Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DENGAN DIABETES MELLITUS

Disusun oleh :
Hendri Wiraguna
Adka Putra J
Zulfa

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA
PALU, 2016
SAP DIABETES MELLITUS
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                           : Penyakit Diabetes Melitus


Hari /tanggal               :  sabtu, 23 April 2016        
Pukul : 10:00 WITA                           
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Tempat                        : Ruang Seroja RSUD Undata

A.    TUJUAN PENYULUHAN


1.    Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang penyakit Diabetes Melitus ini,
diharapkan Pasien dan Keluarga mampu mengetahui tentang penyakit Diabetes
Melitus.
2.    Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan Pasien dan Keluarga dapat:
1.         Menjelaskan tentang definisi dari Diabetes Melitus.
2.         Menjelaskan penyebab Diabetes Melitus.
3.         Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Melitus.
4.         Menjelaskan komplikasi dari Diabetes Militus
5.         Menjelaskan bagaimana cara mencegah komplikasi Diabetes Melitus
B. METODE PENYULUHAN
1.      Ceramah.
2.      Diskusi / tanya jawab.
C.    PENGORGANISASIAN PENYULUHAN
Pemateri          : Hendri
D. MEDIA PENYULUHAN
1. Leaflet
2. Lembar balik
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Tahap Aktivitas Alat /
Waktu Aktivitas Pendengar Metode
Kegiatan Mahasiswa Media
Pendahuluan 5 menit  Pembukaan  Menjawab salam,
(salam) mendengarkan dan - Ceramah
 Menjelaskan memperhatikan
Tujuan materi
pembelajaran.
Penyajian 20 menit  Menjelaskan  Mendengarkan Lembar Ceramah
 Memperhatikan balik Diskusi

 Menjawab
pertanyaan
 Bertanya
Penutup 15 menit    Memberikan   Mendengarkan Lembar Ceramah,
kesempatan  Memperhatikan balik Tanya Jawab
bertanya kepada  Bertanya
peserta tentang
meteri yang kurang
jelas.
   Memberikan
jawaban terhadap
pertanyaan peserta.
   Menyampaikan
ringkasan materi.  Menjawab
   Memberikan post pertanyaan
test lisan.
Total waktu 40 menit

F. EVALUASI
Prosedur    :  Post Test
Jenis          :  Lisan
G. REFERENSI
Ganong, W.F.(1995). Review of medical physiology. Philadelphia: JB.
Lippincott.
Guyton, A.C.(1996).Textbook of medical physiology. (9th  ed). Philadelphia:
W.B.Saunders Company.
Sherwood, L.(1993).Human Physiology: from cell to systems.(2nd ed). West
Publishing Company.
  Vander, A.,Sherman, J.H., and Luciano, D.S.(1994). Human Physiology (6th
ed). New Caledonia: York Graphic Services Incorporation.
Berman, I.1993. Color atlas of basic histology. Miami Prince Hall International
Inc
Thibodeo, G.A. dan Patton, K.T. 1994. Anatomy text Book: anatomy and
physiologi. St. Louis : Mosby Comp.
Sobbota (1999). Atlas of Human Anatomy. (12th ed).
MATERI DIABETES MELITUS

A.     PENGERTIAN
Diabetus melitus adalah keadaan kelebihan gula dalam darah yang menahun
yang disertai kelainan didalam tubuh penderitanya.
Diabetes meitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan gula darah akibat kekurangan
insulin.
B.      PENYEBAB
   Faktor genetik / keturunan
   Kelainan sel pankreas
   Kemasukan virus
   Obesitas
   Gangguan sistem imunitas
C.     TANDA DAN GEJALA
1. Polipagia ( banyak makan )
2. Polidipsi ( banyak minum )
3. Poliurie ( banyak kencing )
4. Kelelahan
5. Penurunan BB
6. Sering kesemutan
7. Mata kabur
D.     KOMPLIKASI
1.      Akut / dalam waktu cepat : koma / hilangnya kesadaran.
2.      Kronis / menahun :
 gangren / luka khas DM yang sulit sembuh.
 gangguan pembuluh darah besar ( jantung ).
   gangguan pembuluh darah kecil.
 gangguan syaraf.
 penyakit mata.
 rentan infeksi : TBC.
 gagal ginjal.
E.      PERAWATAN / PENATALAKSANAAN
DM
1.      Diit
a.       Diit adalah pengobatan yang baik untuk penderita
b.      Pengunaan gula murni dan makanan yang diolah dengan gula murni
tidak diperbolehkan
c.       Batasilah makanan sumber karbohidrat
  Makanan yang boleh dikonsumsi
- Sayuran dan buah – buahan dalam jumlah tertentu
- Buah – buahan yang dianjurkan adalah buah yang kurang manis
  Makanan yang tidak boleh dikonsumsi
- Gula pasir, gula jawa, madu
- Sirup, selai, susu kental manis, es krim
- Minuman ringan / yang bersoda
- Buah dalam kaleng
- Kue – kue manis, dodol
- Abon, dendeng, sarden, kecap manis
  Bumbu yang harus dibatasi
- Kecap asin
- Petis, terasi
- Saus tomat
- Vetsin
2.      Penderita DM harus hidup dengan teratur
a.       Menepati jam makan
b.      Melakukan olahraga ringan tiap hari ( 3 x 10 menit )
c.       Mengikuti jam kerja yang tidak berlebihan
d.      Tidur yang cukup
3.     Melakukan kumur mulut setiap habis makan untuk mengurangi sumber
infeksi
4.      Menjaga kaki agar tetap sehat, temui dokter jika luka tidak sembuh
Relaksasi Herbert Benson untuk mengatasi gangguan tidur
1. Tidur dengan posisi yang nyaman.
2. Anjurkan klien menutup mata.
3. Anjurkan klien relaksasi semua otot secara dalam, mulai dari kaki
sampai wajah.
4. Bernapas melalui hidung, hembuskan napas, sambil mengucap “satu”,
tenangkan pikiran. Napas dalam lalu hembuskan “satu”, napas dalam
lalu hembuskan “satu”. Bernapaslah dengan mudah dan alami lalu
hembuskan sampai tercipta ketenangan dan rileks pada diri anda.
5. Ulangi 10-20 menit sampai anda tertidur.
Kompres hangat untuk mengatasi nyeri

Kantung air diisi dengan air hangat atau lap direndam dengan air hangat, kemudian
diperas airnya. Lap air hangat tersebut ditempelkan pada kulit di bagian tubuh yang
terasa nyeri sambil dipijet/ditekan secara perlahan. Bila lap tidak hangat lagi, dapat
direndam dengan air hangat lagi dan memerasnya kembali, kemudian ditempelkan lagi
ke bagian tubuh yang terasa nyeri. Teknik ini dilakukan selama 20 menit
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN ASAM URAT

1. Prioritas Masalah
Kurangnya pengetahuan Tn. K dan keluarga tentang cara pencegahan penyakit
asam urat

2. Tujuan Edukatif
a. Tujuan umum
Setelah mendapatkan HE tentang pencegahan asam urat, Tn. K dan
keluarga dapat mengetahui cara pencegahan penyakit asam urat.
b. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan HE tentang penyakit asam urat, Tn.K dan keluarga
dapat:

o Menjelaskan pengertian asam urat.


o Menjelaskan tanda dan gejala penyakit asam urat.
o Menjelaskan bahan makanan yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi oleh penderita asam urat.
o Menjelaskan kondisi yang meningkatkan resiko
terjadinya asam urat.
o Mengetahui dan menjelaskan tips pada penderita asam
urat.
3. Materi Belajar
Lingkup bahasan materi tentang diit pada penderita asam urat meliputi:
o Pengertian penyakit asam urat.
o Tanda dan gejala penyakit asam urat.
o Bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh penderita
asam urat.
o Kondisi yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit asam urat.
o Tips pada penderita pennyakit asam urat.
4. Metode Belajar
a.Ceramah.
b. Tanya jawab.
c.Diskusi.
d. Alat Bantu : leaflet dan Lembar Balik
e.Waktu : 30 menit
f. Hari dan tanggal : Jum’at, 13 Juni 2014
5. Strategi Belajar
1. Mempersiapkan tenaga penyuluhan dalam hal :
a. Penguasaan Materi
b. Penguasaan cara menyampaikan materi
c. Pemateri : Syamsidi
2. Isi Pembelajaran
Waktu Materi Kegiatan

5’ Pembukaan - Memperkenalkan diri


- Menyampaikan tujuan pembelajaran

20’ Pelaksanaan endidikan


- Memberikan pendidikan kesehatan
Kesehatan sesuai materi
- Diskusi
- Evaluasi

5’ Penutup - Evaluasi
- Memberikan penjelasan kembali hal
yang belum dimengerti
MATERI

A. Pengertian
Asam urat adalah adalah jenis artritis yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh
penumpukan kristal pada persendian, akibat tingginya kadar asam urat di dalam tubuh.
Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan
tangan, jari tangan dan siku. Selain nyeri, penyakit asam urat juga dapat membuat
persendian membengkak, meradang, panas dan kaku. Lebih banyak menyerang pada
pria.
B. Tanda dan Gejala
a. Rasa nyeri mendadak di persendian.
b. Terganggunya fungsi sendi yang biasanya di satu tempat. 70-80% terjadi
di pangkal ibu jari.
c. Serangan juga biasa terjadi di tempat lain, yaitu di pergelangan kaki,
punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, atau jari-jari tangan.
d. Nyeri di pergelangan kaki dan bengkak sering kali menyebabkan penderita
kesulitan berjalan.
e. Kadang peradangan disertai dengan demam dan di sendi yang bengkak
terasa panas dan ini berlangsung sekitar 24-36 jam.
f. Nyeri hebat di pinggang, bila terjadi batu ginjal akibat penumpukan asam
urat di ginjal.
C. Bahan Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Pada Penderita Asam Urat
Golongan bahan makanan Makanan yang boleh diberikan
Makanan yang tidak boleh
diberikan

Sumber hidrat arang Semua


sumber daging atau ayam,
Sarden,
ikan kerang, jantung, hati,
protein hewani tongkol, tengiri, bawal, bandeng
kornet sapi, usus, limpa, paru-paru,
gram sehari, telur, susu, keju.
otak ekstrak daging/kaldu, bebek,
ayam, burung.

Sumber protein nabati Kacang-kacangan kering 25 gram


atau tahu, tempe, dan oncom 50
gram sehari.

Lemak sayuran Minyak dalam jumlah terbatas,


semua sayuran sekehendak kecuali
asparagus, kacang polong, kacang
buncis, kembang kol, bayam,
jamur, maksimum 50 gram
sehari.

Buah-buahan minuman Semua macam buah, teh,Alkohol.


kopi,
minuman yang mengandung soda.

Bumbu dan lain-lain Semua macam bumbu. Ragi.

Makanan yang mengandung tinggi purin, yaitu:


1. Semua makanan dan minuman yang mengandung alkohol, seperti bir,
anggur, sake, tapai.
2. Jerohan termasuk otak, ginjal, hati, ekstrak daging.
3. Kacang-kacangan seperti; kacang hijau, kacang kedelai, dan hasil olahannya
seperti tahu.
4. Makanan laut (sea food) seperti; kerang, cumi-cumi, dan ikan laut lainnya.
5. Makanan yang diawetkan dalam kaleng seperti kornet dan sarden.
6. Sup kental (sup krim), soto sulung (berisi jerohan), dan sejenisnya.
7. Buah-buahan seperti durian, alpokat, air kelapa.
8. Jengkol, petai, dan melinjo (daun, bunga, maupun buahnya).
9. Beberapa sayuran tertentu, seperti; bayam, asparagus, kembang kol.

D. Kondisi yang Meningkatkan Resiko Terkena Penyakit Gout


1. Seseorang dengan berat badan berlebih/kegemukan (obesitas).
2. Peminum alkohol.
3. Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit gout.
4. Kurang minum air putih.
5. Memiliki gangguan ginjal dan hipertensi.
6. Mempunyai kebiasaan konsumsi makanan sehari-hari yang mengandung
tinggi purin.
7. Menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama, yang dapat
meningkatkan asam urat.

E. Tips pada Penderita Asam Urat


1. Pemeriksaan asam urat darah secara rutin untuk mengetahui adanya asam
urat, disertai pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan untuk
mendeteksi adanya komplikasi.
2. Bila pernah mengalami serangan nyeri akut untuk pertama kali, sebaiknya
langsung mengkonsultasikan ke dokter, untuk segera mendapatkan
pengobatan sesuai dengan kondisi sakit dan tahap yang dialami.
3. Untuk mencegah serangan akut lagi, sebaiknya berobat ke dokteruntuk
mendapatkan pengobatan pencegahan (profilaksis) dan minumlah obat
yang dianjurkan secara teratur.
4. Bagi penderita yang telah memasuki tahap kronik, pemeriksaan terhadap
kemungkinan terjadi komplikasi/penyakit penyerta lain perlu dilakukan
atas anjuran dokter, misalnya penyakit batu ginjal, hipertensi, diabetes
mellitus, dan lainnya.
5. Konsultasikan ke dokter anda, bila menggunakan obat-obatan yang lain
yang dapat meningkatkan asam urat seperti diuretic, asetosal, pirazinamid,
etambotol.
6. Jaga berat badan dalam batas normal untuk menghindari
kegemukan/obesitas.
7. Olahraga/latihan fisik teratur yang yang tidak terlalu berat, namun dapat
melatih gerakan sendi.
8. Minum banyak air putih, paling sedikit 8-10 gelas/hari.
9. Batasi minuman beralkohol berlebihan dan hindari makanan yang
mengandung banyak alkohol seperti tapai.
10. Hindari makanan yang banyak mengandung purin, seperti; jerohan,
makanan laut sayuran tertentu (bayam, asparagus, melinjo, jengkol, petai),
buah-buahan tertentu (alpokat, durian), kacang-kacangan, makanan yang
diawetkan.
11. Batasi makanan yang banyak mengandung lemak, seperti; goring-
gorengan, santan, mentega, margarin, lemak daging, kaldu kental.
12. Cukup istirahat dan atasi stres.

Anda mungkin juga menyukai