Perkembangan politik dan isu-isu sosial dalam masyarakat sangat
berpengaruh dan menjadi dasar yang melatarbelakangi penerapan Kesmavet, seperti halnya bagaimana hewan dipelihara dan bagaimana pangan asal hewan dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam hal ini, maka aturan-aturan yang bersifat legal akan merefleksikan kondisi serta situasi geografi dan perilaku sosial masyarakat lokal. Untuk itu diperlukan dokter hewan yang memiliki kemampuan `leadership’ yang tangguh dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara lugas agar dapat mengkonsolidasikan pencapaian dan kesuksesan di bidang Kesmavet pada tingkat tertinggi. Organisasi internasional yang melibatkan kolaborasi antara WHO, FAO, dan OIE (organisasi kesehatan hewan dunia) menyebutkan bahwa, pada dasarnya Kita memiliki kemampuan untuk mencegah, mendeteksi, mengeliminasi, dan merespon segala permasalahan di bidang Kesmavet terkait penyakit hewan yang bersifat zoonosis atau penyakit hewan yang berdampak terhadap ketahanan pangan melalui kerjasama yang erat dengan pendekatan-pendekatan multi-sektor.