Anda di halaman 1dari 3

Konsep Dasar dari Model Entity-Relationship (ER)

Model Entity-Relationship adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis
data. Model data konseptual adalah himpunan konsep yang mendeskripsikan struktur basis data,
transaksi pengambilan dan pembaruan basis data.
Sedangkan, ERD (Entity-Relationship Diagram) adalah suatu diagram yang menggambarkan
hubungan antar entity dalam database

 Komponen Utama dalam pemodelan ERD:


1.Entity
Merupakan objek yang mewakili sesuatu dalam dunia nyata ini adalah objek data utama dimana
info dikumpulkan.
Contohnya :
- Objek Fisik: mobil, rumah, manusia, peralatan, pegawai, dll
-Objek Konsep: pekerjaan, perusahaan, rencana, kasus, mata kuliah dll
2.Atribut
Merupakan elemen yang ada pada masing-masing entitas. Tujuannya adalah untuk menjelaskan
karakteristik dari entitas tersebut. Atribut bisa dibagi menjadi beberapa macam, antara lain:
1. Atribut kunci (key): merupakan atribut yang dipakai untuk menentukan entitas
secara unik.
2. Atribut simpel: atribut yang memiliki nilai tunggal dan tidak dapat dipecah lagi.
3. Atribut multi nilai (multivalue): atribut ini mempunyai sekelompok nilai untuk
masing-masing entitas instan.
4. Atribut gabungan (composite): sesuai namanya, atribut ini terdiri dari sejumlah
atribut yang lebih kecil dan mempunyai arti tertentu.
5. Atribut derivatif: atribut ini berasal dari atribut lain dan tidak harus ditulis dalam
diagram.
Contoh: entitas pelanggan memiliki atribut nama, kode pelanggan, telepon, alamat dll. 

3. Relasi
Relasi adalah sebuah hubungan antara beberapa jenis entitas yang berasal dari himpunan entitas
yang berbeda. Bentuk relasi ini akan dilambangkan dengan bentuk belah ketupat.
 Simbol ERD

 Persegi panjang menggambarkan entitas


 Belah ketupat menggabarkan relasi.
 Lingkaran menggambarkan atribut
 Garis menggambarkan hubungan.

 Derajat Relationship
Menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship set.
- Unary Degree (Derajat Satu) : Suatu entity  yang mempunyai relasi terhadap dirinya sendiri.
Gambar Unary Degree

- Binary Degree (Derajat Dua) : Terdapat dua entity yang saling berhubungan.

Gambar Binary Degree

- Ternary Degree (Derajat Tiga) : Terdapat tiga entity yang saling berhubungan.

Gambar Ternary Degree

 Cardinality Ratio Constraint


Cardinality ratio contraint merupakan batasan jumlah keterhubungan satu entityvdengan
entity lainnya. Terdapat tiga Jenis cardinality ratio contraints, satu ke satu, satu ke banyak
dan banyak ke banyak. Macam-macam Kardinalitas :
a. Satu ke Satu ( one to one )
Setiap entitas pada
Entitas 1 Entitas 1 himpunan entitas A
Entitas 2 Entitas 2
Entitas 3 Entitas 3 berhubungan dengan
Entitas 4 Entitas 4
paling banyak
1 entitas pada himpunan entitas B
dan begitu juga sebaliknya.
A B
Contoh :
Nama_Dosen Alamat Kode Nama_prog

Dosen
1 mengepalai
1 Progdi

Nama_Dosen Kode

Satu dosen paling banyak mengepalai satu program studi ( walaupun tidak semua dosen menjadi
ketua ) dan setiap program studi di kepalai oleh paling banyak satu dosen.
b. Satu ke Banyak ( one to many )
Setiap entitas pada himpunan entitas A
Entitas 1 Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 2
Entitas 3 berhubungan dengan banyak entitas
Entitas 4 Entitas 4
pada himpunan entitas B, tetapi tidak
sebaliknya.
A B

Contoh : Nama

Kode_Agama Deskripsi NIM Semester

1 N
Agama dianut Mahasiswa

Kode_Agama NIM

Setiap agama dapat dianut oleh lebih dari satu mahasiswa, tetapi tidak sebaliknya ( setiap
mahasiswa hanya dapat menganut 1 agama )

c. Banyak ke Banyak ( many to many )


Setiap entitas pada himpunan
Entitas 1 Entitas 1 entitas A berhubungan dengan
Entitas 2 Entitas 2
Entitas 3 Entitas 3
Entitas 4 Entitas 4 banyak entitas pada himpunan
entitas B, dan sebaliknya.
A B

Contoh : Nama_Dosen Kode_kuliah Nama_kuliah

Nama_Dosen Alamat_dosen Kode_kuliah SKS

N N Mata Kuliah
Dosen mengajar

tempat waktu
Setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah dan setiap mata kuliah dapat diajar oleh
lebih dari satu dosen.
 Participation Constraint
Participation constraint merupakan batasan yang menjelaskan apakah keberadaan suatu entity
tergantung pada hubungannya dengan entity lain.Terdapat 2 macam participation constraint:
- Total Participation : menyatakan instance dari suatu entity harus berhubungan dengan instance
dari entity lainnya.
- Partial Participation : menyatakan setiap instance dari suatu entity tidak harus berhubungan
dengan instance dari entity lainnya.
Contoh : setiap jurusan harus dipimpin oleh seorang kajur/dosen (total participation) dan tidak
semua dosen memimpin suatu jurusan (partial participation).

 Strong Entitiy dan Weak Entitit


- Strong entity (entitas kuat) : entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada
keberadaan entitas yang lainnya.
- Weak entity (entitas lemah) : entitas yang keberadaannya sangat bergantung pada keberadaan
entitas yang lainnya. Entitas lemah tidak memiliki arti apa-apa dan tidak dikehendaki kehadirannya
dalam diagram ER tanpa kehadiran entitas di mana mereka bergantung.
Contoh:

Anda mungkin juga menyukai