Anda di halaman 1dari 8

DAMPAK SOSIAL EKONOMI DAN ESTIMASI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT

BANJIR DI KELURAHAN RAWA MAKMUR KOTA BENGKULU

Santri1), Enggar Apriyanto2), Satria Putra Utama3)


1)
Prodi Pascasarjana Pengelolaan Sumber Daya Alam Universitas Bengkulu
2)
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
3)
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Bengkulu

ABSTRAK
Penelitian tentang banjir dan dampaknya perlu dilakukan di Kota Bengkulu, karena banjir
merupakan bencana alam yang menduduki peringkat tertinggi yaitu terjadi sebanyak 16 kali
di tahun 2015, 39 kali ditahun 2016 dan 31 kali di tahun 2017 (BPBD, 2018). Tujuan dari
penelitian adalah untuk mengetahui dampak banjir terhadap sosial ekonomi masyarakat Ke-
lurahan Rawa Makmur, untuk mengetahui estimasi nilai kerugian ekonomi akibat banjir di
Kelurahan Rawa Makmur dan untuk mengetahui persepsi masyarakat Kelurahan Rawa
Makmur terhadap banjir. Penelitian ini dilakukan bulan Februari sampai Juni 2019 di Ke-
lurahan Rawa Makmur. Metode analisis data untuk dampak sosial ekonomi dan persepsi
masyarakat diidentifikasi menggunakan metode deskriptif. Estimasi nilai kerugian ekonomi
akibat banjir digunakan Metode Pendekatan Harga Pasar, Opportunity Cost, dan Cost of Ill-
ness. Dampak sosial ekonomi yang timbul akibat terjadinya banjir di Kelurahan Rawa
Makmur pada Bulan April 2019 berupa terhambatnya aktivitas sehari-hari masyarakat ter-
dampak seperti bekerja dan sekolah, timbulnya penyakit, dan kerugian ekonomi. Estimasi ke-
rugian langsung masyarakat sebesar Rp. 1.742,957,130.66,- Persepsi masyarakat Kelurahan
Rawa Makmur mengenai dampak banjir adalah menimbulkan kerugian berupa terputusnya
akses, kerugian kehilangan pendapatan, kerusakan harta benda dan menimbulkan penyakit.
Alasan masyarakat tetap bertahan tinggal di lokasi rumah saat ini dengan alasan lokasi strat-
egis, hubungan antar warga cukup baik dan status kepemilikan rumah milik sendiri/keluarga.

Kata Kunci : banjir, dampak sosial ekonomi, kerugian ekonomi, persepsi masyarakat

PENDAHULUAN Penyebab Tetap Bermukimnya


Banjir yang terjadi di perkotaan men- Masyarakat di Kawasan Rawan Banjir
imbulkan tantangan serius untuk pem- Kelurahan Tanjung Agung Kota Bengkulu
bangunan dan kehidupan manusia, teruta- Penelitian ini mengkaji dampak sosial
ma bagi para penduduk yang tinggal di ekonomi, yang terjadi akibat banjir Sungai
wilayah perkotaan baik pada negara-negara Air Bengkulu yang terjadi pada bulan April
berkembang maupun pada Negara-negara tahun 2019 di Kelurahan Rawa Makmur
maju. Kota Bengkulu dan menghitung besarnya
Penelitian tentang kerugian akibat kerugian ekonomi akibat banjir serta
banjir sudah banyak dilakukan oleh para persepsi masyarakat terhadap banjir
peneliti terdahulu antara lain: Maulida tersebut.
(2013) Hasil perhitungan kerugian yang Pemilihan lokasi penelitian didasarkan
didapat adalah sebesar Rp. 4.070.167.288. pada luasan daerah yang tergenang paling
Novita (2014) hasil dari penelitian ini luas. Menurut BPBD Kota Bengkulu
didapatkan Nilai kerugian yang dialami (2018), data luasan kawasan Banjir terjadi
masyarakat akibat banjir adalah Rp di Kelurahan Tanjung Agung seluas 100
21.905.140.464. Himbawan (2010) Ha, Tanjung Jaya seluas 20 Ha, Kelurahan

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 77


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

Kebun Tebeng seluas 50 Ha dan Kelurahan


Sawah lebar 20 Ha, dan Kelurahan Rawa METODE PENELITIAN
Makmur seluas 150 Ha. Tempat dan Waktu Penelitian
Oleh karena itu, penelitian tentang Penelitian ini dilakukan bulan Februari
dampak sosial ekonomi, dan estimasi sampai Juni 2019 di Kelurahan Rawa
kerugian ekonomi akibat banjir Sungai Air Makmur Kecamatan Muara Bangkahulu,
Bengkulu serta persepsi masyarakat dengan pertimbangan bahwa lokasi
tentang banjir di Kelurahan Rawa Makmur tersebut merupakan kawasan banjir
sangat perlu untuk dilakukan. terparah di Kota Bengkulu.

LOKASI PENELITIAN

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Gambaran Umum Wilayah Penelitian berbatasan dengan Kelurahan Pematang


Secara administrartif Kelurahan Rawa Gubernur. Kelurahan Rawa Makmur
Makmur termasuk dalam Kecamatan terdiri atas 4 RW dan 22 RT.
Muara Bangkahulu Kota Bengkulu, Kawasan yang terkena bencana banjir
dibagian utara dan barat berbatasan dengan bulan april tahun 2019 meliputi 12 RT.
Kelurahan Rawa Makmur Permai, bagian Rincian mengenai lokasi banjir di
selatan berbatasan langsung dengan Sungai Kelurahan Rawa Makmur dapat dilihat
Air Bengkulu dan sebelah timur dari Tabel 1.
Tabel 1. Lokasi Banjir di Kelurahan Rawa Makmur
RW Lokasi Banjir (RT) Jumlah KK
1 01 41
03 48
12 76
20 91
21 51
2 02 91
3 06 104
19 51
4 10 56

78 Volume 9 Nomor 2, Oktober 2020


ISSN: 2302 - 6715
P-ISSN: 2302- 6715
E-ISSN: 2654- 7732

13 79
17 62
18 52
Total 12 802
Sumber: Data Kelurahan Rawa Makmur diolah, 2019

Dari data Tabel 1. diatas diketahui banjir Rumus teknik sampling yang
terluas terdapat di RW 1 dan RW 4. digunakan dalam menentukan banyaknya
Jumlah RT yang terdampak banjir adalah sampel dan dianggap dapat mewakili
12 RT dengan jumlah Kepala Keluarga responden dengan responden masyarakat
(KK) yang terdampak adalah 802 KK. di permukiman Kelurahan Rawa Makmur
adalah Rumus penarikan sampel Slovin.
Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian Dari tabel 3.1. diketahui jumlah warga
Komponen sosial ekonomi yang di terdampak banjir di Kelurahan Rawa
analisis hanya difokuskan pada masyarakat Makmur adalah 802 KK, maka sampel
yang terkena dampak langsung banjir. yang diambil di Kelurahan Rawa Makmur
1. Estimasi nilai kerugian ekonomi fokus Kota Bengkulu dengan 10% kelonggaran
pada kerugian langsung (direct) dan ketidaktelitian didapat sampel minimal
kerugian tidak langsung (indirect) sebanyak 88 KK. Jumlah sampel yang
akibat banjir. digunakan dalam penelitian ini adalah 95
2. Penelitian mengenai nilai kerugian KK
ekonomi menggunakan data primer
yang kemudian diolah menggunakan Jenis Data
Metode Pendekatan Harga Pasar, Data yang digunakan dalam penelitian
Opportunity Cost, dan Cost of Illness. ini adalah data primer dan data sekunder.
3. Faktor lingkungan dalam penelitian ini Data primer diperoleh dari survei langsung
hanya di fokuskan pada kondisi dari sumber data melalui observasi
sanitasi lingkungan. (pengamatan) dan wawancara terstruktur
4. Data yang diambil pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner terhadap
berdasarkan data banjir yang terjadi masyarakat yang terkena dampak banjir.
bulan April tahun 2019 di Kelurahan Data sekunder diperoleh dari BPBD Kota
Rawa Makmur Kota Bengkulu. Bengkulu, Data BPS dan data penunjang
lainnya
Rancangan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Populasi dan Sampel Penelitian Teknik pengumpulan data pada
Populasi dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan dengan 3 (tiga)
warga kelurahan Rawa Makmur, cara, yaitu:
Kecamatan Muara Bangkahulu Kota a. Studi Pustaka ,Pengumpulan data
Bengkulu yang terkena banjir. Metode sekunder dilakukan dengan teknik
pengumpulan sampel dalam penelitian ini pencatatan terhadap Laporan Bencana
adalah dengan menggunakan metode oleh BPBD dan laporan-laporan lain
teknik acak sederhana (simple random yang berkaitan dengan penelitian
sampling). Teknik acak sederhana adalah b. Wawancara dan Kuesioner
teknik pengambilan sampel dari anggota Teknik pengumpulan data dengan
populasi yang dilakukan secara acak tanpa melakukan wawancara dengan
memperhatikan strata yang ada dalam menggunakan kuesioner sebagai pan-
populasi itu (Sugiyono, 2001). duan pertanyaan. Pertanyaan dalam
kuesioner dibuat semi terbuka dan

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 79


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

disusun secara sistematis untuk biaya kehilangan, dan biaya tambahan.


memudahkan dalam memperoleh ja- Biaya perbaikan yang ditanggung
waban yang dibutuhkan sesuai dengan masyarakat dihitung dari jumlah uang yang
pendapat, pengalaman, pengetahuan dikeluarkan untuk memperbaiki komponen
dan pandangan dari responden . rumah dan peralatan rumah tangga yang
c. Observasi di Lokasi Penelitian rusak akibat banjir. Nilai rata-rata
Metode observasi direncanakan me- perbaikan dapat dihitung dengan
lalui pengamatan langsung, pengambi- menggunakan persamaan berikut ini
lan dokumentasi dan mencatat (Novita et al. 2014):
temuan-temuan pengamatan lapangan ∑
di buku catatan. Keterangan:
RBPK = Rata-rata biaya perbaikan (Rp/KK)
Metode Analisis Data
Data primer yang terkumpul melalui BPKi =Biaya perbaikan respd ke-i(Rp)
kuesioner dilakukan pengolahan data n = Jumlah responden
dengan menggunakan tabulasi dan selan- i = Responden ke-i (1,2,3,…,n)
jutnya data diolah dengan menggunakan
Nilai penyusutan peralatan rumah
metode yang diuraikan pada sub bab beri-
tangga per tahun dapat dihitung dengan
kut.
menggunakan persamaan berikut:
Sosial ekonomi
Komponen sosial ekonomi yang diba- Keterangan:
has dalam penelitian ini berupa pendapatan NP = Nilai penyusutan barang
masyarakat, perubahan mata pencaharian, (Rp/tahun)
persepsi masyarakat, aksesibilitas HB = Harga beli barang (Rp)
masyarakat dan sanitasi lingkungan. Kom- MM = Masa manfaat (tahun)
ponen sosial ekonomi masyarakat akan di-
identifikasi menggunakan metode Biaya kehilangan peralatan rumah
deskriptif. Identifikasi persepsi masyarakat tangga dapat dihitung dengan
meliputi kenyamanan masyarakat tinggal menggunakan persamaan berikut:
di lokasi rawan banjir, penyebab banjir,
dampak banjir terhadap aktivitas ekonomi, Keterangan:
dan kondisi lingkungan setelah banjir. BK = Biaya kehilangan (Rp)
HB = Harga beli (Rp)
Estimasi nilai kerugian ekonomi akibat AP = Akumulasi penyusutan (Rp)
banjir
Selanjutnya rata-rata biaya kehilangan
Komponen kerugian ekonomi yang
peralatan dapat dihitung dengan
dibahas dalam penelitian ini adalah kom-
menggunakan persamaan berikut:
ponen kerugian ekonomi langsung maupun
tidak langsung pada masyarakat yang ∑
terkena banjir. Keterangan:
RBPK=Rata-rata biaya kehilangan
1. Pendekatan Harga Pasar Sebenarnya peralatan rumah tangga (Rp/KK)
Kerugian fisik yang dialami BPK Biaya kehilangan respn ke-i(Rp)
=
i
masyarakat akibat banjir meliputi n = Jumlah responden
kerusakan komponen rumah dan peralatan i = Responden ke-i (1,2,3,…,n)
rumah tangga diestimasi dengan
menggunakan metode pendekatan harga
pasar sebenarnya, yaitu biaya perbaikan,

80 Volume 9 Nomor 2, Oktober 2020


ISSN: 2302 - 6715
P-ISSN: 2302- 6715
E-ISSN: 2654- 7732
Biaya tambahan dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakeristik Responden
Keterangan:
BT = Rata-rata biaya tambahan (Rp/KK) Usia Responden
BTi = Biaya tambahan responden ke-i(Rp) Berdasarkan hasil wawancara dengan
n = Jumlah responden menggunakan kuesioner diketahui bahwa
I = Responden ke-I (1,2,3,….,n) jumlah responden yang berusia produktif
(15 – 65 tahun) sebanyak 85 orang (89%)
2. Biaya Pengobatan (Cost of Illness) dan responden dengan usia diatas 65 tahun
Cost of Illness merupakan metode sebanyak 10 orang (11%).
yang digunakan untuk mengestimasi
kerugian masyarakat karena sakit. Biaya Jenis kelamin responden
kesehatan masyarakat dapat dihitung Berdasarkan wawancara dengan
dengan menggunakan persamaan berikut menggunakan kuesioner diketahui 37 %
(Novita et al. 2014): responden berjenis kelamin laki-laki dan
63% responden berjenis kelamin
∑ perempuan.

Tingkat pendidikan responden


Keterangan: Berdasarkan hasil wawancara dengan
MC = Biaya pengobatan per responden menggunakan kuesioner diketahui bahwa
(Rp/KK) responen adalah tingkat pendidikan SMA
BBi = Biaya berobat responden ke-i (Rp) sebesar 42%, tingkat pendidikan SMP
N = Jumlah responden sebesar 29%, tingkat pendidikan SD
I = Responden ke-i (1,2,3,…,n) sebesar 20%, tingkat pendidikan Sarjana
ebesar 7% dan responden paling sedikit
3. Pendapatan yang Hilang (Opportunity adalah tingkat akademi yaitu sebesar 2%
Cost) dari keseluruhan responden.
Opportunity cost merupakan metode
yang digunakan untuk melihat jumlah Jenis pekerjaan responden
kerugian yang dialami masyarakat karena Berdasarkan hasil wawancara dengan
banjir menghalangi aktivitas bekerja. menggunakan kuesioner diketahui bahwa
Besaran Opportunity Cost dapat dihitung jenis pekerjaan responden sangat beragam
dengan menggunakan persamaan berikut yaitu ASN sebesar 3%, Buruh sebanyak
(Novita et al. 2014): sebesar 11%, IRT sebesar 27%, Pedagang
sebesar 16%, Petani sebesar 4%, karyawan
∑ swasta sebesar 18% dan lainnya yang
terdiri dari tidak bekerja,
Keterangan: pelajar/mahasiswa, sopir angkot sebesar
HP = Hilangnya pendapatan per responden 20 %. Jenis pekerjaan responden
(Rp/KK) terbanyak adalah IRT yaitu 27%.
PRi = Pendapatan harian responden ke-i
(Rp/hari) Tingkat pendapatan responden
LBi= Lama tidak bekerja responden ke-i Tingkat pendapatan responden
(hari) terbanyak dengan tingkat pendapatan
n = Jumlah responden (KK) antara Rp. 500 ribu – 3 juta rupiah. secara
i = Responden ke-i (1,2,3,…,n) rinci dapat dilihat pada Tabel 2

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 81


Tabel 2. Tingkat pendpatan responden
Tingkat Pendapatan Responden (Rp x 000) Jlh
<500 500-1000 1000-3000 3000-5000 >5000 (org)

Jumlah 19 32 32 9 3 95
(%) 20 34 34 9 3 100

Tipe Rumah dan Kerusakan bangunan rumah responden dapat dilihat pada Tabel
3
Pada umumnya tipe rumah responden
adalah tipe permanen, data rinci dari tipe

Tabel 3. Tipe rumah responden


Persentase
No Tipe Rumah Responden Jumlah (KK)
(%)
1 Permanen 79 83
2 Tidak Permanen 16 17
Jumlah 95 100

Kerusakan bangunan akibat banjir permanen. Data rinci dari tipe rumah yang
terbanyak terjadi pada rumah tipe rusak dapat dilihat dari Tabel 4.

Tabel 4. Tipe bangunan yang rusak


Kerusakan Tipe rumah Jumlah
No
Bangunan Permanen Semi Permanen (Unit) (%)
1 Rusak 36 86% 6 14% 42 44
2 Tdk Rusak 43 81% 10 19% 53 56
Jumlah 79 83% 16 17% 95 100

Dampak Sosial Ekonomi Banjir sung berupa biaya berobat sebesar Rp.
Dampak sosial dari banjir di 5.684.000,- dan biaya kehilangan pendapa-
Kelurahan Rawa Makmur terutama tan sebesar Rp. 202,902,127.66.
menghambat aktifitas masyarakat berupa Jumlah kerugian ekonomi tidak langsung
pergi bekerja, sekolah, Banjir juga masyarakat Kelurahan Rawa Makmur di-
menimbulkan penyakit serta menyebabkan perkirakan sebesar Rp. 208,586,127.66,-
kerugian ekonomi. Total Kerugian ekonomi akibat banjir pada
bulan April 2019 diperkirakan sebesar Rp.
Kerugian ekonmi akibat banjir 1.742,957,130.66,-
Dari hasil pengolahan data kerugian
langsung meliputi kerugian karena kerusa- Persepsi Mengenai Banjir
kan bangunan, kerugian akibat kehilangan Alasan responden memutuskan untuk tetap
barang, kerugian untuk biaya perbaikan tinggal dilokasi tempat tinggal sekarang
barang dan biaya perbaikan kendaraan juga disebabkan oleh dekatnya jarak
bermotor, didapat estimasi total kerugian tempat tinggal dengan tempat bekerja, hal
akibat banjir bulan April 2019 di Ke- ini diketahui dari pendapat 65% responden
lurahan Rawa Makmur adalah sebesar : menyatakan setuju dan 12% sangat setuju
Rp. 1.534.191.003,-. Kerugian tidak lang- jarak lokasi tempat tinggal dekat dengan

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 82


ISSN: 2302 - 6715
P-ISSN: 2302- 6715
E-ISSN: 2654- 7732
tempat bekerja, 88%. menyatakan rumah Terputusnya aksesibilitas tersebut menurut
yang ditinggali sekarang adalah milik 70% responden setuju dan 23% responden
sendiri/keluarga sendiri. yang menyatakan sangat setuju
menyebabkan masyarakat tidak bisa pergi
Selain itu banjir juga menyebabkan bekerja, alasan tidak bekerja juga
masyarakat susah mendapatkan air bersih, disebabkan karena rumah yang tergenang
karena banjir menyebabkan sumur-sumur menyebabkan masyarakat kesulitan untuk
tercemar. hal ini diketahui dari 45 orang melakukan aktifitas seperti biasa.
atau 48% responden sangat setuju dan 38
orang atau 40% responden setuju jika Kondisi lingkungan setelah banjir
banjir menyebabkan susah untuk Banjir meninggalkan lumpur dan sampah
mendapatkan air bersih. yang tersisa di rumah dan lingkungan
rumah masyarakat. Selain itu, air banjir
Penyebab banjir juga menyumbat saluran air seperti selokan
Berdasarkan hasil wawancara dengan dan menimbulkan bau yang tidak sedap,
menggunakan kuesioner, pengetahuan menyebabkan banyak tanaman yang mati,
masyarakat terkait penyebab banjir 64% sumur menjadi tercemar dan susah untuk
responden setuju, 36% responden melakukan aktifitas MCK. Dari jawaban
menyatakan sangat setuju banjir yang responden tentang persepsi kondisi
terjadi disebabkan oleh meluapnya Sungai lingkungan setelah banjir. 61% responden
Air Bengkulu, 49% responden menyatakan setuju dan 39% responden menyatakan
setuju dan 51% responden sangat setuju sangat setuju lingkungan menjadi kotor
banjir disebabkan curah hujan yang tinggi, karena lumpur, 59% responden
46% responden setuju, 20% responden menyatakan setuju dan 25% responden
menyatakan sangat setuju banjir menyatakan sangat setuju lingkungan
disebabkan oleh pendangkalan sungai, 36 menjadi kotor karena sampah, 79%
% responden setuju dan 13% sangat setuju responden menyatakan setuju dan 21%
banjir disebabkan oleh rusaknya hutan menyatakan sangat setuju banjir
dihulu sungai, 36% setuju dan 16% menyebabkan lingkungan menjadi bau
responden sangat setuju banjir disebabkan 64% setuju dan 24% menyatakan sangat
oleh sampah yang dibuang sembarangan. setuju banjir telah membuat tanaman
banyak yang mati, 43% responden
menyatakan setuju dan 31% responden
Dampak banjir terhadap aktivitas
menyatakan sangat setuju banjir telah
ekonomi
membuat sumur tercemar, 75% respoonden
Dampak banjir menyebabkan terputusnya
menyatakan setuju dan 20% menyatakan
akses jalan, membuat masyarakat
sangat setuju banjir telah membuat susah
Kelurahan Rawa Makmur tidak bisa pergi
untuk melakukan aktifitas MCK
ke tempat kerja, ke sekolah, ke pusat
pertokoan dll. Berdasarkan hasil KESIMPULAN
wawancara dengan diketahui 73%
responden menyatakan setuju dan 19 % Kesimpulan
responden menyatakan sangat setuju banjir
telah membuat akses masyarakat terputus. 1. Dampak sosial ekonomi yang timbul
Untuk penyeberangan darurat orang, akibat terjadinya banjir pada bulan
BNPB menyiapkan perahu karet yang siap April 2019 di Kelurahan Rawa
mengantarkan warga masyarakat. Makmur berupa terhambatnya aktivi-
tas sehari-hari masyarakat terdampak

NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 83


P-ISSN: 2302- 6715
E- ISSN: 2654-7732

seperti bekerja dan sekolah, timbulnya disi lingkungan setelah banjir


penyakit, dan kerugian ekonomi. adalah menyebabkan ling-
2. Estimasi kerugian langsung berupa : kungan menjadi bau dan susah
- kerugian ekonomi langsung MCK.
masyarakat kelurahan Rawa
Makmur diperkirakan sebesar Rp. DAFTAR PUSTAKA
1.534,191,003.53,-
- kerugian ekonomi tidak langsung BPBD, 2018. Peta Kerawanan Banjir Kota
masyarakat Kelurahan Rawa Bengkulu Provinsi Bengkulu, BPBD
Makmur diperkirakan sebesar Rp. Kota Bengkulu, Bengkulu
208,766,127.66,- BPBD, 2018. Peta Kerentanan Ekonomi
- Total Kerugian ekonomi akibat Banjir Kota Bengkulu Provinsi
banjir pada bulan April 2019 di- Bengkulu, BPBD Kota Bengkulu,
perkirakan sebesar Rp. Bengkulu
1.742,957,130.66,- Hapsoro dan Buchori (2015). Kajian
3. Persepsi masyarakat Kelurahan Rawa Kerentanan Sosial Dan Ekonomi
Makmur mengenai dampak Sosial Terhadap Bencana Banjir (Studi
Ekonomi banjir Kasus: Wilayah Pesisir Kota
a. Penyebab tetap tinggal di lokasi Pekalongan). e-journal Teknik PWK.
disebabkan karena status kepemilikan Universitas Diponegoro.
rumah, lokasi strategis, hubungan so- Himbawan, G. 2010. Penyebab Tetap
sial dengan warga sekitar terjalin Bermukimnya Masyarakat di
cukup baik sedangkan Alasan yang Kawasan Rawan Banjir Kelurahan
tidak disukai responden dilokasi tem- Tanjung Agung Kota Bengkulu,
pat tinggal adalah lingkungan kotor Thesis,Universitas Diponegoro,
setelah banjir, tidak suka karena ra- Semarang.
wan banjir, dan susah mendapatkan air Maulida D. 2013. Estimasi Kerugian
bersih. Ekonomi Akibat Banjir Sungai
b. Persepsi Masyarakat Kelurahan Rawa Pesanggrahan di Pemukiman Kedoya
Makmur mengenai penyebab banjir Selatan Jakarta Barat, Institut
adalah karena meluapnya sungai Air Pertanian Bogor, Jawa Barat.
Bengkulu dan intensitas curah hujan Novita R, Kadir H, Eriyanti. 2014. Nilai
tinggi Kerugian Masyarakat akibat Banjir
c. Persepsi Masyarakat Kelurahan Rawa di Kecamatan Pujud Kabupaten
Makmur mengenai dampak banjir ter- Rokan Hilir. Jurnal JOM FEKON
hadap aktivitas ekonomi adalah banjir Vol. 1 No. 2
menyebabkan akses terputus dan tidak Sugiyono, 2010. Metode Penelitian
bisa bekerja. Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
d. Persepsi Masyarakat Kelurahan Kualitatif, dan R&D), Bandung.
Rawa Makmur mengenai kon- Alfabeta

84 Volume 9 Nomor 2, Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai