Anda di halaman 1dari 5

NAME : Uli Astry Tambunan Prose and Poetry

NPM : 18052008
CLASS : 5A English (Gelombang 1)

MARXISM

Marxisme adalah sebuah paham yang berdasar pada pandangan-pandangan Karl


Marx. Awalnya Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi,
sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis.

Tujuan dari Marxisme–Leninisme adalah pengembangan negara ke dalam apa yang


dianggap sebagai negara sosialis melalui kepemimpinan pelopor revolusioner terdiri dari
revolusioner "profesional", yang merupakan kelompok-kelompok kecil terpenting dari para
kelas pekerja yang datang ke kesadaran sosialis sebagai akibat dari dialektika perjuangan
kelas. Negara sosialis, yang menurut Marxisme–Leninisme merupakan "kediktatoran
proletariat", terutama atau secara eksklusif diatur oleh partai pelopor revolusioner melalui
proses sentralisme demokrasi, yang digambarkan Lenin sebagai "keragaman dalam diskusi,
kesatuan dalam aksi".[4] Melalui kebijakan ini, partai komunis (atau yang setara) adalah
lembaga politik tertinggi dalam kekuatan negara dan organisasi utama kemasyarakatan.
Marxisme–Leninisme melihat adanya persaingan antara pihak, sebagai langkah yang tidak
efektif dari demokrasi sejati dan agak menegaskan bahwa, dalam sebuah masyarakat sosialis,
pluralisme hanya mengukur perpecahan dan disfungsi dalam masyarakat.

Dalam lima tahun setelah kematian Vladimir Lenin pada tahun 1924, Stalin berhasil
mendapatkan kekuasaan di Uni Soviet. Menurut G. Lisichkin, Marxisme–Leninisme adalah
sebagai ideologi yang terpisah yang dikompilasi oleh Stalin dalam bukunya "Pertanyaan dari
Leninisme".[2] Selama masa pemerintahan Stalin di Uni Soviet, Marxisme–Leninisme
dinyatakan sebagai ideologi resmi negara.[10]

Tidak ada kesepakatan yang pasti antara sejarawan mengenai apakah ya atau tidak
bahwa Stalin benar-benar mengikuti prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Karl Marx dan
Lenin.[11] Pemaham Trotskyis khususnya percaya bahwa Stalinisme bertentangan secara
otentik dengan Marxisme dan Leninisme, [12] dan mereka awalnya menggunakan istilah
"Bolshevik- Leninisme "untuk menggambarkan ideologi mereka sendiri dari komunisme
yang anti-Stalinis (dan kemudian anti-Maois). Komunis kiri menolak "Marxisme-Leninisme"
sebagai arus anti-Marxis.
Istilah "Marxisme-Leninisme" sering digunakan oleh mereka yang percaya bahwa warisan
Lenin berhasil dibawa ke depan oleh Joseph Stalin (Stalinis). Namun, juga digunakan oleh
beberapa orang yang menolak aspek represif Stalinisme, seperti pendukung Nikita
Khrushchev.

Setelah perpecahan Sino-Soviet, partai-partai komunis Uni Soviet dan Republik


Rakyat Tiongkok masing-masing mengklaim sebagai satu-satunya penerus Marxisme–
Leninisme. Di Tiongkok, klaim bahwa Mao "diadaptasi dari Marxisme-Leninisme dengan
kondisi di Tiongkok" berkembang menjadi gagasan bahwa ia telah diperbarui dengan cara
mendasar yang berlaku untuk dunia secara keseluruhan, akibatnya, istilah "Pikiran Mao
Zedong" (umumnya dikenal sebagai Maoisme) semakin banyak digunakan untuk
menggambarkan ideologi negara Tiongkok resmi serta sebagai dasar ideologi partai di
seluruh dunia yang bersimpati dengan Partai Komunis China (seperti Partai Komunis
Filipina, yang didirikan oleh Jose Maria Sison pada tahun 1968). Setelah kematian Mao,
Maois Peru yang terkait dengan Partai Komunis Peru (Sendero Luminoso) kemudian
menciptakan istilah Marxisme–Leninisme-Maoisme, dengan alasan bahwa Maoisme adalah
tahap yang lebih maju dari Marxisme.

Setelah perpecahan Sino-Albania, sebagian kecil kaum Marxis-Leninis mulai


mengecilkan atau menolak peran Mao Zedong di Gerakan Komunis Internasional dalam
mendukung Partai Buruh Albania dan kepatuhan secara ketat untuk Stalin.

Di Korea Utara, Marxisme–Leninisme secara resmi digantikan pada tahun 1977 oleh
konsep Juche, di mana konsep kelas dan perjuangan kelas, dengan kata lain Marxisme itu
sendiri tidak memainkan peran penting. Namun, pemerintahan kadang-kadang masih disebut
sebagai Marxis-Leninis atau, lebih umum, Stalinis-karena struktur politik dan ekonomi.

Dalam empat de jure negara sosialis lainnya yang ada saat ini -Tiongkok, Kuba, Laos, dan
Vietnam- pihak yang berkuasa memegang Marxisme–Leninisme sebagai ideologi resmi
mereka, meskipun mereka memberikan interpretasi yang berbeda dalam hal kebijakan
praktis.

Beberapa partai komunis kontemporer terus menganggap Marxisme–Leninisme


sebagai ideologi dasar mereka, meskipun beberapa telah dimodifikasi untuk beradaptasi
dengan keadaan politik dan lokal yang baru.
Dalam nama partai, sebutan "Marxis-Leninis" biasanya digunakan oleh partai
komunis yang ingin membedakan diri dari beberapa partai komunis lain (dan mungkin
revisionis) di negara yang sama.

Kebingungan yang populer bertambah mengenai terminologi yang kompleks ketika


menggambarkan berbagai aliran pemikiran Marxis yang diturunkan. Sebutan "Marxis-
Leninis" sering digunakan oleh mereka yang tidak akrab dengan ideologi komunis secara
rinci (misalnya banyak surat kabar dan media lainnya) sebagai sinonim untuk setiap jenis
Marxisme.

Teori-teori Marxisme menyediakan sebuah pemahaman bagi para buruh yang berpikir -
sebuah benang yang mampu menuntunnya melalui labirin kejadian-kejadian yang
membingungkan, proses-proses masyarakat, ekonomi, pertentangan kelas, dan politik yang
rumit. Bersenjatakan pedang ini, kaum buruh dapat memotong simpul Gordian yang
mengikatnya pada halangan paling besar untuk memajukan dirinya dan kelasnya -
ketidaktahuan.

Untuk menjaga simpul ini pada tempatnya, para perwakilan yang dibayar kelas penguasa
berusaha untuk mendiskreditkan Marxisme di mata kelas buruh. Adalah tugas setiap buruh
yang serius dalam Gerakan Buruh untuk menguasai teori-teori Marx dan Engels untuk dirinya
sendiri terlebih dahulu, sebagai syarat penting sebelum menguasai masyarakat bersama
sesama buruh.

Namun ada rintangan-rintangan yang harus dihadapi kaum buruh untuk menguasai teori,
yang jauh lebih sulit diatasi daripada tulisan-tulisan para pendeta dan profesor. Seseorang
yang harus membanting tulang selama berjam-jam di pabrik, yang tidak pernah mengenyam
pendidikan yang cukup dan oleh karena itu tidak terbiasa membaca, merasa sangat kesusahan
dalam menyerap ide-ide yang lebih rumit, terutama pada awalnya. Namun Marx dan Engels
menulis untuk buruh dan bukan untuk para pelajar dan kelas menengah yang “pintar”.
“Semua hal sulit di awalnya”, apapun ilmu yang dipelajari. Marxisme adalah sebuah ilmu dan
oleh karena itu menuntut banyak kepada pemula. Tetapi setiap buruh yang aktif dalam
serikat-serikat atau Partai Buruh tentu tahu bahwa tidak ada hal bernilai yang bisa diraih
tanpa perjuangan dan pengorbanan. Kepada para aktivis dalam Gerakan Buruh-lah pamflet
ini ditujukan.
Bagi para buruh aktif yang tekun, satu janji dapat dibuat: begitu usaha-usaha awal
telah dilakukan untuk memahamiide-ide yang baru dan tidak familiar, teori-teori Marxis akan
terlihat lugas, jelas, dan sederhana. Terlebih lagi - dan ini harus ditekankan - para buruh yang
dengan usaha yang sabar mempelajari Marxisme akan menjadi teoretikus yang lebih baik
dibandingkan sebagian besar mahasiswa, karena ia dapat memahami gagasan-gagasan tidak
hanya secara abstrak, namun juga secara konkret, seperti yang teraplikasikan dalamhidup dan
kerjanya sendiri.

Semua kelas penindas berusaha membenarkan kekuasaan mereka secara moral


dengan menampilkan dirinya sebagai bentuk perkembangan sosial yang paling agung dan
alami,  dan secara sengaja menyembunyikan sistem eksploitasi dengan cara memalsukan dan
menyelewengkan kebenaran. Kelas kapitalis masa kini, melalui kaki-tangan profesional
mereka, telah dengan sengaja melahirkan sebuah filsafat dan moralitas yang baru hanya
untuk membenarkan posisi mereka dalam masyarakat sebagai penguasa.

Sebaliknya, kelas buruh tidak punya kepentingan materi untuk mendistorsi kebenaran,
dan menetapkan untuk dirinya sebuah tugas menelanjangi kenyataan-kenyataan dalam
kapitalisme untuk mempersiapkan emansipasinya secara sadar. Jauh dari mencari jabatan
spesial untuk dirinya sendiri, kelas buruh memiliki tujuan untuk menghancurkan kapitalisme
dan dengannya segala perbedaan dan privilese kelas. Untuk melakukan itu pandangan
kapitalisme harus ditolak, dan yang dicari adalah metode pengertian Marxis yang baru.

Metode Marxis menyediakan pandangan masyarakat dan kehidupan yang lebih kaya,
penuh, dan lengkap, dan menghapus kelambu mistis dalam memahami perkembangan
manusia dan sosial. Filsafat Marxis menjelaskan bahwa kekuatan pendorong sejarah
bukanlah “Orang-Orang Besar” ataupun hal-hal yang supernatural, namun tumbuh dari
perkembangan kekuatan-kekuatan produktif (industri, sains, teknik, dll.) itu sendiri. Adalah
ekonomi, dalam analisis terakhir, yang menentukan kondisi-kondisi hidup, kebiasaan dan
kesadaran umat manusia.
PENDAPAT SAYA

Menurut saya Marxism adalah paham yang tidak adil, yang dimana kelas buruh tidak
bisa berkuasa penuh untuk haknya. Menurut saya paham ini dikendalikan oleh orang kaya
dan punya kekuasaan, karena paham ini berkaitan dengan ekonomi, politik dan sosial. Paham
ini juga tidak baik menurut saya, karena juga berpaham Atheisme. Mungkin orang yang
berpaham seperti ini hanya percaya dengan hasil kerja yang nyata. Bisa jadi mereka yang
berpaham seperti ini hanya ingin bersosialisasi dengan orang penting saja. Untuk itu jika
ingin bisa berpaham seperti ini, mereka harus mencapai tujuannya, agar bisa mengendalikan
orang bawah. Biasanya mereka mengembangkan kekuatan produktif seperti Sains, teknik dan
lain-lain. Mereka tidak percaya dengan yang tidak berwujud ataupun mistis.

Menurut saya paham ini berbahaya jika kita menjadi bagiannya, karena paham ini
mengarah ke paham Komunis. Tapi akan lebih baik kita juga harus tahu apa itu paham
Marxism, setidaknya kita tahu mana yang baik dan buruk.

Paham ini juga bisa mengarah Ke kasta menurut saya, Mengapa? Karena paham ini
yang mengendalikan adalah orang kelas atas yang kaya dan punya kekuasaan, tentu mereka
bisa jadi menindas kalangan bawah. Di zaman Semodren ini tentu kita bisa lebih maju, dan
menghilangkan pemikiran seperti itu, karena Status Sosial semua Manusia tidak dipandang
dari pekerjaan, keturunanya ataupun kekuasaanya, melainkan menurut saya dilihat hak semua
orang untuk hidup.

Anda mungkin juga menyukai