OLEH:
Adisti Dinda Tiara P
183110161
3.A
DOSEN PEMBIMBING:
Tasman,S,Kp,M.Kep,Sp.Kom
Evaluasi
Diagnosa Tujuan Tujuan Rencana Strategi
NO Sumber Tempat PJ
Keperawatan Umum Khusus Tindakan Intervensi
Kriteria Standart
1 Perilaku Setelah Setelah 1.Memberi Primer - Masyarakat - Hipertensi Mahasi Di rumah Adisti
Kesehatan dilkukan dilakukan kan - Memberikan mampu merupakan swa keluarga/ Dinda
Cenderung kunjungan kunjungan penyuluhan penyuluhan menyebutk peningkatan warga Tiara
Beresiko selama ± 1 diharapkan : hipertensi tentang an tekanan darah Korong P
berhubugan minggu kepada pengertian, dimana Simpang
hipertensi
dengan Masyarakat 1. Masyarka masyarakat tanda tekanan darah Tigo
kurang dapat t Korong - memberikan gejala, terjadi diatas Sintuk
terpapar memahami Simpang penyuluhan faktor normal yaitu
informasi tentang Tigo pencegahan resiko, lebih dari
hipertensi Sintuk hipertensi kompikasi 140/90
dapat hipertensi mmHg.
mengetah dengan - Tanda dan
ui bahasa gejala : Nyeri
pengertia sendiri kepala, nyeri
n - masayaraka dabgian
hipertensi t mampu leher,
2. Masyarka menyebutk pemandangan
t Korong an cara kabur, mata
Simpang penceghan berkunang-
Tigo hipertensi kunang.
Sintuk - Penyebab
dapat hipertensi :
mengetah faktor genetik
ui dan pengaruh
penyebab lingkungan
hipertensi seperti :
3. Masyarka stress,
t Korong kegemukan,
Simpang kurang
Tigo aktifitas fisik,
Sintuk kegemukan
dapat dan
mengetah mengkonsum
ui tanda si makanan
dan gejala yang berlebih
hipertensi - Hipertensi
4. Masyarak dapat
at Korong menyebab
Simpang terjadinya
Tigo gagal jantung
Sintuk dan penyakit
dapat jantung
mengetah coroner, gagl
ui ginjal,dan
komplikas dapat
i menimbulkan
hipertensi kebutaan.
5. Masyarka
t Korong - Pecegahan
Simpang hipertensi :
Tigo mempertha
Sintuk nkan berat
dapat badan ideal,
mengetah diet rendah
ui cara garam,
pencegah aktifitas
an fisik,hindari
hipertensi rokok dan
alkohol,kel
ola stress.
Tersier
- Mengajarka - masyarakat - Perawat
kepada mampu
an
masyarakat melakuakn
hiperten
cara perawatan
perawatan hipertensi si :
penurun
hipertensi pada an berat
- memonitor masyarkat badan
perubahan dengan hingga
status riwayat btas
kesehatan hipertensi ideal,
masyarakat batasi
1. -
konsum
si
2.
garam,
menghi
ndari
alkohol,
kafein,
rokok,
latihan
fisik
secara
teratur,
dan
melaku
an
pengtor
olan
tekanan
darah.
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. LATAR BELAKANG
Wilyah korong simpang tigo merupakan pecahan dari Nagari Situk Toboh Gadang yang
sebagian besar penduduknya adalah masyarakat pribumi dan masyarakat pendatang.
Keadaan geografis wilayah Korong Simpang Tigo batas wilayah sebelah Utara yaitu
berbatasan dengan korong Simpang 4 Sintuk, sebelah selatan berbataan dengan korong
Toboh Baru Sintuk sebelah timur berbatasan dengan Palembaian dan sebelah Barat
berbatasan dengan Toboh Baru Toboh Gadang.
Keadaan lingkungan di Korong Simpang Tigo Sintuk kurang terjaga, hal ini terlihat dari
rumah masyarakat yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih sehat seperti perilaku
buang sampah sembarangan dan kebersihan lingkungan buruk dimana ada dibeberapa
tempat ditemukan sampah didominasi sampah plastik, ada suatu tempat yang sudah
diberi plang dilarang membuang sampah tetapi warga masih membuang sampah di
tempat itu.
Berdasarkan survey lapangan yang telah di lakukan tanggal 1 dan 2 Desember 2020 di
Korong Simpang Tigo intuk terdapat 7 orang dewasa, 2 orang lansia. Dengan rincian 7
orang perempuan (70%) dan 3 orang laki-laki (30%), dan diantaranya perempuan lansia
sebanyak 2 orang.
Diantara semua 10 orang yang memiliki riwayat penyakit hipertensi sebanyak 3 orang
(30%), dan lansia yang memiliki riwayat hipertensi sebanyak 1 orang . Ada 9 orang
memiliki faktor risiko hipertensi. Untuk itu perlu diintervensi pencegahan dan
penatalaksanaan hipertensi pada masyarakat yang memiliki riwayat hipertensi dan faktor
risiko hipertensi.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penulisan laporan pendahuluan ini adalah untuk
memberikan intervensi secara promotif dan preventif pada masyarakat yang
memiliki hipertensi dan yang memiliki faktor risiko di Korong Simpang Tigo
Sintuk,Kecamatan Sintuk Toboh Gadang Nagari Lubuk Alung
b. Tujuan Khusus
1. RENCANA KEGIATAN
jawab
f. Strategi Pelaksanaan
Waktu Kegiatan PJ
(1 jam ) Mengunjungi rumah masyarakat / Adisti Dinda Tiara P
08.00 – melalui daring untuk berdiskusi
09.00 mengenai hipertensi dan melakukan
pemeriksaan tekanan darah sesuai
dengan protokol kesehatan
(1 jam) Melanjutkan mengunjungi rumah
11.00 – masyarakat untuk berdiskusi Adisti Dinda Tiara P
12.00 mengenai hipertensi dan melakukan
pemeriksaan tekanan darah dengan
protokol kesehatan
13.00 – Evaluasi kegiatan harian mengenai Adisti Dinda Tiara P
14.00 hipertensi
C. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktural
2) Diharapkan diskusi dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
c. Evaluasi Hasil
Mengetahui Mahasiswa
Wali Korong Simpang Tigo Sintuk
HIPERTENSI
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan pada
masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Hipertensi
merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140
mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg.
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau
esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan
oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak ginjal.
Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus
tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi
perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala (Sidabutar,
2009).
Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola makan. Gaya
hidup sangat berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang yang mempunyai
pengaruh positif maupun negatif pada kesehatan. Hipertensi belum banyak diketahui sebagai
penyakit yang berbahaya, padahal hipertensi termasuk penyakit pembunuh diam-diam,
karena penderita hipertensi merasa sehat dan tanpa keluhan berarti sehingga menganggap
ringan penyakitnya. Sehingga pemeriksaan hipertensi ditemukan ketika dilakukan
pemeriksaan rutin/saat pasien datang dengan keluhan lain.
Dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi, jadi baru disadari ketika
telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung koroner, fungsi ginjal,
gangguan fungsi kognitif/stroke. Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup para
penderitanya. Penyakit ini menjadi muara beragam penyakit degeneratif yang bisa
mengakibatkan kematian. Hipertensi selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi juga
berdampak kepada mahalnya pengobatan dan perawatan yang harus ditanggung para
penderitanya. Perlu pula diingat hipertensi berdampak pula bagi penurunan kualitas hidup.
Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan secara
rutin dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini akan membawa penderita ke dalam kasus-
kasus serius bahkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus mengakibatkan kerja
jantung ekstra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadi kerusakan pembuluh darah
jantung, ginjal, otak dan mata (Wolff, 2006).
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dapat memahami tentang
bahaya hipertensi.
C. SASARAN
Masyarakat di wilayah Korong Simpang Tigo Sintuk
D. SUB POKO BAHASAN
a. Pengertian Hipertensi
b. Tanda Dan Gejala Hipertensi
c. Faktor Resiko Hipertensi
d. Makanan (Buah/Sayuran) Yang Dapat Menyebabkan Hipertensi
e. Makanan (Buah/Sayuran) Yang Dapat Menurunkan Hipertensi
f. Cara Untuk Pencegahan Hipertensi
g. Cara Untuk Menurunkan Hipertensi
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Penanggung jawab : Adisti Dinda Tiara P
G. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien media Metode
1 Pendahulu 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam Leaflet Ceramah
an salam Lembar
(5 menit) 2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan balik Ceramah
diri
3. Menjelaskan 3. Mendengarkan Ceramah
cakupan materi
4. Menjelaskan TU 4. Mendengarkan Ceramah
dan TK untuk
pertemuan
pertama Tanya
5. Menanyakan 5.Mendengarkan/ jawab
pengetahuan menjawab
tentang hipertensi
2. Penyajian 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan Leaflet
(15 menit) pengertian Lembar
hipertensi balik
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan
penyebab
hipertensi
a. Memberikan a. Bertanya
kesempatan
kepada audien
untuk bertanya
b. Mejawab b. Mendengark
pertanyaan an
audien
3. Menjelaskan
gejala-gejala yang 3. Mendengarkan
mengalami
hipertensi
a. Memberi
kesempatan
kepada audien a. Bertanya
untuk bertanya
b. Menjawab b. Mendengark
petanyaan an
audien
4. Menjelaskan 4. Mendengarkan
makanan
(buah/sayuran)
yang dapat
menyebabkan
hipertensi
a. Memberi a. Bertanya
kesempatan
audien untuk
bertanya
b. Menjawab b. Memperhatik
pertanyaan an
audien
5. Menjelaskan 5. Memperhatikan
makanan
(buah/sayuran)
yang dapat
menurunkan
tekakan darah
a. Memberi a. Bertanya
kesempatan
audien untuk
bertanya
b. Menjawab b. Memperhatik
pertanyaan an
audien
6. Menjelaskan cara 6. Memperhatikan
untuk mencegah
hipertensi
a. Memberi a. Bertanya
kesempatan
audien untuk
bertanya
b. Menjawab b.
pertanyaan Memperhatikan
audien
7. Menjelaskan cara 7. Memperhatikan
untuk menurunkan
hipertensi
a. Memberi a. Bertanya
kesempatan
audien untuk
bertanya
b. Menjawab b.Memperhatika
pertanyaan n
audien
Penutup (5 1. Evaluasi
menit) a. Menanyakan a. Menjawab Ceramah
kepada audien , Tanya
tentang jawab
pengertian
hipertensi
b. Menanyakan b. Menjawab
kepada audien
tentang gejala-
gejala
hipertensi
c. Menanyakan c. Menjawab
kepada audien
makanan yang
dapat
meningkatkan
dan
menurunkan
tekanan darah
2. Menyimpulkan 2. Memperhatikan Ceramah
seluruh materi
yang telah
disampaikan
3. Menyampaikan 3. Menjawab salam Ceramah
ucapan
terimakasih
kepada semua
audien, kader dan
ketua RT/RW
serta dosen
pembimbing
4. Menutup 4. Menjawab salam Ceramah
pertemuan dengan
mengucapkan
salam
5. Pemeriksaan 5.Melakukan Melakuk
tekanan darah pemeriksaan an
tekanan darah pemerik
saan
tekanan
darah
H. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Evaluasi Proses
Penyuluhan dapat berjalan dengan lancar
Tidak adanya hambatan saat melakukan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat :
Mengetahui pengertian hipertensi
Mengetahui penyebab dan faktor resiko hipertensi
Mengetahui manifestasi klinik hipertensi
Mengetahui makanan dan buah yang menyebabkan hipertensi
Mengetahui makanan dan buah yang dapat menurunkan hipertensi
Mengetahui pencegahan hipertensi
Mengetahui cara menurunkan hipertensi
G. REFERENSI
Indah yunita. 2014. Hipertensi Bukan Ditakuti. Jakarta : Fmedia
https://books.google.co.id/books?id=8uluBgAAQBAJ&pg=PR5&dq=pengertian+HIP
ERTENSI&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20HIPERTENSI
&f=false
Prodia. 2006. Peran Adiponektin Dalam Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi). Retrived
Februari 28, 2008 from http://www.prodia.co.id/m_informasi_kesehatan.html
Wikipedia. 2008. Tekanan Darah Tinggi. Retrived Februari 28, 2008 from
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah
http://halosehat.com/makanan/makanan-sehat/21-makanan-penurun-darah-tinggi-
super-cepat
HIPERTENSI
A. Definisi
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang paling
sering muncul di negara berkembang seperti Indonesia. Seseorang dikatakan hipertensi dan
beresiko mengalami masalah kesehatan apabila setelah dilakukan beberapa kali pengukuran,
nilai tekanan darah tetap tinggi (nilai tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau diastolik >90
mmHg).
Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa hipertensi merupakan penyebab
nomor satu kematian dunia. Data Joint National Committe on Prevention, Detection,
Evalution, and Treatment on High Blood Preassure VII mengatakan hampir 1 Milyar
penduduk dunia mengidap hipertensi . Sementara itu, hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013 menunjukan prevelensi hipertensi pada penduduk berusia 18 tahun ke
atas di Indonesia sebesar 25,8.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat
diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah
satu faktor resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis (Wikipedia, 2008).
B. Etiologi
Primer
1. Usia
Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. Hipertensi pada yag
berusia kurang dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden penyakit areteri coroner
dan kematian prematur.
2. Jenis Kelamin
Pada umunya insidens pada pria lebih tinggi daripada wanita, namun pada usia
pertengahan dan lebih tua, insidens pada wanita mulai meningkat, sehingga pada usia
diatas 65 tahun, insidens pada wanita lebih tinggi.
3. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang berkulit putih.
Akibat penyakit ini umumnya lebih berat pada ras kulit hitam. Misalnya mortalitas
pasien pria hitam dengan diastole 115 atau lebih 3,3 kali lebih tinggi daripada pria
berkulit putih,dan 5,6 kali bagi wanita putih.
4. Pola Hidup
Faktor seperti pendidikan, penghasilan, dan faktor pola hidup lain telah diteliti, tanpa
hasil yang jelas. Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah, dan kehidupan atau
pekerjaan yang penuh stress agaknya berhubungan dengan insidens hipertensi yang
lebih tinggi. Obesitas dipandang sebagai faktor risiko utama. Bila berat badannya turun,
tekanan darahnya sering turun menjadi normal. Merokok dipandang sebagai faktor
risiko tinggi bagi hipertensi dan penyakit arteri coroner. Hiperkolesterolemia dan
hiperglikemia adalah faktor-faktor utama untuk perkembangan aterosklerosis, yang
berhubungan erat dengan hipertensi.
Lipoprotein serum. Ada lima family lipoprotein: 1) kilomikron, 2) very-low-
density lipoprotein (VLDL), 3) intermediate-density lipoprotein, 4) low-density
lipoprotein (LDL), dan 5) high-density lipoprotein (HDL). Masing-masing mempunyai
fungsi berbeda dalam tubuh. Kilomikron mentranspor kebanyakan substansi makanan
dan VLDL membawa kebanyakan trigliserida. Banyak kolesterol plasma diangkut oleh
LDL. HDL berfungsi sebagai reservoir bagi lipoprotein yang terlibat transport
trigliserida dan esterifikasi dan kolesterol. HDL biasanya lebih tinggi pada wanita
daripada pria. Diduga HDL melindungi terhadap serangan penyakit arteri koroner.
5. Diabetes Mellitus
Hubungan antara diabetes mellitus dan hipertensi kurang jelas, namun secara statistik
nyata ada hubungan antara hipertensi dan penyakit arteri coroner. Penyebab utama
kematian pasien diabetes mellitus adalah penyakit kardiovaskular, terutama yang
mulainya dini dan kurang control. Hipertensi dengan diabetes mellitus meningkatkan
mortalitas.
Hipertensi Sekunder
Seperti dijelaskan sebelumnya, hipertensi dapat terjadi akibat penyakit yang tidak
diketahui. Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali normal.
Pada bentuk sekunder dari hipertensi, penyakit parenkim dan penyakit renovaskular
adalah faktor penyebab paling umum. Kontrasepsi oral telah dihubungkan dengan
hipertensi ringan yang berhubungan dengan peningkatan substrat renin dan peningkatan
kadar angiotensin II dan aldosterone.
Jenis Hipertensi Penyebab
Hipertensi esensial, idiopatik, atau Berhubungan dengan obesitas,
primer hiperkolesterolemia, aterosklerosis, diet
tinggi garam, diabetes, stress, kepribadian
tipe A, riwayat keluarga, merokok, kurang
olahraga.
Hipertensi sekunder 1. Renovaskular
Penyakit parenkim, missal
glomerulonephritis akut dan menahun.
Penyempitan (stenosis) arteri renalis,
akibat aterosklerosis atau fibroplasia
bawaan.
2. Penyakit atau sindrom Chusing
Dapat disebabkan peningkatan sekresi
glukokortikoid akibat penyakit adrenal
atau disfungsi hipofisis.
3. Alodsteronisme primer
Peningkatan sekresi aldosterone, akibat
tumor adrenal.
4. Feokromositoma
Tumor medulla adrenal yang berakibat
peningkatan sekresi katekolamin adrenal.
5. Koarktasio aorta
Konstriksi aorta bawaan pada tingkat
duktus arterious, dengan peningkatan
tekanan darah di atas konstriksi dan
penurunan tekanan di bawah konstriksi.
C. Klasifikasi
Menurut Joint National Committe on Prevention, Detection, Evalution, and Treatment
on High Blood Preassure (JNC 7)
Kategori Nilai tekanan Nilai tekanan
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi stadium 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi stadium 2 >160 atau >100
D. Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko timbulnya hipertensi antara lain
(Prodia, 2006) :
1. Faktor Keturunan: diduga faktor genetik berperan dalam kejadian hipertensi di
mana apabila ada riwayat hipertensi pada kedua orang tua, maka risiko
kemungkinan hipertensi di masa yang akan datang lebih besar
2. Faktor Lingkungan:
Stress
Stress merupakan salah satu hal atau alasan yang menyebabkan meningkatnya
tekanan darah ,Bahaya nya lagi stress dan tekanan darah tinggi ini saling
mempengaruhi. Cara yang bisa menurunkan tingkat seseorang yaitu dengan
mengkondisikan tubuh atau pikiran dalam kondisi yang tenang atau pun dalam
hormon penyebab tingginya tingkat stress yang secara berangsur dapat
menurunkan tekanan darah tinggi.
Obesitas
Seseorang yang mengalami obesitas atau kegemukan memiliki resiko lebih besar
untuk mengalami prehipertensi atau hioertensi. Indikator yang biasa digunakan
untuk menentukan ada tidaknya obesitas pada seseorang adalah melalui
pengukuran IMT atau lingkar perut.
Kurang aktivitas fisik
Untuk itu perlu dibangun gaya hidup sehat. Kemenkes sudah meluncurkan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang bertujuan untuk membangun
pola hidup sehat. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
1. Bayam
Daun bayam merupakan sumber serat yang tinggi, selain itu daun bayam juga
memiliki kandungan kalium. Kalium merupakan zat yang sangat baik, yang
mampu mengurangi efek dari tekanan dara tinggi atau hipertensi yang anda derita.
2. Buncis
Buncis juga merupakan salah satu sayuran hijau yang membantu dalam
mengobati darah tinggi. Buncis memiliki berbagai kandungan vitamin dan mineral
yang sangat berguna bagi tubuh anda dan dapat menurunkan tingginya tekanan
darah.
3. Seledri
Seledri juga memiliki kandungan kalium dan kalsium yang cukup banyak untuk
membantu menyembuhkan hipertensi yang diderita. Menambahkan seledri pada
menu makanan sehat sehari-hari, maka tekanan darah yang sedang meninggi, akan
bisa teratasi.
4. Bawang Putih
Bawang putih ternyata sangat baik dalam membantu menyembuhkan darah
tinggi atau hipertensi. Bawang putih yang terbukti mampu mencegah terjadinya
proses pembekuan darah dan mampu menahan efek yang ditimbul oleh darah
tinggi pada tubuh. Selain itu, bawang putih juga termasuk makanan rendah
kolesterol yang dapat membantu untuk mengurangi sumbatan pada jantung anda.
5. Tomat
Kaya vitamin dan mineral yang sangat baik bagi tubuh. Tomat mengandung
kalsum, kalium dan vitamin C. Kalium dan kalsium ini dapat membantu tubuh
dalam menurunkan tekanan darah yang tinggi.
6. Kentang
7. Kedelai
b) Buah-buahan
Sama seperti manfaat kesehatan yang lain, buah – buahan segar lain selain
pisang dan tomat memiliki zat – zat atau senyawa yang bisa membantu dalam
mengontrol dan menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi anda. Berikut
ini adalah beberapa jenis buah yang bisa anda konsumsi :
1. Pisang Si buah kuning yang lezat ini memiliki kandungan potasium dan
kalium yang tinggi. Buah ini menjadi salah satu pilihan yang sangat tepat, bagi
yang ingin menyembuhkan hipertensi dan juga makanan peninggi badan alami.
5. Kiwi – Buah kiwi juga memiliki kandungan serat dan kalsium tinggi. Selain
itu buah kiwi juga memiliki kandungan vitamin lainny ayang sangat baik bagi
tubuh. Selain itu buah kiwi juga terbukti mampu untuk membantuk
6. Melon – Melon merupakan salah satu buah yang sangat menyegarkan dan
enak untuk disantap. Selain itu, melon juga memiliki kandungan level potasium
yang tinggi. Kandungan ini berguna untuk mencegah terjadinya darah tinggi
atau hipertensi.
7. Blewah – Blewah juga merupakan salah satu buah yang memiliki level
potasium yang tinggi. Hal ini membuat buah blewah mampu untuk menurunkan
tekanan darah tinggi atau hipertensi yang dialami.
Pemberian diit garam rendah tergantung pada berat tidaknya retensi garam/air
dan hipertensi. Terdapat 3 jenis diit garam rendah yaitu :
a. Diit Garam Rendah I (200-400 mg Na)
Diit garam rendah I ditujukan pada pasien dengan asites/edema dan hipertensi
berat. Pada kondisi ini tidak diperkenankan menambahkan garam ke dalam
masakan yang dikonsumsi dan menghindari makanan yang tinggi natrium.
Makanan ini diberikan pada penderita hipertensi berat (diastole>114 mmHG).
b. Diit Garam Rendah II (600-800 mg Na)
Diit ini diberikan kepada pasien edema/asites, dan hipertensi yang tidak terlalu
berat. Dianjurkan menghindari makanan dengan kandungan natrium tinggi.
Diperbolehkan menggunakan garam dalam pemasakan sebesar 0,5 sendok teh
(2g). Makanan ini diberikan untuk penderita hipertensi sedang (diastole 100-114
mmHg).
c. Diit Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)
Diit ini diberikan pada pasien dengan edema atau hipertensi ringan. Pada
maskaannya boleh ditambahkan garam dapur sebanyak 1 sendok teh (4g).
Namun tetap menghindari jenis makanan yang mengandung natrium tinggi.
Makanan ini diberikan untuk penderita hipertensi ringan (diastole <100 mmHg).
2. Diit rendah kolestrol dan lemak terbatas.
Di dalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu : kolestrol, trigeserida, dan
pospolipid.Tubuh memperoleh kolestrol dari makanan sehari – hari dan dari hasil
sintesis dalam hati. Kolestrol dapat berbahaya jika dikonsumsi lebih banyak dari
pada yang dibutuhkan oleh tubuh, peningkatan kolestrol dapat terjadi karena
terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolestrol tinggi dan
tubuh akan mengkonsumsi sekitar 25 – 50 % dari setiap makanan.
Serat terdiri dari dua jenis yaitu serat kasar (Crude fiber) dan serat kasar
banyak terdapat pada sayuran dan buah – buahan, sedangkan serat makanan
terdapat pada makanan karbohidrat yaitu : kentang, beras, singkong dan kacang
hijau. Serat kasar dapat berfungsi mencegah penyakit tekanan darah tinggi karena
serat kasar mampu mengikat kolestrol maupun asam empedu dan selanjutnya
membuang bersama kotoran. Keadaan ini dapat dicapai jika makanan yang
dikonsumsi mengandung serat kasar yang cukup tinggi.
Oleh:
Adisti Dinda Tiara P
183110161
3.A
DOSEN PEMBIMBING:
Tasman,S.Kep,M.Kep,Sp.Kom
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan sistemik diatas 140 mmHg dan
tekanan diastolik diatas 90 mmHg (Brunner & Suddarth (2005) dalam Wijaya & putri
(2013). Hipertensi juga salah satu penyakit degeneratif yang banyak terjadi dan
mempunyai tingkat mortalitas yang cukup tinggi serta mempengaruhi kualitas hidup
dan produktivitas seseorang.Hipertensi dapat diklasifikasikan sebagai hipertensi
primer atau hipertensi esensial yang merupakan95 % dari seluruh pasien hipertensi
dan hipertensi sekunder.
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia
setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah
penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang
membesar. Pada 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29 % warga dunia terkena
hipertensi.Presentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara
berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases 2010 dari
WHO menyebutkan, 40% negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi,
sedangkan negara maju hanya 35 %. Kawasan Afrika memegang posisi puncak
penderita hipertensi sebanyak 46 %. Sementara kawasan Amerika menempati posisi
buncit dengan 35 %.Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang
setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah
tinggi (Kompas.com, 2017).
B. Konsep Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, gagal ginjal(Brunner &
Suddart, 2015). Sedangkan menurut Sheps (2005) dalam Masriadi (2016),
hipertensi adalah penyakit dengan tanda adanya gangguan tekanan darah
sistolik maupun diastolik yang naik diatas tekana darah normal.Tekanan darah
sistolik adalah tekana puncak yang tercapai ketika jantung berkontraksi dan
memompakan darah keluar melalui arteri.Tekanan darah diastolik diambil
tekanan jatuh ketitik terendah saat jantung rileks dan mengisi darah kembali.
2. Penyebab hipertensi
a. Hipertensi primer atau esensial
Hipertensi primer atau esensial adalah tidak dapat diketahuin penyebabnya.
Hipertensi esensial biasanya dimulai sebagai proses labil (intermiten) pada
individu pada akhir 30-an dan 50-an dan secara bertahap “ menetap “ pada
suatu saat dapat juga terjadi mendadak dan berat, perjalanannya dipercepat
atau “maligna“ yang menyebabkan kondisi pasien memburuk dengan cepat.
Penyebab hipertensi primer atau esensial adalah gangguan emosi, obesitas,
konsumsi alkohol yang berlebihan, kopi, obat – obatan, faktor keturunan
(Brunner & Suddart, 2015). Sedangkan menurut Robbins (2007), beberpa
faktor yang berperan dalam hipertensi primer atau esensial mencakup
pengaruh genetik dan pengaruh lingkungan seperti :stress, kegemukan,
merokok, aktivitas fisik yang kurang, dan konsumsi garam dalam jumlah
besar dianggap sebagai faktor eksogen dalam hipertensi.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu
seperti penyempitan arteri renalis, penyakit parenkim ginjal, berbagai obat,
disfungsi organ, tumor dan kehamilan (Brunner & Suddart, 2015). Sedangkan
menurut Wijaya & Putri (2013), penyebab hipertensi sekunder diantaranya
berupa kelainan ginjal seperti tumor, diabetes, kelainan adrenal, kelainan
aorta, kelianan endokrin lainnya seperti obesitas, resistensi insulin,
hipertiroidisme dan pemakaian obat-obatan seperti kontasepsi oral dan
kartikosteroid.
3) Jenis kelamin
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita sampai
kira-kira usia 55 tahun. Resiko pada pria dan wanita hamper sama
antara usia 55 sampai 74 tahun, wanita beresiko lebih besar.
4) Etnis
Peningkata pravelensi hipertensi diantara orang berkulit hitam tidaklah
jelas, akan tetapi penigkatannya dikaitkan dengan kadar rennin yang
lebih rendah, sensitivitas yang lebih besar terhadap vasopressin, tinginya
asupan garam, dan tinggi stress lingkungan.
2) Stress
Stress meningkat resistensi vaskuler perifer dan curah jantung serta
menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Stress adalah permasalah
persepsi, interpretasi orang terhadap kejadian yang menciptakan
banyak stressor dan respon stres.
3) Obesitas
Obesitas terutama pada tubuh bagian atas, dengan meningkatnya
jumlah lemak disekitar diafragma, pinggang dan perut, dihubungkan
dengan pengembangan hipertensi. Kombinasi obesitas dengan faktor-
faktor lain dapat ditandai dengan sindrom metabolis, yang juga
meningkatkan resiko hipertensi.
4) Nutrisi
Kelebihan mengosumsi garam bias menjadi pencetus hipertensi pada
individu. Diet tinggi garam menyebabkan pelepasan hormone
natriuretik yang berlebihan, yang mungkin secara tidak langsung
menigkatkan tekanan darah. Muatan natrium juga menstimulasi
mekanisme vaseoresor didalam system saraf pusat. Penelitan juga
menunjukkan bahwa asupan diet rendah kalsium, kalium, dan
magnesium dapat berkontribusi dalam pengembangan hipertensi.
5) Penyalahgunaan obat
Merokok sigaret, mengosumsi banyak alcohol, dan beberpa penggunaan
obat terlarang merupakan faktor-faktor resiko hipertensi. pada dosis
tertentu nikotin dalam rokok sigaret serta obat seperti kokain dapat
menyebabkan naiknya tekanan darah secara langsung.
4. Patofisiologi
Faktor predisposisi yang saling berhubungan juga turut serta menyebabkan
peningkatan tekanan darah pada pasien hipertensi. Di antaranya adalah faktor
primer dan faktor sekunder. Faktor primer adalah faktor genetik, gangguan
emosi, obesitas, konsumsi alkohol, kopi, obat – obatan, asupan garam, stress,
kegemukan, merokok, aktivitas fisik yang kurang.Sedangkan faktor sekunder
adalah kelainan ginjal seperti tumor, diabetes, kelainan adrenal, kelainan
aorta, kelainan endokrin lainnya seperti obesitas, resistensi insulin,
hipertiroidisme dan pemakaian obat-obatan seperti kontasepsi oral dan
kartikosteroid (Brunner & Suddart, (2005) dalam Wijaya & Putri, (2013).
Crowin (2000) dalam Wijaya & Putri (2013), menyebutkan bahwa sebagian
besar gejala klinis timbul :
a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang disertai mual dan muntah, akibat
peningkatan tekana intracranial.
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi.
c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat,
d. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus.
e. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.
7. Komplikasi hipertensi
Hipertensi yang tidak ditanggulangi dalam jangka panjang akan menyebabkan
kerusakan arteri didalam tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah dari
arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat terjadi pada organ-organ tubuh
menurut Wijaya & Putri (2013), sebagai berikut :
a. Jantung
Hipertensi dapat menyebab terjadinya gagal jantung dan penyakit jantung
koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot
jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut
dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak lagi mampu memompa sehingga
banyaknya cairang yang tetahan diparu maupun jaringan tubuh lain yang dapat
menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut gagal jantung.
b. Otak
Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke, apabila tidak
diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.
c. Ginjal
Hipertensi juga menyebabkan kerusakan ginjal, hipertensi dapat
menyebabkan kerusakan system penyaringan didalam ginjal akibat lambat
laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh
yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh.
d. Mata
Hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi dan dapat
menimbulkan kebutaan.
8. Penatalaksanaan
Tujuan tiap program penanganan bagi setiap pasien adalah mencegah
terjadinya morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai dan
mempertahankan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Efektivitas setiap
program ditentukan oleh derajat hipertensi, komplikasi, biaya perawatan dan
kualitas hidup sehubungan dengan terapi (Brunner & Suddart, 2015).
Smeltzer, Suzanne C & Brenda G. Bare. 2015. Buku Ajar : Keperawatan Medika
https://books.google.co.id/books?id=8uluBgAAQBAJ&pg=PR5&dq=pengertian+HIP
ERTENSI&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20HIPERTENSI
&f=false
Prodia. 2006. Peran Adiponektin Dalam Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi). Retrived
Februari 28, 2008 from http://www.prodia.co.id/m_informasi_kesehatan.html
Wikipedia. 2008. Tekanan Darah Tinggi. Retrived Februari 28, 2008 from
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah
183110161
POLTEKKES KEMENKES
PADANG
2020
GEJALA
HIPERTENS
HIPERTENSI
I
Apa yang dimaksud dengan
hipertensi ? Tekanan darah tinggi
tekanan darah diatas 140/90
mmHg
1. Sakit kepala
2. Pendarahan