parado Parado Parado
Wane Rato Kanca Kuta Lere
3. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0–1
tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk wanita usia subur/ ibu
hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas1: DT dan kelas 2–3 : TT), sedang
desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau
21
Cakupan DPT, HB, dan campak pada
bayi Tahun 2019
80
70 67
64
60 58 58
60
52 52 54
50
JUMLAH BAYI
40
DPT1+HB1
29 27 30
30 25 26 25 27 25 2323 24 DPT3+HB3
21
20 CAMPAK
10
-
Parado Parado rato Parado Parado Kuta Parado Lere
wane kanca
proksi terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila
cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam
Parado Cakupa Desa UCI nya adalah sebagai berikut, Parado Wane 54 ( (84,4 %),
dosis tinggi adala bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu
22
tahun (Februari dan Agustus). Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada
ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan ibu nifas.
(Tabel 32)
yang dialami ibu hamil. untuk cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil
Gambar 4.4
78
80
60 FE1
FE3
40
40
22 24
20
0
Parado Wane Parado Rato Parado Kuta Parado Kanca Parado Lere
Cakupan pemberian tablet besi (Fe-1) pada tahun 2016 adalah sebesar
23
Pemberian ASI Eksklusif dimaksudkan untuk meningkatkan derajat
kesehatan melalui perbaikan status gizi bayi dan balita. Rata-rata cakupan
dan prasarana KIE ASI dan MP-ASI dan belum optimalnya membina
eksklusif. Di lain pihak adanya promosi dan pemasaran yang begitu intensif
miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang
menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan balita
BAB V
24
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
pembiayaan kesehatan, yang dapat dilihat pada bab ini adalah sebagai berikut
A. SARANA KESEHATAN
1. Puskesmas
Kabupaten. Puskesmas sebagai unit pelayanan tingkat pertama dan terdepan dalam
perorangan primer.
Posyandu, Poskesdes di desa siaga, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), dan Pos
Obat Desa (POD). Jumlah posyandu aktif di Puskesmas Parado ada 15 Posyandu.
25
5 Poskesdes, 5 Desa Siaga ( 1 Desa Aktif), 5 Desa ODF atau Desa yang
B. TENAGA KESEHATAN
Tabel 5.1
Jumlah Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis di Puskesmas Parado
26
Tahun 2019
Data tersebut tidak termasuk tenaga administrasi dan tenaga penunjang lain,
jumlah tenaga kefarmasian dan teknisi medis menunjukan angka terendah bila
Tabel 5.2
Jumlah Tenaga Puskesmas Parado Berdasarkan Status Kepegawaian
Tahun 2019
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
2. APBN
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
27
A. Kesimpulan
1. Derajat Kesehatan
a. Angka Kematian
b. Angka Kesakitan
- 10 Penyakit Terbanyak
c. Status Gizi
Jumlah balita yang ditimbang pada tahun 2019 adalah 866 balita.
Jumlah balita di Parado Wane sebanyak 256, Parado Rato sebanyak 273 ,
Parado Kanca sebanyak 99, Parado Kuta Sebanyak 146 Dan Parado Lere
sebanyak 92.
d. Sarana Kesehatan
28
Puskesmas dalam perkembangannya, dari tahun ke tahun di upayakan
Desa (Poskesdes).
dan Pos Obat Desa (POD). Jumlah posyandu aktif di Puskesmas Parado
atau Desa yang masyarakatnya sudah bebas buang air besar sembarangan.
e. Tenaga Kesehatan
B. SARAN
29
1. Untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam upaya penurunan angka
Masyarakat.
kesehatan.
yang bersih dan sehat tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan
BAB VII
30
PENUTUP
sehingga tujuan untuk membangun “ Kecamatan Parado yang Sehat“ dapat terwujud.
31