Anda di halaman 1dari 20

Ns. Kurniawan Erman W., S.Kep., M.Kes.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES WIDYAGAMA HUSADA
INTRODUCTION
Gejala yang sering ditemukan pada gangguan
jiwa dan identik dengan skizofrenia
Sering menyertai gangguan manik depresif dan
delirium
Merupakan gangguan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak
terjadi

BunNy's file
DEFINISI
Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca
indera tanpa adanya rangsanan dari luar yang dapat
meliputi semua system penginderaan dimana terjadi pada
saat kesadaran individu itu penuh/baik (Stuart &
Sundenn, 1998)

Halusinasi adalah persepsi tanpa adanya rangsangan


apapun pada panca indera seorang pasien yang terjadi
dalam keadaan sadar/terbangun (Maramis, 2005)

BunNy's file
RENTANG RESPON HALUSINASI

RESPON RESPON
ADAPTIF MALADAPTIF

•PIKIRAN LOGIS •DISTORSI PIKIRAN •GANGG


•PERSEPSI AKURAT •ILUSI PIKIR/DELUSI/HAL
•EMOSI •REAKSI EMOSI >> USINASI
KONSISTEN DG ATAU << •SULIT BERESPON
PENGALAMAN •PERILAKU EMOSI
•PERILAKU SESUAI ANEH/TIDAK BIASA •PERILAKU
•HUBUNGAN •MENARIK DIRI DISORGANISASI
SOSIAL (+) •ISOLASI SOSIAL

BunNy's file
JENIS HALUSINASI
JENIS HALUSINASI KARAKTERISTIK
Pendengaran Mendengar suara atau bising
Penglihatan Stimulus visual. Bayangan visual bisa
menyenangkan atau menakutkan seperti melihat
monster
Penghidu Membaui bau-bauan tertentu yang tidak
menyenangkan
Pengecapan Merasa mengecap rasa seperti feses, darah, urine
Perabaan Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa
stimulus yang jelas
Cenesthetic Merasakan kerja fungsi tubuh
Kinesthetic Merasakan adanya pergerakan tubuh padahal
klien berdiri tidak bergerak

BunNy's file
FASE-FASE HALUSINASI
Berbeda intensitas dan keparahannya
Berdasarkan tingkat ansietas dan kemampuan
mengendalikan diri (Stuart dan Laraia, 2001)
Fase I : COMFORTING
Fase II : CONDEMING
Fase III : CONTROLLING
Fase IV : CONCUERING

BunNy's file
FASE-FASE HALUSINASI
FASE HALUSINASI PERILAKU KLIEN
COMFORTING Tersenyum atau tertawa tidak sesuai.
- Ansietas sedang Menggerakkan bibir tanpa suara.
- Halusinasi menyenangkan Pergerakan mata yang cepat.
- Non psikotik Respon verbal yang lambat jika sedang
asyik.
Diam dan asyik sendiri.

CONDEMMING Tanda-tanda peningkatan TD, nadi dan RR.


-Ansietas berat Lapang persepsi menyempit.
- Halusinasi menjijikkan Asyik dengan pengalaman sensori dan
- Psikotik ringan kehilangan kemampuan membedakan
halusinasi dan realita.

BunNy's file
FASE-FASE HALUSINASI
FASE HALUSINASI PERILAKU KLIEN
CONTROLLING Kemauan yang dikendalikan halusinasi
-Ansietas berat akan lebih diikuti.
-Pengalaman sensori menjadi Kesukaran berhubungan dengan orang
berkuasa lain
Lapang persepsi sangat menyempit
Adanya tanda-tanda fisik ansietas berat
: berkeringat, tremor, tidak mampu
mematuhi perintah
CONQUERING Perilaku teror akibat panik
- Panik Potensi kuat suicide atau homicide
-Umumnya menjadi melebur dengan Aktifitas fisik merefleksikan isi
halusinasinya halusinasi
-Psikotik berat Tidak mampu berespon terhadap
perintah komplek
Tidak mampu berespon lebih dari satu
orang

BunNy's file
PENGKAJIAN
1. FAKTOR PREDISPOSISI
a. GENETIK
Kromosom no.6 tambahan no. 4, 8, 15, 22
Kembar identik 50%, dizigot 15%
Salah satu ortu 15%, kedua ortu 35%
b. NEUROBIOLOGI
Korteks prefrontal dan korteks limbik tidak berkembang
penuh
Penurunan volume dan fungsi otak abnormal
Keabnormalan neurotransmitter : dopamin, asetonin,
glutamat

BunNy's file
PENGKAJIAN
c. NEUROTRANSMITTER
Ketidakseimbangan nerotransmitter
d. TEORI VIRUS
Paparan virus influenza trimester 3 gravid
e. PSIKOLOGIS
Anak pada ibu pencemas
Ada jarak dengan ayah
Overprotektif

BunNy's file
PENGKAJIAN
2. FAKTOR PRESIPITASI
Proses inflamasi yang berlebihan pada saraf
(thalamus dan frontal otak)
Mekanisme penghantaran listrik di saraf
terganggu
Gejala lain : kondisi kesehatan, lingkungan,
sikap dan perilaku

BunNy's file
PENGKAJIAN
3. MEKANISME KOPING
REGRESI
PROYEKSI
MENARIK DIRI
MENGINGKARI MASALAH

BunNy's file
PENGKAJIAN
4. PERILAKU
Tanda dan perilaku halusinasi
Informasi tentang halusinasi :
• Isi
• Waktu
• Situasi pencetus halusinasi
• Respon klien

BunNy's file
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RESIKO MENCIDERAI DIRI SENDIRI, ORNAG LAIN &
LINGKUNGAN

PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

GANGGUAN KONSEP DIRI :HARGA DIRI RENDAH

BunNy's file
PERENCANAAN
TUJUAN UMUM
Klien mampu mengontrol halusinasinya
TUJUAN KHUSUS
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengenal halusinasinya
3. Klien dapat mengontrol halusinasinya
4. Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol
halusinasinya
5. Klien dapat memanfaatkan obat untuk mengatasi
halusinasinya

BunNy's file
INTERVENSI
SP PASIEN
1. Membantu pasien mengenal halusinasinya, menjelaskan cara-
cara mengontrol halusinasinya, mengajarkan pasien mengontrol
halusinasi dengan cara pertama : menghardik halusinasinya
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua :
bercakap-cakap dengan orang lain
3. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga :
melaksanakan aktivitas terjadual
4. Melatih pasien menggunakan obat dengan teratur

BunNy's file
INTERVENSI
SP KELUARGA
1. Pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami oleh pasien, tanda dan gejala halusinasi
dan cara merawat pasien halusinasi
2. Melatih keluarga praktek merawat pasien langsung di hadapan
pasien
3. Membuat perencanaan pulang

BunNy's file
INTERVENSI
5. Memanfaatkan obat
a. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis,
frekuensi dan manfaat obat
b. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan
rasakan manfaatnya
c. Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat
dan efek samping obat yang dirasakan
d. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
konsultasi
e. Bantu klien mengkonsumsi obat dengan prinsip 5 benar

BunNy's file
EVALUASI
Kemandirian dalam mengatasi
halusinasi
Mampu melaksanakan program
pengobatan berkelanjutan
Mampu menggunakan sistem
pendukung efektif

BunNy's file
BunNy's file

Anda mungkin juga menyukai