P
74%
Distribusi Umur Pengelola Program
Surveilans di PKM Wilayah Pasigala • 74% pengelola program surveilans
< 40 adalah perempuan dan 76%
Tahun diantaranya berusia > 40 tahun
24%
• 44% pengelola program surveilans
>= 40 memiliki pendidikan terakhir D3, dan
Tahun
76% 38 % berpendidikan S1 bahkan 6%
* Wilayah Pendampingan = Kota Palu, Kab Sigi dan Kab Donggala berpendidikan S2
Karakteristik Pengelola Program Surveilans Puskesmas di Wilayah Pendampingan*
Distribusi Status Kepegawaian Tenaga Jenis Fungsional Tenaga Surveilans di PKM
Surveilans di PKM Wilayah Pasigala Wil Pasigala
PTTHonorer
Nusantara
Kontrak
2% 14% Sehat Epidemiolog
2%Pengabdi
2% 10% Sanitarian 8%
33%
PNS
Perawat
70%
59%
100 100
80 80
60 60
40 40
20
20
0
0
M1-M38 M39 M40-M41 M40-M43 M45-48
M1-M38 M39 M40-M41 M40-M43 M45-48
KAB. DONGGALA KAB. SIGI KOTA PALU
KAB. DONGGALA KAB. SIGI KOTA PALU
Kelengkapan Laporan Harian Pasca Bencana 04-
24 Oktober 2018
60
50 50 50 48 48 48 5048 50 50
48 50
45 44 45 45
44 45 45 44 44 45,5
44
40 40 40 40 40 40 40,9 40,9 40,9 40
35 35 36,4
35 35 36,4 36,4
35 35 35
31,8 31,8 31,8 31,8
Kinerja Laporan 30
27,3 27,3 28 27,3 27,3
27,3 27,3
25
24 24
Surveilans Ketat 20
22,7
20 18,2
16 16 16
Masa Tanggap 10
Darurat
0
• Surveilans Ketat dilakukan mulai tgl 4 Oktober 2018 pada semua puskesmas di kab/kota
terdampak bencana gempa (Sigi, Palu dan Donggala)
• Sampai dengan masa tanggap darurat persentase kelengkapan laporan kurang dari
60%.
• Beberapa penyakit tidak berpotensi wabah juga masuk dalam surveilans ketat a.l
Hypertensi, DM, Mental Health, Injury dll
• Sistem pelaporan menggunakan sistem pelaporan tersendiri dan belum dilatihkan
secara terstruktur
Kelengkapan
Laporan Masa
Tanggap
Darurat dan
Transisi
• Setelah masa Tanggap Darurat, pada masa transisi % kelengkapan laporan semakin membaik dengan bantuan mahasiswa
FETP untuk melengkapi laporan, tetapi terus menurun setelah berakhir masa tugas ( November 2018)
• Penurunan terjadi dengan kesepakatan menghentikan surveilans ketat setelah masa tanggap darurat dan kembali pada
permanent system melalui SKDR dengan laporan penyakit berpotensi wabah mingguan
• Evaluasi pada kedua sistem menunjukkan kemampuan untuk mendeteksi adanya peningkatan penyakit berpotensi wabah
(Diare dan ILI) Laporan sebelumnya
Kendala dalam Pelaporan Surveilans Selama Masa Bencana
• Sebagian petugas surveilans puskesmas menjadi korban bencana
• Sarana dan prasarana petugas banyak yang hilang
• Beberapa puskesmas rusak berat dan sedang, beberapa pustu hilang
sehingga menyulitkan petugas mengidentifikasi puskesmas/tu yang masih
beroperasi untuk merekap laporan
• Tidak adanya bantuan atau tunjangan untuk mengirimkan laporan yang
membutuhkan pulsa telpon, baik untuk laporan mingguan maupun alert dan
laporan lain. Termasuk biaya konsultasi per telpon.
• Sistem pelaporan 2 system dan ditambah dengan laporan STP puskesmas
bulanan dengan jenis penyakit yang banyak menyulitkan petugas dalam
merekap dan melaporkan
• Wilayah yang susah sinyal sehingga laporan dititipkan pada tukang sayur/ojek
untuk dibawa ke dinkes membutuhkan biaya ekstra
Kesimpulan
• Pendidikan petugas cukup baik, tetapi sebagian besar bukan merupakan tugas pokok
sebagai jafung maupun jabatan fungsional umum lainnya
• Sebagian besar petugas bekerja rangkap dimana pekerjaan lain juga membutuhkan
konsentrasi penuh
• Pelaporan penyakit berpotensi wabah terdiri dari beberapa aplikasi dengan jenis penyakit
yang sama sehingga berulang kali dilaporkan (harian, mingguan, bulanan)
• Banyaknya petugas baru yang belum dilatih dan petugas surveilans yang rangkap jabatan
• Infrastruktur dan tunjangan belum diperhatikan oleh pimpinan
• Surveilans Ketat dibutuhkan pada kondisi krisis, terutama pada penyakit berpotensi
wabah.
Rekomendasi
• Sistem pelaporan 1 pintu dan tidak berulang-ulang untuk penyakit yang
sama
• Perlu dilakukan pelatihan berkala secara berjenjang
• Surveilans Ketat hanya dilakukan pada wilayah terdampak dengan kriteria
adanya pengungsi dengan basis kecamatan dan jumlah penyakit yang tidak
terlalu banyak
• Surveilans ketat dilakukan pada penyakit berpotensi wabah dan periode
waktunya ditentukan sampai kapan (Tanggap darurat atau Transisi?)
• Tidak semua puskesmas wajib melaporkan, sehingga puskesmas dimana
petugasnya menjadi korban dapat dibantu oleh puskesmas lainnya
Terima Kasih