9
BAB IIIPENUTUP3.1. Kesimpulan
Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian
denganmenggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaanterhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting
dalam penerapanmutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi
kebusukan, kemunduran mutudan kerusakan lainnya dari produk.Cara melakukan uji
organoleptik dapat dikelompokan dalam beberapa kelompokyaitu pengujian
pembedaan (
different test
), pengujian pemilihan atau pengujian penerimaan (
preference test/acceptance test
), pengujian skalar, pengujian deskripsi.Panelis (penguji) harus minum air putih
terlebih dahulu, pada setiap pergantiansampel. Air putih berfungsi untuk
menetralkan rasa atau aroma yang masih terdapat dimulut panelis..Metode yang
dipakai untuk uji organoleptik dalam penelitian ini adalah uji hedonik.Panelis diminta
untuk memberikan kesan suka atau tidak suka terhadap suatukarakteristik mutu
yang disajikan. Dalam analisi datanya, skala hedonik ditransformasikan ke dalam
angka. Dengan data ini dapat dilakukan dengan analisastatistik.Dari hasil
perhitungan yang diambil dari hasil pengujian organoleptik terhadap kopigiling
(standar) oleh penguji yang telah dikonversikan ke dalam persen, diperoleh
urutankopi dari yang paling hitam warnanya adalah kopi Luwak, kopi giling pasar,
kopi ABC,kopi Kapal Api. Urutan kopi yang paling kental adalah kopi giling pasar,
kopi ABC,kopi Kapal Api, kopi Luwak. Sedangkan urutan kopi berdasarkan
ketajaman aromanyaadalah kopi giling pasar kopi ABC, kopi Luwak, kopi Kapal Api.
Urutan
kopi berdasarkan kepahitan rasanya adalah kopi Luwak, kopi giling pasar, kopi Kapa
l Api,kopi ABC.
3.2. Saran
Uji organoleptik harus dilakukan dengan cermat karena memiliki memilikikelemahan
dan keterbatasan akibat beberapa sifat indrawi tidak dapat dideskripsikan.Manusia
merupakan panelis yang kadang-kadang dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik
10
dan mental, sehingga panelis dapat menjadi jenuh dan menurun kepekaannya.
Selain itudapat terjadi pula salah komunikasi antara manajer dan panelis.
11
DAFTAR PUSTAKA
1.
Pengujian Organoleptik (Evaluasi Sensori) dalam Industri Pangan [Internet].
2006[Updated 2013 July]. Available from : http://tekpan.unimus.ac.id/wp-
content/uploads/2013/07/Pengujian-Organoleptik-dalam-Industri-Pangan.pdf2.
Susiwi S. Penilaian Organoleptik: Jurusan Kimia FPMIPA Universitas
PendidikanIndonesia; 2009.3.
Ayustaningwinarno F. Dkk. Aplikasi Ilmu dan Teknologi Pangan. Program StudiIlmu
Gizi Fakultas Kedokteran UNDIP. Semarang: 20134.
Susiwi S. 2009 [internet] diakses
darihttp://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195109191980032-
SUSIWI/SUSIWI-32%29._Penilaian_Organoleptik.pdf, 14 November 2013 (22.0))5.
Lowor ST, Amoah FM. Opoku-Ameyaw K (2007). Drying process and
Ghanaiangreen coffee quality crude protein, pH and caffeine levels, Afr. J. Agric.
Res. 2(12):698-699. Available online at http://www.academicjournals.org/AJAR
[Accessed: 3thDesember, 2013]6.
Clifford MN (1985). Chemical and physical aspects of green coffee and
coffee products. In: M.N. Clifford and K.C. Willson (Eds.), Coffee botany,
biochemistry,and production of beans and beverage, pp. 305-374. Croom Helm,
London.