Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan Teknologi Pita Penyimpanan Magnetis

Melihat asas fungsi dan kegunaannya dalam penyimpanan data, seiring perkembangan jaman dan
tuntutan kebutuhan teknologi, pita penyimpanan magnetis juga mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Berikut akan diuraikan pengembangan teknologi yang dipergunakan pada pita penyimpanan
magnetis, yaitu sebagai berikut:

1. QUATER-INCH-TAPE (QIC)

QIC adalah singkatan dari quater-inch-tape, semula dibuat oleh perusahaan 3M untuk menyimpan data
telekomunikasi, tetapi kemudian banyak digunakan pada PC tunggal karena harganya murah. Tape QIC
secara otomatis mengkoreksi data yang baru saja ditulis, dan jika menemui kesalahan otomatis akan
menuliskan kembali pada bagian pita berikutnya. Kelemahan utama QIC adalah pada kompatibilitasnya.
Karena tidak semua drive QIC compatible dengan standar. QIC memiliki 72 track dan maksimal 144 track
dengan kemampuan merekam 10 GB sampai dengan 13 GB.

2. TRAVAN

Travan dengan format TR-5 memiliki 108 track. Kemampuan penyimpanan sebesar 10GB/20GB.
Kecepatan transfer data 1 Mbps.
3. DIGITAL AUDIO TAPE (DAT)

DAT merupakan singkatan dari Digital Audio Tape. Teknologi DAT dipergunakan untuk merekam pada
pita dengan lebar 4 mm dengan mempergunakan teknik perekaman helical scan, yaitu teknik yang
digunakan untuk merekam pada video tape dengan kecepatan putaran 2000 RPM. Pada teknik helical
scan, perekaman dilakukan dalam posisi tulis agak miring, mampu merekam lebih padat. Untuk
menghindari kesalahan, perekaman ditambah dengan ECC (Error Correction Code). Bila ada kesalahan
perekaman, perekaman akan dilakukan ulang. Bila pada saat restore (data dibaca untuk dituliskan ke
hard disk) pita akan diputar terlebih dahulu untuk menemukan titik ujung penulisan data. Saat
mengembalikan data dari pita ke sistem komputer, apabila terjadi kesalahan, kerusakan tersebut dapat
diperbaiki dengan menggunakan ECC. Setelah semua data terverifikasi dengan benar, seluruh data
dituliskan ke hard disk. Salah satu format DAT adalah DDS (Digital Data Storage). Salah satu standar DDS
yaitu DDS-4 yang mempunyai kapasitas 20GB (atau 40GB untuk yang terkompresi) dengan kecepatan
transfer data sebesar 2,4/4,8 Mbps.

4. PITA 8 mm
Teknologi Pita 8mm semula ditujukan untuk industri video, untuk menyimpan citra berwarna berkualitas
tinggi. Saat ini teknologi 8mm telah diadopsi oleh industri komputer sebagai cara menyimpan data
dalam jumlah besar, lebih besar daripada DAT. Pita 8mm juga memanfaatkan teknologi helical scan.
Selain itu ada dua protokol utama yang diterapkan pada teknologi ini, dengan mempergunakan
algoritma kompresi yang berbeda dan teknologi drive yang berbeda juga. Teknologi tersebut adalah
Mammoth buatan Exabyte Corporation serta AIT (Advanced Intelligent Tape) buatan Seagate dan Sony.

5. MAMMOTH

Mammoth memiliki teknologi yang lebih maju dan handal. Drive Mammoth memiliki suku cadang yang
lebih sedikit dibandingkan drive 8mm serta didesain secara khusus untuk meningkatkan reliabilitas,
dengan mengjaga kestabilan putaran dan penarikan pita. Mammoth memiliki system peredam
guncangan dan dapat mengkalibrasi diri serta mencari serta melaporkan adanya kesalahan. Mammoth
menggunakan ECC Reed Solomon dua level yang dapat membetulkan kesalahan dengan menuliskan
ulang blok yang bersangkutan pada track yang sama. Mammoth-2 (M2) memecahkan standar kecepatan
dan kapasitas pita. Jika kecepatan semula hanya 12 Mbps dan dengan kapasitas maksimal 60GB, maka
dengan antarmuka Ultra 2/LVD SCSI, dengan hend multichannel, algoritma pembetulan kesalahan ECC3,
kompresi dengan ALDC (Adaptive Lossless Data Compression), kapasitas maksimalnya menjadi 150GB
dan dengan kecepatan 30 Mbps. Mammoth mengalami perkembangan drastis pada teknologi pita yang
dahulunya dikenal sebagai peranti perekam yang kecepatannya sangat jauh tertinggal dibandingkan
dengan piringan magnetik.

6. TEKNOLOGI AIT
Tape cartridge AIT memanfaatkan cip MIC yang berfungsi untuk merekam semua informasi yang kalau
pada pita lain selalu terdapat dalam segmen pertama. Tape cartridge AIT memanfaatkan cip MIC yang
berupa EEPROM 64KB. Fungsi cip ini adalah untuk merekam semua informasi yang kalau pada pita lain
selalu terdapat dalam segmen pertama. Informasi yang dimaksud antara lain berupa indeks yang
menandai lokasi data dalam berkas.

Saat pita dimasukkan ke dalam drive, konektor di dalam drive akan terhubung ke cip MIC. Karena lokasi
data dalam berkas dapat diketahui langsung dari cip MIC, maka drive dapat memperkirakan seberapa
jauh harus menggulung, dan tak perlu membaca tanda alamat seperti yang ada di pita pada umumnya.
Saat lokasi data hampir tercapai, kecepatan putaran berkurang, dan motor mengurangi kecepatan untuk
mulai membaca tanda identitas alamat guna mencari lokasi data yang sebenarnya. Hasil dari teknologi
adalah kecepatan yang jauh meningkat sampai 150 kali kecepatan pita normal. Selain itu, keausan media
menjadi terkurangi karena head hanya membaca tanda identitas alamat setelah mendekati lokasi file
yang di minta saja.

AIT juga memanfaatkan teknologi ALDC (Advanced Lossless Data Compression) milik IBM. Selain itu juga
menerapkan ECC red-while-write yang mendeteksi dan membetulkan kesalahan penulisan. Sebagai
tambahan, integritas data lebih diperbaiki dengan memanfaatkan teknologi AME (Advanced Metal
Evaporated). Media pita biasanya berupa lapisan bahan magnetik yang terbuat dari partikel metal atau
oksida dengan berbagai kekuatan magnetik, yang dikombinasi dengan bahan perekat untuk merekatkan
bahan tersebut ke pita plastik. Pelapisan media dapat dilakukan dengan penyemprotan. Namun, cara ini
dapat mengakibatkan kontaminasi media dengan bahan kimia lain yang berakibat pada penurunan
kualitas perekaman.

Teknologi AME menggunakan ruangan hampa udara berisi partikel metal yang diuapkan, karenanya
molekul magnetik ini lebih menyatu tanpa menggunakan perekat. Kemudian lapisan tersebut ditutup
dengan karbon yang sangat keras menyerupai intan DLC (Diamond Like Carbon) untuk menjga lapisan
magnetis di bawahnya dari keausan atau goresan. Dengan adanya pemanfaatan teknologi AME ini maka
usia pita AIT menjadi lebih lama. Pada generasi ketiga, AIT-3 memiliki kapsitas mencapai 100 gigabyte
tanpa kompresi dan dengan kecepatan transfer 28 Mbps atau 260 gigabyte dengan kompresi dan
kecepatan 12 Mbps. Pada teknologi generasi berikutnya, Super-AIT (S-AIT), yang memanfaatkan fitur AIT
berkerapatan tinggi, kapasitas tanpa kompresinya menjadi 500 gigabyte.
7. DIGITAL LINEAR TAPE (DLT)

Digital Linear Tape (DLT) buatan DEC (Digital Equipment Corporation) dibuat pertama kali pada
pertengahan 1980; diterapkan pada mesin MicroVAX, yang akhirnya dipergunakan oleh Quantum
Corporation pada 1994. Pita DLT lebih lebar 60% dibandingkan dengan pita 8mm dan merupakan
Magnetic Tape yang terlebar. Track penyimpanannya 128 atau 208. Hal yang unik pada pita DLT terletak
pada rancangan mekanisme head-nya, yaitu HGA (Head Guide Assembly). HGA yang berbentuk seperti
bumerang dari plat alumunium ini memungkinkan minimalisasi kontak antara pita dengan head
tersebut, sehingga memperpanjang usia pita maupun head. DLT juga memiliki sistem pengendali
akselerasi dan penurunan kecepatan pita dengan tepat, serta didesain untuk dapat membersihkan diri.
Hal ini membuat kontak antara pita dan head terjadi dengan baik sehingga usia head sekitar 30.000 jam-
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan usia head peranti 8mm yang hanya 2.000 jam. Keunggulan DLT
yang lain adalah indeks berkas yang terletak di akhir pita, yang memungkinkan head menemukan track
tempat berkas berada cepat. Fitur ini membuat produk-produk DLT dapat menemukan berkas apa saja
dalam pita berkapasitas 20 gigabyte dalam rata-rata waktu 45 detik.

Untuk mencegah kesalahan, DLT menggunakan pendekatan berlapis, dimulai dengan pemanfaaatan cip
ASIC (Application-specific Integrated Circuit) yang membuat kode pembetulan kesalahan ECC Reed
Solomon sebanyak 16 KB di setiap 64 KB data pemakai, CRC (Cyclic Redundancy code) 64-bit serta EDC
(Error-detecyion Code) untuk setiap 4 KB data. Hal ini masih ditambah lagi dengan verifikasi penulisan
data pada saat penulisan, serta otomatis menuliskan kembali data yang direkam pada saat dijumpai
adanya kesalahan perekaman. Keunggulan utama DLT terletak pada kapasitas penyimpanan yang lebih
besar, kecepatan
transfer data yang lebih tinggi, dan reliabitasi yang lebih tinggi, terutama karena media pita tak
menyentuh drive secara fisik.

8. SUPER DLT

Super DLT memanfaatkan teknik LGMR (Laser Guide Magnetic Recording) yang menggabungkan antara
perekaman optik dan magnetik dengan menggunakan laser sehingga dapat menempatkan head
perekaman secara lebih presisi dan lebih handal terhadap goncangan dari luar. Sistem POS (Pivoting
Optical Servo) yang diterapkan dalam LGMR ini memungkinkan penulisan dalam track yang lebih padat,
menurunkan biaya pembuatan, serta meningkatkan kenyamanan pengguna karena tak perlu melakukan
pemformatan terlebih dulu.

Kapasitas super DLT lebih ditingkatkan lagi sebanyak 10-20% dengan memanfaatkan sisi belakang pita
untuk merekam data. Sebagai hasilnya, diperoleh kapasitas perekaman tak terkompresi sebesar 1,2
terabyte pada satu cartridge dan dengan kecepatan transfer data 100 Mbps.

9. TEKNOLOGI ADVANCED DIGITAL RECORDING (ADR)


ADR (Advanced Digital Recording) merupakan produk hasil riset Philip melalui anak perusahaannya
OnStream. Produk pertama yang diluncurkan pada tahun 1999 memiliki kapasitas normal 15GB dan 30
GB untuk kompresi. ADR memiliki drive yang dapat mengatur posisi secara tepat bila ada pergerseran
pita yang paling kecil sekalipun. ADR dapat membuat 192 track pada tape 8mm.

10. LINEAR TAPE OPEN (LTO)

LTO buatan Hewlett-Packard, IBM, dan Seagate ditunjukan untuk membuat standar bagi format DLT
milik Quantum. Ada dua format yang diedarkan teknologi LTO, yaitu :

a. Accelis

Format Accelis dirancang untuk aplikasi yang sangat memerlukan kecepatan akses seperti pengambilan
data secara online. Peranti pita yang berbasiskan format Accelis diharapkan dapat memberikan
kecepatan akses data di bawah 10 detik. Kapasitas format Accelis mencapai 25 gigabyte dalam keadaan
tidak terkompresi dan 50 gigabyte terkompresi dengan kecepatan transfer 10 sampai dengan 40 Mbps.

b. Ultrium

Teknologi Ultrium lebih ditujukan untuk keperluan backup data. Format ini memngkinkan pembuatan
produk dengan kapasitas terkompresi 200 gigabyte dan dengan kecepatan transfer terkompresi 10
sampai dengan 20 Mbps.
11. TEKNOLOGI VXA

Teknologi VXA menggunakan teknik streaming, yaitu mentransfer data pada tape drive jenis linear
maupun helical dengan membaca ribuan track sekaligus dalam sekali gerak head dengan menggunakan
kecepatan yang tetap. Agar drive tersebut dapat beroperasi secara efisien untuk melayani permintaan
data dalam frekuensi tinggi, komputer harus dapat mengisi penyanggat (buffer) drive yang penuh.
Kecepatan komputer yang rendah atau jali SCSI yang sibuk dapat mengakibatkan terganggunya
kecepatan streaming dan akan berakibat buruk pada operasi penulisan maupun media pita.

Anda mungkin juga menyukai