25
26
2. Kebijakan mutu sebagai bagian integral dari sistemen manajemen mutu ini
akan di tinjau secara teratur oleh Direktur Operasional setidaknya sekali dalam
setahun terkaut tunjauan manajemen
3. Perusahaan akan selalu meningkatkan kualitas kerja opreasional dalam hal ini
interaksi dengan instansi atau rekanan bisnis / kemitraan dan akan dilakukan
evaluasi secara berkesinambungan atas dasar komitmen mereka terhadap
prinsip-prinsip mutu PT. Salam Pacific Indonesia Lines.
Gambar 4.1
27
Tabel 4.1
Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
non-probability dengan metode sampling jenuh yaitu bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Jumlah seluruh costumer service di PT.SPIL Jakarta
sebanyak 40 kemudian seluruhnya dijadikan sampel dengan sampling jenuh. Pada
table 4.1 menunjukan dari 40 kuisioner yang disebar, kuisioner kembali berjumlah
40, kuisioner yang tidak lengkap/rusak sebanyak 0 kuisioner dan kuisioner yang
lengkap pengisian berjumlah 40 kuisioner.
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia (Tahun) Jumlah Presentase
20 - 30 21 52.5 %
31 - 40 13 32.5 %
> 41 6 15 %
Jumlah 40 100%
32,5% dan usia diatas 41 tahun sebanyak 6 orang atau sekitar 15%. Seperti yang
dapat dilihat drari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa lebih dari separuh costumer
service PT.SPIL Jakarta yang berada pada rentang usia 20-30 tahun.
Tabel 4.3
Jenis Kelamin
Tabel 4.4
Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase
SLTA 0 0%
29
D3 15 37.5 %
S1 16 40 %
S2 9 22.5 %
Lainnya 0 0%
Jumlah 40 100 %
Tabel 4.5
Masa Kerja
Masa Kerja (Tahun) Jumlah Presentase
1-5 26 65 %
6 – 10 14 35 %
>11 0 0%
Jumlah 40 100 %
Std.
N Range Minimum Maximum Mean
deviation
Valid N (listwise) 40
r hitung adalah hasil output dari program SPSS sedangkan untuk menentukan
r tabel adalah dengan melihat level signifikansi dan df (degree of freedom) yang
diperoleh dari n (jumlah responden) – k (jumlah variabel). Dalam penelitian ini
level signifikansi (α) = 0.05 (one tailed) dan derajat kebebasan (df) = 40-3 =37.
Jadi nilai yang dipersyaratkan adalah sebesar 0.2673 (Ghozali, 2011). Hasil
validitas menggunakan program SPSS sebagai berikut:
Tabel 4.7
Uji Validitas
Item rhitung Rtabel Keterangan
1 0.378 0.2673 Valid
2 0.410 0.2673 Valid
3 0.577 0.2673 Valid
4 0.407 0.2673 Valid
5 0.528 0.2673 Valid
6 0.750 0.2673 Valid
7 0.535 0.2673 Valid
8 0.453 0.2673 Valid
9 0.398 0.2673 Valid
10 0.413 0.2673 Valid
11 0.369 0.2673 Valid
12 0.633 0.2673 Valid
13 0.683 0.2673 Valid
14 0.398 0.2673 Valid
15 0.422 0.2673 Valid
16 0.459 0.2673 Valid
17 0.307 0.2673 Valid
18 0.379 0.2673 Valid
19 0.548 0.2673 Valid
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.810 19
32
Dari hasil uji reliabilitas menggunakan program aplikasi SPSS ditemukan nilai
Cronbach alpha sebesar 0,810, maka kuesioner dalam penelitian ini
realibel/handal.
Gambar 4.2
Uji Normalitas
33
1. Jika angka tolerance di atas 0.1 dan VIF < 10 dikatakan tidak terdapat gejala
multikolinearitas.
2. Jika angka tolerance di bawah 0.1 dan VIF > 10 dikatakan terdapat gejala
multikolinearitas.
Tabel 4.9
Uji Multikolinearitas
Tabel 4.10
Uji Heteroskedastisitas
35
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Signifikansi pada variabel
lingkungan kerja dan beban kerja > 0.01 maka tidak terdapat heteroskedastisitas.
Variabel B
t hitung t tabel sig
independent ( Constant 10.308)
Dari tabel diatas dapat diketahui persamaan regresi linier yang terbentuk adalah:
Y=10.308 + (0.473) X 1 + (0.055) X 2 + 0.05
4.8 Pembahasan
36
Lingkungan Kerja yang ada pada PT.SPIL Jakarta khusus nya tata letak
meja Costumer Service secara fisik belum mencerminkan lingkungan kerja yang
kondusif. Tata letak meja karyawan yang sangat berdekatan mengakibatkan
karyawan kurang fokus dalam bekerja akan tetapi hal ini membuat karyawan lebih
efisien dalam berkomunikasi saling membantu menyelesaikan pekerjaan
(Setiawan, 2016). Berdasarkan data yang diperoleh dari pengolahan kuisioner
dapat disimpulkan bahwa Lingkungan kerja pada PT.SPIL Jakarta memiliki
pengaruh terhadap kepuasan kerja. Dilihat dari seluruh item kuisioner yang
37
memiliki kepuasan kerja akan menunjukkan sikap dan emosi yang positif
sehingga mampu bekerja dengan baik dan bagi organisasi, kepuasan kerja akan
berdampak positif terhadap efektivitas organisasi. dan Ningrum (2016), dengan
judul penelitian Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Tehadap Turnover
Intention Karyawan Outsourcing PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember
melalui Kepuasan Kerja sebagai variable intervening, dengan hasil penelitian
Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dengan arah
positif. Hal ini membuktikan bahwa dengan adanya lingkungan kerja yang baik
akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan, Sedangkan Beban Kerja
berpengaruh Negatif terhadap kepuasan kerja yang dimana hal ini membuktikan
bahwa dengan adanya beban kerja yang tinggi akan menurunkan kepuasan kerja
karyawan.
Hasil dari penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yustinus
(2016), dengan judul Pengaruh Beban Kerja dan Tunjangan Khusus Terhadap
Kepuasan Kerja Guru SMP dan SMA Daerah Perbatasan Terpencil Di Kabupaten
Sintang yang memperolah hasil Beban Kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan
kerja. Di dukung oleh penelitian Arini Sulistyowati dan Imam Muazansyah
(2016), dengan judul Pengaruh Beban Kerja dan Kesejahteraan Dosen Terhadap
Kepuasan Kerja dan Burnout, Berdasarkan hasil yang diperoleh dimana Beban
Kerja tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja ditunjukan dengan nilai
t hitung sebesar 1.392 lebih kecil dari t tabel sebesar 1.966.