Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SUCTION

PEMERAN :
1. Saga Setiawan :
2. Ersa Tamara Sari :
3. Eka Safitri :
4. Bayu Adi Setiawan :
5. Fitria Astuti :

Alat :
1. Bak instrument berisi: pinset anatomi 2, kasa secukupnya
2. Kom berisi NaCl atau air matang
3. Canule suction
4. Handscoon
5. Perlak dan pengalas
6. Mesin suction
7. Kertas tissue

Tujuan suction : Membantu pengeluaran secret dari jalan nafas pasien agar jalan
nafas pasien menjadi paten dn oksigenisasi pasien menjadi lancar

1. Tahap Orientasi

Perawat 1 : Selamat Pagi bu


Pasien : Pagi Sus
Perawat 1 : Perkenalkan nama saya Perawat 1 dan ini rekan saya perawat 2
, kami mahasiswa profesi Ners dari Universitas Mitra Inonesia,
kami yang akan merawat ibu dari pukul 07.00-14.00 siang.
Pasien : Baik Sus
Perawat 1 : Ibu, benar dengan ibu ....
Pasien : Iya benar sus
Perawat 1 : Bagaimana keadaan ibu hari ini?
Pasien : Masih susah bernafas sus, masih banyak lendir di hidung
Keluarga 1 : Iya sus, kalau bernafas kelihatannya susah.
Perawat 1 : Baiklah bu, sesuai yang ibu keluhan tadi bahwa ibu masih sulit
bernafas karena masih ada sekret di hidung ibu, maka hari ini
saya dan rekan saya akan melakukan tindakan suction ya bu,
apakah ibu bersedia?
Keluarga 2 : Suction itu apa ya sus?
Perawat 2 : Jadi suction itu adalah penghisan lendir di hidung ibu utnuk
supaya jalan nafas ibu dapat lebih lega. Jadi saya akan memasukkan selang
kehidung ibu dan akan menghisap lendir dari hidung ibu dengan alat suction ini
Keluarga 2 : Oh baik sus kalau itu bisa buat lancar pernafasan
Pasien : Iya sus saya bersedia.
Perawat 1 : Baiklah bu, kalau begitu kami akan melakukan tindakan suction
pada ibu ya. Waktunya kurang lebih 15 menit dan tempatnya disini
ya bu
Pasien : Baik sus.
Perawat 1 : Jika keluarga ingin melihat tidak apa-apa.
Keluarga 1 : Baik sus

2. Tahap Kerja

Perawat 2 : Baiklah bu kalau begitu saya siapkan alat terlebih dahulu.

Perawat menyiapkan alat dan cuci tangan

Perawat 2 : Bu alatnya sudah siap, kalau begitu saya dan rekan saya akan
memulai tindakannya, mohon kerja samanya ya bu
Pasien : Baik
Perawat 2 : Bu untuk memudahkan tindakan ini saya akan bantu untuk
mengatur posisi ya bu, saya tinggikan sedikit ya bu..(Kepala
sedikt ekstensi)
Pasien : Baik sus
Perawat 2 : Maaf bu, saya pasang alas terlebih dahulu ya bu
Pasien : Baik sus
Perawat 2 : Oksigennya saya tambah sedikit ya bu
Pasien : Baik sus

Perawat memakai handscoon

Perawat 2 : Baik bu saya lepas dulu selang oksigennya untuk saya mulai
penghisapan lendirnya.
Pasien : baik sus
Perawat 2 : Saya masukkan selangnya di hidung kanan terlebih dahulu ya bu,
jangan ditahan ya bu, tarik nafas bu ya bu.
Perawat 2 : Bagaimana bu sudah lega?
Pasien : sudah terasa lebih lega sus
Perawat 2 : saya masukkan ke hidung satunya ya bu, jangan di tahan, tarik
nafas bu.

3. Tahap Terminasi

Perawat 1 : Bagaimana bu rasanya setelah dilakukan suction pak ?


Pasien : Rasanya bernafas sudah lega sus
Perawat 1 : Baiklah kalau begitu, karena tindakan sudah selesai permisi
Kembali ke nurse station ya pak bu, nanti 1-2 jam lagi saya akan
kembali kesini untuk mengecek pernafasan ibu. Kalau ibu butuh
sesuatu bisa panggil saya di nurse station ya ibu. Terimakasih atas
kerjasamanya bapak, ibu. permisi
Keluarga : Terimakasih sus
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TINDAKAN
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT)

No
Indikasi Pemasangan NGT :
- Klien dengan kesulitan menelan
- Pasien tidak sadar/koma
- Keracunan
1. - Adanya gangguan/masalah pada sistem pencernaan atas

Kontraindikasi pemasangan NGT :


- Klien dengan cedera cerebrospinal
- Pada klien yang mengalami tumor di rongga hidung hingga esopagus
Tujuan pemasangan NGT :
- Sebagai alternatif dalam memberikan makanan berupa cairan ataupun obat -
obatan
2.
- Mengirigasi atau mengeluarkan isi lambung karena keracunan/perdarahan
- Mengurangi respon mual muntah
- Sebagai alternatif pengambilan spesimen di lambung
3. Persiapan Alat :
1. Selang NGT sesuai ukuran yang dipakai
2. Jelly NGT
3. Near baken/bengkok
4. Plester
5. Guntung plester
6. Kapas alkohol
7. Klem
8. Pinset anatomis
9. Hand scoon
10. Stetoskop
11. Spuit 10cc disesuaikan
12. Penlight
13. Handuk/pengalas
4. Prosedur Pemasangan NGT :
Salam, perkenalkan diri, jelaskan TWT (tempat, waktu dan topik) dalam
melakukan tindakan NGT.
2.  inform consent, cuci tangan.
3. Pasang sampiran, pasang handuk, pakai hand scoon. Bersihkan dahulu sekitar
hidung dan lubang hidung dengan kapas alkohol.
4. Siapkan selang NGT lalu ukur terlebih dahulu dari ubun-ubun sampai menuju
lambung atau bisa diukur dari telinga lalu batas diklem.
5. Oleskan jelly pada selang NGT, lalu masukkan NGT dengan pinset sambil
menginstruksikan klien untuk menelan agar membantu masuknya selang
menuju kerongkongan atau esofagus terus menuju lambung sesuai dengan yang
kita ukur sebelumnya.
6. Lalu divalidasi apakah benar selang NGT sudah masuk ke lambung dengan cara
menggunakan stetoskop dan spuit. Pakai stetoskop lalu tempelkan ke daerah
perut sedangkan spuit dimasukkan ke selang NGT sambil disemprotkan udara
yang ada di spuit lalu dengarkan dengan stetoskop.
7. Bisa juga dengan masukkan ujung selang NGT ke mangkuk yang sudah berisi
air jika benar masuk ke lambung maka tidak mengeluarkan gelembung udara.
Jika mengeluarkan gelembung udarah selang NGT masuk ke paru-paru.
8. Selanjutnya fiksasi selang NGT dengan plester di bagian hidung agar selang
NGT tidak keluar.
9. Tutup ujung selang NGT.
5. Evaluasi :
1. Evaluasi subjektif (respon klien) dan objektif (NGT sudah terpasang).
2. RTL (menginstruksikan klien jangan sering menggaruk-garuk hidungnya
karena dapat menyebabkan fiksasi selang NGT rusak.
3. Kontrak selanjutnya (TWT) tempat, waktu dan topik yang akan dilakukan
selanjutnya.
4. Rapihkan pasien dan rapihkan alat.

Anda mungkin juga menyukai