Anda di halaman 1dari 22

Lampiran I

Tabel 1. Variabel dan Tolok Ukur Keberhasilan


No Variabel Tolok Ukur
Target total provinsi Jawa barat
1 Keluaran :
- Cakupan Jumlah rumah yang 80%
mengunakan air dari sarana air bersih
- Hasil inspeksi sarana air bersih (SAB) 80%
- Cakupan pengambilan sampel air 80%
- Cakupan SAB dengan kualitas 100%
bakteriologis yang memenuhi syarat
kesehatan

2 Masukan :
- Tenaga (Man) Tersedianya minimal 2 orang sebagai
koordinator dan pelaksana program
pengawasan sarana air bersih yang terampil di
bidangnya.

- Dana (Money) Tersedianya dana yang cukup berasal dari


APBD dan APBN untuk petugas, sebesar
Rp25.000,tiap RW.

- Metode 1.Dilakukan pendataan


2.Dilakukan pemeriksaan SAB
3.Dilakukan pengambilan sampel air
4.Dilakukan pemeriksaan bakteriologis air
5.Dilakukan pemeriksaan risiko pencemaran
air

33
3 Proses
-Pengorganisasian Dibentuk struktur organisasi, kepala
puskesmas sebagai penanggung jawab
program, melimpahkan kekuasaan kepada
Koordinator program (programer), kemudian
melakukan koordinasi dengan pelaksana
program.

-Pelaksanaan Sesuai dengan rencana dan metode yang telah


ditetapkan, dilaksanakan secara berkala :
pengumpulan data 1x/tahun & pengawasan
kualitas air bersih 2x/tahun. Dilakukan
pengambilan sampel sesuai dengan jenis
sarana air bersih, kemudian dilakukan
pemeriksaan laboratorium untuk menilai
kandungan bakteriologi/kimia & serta
dilakukan pem. risiko pencemaran air.

Adanya pencatatan tiap bulan/tahunan dan


-Pengawasan pelaporan secara berkala tentang kegiatan
pengawasan kualitas air ke tingkat Kabupaten
minimal 3 bulan sekali dan apabila terjadi
kejadian luar biasa karena penurunan kualitas
air.

4 Lingkungan
- Fisik Kondisi geografis dapat mempengaruhi
kualitas air

- Non Fisik Keadaan sosial ekonomi masyarakat dapat

34
mempengaruhi keberhasilan program.

Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi


keberhasilan program.

Perilaku masyarakat dalam menggunakan


air bersih dapat mempengaruhi
keberhasilan program

35
LAMPIRAN II

DATA DEMOGRAFI MEDANGASEM

Gambar 5.1 Peta Kabupaten Karawang 2011

Sumber: www.karawanginfo.com

36
Gambar 5.2.Peta Wilayah Kecamatan Kabupaten Karawang

Sumber: www.karawanginfo.com

37
Gambar 5.3.Peta Wilayah Kecamatan Medangasem

Kecamatan Medangasem
Meliputi Desa :
Medangasem, Kampung Sawah dan Ciptamarga

38
LAMPIRAN III

Data Monografi Kecamatan Medangasem

Tabel 1. Klasifikasi Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga di Setiap Desa di UPTD
Puskesmas Medangasem Tahun 2015

Nama Desa Jumlah Jiwa Jumlah KK


Medangasem 9.542 2.909
Cipta Marga 9.418 2.958
Kampung Sawah 13.303 3.820
Jumlah 32.263 9.694

Sumber: Data Monografi Kecamatan Medangasem 2015

Tabel 2 . Klasifikasi Tingkat Pendidikan Penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas


Medangasem Tahun 2013
No Tingkat Pendidikan Jumlah %
1 SD / MI 10946 35,54
2 SMP / MTs 4885 15,86
3 SMA/Aliyah/Sederajat 2954 9,59
4 D1/Sederajat 20 0,0064
5. D2/Sederajat - -
6. D3/Sederajat 81 0,26
7. S1/Sederajat 90 0,29
8. S2/Sederajat 2 0.0006
9. S3/Sederajat - -
9. Tidak Tamat SD 611 1,98
10. Tidak Tamat SMP/Sederajat 315 1,02
11. Tidak Sekolah 10894 35,37
Jumlah 30798 100

Sumber: Data Monografi Medangasem 2013

Tabel 3. Klasifikasi Jenis Pekerjaan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Medangasem Tahun
2013

39
No Mata Pencaharian Jumlah %
1 Petani 16650 54,06
2 Buruh Tani 12326 40,02
3 Karyawan swasta/pabrik 283 0,91
4 Pedagang 15 0,04
5 Pegawai Negri Sipil ( PNS) 27 0,08
6. Pensiunan 16 0,05
7. TNI 5 0,01
8. Dokter 3 0.0009
9. Bidan 11 0,03
10. Perawat 2 0.0006
11. Guru 73 0,23
12. Dosen 7 0,02
13. Lain-lain 1380 4,48
Jumlah 30798 100

Sumber: Data Monografi Kecamatan Medangasem 2013

40
Lampiran IV
SARANA AIR BERSIH

Beberapa pengertian yang perlu diketahui pada intervensi penyehatan air adalah seperti berikut:
a. Air Bersih
Air bersih adalah air sehat yang dipergunakan untuk kegiatan manusia dan harus
bebas dari kuman-kuman penyebab penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia yang dapat
mencemari air bersih tersebut. Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap mahluk hidup
dan kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwijosaputro,
1981).Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 41 6/Menkes/Per/IX/1990
tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air, air bersih adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak.
b. Air Minum
Menurut Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang SyaratSyarat dan
Pengawasan Kualitas Air bersih, Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi
syarat-syarat kesehatan dan langsung dapat diminum. Menurut Permendagri No. 23 tahun
2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada
Perusahaan Daerah Air Minum, Departemen dalam Negeri Republik Indonesia, Air
minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
c. Inspeksi sanitasi adalah suatu kegiatan untuk menilai keadaan suatu sarana dan
lingkungan penyediaan air bersih guna mengetahui berapa besar kemungkinan komponen
sarana dan lingkungan serta pengaruhnya terhadap kualitas kesehatan masyarakat.
Sumber air bersih dan aman
Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber air bersih dan
aman.Berikut ini adalah batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman.
1. Bebas dari kontaminasi kuman dan bibit penyakit
2. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun
3. Secara fisik jernih, tidak berasa dan tidak berbau
4. Secara bakteriologis tidak mengandung Escherechia coli

41
5. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestic/ rumah tangga
6. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen Kesehatan RI.

Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan-bahan kimia yang
berbahaya, dan sampah atau limbah industri.Air bersih dapat diperoleh dari sarana air berupa
sarana air bersih berupa: nonperpipaan seperti SGL (sumur gali), sumur pompa tangan (SPT),
sarana air bersih perpipaan ( seperti: kran umum, hidran umum, terminal air), penampungan mata
air (PAH),dll.9

Syarat Air yang Sehat


Walaupun masalah kualitas air di daerah pedesaan di Negara-negara sedang berkembang
sebagian besar adalah kontaminasi bakteri atau kontaminasi biologi lain, sejumlah angka
bermakna menunjukkan adanya maslah yang sangat serius karena terjadinya kontaminasi bahan
kimia terhadap sumber-sumber air. Penyediaan air bersih di pedesaan pada Negara yang sedang
berkembang pengetesan hanya dilakukan dengan inspeksi sanitasi, analisis bakteriologi, dan
pengecekan dengan beberapa parameter fisik kimia.Berikut ini adalah beberapa parameter dalam
surveilans penyediaaan air bersih untuk masyarakat kecil yang praktsi dan penting sebagai
petunjuk yang bermanfaat dalam menilai kualitas air.
1. Kekeruhan
Kekeruhan yang tinggi akan melindungi mikroorganisme dari pengaruh desinfeksi,
mendorong pertumbuhan bakteri dan menaikkan kebutuhan klor. Agar pada semua proses
disinfeksi memperoleh hasil yang efektif, maka kekeruhan air harus selalu rendah.
2. Warna
Warna dalam air minummungkin disebabkan karena adanya bahan organic berwarna
seperti bahan organic yang membusuk, logam (besi dan mangan); atau air buangan
industry yang berwarna kuat. Pengalaman menunjukkan bahawa konsumen akan mencari
sumber air yang lain yang mungkin tidak aman bilamana sumber air yang disediakan
tidak estetik karena warnanya. Oleh karena itu, sebaiknya air bersih tidak berwarna.
3. Rasa dan bau
Bau air kebanyakan disebabkan oleh adanya bahan organic dalam air. Beberapa bau busa
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas bakteri dan yang lain bisa disebabkan oleh

42
pengotoran industry. Inspeksi sanitasi harus selalu melakukan terhadap kemungkinan
masalah bau.Harus selalu ada usaha mencoba menghilangkan masalah bau.Persepsi
ganda yang sering diungkapkan terhadap unsur penyebab rasa dan unsure yang
bisamenyebabkan bai biasnya disebut rasa. Masalah pada air bersih merupakan proses
yang paling banyak dilontarkan oleh konsumen. Umumnya unsure yang spesisfik
dijumpai adalah bahan organic seperti kalsium, copper, besi dan seng. Perubahan rasa
secara normal dalam penyediaan air bersoh bisa memberikan suatu tanda adanya
perubahan kualitas sumber air baku atau adnya kekeliruan dalam proses pengolahan air.
Berikut inia dalah syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air.
a. Syarat fisik: air tersebut bening (tidak berwarna), tidak berasa, dan suhu berada di
bawah suhu di luarnya.
b. Syarat bekteriologis: air untuk minum harus bebas dari segala bekteri, terutama
nbakteri pathogen. Untuk mengetahuinya dengan memeriksa melalui sampel air,
jika dari hasil pemeriksaan 100cc air terdapat <4 bakteri E.Coli maka air tersebut
sudah memenuhi syarat kesehatan.
c. Syarat kimia: air minum harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah
tertentu. Kekurangan atau kelebihan salah satu kimia di dalam air akan
menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.

Cara Kerja Pengambilan Sampel Air

Botol yang akan digunakan untuk mengambil sampel harus bersih, dan telah dibilas
dengan air suling terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan cairan yang akan digunakan
untuk mengisi. Hal yang sama juga berlaku untuk alat-alat pengambilan sampel, seperti pipa,
pompa dll, harus bersih dan tidak mengandung sisa dari bekas sampel yang lama, khususnya
tumbuhnya jamur dan lumut harus dicegah. Demikian pula adanya kontaminasi dari logam atau
alat pengambilan sampel, yang dapat larut dalam sampel harus dicegah. Besi, kuningan,
perunggu dapat larut dalam air yang bersifat asam atau basa, sedangkan bahan plastik dan karet
dapat larut dalam air buangan industri yang mengandung pelarut organis atau minyak dan bensin.

Sampel dapat diambil secara terpisah, dengan mengunakan ember, botol plastik atau kaca
(terbuka dan diperberat, misalnya dengan cincin timah hitam, pada lehernya) yang diikat dengan

43
tali, kemudian dimasukkan ke dalam sungai, saluran, sumur dan sebagainya, sampai terisi penuh
dengan sampel. Untuk mengambil sampel pada kedalaman tertentu, disediakan botol tertutup
yang dapat membuka bila sampai pada kedalaman yang dikehendaki. Cara lain adalah dengan
menggunakan sejenis pompa yang mengisap, kemudian menekankan sampel melalui pipa masuk
ke botol sampel; demikian sampel dapat diambil pada kedalaman tertentu. Sampel dari kran air
dapat diambil dengan beker terbuka atau botol yang akan tertutup, tergantung dari rencana
analisa.

Pengambilan sampel secara berturut-turut juga dapat dilakukan dengan alat khusus
(automatic sampler) yang terdiri dari pipa pengisap (kedalaman titik pengambilan sampel
terbatas sekitar 5 meter dibawah alat tersebut), pompa, jam untuk mengendalikan frekuensi
pengambilan sampel, alat untuk membagi sampel ke botol-botol untuk sampel campuran, kotak
isotermis yang berisi botol-botol sampel campuran dengan pendinginan oleh es biasa atau es
kering, supaya pengawetan sampel dapat dilakukan paling lama 1 hari sebelum dibawa ke
laboratorium. Alat tersebut tidak mengisap debit sampel terus menerus karena sulit dari segi
teknis. Maka alat tersebut mengambil sampel dalam bagian labu yang ada dengan volume sampel
tertentu, misalnya sebanyak a ml sampel setiap b menit, lalu selama m jam akan diisikan m x 60
kali a ml sampel bagian ke dalam 1 botol, hingga terbentuk sampel campuran setiap m jam (isi
botol tersebut 1 sampai 2 ).

Sampel sebaiknya atau pada umumnya harus mengisi botol pengambilan hingga penuh
dan botol tersebut harus ditutup dengan baik untuk menghindari kontak udara. Salah satu cara
pengawetan sampel yang umum adalah suasana dingin; sampel diangkut dalam kotak isotermis
yang mengandung es biasa atau es kering (CO2) lalu disimpan dikulkas atau freezer kemudian
dikirim ke Labkesda di kota Kerawang.

Pengambilan sampel air kran


Pertama yang paling utama dan wajib adalah mencuci tangan menggunakan alkohol 70%
agar tidak ada kontaminasi selama pengambilan sampel air, penuh kehati-hatian dan juga harus
aseptis. Lalu alirkan air di kran selama 1-2 menit cukup membersihkan kran dan panas kan di
bibir kran hingga mengeluarkan uap air atau bila cukup panas lalu di tutup. Setelah itu, nyalakan
bunsen dan beri kapas dengan larutan spritus dan bakar kapas menggunakan pinset atau krustang.
Buka botol sampel dari kertas pelindung hingga menjadi setengah, tutup botol dan kertas

44
pelindung diambil sebagai satu kesatuan dan dipegang antara jari-jari tangan. Lalu panaskan
bibir botol sampel hingga cukup panas lalu isi botol sampel dengan air kran hingga air dan
panas kan lagi bibir botol sampel hingga cukup panas lalu secepatnya ditutup kembali.
Pengambilan harus dilakukan secara hati-hati dan aseptis.

Sampel secepatnya dikirim ke Labkesda di kota Kerawang. Jika waktu pengiriman lebih
dari 3 jam maka media khusus Holding Media harus dipergunakan. Temperatur ideal untuk
penyimpanan 4-10 oC. Pada waktu kotak dikirim kantong-kantong berisi campuran pendingin
harus diletakkan disekitar sampel.

Pengambilan sampel air sumur galian


Persiapkan box penyimpanan alat-alat sampel untuk melakukan pengambilan sampel air
sumur galian. Pertama yang paling utama dan wajib adalah mencuci tangan menggunakan
alkohol 70% agar tidak ada kontaminasi selama pengambilan sampel air, lalu untuk
melakukan pengambilan sampel harus dengan dua orang. Orang pertama mengambil air
sampel di sumur galian dan orang kedua memegang krustang dan kapas yang sudah terbakar
oleh larutan spiritus. Kedua, setelah melumuri tangan dengan alkohol Setelah itu, nyalakan
bunsen dan beri kapas dengan larutan spritus dan bakar kapas menggunakan pinset atau
krustang. Contoh air bisa diambil dengan botol timba atau botol gelas secara langsung. Botol-
botol ini dilengkapi dengan tali dan seluruhnya dibungkus dengan kertas, baru disterilkan.
Sebelum digunakan untuk pengambilan air, kertas pembungkus dibuka, diusahakan jangan
sampai menyantuh langsung bagian botol. Tali diurai sampai mulut botol masuk minimal 10
cm ke dalam air (bila tinggi air memungkinkan), Sisakan tali sepanjang 30 cm untuk
menyelupkan air ke dalam sumur dan jangan dipegang untuk menghindari kontaminasi. Lalu
bila sudah angkat botol sampel pelan-pelan dan jangan sampai terkena dinding sumur, air di
dalam botol sampel harus air agar oksigen di botol masih ada untuk bakteri bernapas dan
panas kan lagi bibir botol sampel hingga cukup panas lalu secepatnya ditutup kembali.
Pengambilan harus dilakukan secara hati-hati dan aseptis.

Sampel secepatnya dikirim ke Labkesda di kota Kerawang. Jika waktu pengiriman lebih
dari 3 jam maka media khusus Holding Media harus dipergunakan. Temperatur ideal untuk
penyimpanan 4-10 oC. Pada waktu kotak dikirim kantong-kantong berisi campuran pendingin
harus diletakkan disekitar sampel.

45
Lampiran V
Pemeriksaan Kualitas Bakteriologis Air Metode H2s

Pemeriksaan Kualitas Bakteriologis Air dengan menggunakan metode H2S. Tulisan ini
mengacu pada Pedoman Pemeriksaan Kualitas Bakteriologis Air Untuk Daerah Perdesaan
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan Pemukiman Tahun 1997.
Latar belakang pemeriksaan bakteriologis air dengan metode H2S antara lain bahwa
keberadaan bakteri coliform didalam air diasosiasikan dengan organisme penghasil hidrogen
sulfide/H2 S (Allen & Geldreich-1975). Berdasarkan kepastian adanya H2s dalam air tersebut
sekaligus merupakan indikator adanya bakteri coliform (Manya dkk, 1982).
Terdapat cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengetahui kepastian tersebut
(adanya coliform karena faktor H2S ini). Mengapa sederhana? Karena pengambilan dan
pemeriksaan sampel dapat langsung dilakukan dengan tabung reaksi/botol yg telah
berisi media yang sudah dipersiapkan. Botol dengan media ini selanjutnya dieramakan/inkubasi
pada suhu ruangan (26oc 37oc) selama 1 3 hari (mulai dari 18 jam). Untuk menilai hasil
pekerjaan ini digunakan indikator dengan adanya perubahan warna botol media yang menjadi
hitam.
Pemeriksaan kualitas bakteriologis air dengan menggunakan metode H2S ini mempunyai
beberapa keuntungan sekaligus kerugian. Beberapa keuntungan dapat kita sebutkan antara lain
sederhana, mudah, cepat, murah, peralatan dan media mudah diperoleh, serta tidak memerlukan
keahlian khusus, karena cukup dengan pelatihan sederhana petugas sudah mampu melakukan
pemeriksaan.
Selain beberapa keuntungan tersebut, juga terdapat kerugian, diantaranya metode ini
bersifat kualitatif, sehingga tidak terukur percise dalam bentuk satuan (range atau angka).
Berdasarkan uji coba, hasil yang didapat kurang sensitif dibanding dengan metode tabung ganda.
Walaupun persentasenya kecil, masih terdapat satu sampel yang sama didapat, namun berbeda
hasil dengan menggunakan ke-dua metode ini. Metode H2S ini mempunyai sensitivitas yang
baik (>80%), jika digunakan pada uji sampel air dengan kadar bakteri tinggi, namun kurang
sensitif jika frekuensi keberadaan bakteri dalam air rendah.

46
Peralatan dan media pemeriksaan bakteriologis kualitas air dengan metode H2S antara lain :
Kompor
Tabung reaksi dg tutup ulir / botol bertutup tahan panas
Sterilisator (autoclave, drying oven)
Lampu spiritus
Timbangan
Pipet (1 ml , 10 ml )
Gelas ukur, erlenmeyer
Rak tabung
Botol media
Lain-lain (Ph lakmus, spidol, label)
Sodium thiosulfate
Kertas saring
Pepton (bakteriological peptone)
Dipotasium hydrogen phospate
Ferric ammonium citrate
Teepol
Aquadest/aquabi dest

Prosedur pembuatan Media pemeriksaan


1.Pepton : 40,0 GR ; K2HPO4 : 3,0 GR ; FAC : 1,5 GR ; NA2S2SO4 : 1,0 GR ; dan
aquabidest 1.000 ml.
2. Tambahkan Teepol 2,0 ml
3. Dipanaskan sambil diaduk perlahan lahan sampai larutan homogen/merata, kemudian
diamkan sampai dingin.
4. Masukan kertas saring berlipat (8 x 8 cm) kedlm tabung/botol media, kemudian pipet
larutan media 1 ml untuk sampel 20 ml, & 2,5 ml untuk sampel 100 ml.
5.Tabung-tabung tersebut disteril pada suhu 121 oc selama 15 kemudian dikeringkan
(oven 60 oc selama 30).
6. Dinginkan, simpan media pada suhu 4 8 oc.

47
Prosedur pemeriksaan dan pembacaan hasil
Ambil 1 tabung media.
Masukan sampel air 20 cc atau sampai tanda batas kedalam tabung/botol media
(lewat mulut tabung diatas nyala api ,agar tetap steril).
Simpan di rak tabung pada suhu ruangan selama 1 3 hari.
Jika tahapan diatas sudah dilakukan, maka pembacaan hasil untuk memastikan
keberadaan bakteri coliform dalam air bersih pada sampel pemeriksaan dapat
dilakukan dengan dua cara, kualitatif dan semi kualitatif.

Dengan cara kualitatif, hasil negatif jika tidak terjadi perubahan warna, hasil positif (+),
jika terjadi perubahan warna pada media menjadi hitam / ke-hitaman. Sedangkan dengan cara
Semi kualitatif, dpat dijelaskan sebagai berikut :
Botol 100 ml :
Warna hitam dalam waktu 1 3 hari berarti mengandung 1 bakteri/100 ml.
Warna hitam pekat dalamwaktu banyak bakteri/100 ml.
Tabung 20 ml :
Warna hitam dalam waktu 1 3 hari berarti mengandung > 5 bakteri/100 ml.
Warna hitam pekat dalam waktu 50 bakteri/100 ml.

48
Lampiran VI
Jumlah Sarana Air Bersih Yang Diperiksa Diseluruh Kecamatan Jayakerta Periode
April 2015 sampai dengan Maret 2016

Tabel V.1. Jumlah SAB yang diperiksa dan Jumlah Pemakai SAB di Wilayah Kerja Puskesmas
Medangasem periode April 2015 sampai dengan Maret 2016

SARANA AIR BERSIH


NO DESA PDAM SPT SGL POMPA LISTRIK
YA MS JP YA MS JP YA MS JP YA MS JP
1
April 2015 32 16 7 158 65 280 673 207 686 342 101 609

2 Mei 2015 33 17 26 154 66 344 674 160 646 389 95 339

3 Juni 2015 38 22 54 222 105 215 746 247 869 458 247 608
4 Juli 2015 38 22 54 154 106 215 747 160 646 341 101 339

5
Agustus 2015 67 46 26 158 127 280 884 207 687 458 95 440

6
September 2015 3 3 17 100 58 268 177 74 392 143 57 306

7
Oktober 2015 18 18 66 245 153 699 322 261 303 163 52 446

8
November 2015 10 10 52 260 163 524 368 277 685 234 163 516

9
Desember 2015 14 11 54 165 121 586 130 80 450 136 106 489

10
Januari 2016 32 16 7 58 27 124 114 59 296 78 34 189

11
Februari 2016 6 6 30 12 7 43 82 59 248 57 49 169

12
Maret 2016 15 14 50 65 36 152 80 47 184 73 46 180

Jumlah 306 201 443 1751 1034 3730 4997 1838 6092 2872 1146 4630

49
Keterangan:
YA = Yang Ada
MS = Memenuhi Syarat
JP = Jumlah Pemakai
PDAM = Perusahan Daerah Air Minum
SPT = Sumur Pompa Tangan
SGL = Sumur Gali

50
Lampiran VII
Jumlah Sarana Air Bersih Yang Diperiksa Diseluruh Kecamatan Jayakerta Periode
April 2015 sampai dengan Maret 2016

Tabel V.1.Jumlah SAB yang diperiksa dan Jumlah Pemakai SAB di Wilayah Kerja Puskesmas
Medangasem periode April 2015 sampai dengan Maret 2016.

SARANA AIR BERSIH


NO DESA PDAM SPT SGL POMPA LISTRIK
YA MS JP YA MS JP YA MS JP YA MS JP
1 Medangasem 104 66 188 774 414 1228 1608 682 1983 1158 428 1861

2 Ciptamarga 93 49 141 434 233 976 1795 607 2138 773 353 1403

3 Kampung Sawah 86 77 137 540 377 1426 1557 534 1892 882 348 1471

Jumlah 283 192 466 1748 1024 3630 4960 1823 6013 2813 1129 4735

Keterangan:
YA = Yang Ada
MS = Memenuhi Syarat
JP = Jumlah Pemakai
PDAM = Perusahan Daerah Air Minum
SPT = Sumur Pompa Tangan
SGL = Sumur Gali

Jenis SAB Yang Memenuhi Jumlah


Diperiksa Syarat Pemakai
1 PDAM 306 201 443
2 SPT 1751 1034 3730
3 SGL 4997 1838 6092

4 Pompa Listrik 2872 1146 4630


Total 9926 4219 14895

51
LAMPIRAN VIII. Laporan Bulanan Pemeriksaan Penyehatan Lingkungan

April 2015

No Kelurahan/ Sarana Air Bersih


Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant
Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 8 4 3 78 23 112 270 97 286 140 40 244

2 Ciptamarga 14 4 2 50 12 53 177 57 175 92 41 189

3 Kampungsawah 10 8 2 30 30 115 226 53 225 110 20 176

Jumlah 32 16 7 158 65 280 673 207 686 342 101 609 - - - - - - - - -


Mei 2015
No Kelurahan/ Sarana Air Bersih
Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant
Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 9 4 3 78 23 119 270 97 286 160 44 169

2 Ciptamarga 14 5 13 48 13 80 178 26 206 102 30 109

3 Kampungsawah 10 8 10 28 30 145 266 37 154 127 21 61

Jumlah 33 17 26 154 66 344 674 160 646 389 95 339 - - - - - - - - -


Juni 2015
No Kelurahan/ Sarana Air Bersih
Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant
Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 14 6 25 120 48 78 174 100 256 205 108 298

2 Ciptamarga 14 7 19 48 26 35 354 67 396 103 48 277

3 Kampungsawah 10 9 10 54 31 102 218 80 217 150 91 133

Jumlah 38 22 54 222 105 215 746 247 869 458 247 608 - - - - - - - - -
Juli 2015
No Kelurahan/ Sarana Air Bersih
Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant
Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 14 6 25 74 49 78 175 88 207 170 41 139

2 Ciptamarga 14 7 19 50 26 35 354 21 264 74 30 125

3 Kampungsawah 10 9 10 30 31 102 218 51 175 97 30 75

Jumlah 38 22 54 154 106 215 747 160 646 341 101 339 - - - - - - - - -

52
Agustus 2015
No Kelurahan/ Sarana Air Bersih
Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant
Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 27 17 9 68 60 112 384 85 280 150 15 174

2 Ciptamarga 18 9 7 45 35 76 279 73 159 165 30 106

3 Kampungsawah 22 20 10 45 32 92 221 49 248 143 50 160

Jumlah 67 46 26 158 127 280 884 207 687 458 95 440 - - - - - - - - -


September 2015
No Kelurahan/ Sarana Air Bersih
Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant
Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 0 0 0 20 12 112 77 14 79 59 17 150

2 Ciptamarga 1 1 9 15 13 88 40 20 121 29 15 86

3 Kampungsawah 2 2 8 75 33 68 60 40 192 55 25 205

Jumlah 3 3 17 100 58 268 177 74 392 143 57 306 - - - - - - - - -


Oktober 2015
No Kelurahan/ Sarana Air Bersih
Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant
Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 9 7 35 120 70 233 98 70 86 69 14 150

2 Ciptamarga 5 5 11 43 23 159 152 143 150 39 14 107

3 Kampungsawah 4 4 20 82 60 307 72 48 67 55 24 209

Jumlah 18 18 66 245 153 699 322 261 303 163 52 466 - - - - - - - - -


November 2015
No Kelurahan/ Sarana Air Bersih
Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant
Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 7 7 26 120 70 200 98 70 208 130 89 256

2 Ciptamarga 2 2 20 50 28 150 125 107 283 79 70 152

3 Kampungsawah 1 1 6 90 65 174 145 100 194 25 4 108

Jumlah 10 10 52 260 163 524 368 277 685 234 163 516 - - - - - - - - -

53
Desember 2015
No Kelurahan/ Sarana Air Bersih
Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant
Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 7 6 34 65 40 179 40 10 100 36 16 188

2 Ciptamarga 4 2 10 40 35 200 50 35 175 40 38 109

3 Kampungsawah 3 3 10 60 46 207 40 35 175 60 52 192

Jumlah 14 11 54 165 121 586 130 80 450 136 106 489 - - - - - - - - -

Januari 2016
No Kelurahan/ Sarana Air Bersih
Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 3 3 8 21 11 42 36 23 124 31 11 72

2 Ciptamarga 2 2 7 19 9 43 30 16 71 21 12 56

3 Kampungsawah 3 3 11 18 7 39 48 19 101 26 11 61

Jumlah 32 16 7 58 27 124 114 59 296 78 34 189 - - - - - - - - -


Februari 2015
No Kelurahan/ Sarana Air Bersih
Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 1 1 4 6 4 24 31 23 77 34 29 89

2 Ciptamarga 2 2 7 7 2 12 34 23 82 12 11 46

3 Kampungsawah 4 4 23 6 3 19 17 13 89 11 9 34

Jumlah 6 6 30 12 7 43 82 59 248 57 49 169 - - - - - - - - -


Maret 2016
No Kelurahan/ Sarana Air Bersih
Desa PDAM SPT SGL Pompa Listrik PMA PAH Hysrant
Umum
DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP DP MS JP

1 Medangasem 5 5 16 24 16 51 32 19 73 33 21 82

2 Ciptamarga 3 3 17 19 11 45 22 19 56 17 14 41

3 Kampungsawah 7 6 17 22 9 56 26 9 55 23 11 57

Jumlah 15 14 50 65 36 152 80 47 184 73 46 180 - - - - - - - - -

54

Anda mungkin juga menyukai