Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagi metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian
survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah
(bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data,
misalnya dengan mengedarkan kuesioner, wawancara terstruktur, dan sebagainya
(Sugiyono, 2014).

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Sampel adalah
sebagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel yang dipakai harus dapat
mewakili dan mencerminkan populasi yang ada (Uma Sekaran, 2006). Penelitian
ini menggunakan metode nonprobability sampling dengan menggunakan metode
sampling jenuh. Metode sampling jenuh adalah Teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2014). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Costumer Service pada PT.SPIL Jakarta
sebanyak 40 orang.

3.3 Data penelitian


3.3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

17
1. Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari
tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variable minat untuk
tujuan

17
18

spesifik studi. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung oleh
peneliti dari penyebaran kuisioner pada Costumer Service PT.SPIL Jakarta.
2. Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan
dari sumber data yang telah ada. Data sekunder yang diperoleh dari berbagai
bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya yang ada
hubungannya dengan materi kajian. (Sekaran, 2011).
3.3.2. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah Angket atau kuesioner. Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data
yang efesien apabila peneliti tahu dengan siapa variable akan diukur dan tahu apa
yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2014). Dari jawaban responden
tersebut, peneliti dapat memperoleh data seperti pendapat dan sikap responden
terhadap masalah yang sedang diteliti. Skala pengukuran untuk semua indikator
pada masing-masing variabel menggunakan skala Likert. Skala Likert berisi lima
tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut (Sugiyono, 2012).
1. Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5
2. Setuju (S) dengan nilai 4
3. Netral (N) dengan nilai 3
4. Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1

3.4 Variabel peneitian dan definisi


3.4.1. Variabel penelitian
Variabel Penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 1988). Variable penelitian dibedakan menjadi dua
jenis yaitu, variable bebas dan variable terikat yang diuraikan sebagai berikut:
1. Variable Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi sebab
terjadinya atau terpengaruhnya variabel terikat atau variabel dependen
(Sunyoto, 2013). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lingkungan Kerja yang dilambangkan dengan X1 dan Beban Kerja yang
dilambangkan dengan X2.
19

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)


Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi
oleh variabel bebas (Sunyoto, 2013). Variabel terikat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Kepuasan Kerja yang dilambangkan dengan Y.

3.4.2. Definisi Operasional


Definisi operasional adalah penentuan kontrak atau sifat yang akan
dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional
menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan
konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan
replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara
pengukuran konstrak yang lebih baik (Sugiyono, 2012).

1. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu hal yang berada di sekitar
karyawan. Indikator lingkungan kerja (Ahyari, 2002) dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Penerangan
b. Suhu udara
c. Suara bising
d. Ruang gerak
e. Keamanan kerja
f. Hubungan kerja
g. Pelayanan fasilitas

2. Beban Kerja
Beban kerja adalah sejumlah tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan
yang diberikan oleh atasan atau perusahaan untuk dituntaskan. Indikator Beban
Kerja (Putra, 2012) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Target yang harus dicapai
b. Kondisi Pekerjaan
c. Standar Pekerjaan
20

3. Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja adalah senang atau tidaknya karyawan terhadap pekerjaannya.
Indikator Kepuasan Kerja (Luthan, 2006) dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Pekerjaan itu sendiri (The work it self)
b. Gaji (Pay)
c. Kesempatan Promosi (Promotion opportunities)
d. Pengawasan (Supervision)
e. Rekan Kerja (Co-worker)
f. Kondisi Kerja (Working condition)

3.5 Metode Analisis Data


Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
(Sugiyono, 2009). Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari Uji Validitas, Uji Reliabilitas dan Uji Hipotesis.

3.5.1 Uji Validitas


Uji validitas adalah suatu uji yang digunakan untuk mengukur sah atau
tidaknya suatu kuesioner. Pada uji validitas dilakukan untuk meyakinkan bahwa
hasil pengukur sesuai dengan apa yang ingin kita ukur. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan (indikator) dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner itu. Pengujian ini dilakukan dengan
mengajukan butir-butir pertanyaan kuesioner yang nantinya akan diberikan
kepada responden. Setelah mendapatkan data dari responden kemudian dilakukan
uji construct validity dengan menggunakan teknik korelasi dengan r pearson atau
koefisien korelasi product moment pearson dengan taraf signifikan 5%. Dasar
pengambilan keputusan untuk menguji validitas butir angket adalah jika r hitung >
r tabel maka butir atau variabel tersebut valid. Sebaliknya jika r hitung < r tabel maka
butir atau variabel tersebut tidak valid (Ghozali, 2006).
21

3.5.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan
uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Ghozali, 2006).

3.5.3 Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik digunakan apabila penelitian menggunakan metode
regresi berganda. Analisis regresi berganda dilakukan untuk menguji pengaruh
dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Data yang akan diolah
dengan regresi berganda yang dibantu oleh SPSS, harus memenuhi asumsi
tertentu agar model regresi tidak terjadi bias. Adapun uji asumsi klasik mencakup
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua
variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya
mendekati normal (Ghozali, 2011). Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya
adalah (Ghozali, 2011).
a. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menujukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
22

2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Apabila terjadi
korelasi, maka dinamakan terdapat problem multiokolinearitas (Ghozali, 2011).
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi
yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam model yang digunakan.
Apabila terdapat korelasi yang tinggi antar variabel bebas tersebut, maka salah
satu diantaranya dieliminir (dikeluarkan) dari model regresi berganda atau
menambah variabel bebasnya. Korelasi antara variabel independen dapat
diketahui dengan menggunakan VarianceInflation Factor (VIF) dengan kriteria
menurut Singgih (2001) yaitu:

1. Jika angka tolerance di atas 0,1 dan VIF < 10 dikatakan tidak terdapat gejala
multikolinearitas.
2. Jika angka tolerance di bawah 0,1 dan VIF > 10 dikatakan terdapat gejala
multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah pengujian asumsi residual dengan varians tidak
konstan. Harapannya asumsi ini tidak terpenuhi karena model regresi linier
berganda memiliki asumsi residual dengan varians konstan (homokedasitas).
Deteksi heterokedatisitas dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi.
Jika nilai signifikansi > 0.01, maka tidak terjadi heteroskedastisitas dalam
model regresi linier berganda (Ghozali, 2009). Model yang baik didapatkan
jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah,
menyempit kemudian melebar atau sebaliknya. Model regresi yang baik adalah
yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011).

3.6 Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis


3.6.1 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menggambarkan bagaimana
keadaan (naik turunnya) variabel dependent, bila dua atau lebih variabel
independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2007). Jadi analisis
23

regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas
yaitu: Lingkungan Kerja ( X 1 ) dan Beban Kerka ( X 2 ) terhadap variabel terikatnya
yaitu Kepuasan Kerja (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai
berikut (Ghozali, 2011):
Y = a +b 1 X 1+b 2 X 2 + e

Dimana:

Y = Variabel Terikat

a = Konstanta

b 1, b 2 = Koefisien regresi

X 1 X 2 = Variabel Bebas

e = Variabel pengganggu (error)

Kriteria yang digunakan untuk menerima Hipotesis jika t hitung > t tabel dengan
tingkat kepercayaan 95%.

3.6.2 Uji t
Menurut Ghozali (2011) uji t digunakan untuk menentukan apakah
variabel independen (X) berpengaruh secara parsial atau sendiri-sendiri terhadap
variabel dependen (Y). Dimana t-hitung diperoleh dari hasil output SPSS
sedangkan diperoleh dari statistik dengan melihat nilai t signifikansi (a) dan
degree of freedom. Pengujian ini dilakukan berdasarkan perbandingan nilai
masing-masing koefisien regresi dengan nilai t tabel (nilai kritis) sesuai dengan
tingkat signifikansi yang digunakan.
1. Jika t hitung > t tabel maka menolak hipotesis nol ( H 0 ) dan menerima hipotesis
alternatif ( H a) yang artinya terdapat pengaruh antara variabel bebas ( X ¿ ¿ dan
variabel dependent (Y ¿ ¿, maka hipotesis terdukung.
24

2. Jika t hitung < t tabel maka menerima hipotesis nol ( H 0), artinya tidak terdapat

pengaruh antara variabel independt (X ) dan variabel dependent (Y ¿ ¿ , maka


hipoesis tidak terdukung

Anda mungkin juga menyukai