Anda di halaman 1dari 8

DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILL (DOPS)

PARTUS SPONTAN

Diajukan untuk
Memenuhi TugasKepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kandungan dan
Kebidanan
di RSI Sultan Agung Semarang

Disusun oleh:

Indra Wahyu Nugroho


30101306967

Penguji:
dr. H. Muslich Azhari, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017

Laporan Partus Spontan

Kala II
1. Melihat tanda dan gejala kala II
Mengamati tanda dan gejala persalinan kala II
a. Pembukaan lengkap
b. Ibu ingin mengejan
c. Vulva membuka
d. Perineum menonjol
e. Anus terbuka
2. Menyiapkan pertolongan persalinan
a. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan.
Mematahkan ampul oksitosisn 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril
sekali pakai dalam partus set.
b. Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih
c. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai
d. Memakai sarung tangan steril
e. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik dan meletakannya kembali
di partus set
3. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
a. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap
atau belum. Jika kulit ketuban belum pecah, sedangkan sudah pembukaan
lengkap lakukan amniotomi
b. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi berakhir untuk memastikan
DJJ dalam batas normal
4. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan mengejan
a. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
b. Menunggu hingga ibu ingin mengejan
c. Melakukan pimpinan mengejan saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk
mengejan
5. Persiapan pertolongan bayi
a. Jika kepala bayi telah membuka vulva, meletakkan menyiapkan kain bersih
dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu
b. Membuka partus set
6. Menolong kelahiran bayi
a) Lahirnya Kepala
 Saat kepala bayi membuka vulva, lindungi perineum dengan satu tangan
dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan
tekanan lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan
kepala keluar perlahan-lahan.
 Menganjurkan ibu untuk mengejan perlahan-lahan atau bernafas cepat saat
kepala lahir
 Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau
kasa yang bersih
 Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika
terjadi dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi.
 Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan
b) Lahirnya Bahu
Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
masing-masing sisi muka bayi. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan
arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah arcus pubis dan kemudian
dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu
posterior.
c) Lahirnya Badan dan Tungkai
 Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi
yang berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu
dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran
siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian
bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
 Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
(anterior) dari penggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat
punggung dan kaki lahir.
7. Penanganan bayi baru lahir
a. Menilai dengan cepat, kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu dnegan posisi
kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya
b. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali
pusat
c. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem
pada kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
d. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan
memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut
e. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk
bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu menghendaki.

Kala III dan Kala IV


1. Penatalaksanaan aktif persalinan kala III
a. Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi
kedua
b. Memberitahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik
c. Segera setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 Unit IM atau
IV.
2. Peregangan tali pusat terkendali
a. Memindahkan klem tali pusat sekitar 5 – 10 cm dari vulva
b. Meletakkan tangan kiri diatas kain yang ada di perut ibu, dan menggunakan
tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan
uterus.Memegang tali pusat dan klem dengan tangan kanan
c. Menunggu uterus kontraksi dan kemuadian melakukan penegangan ke arah
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan penekatan berlawanan arah pada
bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang
(dorso-kranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya inversio
uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, menghentikan penegangan
tali pusat dan menunggu hingga kontraksi berikutnya mulai.
3. Mengeluarkan plasenta
a. Setelah plasenta terlepas, menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke
arah atas, mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan
arah pada uterus.
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar
5 – 10 cm dari vulva
 Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15
menit :
o Ulangi pemberian oksitosin
o Menilai kandung kemih, jika penuh di kateterisasi dengan menggunakan
teknik aseptik jika perlu
o Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya
o Lakukan manual plasenta jika dalam 30 menit plasenta tidak lahir sejak
kelahiran bayi
b. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan
menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan kedua tangan dan
dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan
lembut dan perlahan-lahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, coass Ilmu Kandungan dan Kebidanan
periode 28 Agustus 2017
Nama : Indra Wahyu Nugroho
NIM : 30101306967
Dengan ini, telah melakukan Tugas DOPS partus spontan pada hari Jumat, 22
September 2017 pukul 10.00 WIB pada pasien:
Nama : Ny. K
Umur : 38 tahun
Alamat : Genuk Sari
Tanggal masuk : 22 September 2017
Diagnosa : G3P2A0 usia 34 tahun, hamil 38 minggu, janin tunggal
hidup intrauterin, presentasi kepala, U , Punggung kiri dengan inpartu kala 1
fase aktif.
Semarang, 16 Oktober 2017

Mengetahui,

Coass Bidan

Indra Wahyu Nugroho

Pembimbing
dr. H. Muslich Azhari, Sp.OG

Anda mungkin juga menyukai