Disusun oleh:
Kelompok B4
Jika pada pemeriksaan cytology atau biopsi menunjukkan massa tumor merupakan tumor sel
mast, maka hewan harus mendapatkan suntikan diphenhydramine secara intravena sebelum
pencukuran bulu dan persiapan operasi untuk mengurangi degranulasi sel mast, dan daerah
operasi harus dipersiapkan dengan hati-hati untuk menghindari pembengkakan.
Sebelum di operasi, massa tumor harus di ukur dan tegangan kulit harus dievaluasi untuk
memperkirakan penutupan luka. Jika memungkinkan, insisi harus dilakukan paralel untuk
mempermudah penutupan luka. Ukuran insisi tergantung dari tipe tumor. Posisi dan pencukuran
hewan harus disesuaikan dengan ukuran insisi dan teknik operasi. Jika prosedur operasi
diperkirakan lebih dari 1 jam, maka harus mempersiapkan antibiotik prophylatic.
Mastectomy regional
Hewan dipersiapkan untuk operasi, dianestesi dan diletakkan pada posisi dorsal
recumbency.
Buatlah insisi berbentuk elips pada kulit disekitar glandula yang akan diangkat dimulai
dari ventral midline
Potong jaringan yang antara subkutaneus dan linea
Lakukan ligasi atau cauterisasi pada pembuluh darah
Potong jaringan subkutaneus lateral sampai fascia abdominalis externus
Pada daerah cranial dari insisi, identifikasi tiap batas antara jaringan mammary dan
glandula yang berdekatan
Dengan benang absorbable 2-0 atau 3-0, lakukan ligasi ganda pada jaringan dan
pembuluh darah diantara glandula lalu potong.
Dari arah cranial atau medial, lakukan diseksi antara fascia abdominalis externus. Dari
arah caudal, gunakan diseksi tumpul dan tajam untuk mengangkat glandula mammae dari
dinding abdomen. Lalu ligasi pembuluh darah dan jaringan mammary dan potong.
Jika glandula mammae caudalis akan diangkat, lakukan identifikasi vena dan arteri
epigastrikus superfisialis caudal pada daerah inguinalis. Ligasi dan potong terlebih
dahulu sebelum melanjutkan prosedur mastectomy
Hindari dead-space dengan menggunakan jahitan terputus
(a) (b) (c)
(d) (e ) (f)
(g)
Gambar. (d) identifikasi batas jaringan (e) melakukan ligasi (f) diseksi, ligasi, dan pemotongan
(g) penjahitan pola terputus
Pasca Operasi
Jaringan tumor yang diangkat harus dilakukan evaluasi histology. Drainase dapat dicabut setelah
24-48 jam pasca operasi. Hewan yang mengalami pembedahan unilateral, bilateral atau radical
harus diberikan analgesic selama 2-5 hari. Setelah operasi selesai, dilanjutkan dengan terapi
sinar-X (radiotheraphy) dan diberikan obat-obatan anti kanker seperti colchicin.
Perawatan hewan setelah pembedahan perlu diperhatikan. Kelainan setelah pembedahan seperti
perdarahan pada luka bekas sayatan dapat dicegah dengan membuat balutan tekan.
Perlu pula dijaga agar luka bekas sayatan tidak terbuka kembali, luka harus tetap kering dan
aerasi yang cukup, kondisi lingkungan senyaman mungkin bagi pasien, pemberian salep untuk
mempercepat regenerasi jaringan dan antibiotik spektrum luas untuk mencegah infeksi sekunder.
Penggunaan Elizabeth colar dapat sangat membantu mencegah pasien menjilati bekas luka.
Selain terapi, tindakan yang dapat dilakukan untuk mereduksi resiko terjadi atau berulangnya
tumor kelenjar mammae pada anjing betina adalah melalui ovariohisterektomi (OH). Anjing
betina yang OH sebelum siklus estrus pertama kali sangat jarang menderita tumor kelenjar
mammae, dimana resiko tumor malignant kelenjar mammae hanya sebesar 0.05 %. Apabila OH
dilakukan setelah siklus estrus pertama resiko tersebut adalah sebesar 8 %, dan jika OH
dilakukan setelah siklus estrus kedua resiko kejadian adalah sebesar 26 %.
Kesimpulan
Penanganan tumor mammae pada anjing dan kucing paling banyak dengan melakukan tindakan
pembedahan. Hal ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan kemoterapi.
Pembedahan tumor mammae sebenarnya dapat dilakukan dengan lumpectomy / nodulectomy
(pengangkatan jaringan tumor saja), simple (single) mastectomy atau mammectomy
(pengangkatan kelenjar yang terinfeksi saja), mastectomy
unilateral atau bilateral (pengangkatan semua rangkaian glandula mammae beserta limfonodus
yang berhubungan), mastectomy regional atau modified radical mastectomy (pengangkatan
kelenjar yang terinfeksi dan kelenjar yang membagi saluran limfatik dan nodus limfatikus yang
terkait), dan radical mastectomy (pengangkatan seluruh rantai mammae, rectus fascia, musculus,
dan nodus limfatikus terkait
DAFTAR PUSTAKA
Sudisma, I.G.N., Pemayun, I.G.A.G.P., Wardhita, A.A.G.J., Gorda, I.W. 2006. Ilmu Bedah
Veteriner dan Teknik Operasi Edisi I. Pelawa Sari: Denpasar.
Sorenmo K. 2003. Canine mammary gland tumors.
Vet Clin North Am Small Anim Pract 33(3):573–596