I. Pendahuluan
II. Tujuan
Studi EHRA bertujuan untuk mengumpulkan data primer, untuk mengetahui :
1. Gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat yang beresiko terhadap
kesehatan lingkungan di tingkat Kabupaten/Kota sampai tingkat Desa dan Kelurahan.
2. Informasi dasar yang valid dalam penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan sampai
tingkat Desa/ Kelurahan.
3. Memberikan advokasi kepada para pengambil keputusan untuk penyediaan dan
peningkatan kualitas sanitasi yang layak dan aman.
4. Peningkatan edukasi masyarakat dalam pentingnya pemenuhan sanitasi layak dan aman.
III. Manfaat
Hasil studi digunakan sebagai salah satu bahan penyusunan dan pemutakhiran Sanitasi
Kabupaten/Kota dan Penetapan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK).
NO KETERANGAN MANUTAPEN
Jumlah %
SAB 40 100
1 AT 12 30.0
2 SGL terlindungi pribadi 0 0.0
3 SGL terlindungi tetangga 1 2.5
4 SGL pompa 0 0.0
5 ledeng pribadi 27 67.5
PENGOLAHAN SAMPAH 40 40
1 Bakar 28 70.0
2 TPS 7 17.5
3 Bakar & TPS 5 12.5
SPAL/DRAINASE 40 100
1 Halaman 29 72.5
2 Resapan 4 10.0
3 Sal terbuka Cubluk 2 5.0
4 Sal.tertutup selokan 4 10.0
5 sal terbuka selokan 1 2.5
JAMBAN
1 LA dan Tidak Disedot 40 100
PENGOLAHAN AIR 40 100
1 Masak 27 67.5
2 Kemasan 1 2.5
3 Isi Ulang 10 25.0
4 masak & Isi Ulang 2 5.0
PERILAKU CTPS 40 100.0
1 Mampu 40 100.0
2 Tdk. Mampu 0 0.0
PENYAKIT INFEKSI 40 100.0
1 Diare - 38 95.0
2 Diare + 2 5.0
NO KETERANGAN FATUFETO
Jumlah %
SAB 40 100
1 AT 11 27.5
2 SGL terlindungi pribadi 0 0.0
3 SGL terlindungi tetangga 0 0.0
4 SGL pompa 0 0.0
5 ledeng pribadi 29 72.5
PENGOLAHAN SAMPAH 40 100
1 Bakar 20 50.0
2 TPS 14 35.0
3 Bakar & TPS 6 15.0
SPAL.DRAINASE 40 100
1 Halaman 20 50.0
2 Resapan 12 30.0
3 Sal terbuka Cubluk 0 0.0
4 Sal.tertutup selokan 3 7.5
5 sal terbuka selokan 5 12.5
JAMBAN
1 LA dan Tidak Disedot 40 100
PENGOLAHAN AIR 40 100
1 Masak 26 65.0
2 Kemasan 2 5.0
3 Isi Ulang 7 17.5
4 masak & Isi Ulang 5 12.5
PERILAKU CTPS 40 100
1 Mampu 40 100.0
2 Tdk. Mampu 0 0.0
PENYAKIT INFEKSI 40 100
1 Diare - 39 97.5
2 Diare + 1 2.5
Responden Kelurahan Fatufeto 27.5% menggunakan Air Tangki sebagai sumber air
minum dan air bersih. Masih sekitar 50% responden mengaku melakukan pengolahan sampah
dengan membakar tanpa memilah bahan plastic darn bahan lainnya. Hal ini berdampak buruk
bagi lapisan ozon bumi.
50% responden tidak memiliki spal namun mengalirkan air limbah rumah tangga ke
halaman atau kepekarangan rumah dan dimanfaatkan untuk menyiram tanaman sekitar rumah
tanpa diolah terlebih dahulu.
100% responden memiliki jamban pribadi dengan jenis Leher Angsa namun tidak dilakukan
penyedotan.
65% responden melakukan pengolahan air sebelum diminum yakni dengan memasak
sampai mendidih.sedangkan 17,5% menggunakan air isi ulang. 100% responden mampu
mempraktekan CTPS dan 97.5% tidak mengalami diare sebagai dampak infeksi
3. Kelurahan Mantasi
Hasil pengambilan data studi EHRA Kelurahan Mantasi tergambar dalam table berikut:
NO KETERANGAN MANTASI
Jumlah %
SAB 40 100
1 AT 0 0
2 SGL terlindungi pribadi 0 0.0
3 SGL terlindungi tetangga 0 0.0
4 SGL pompa 0 0.0
5 ledeng pribadi 40 100
PENGOLAHAN SAMPAH 40 100
1 Bakar 20 50.0
2 TPS 14 35.0
3 Bakar & TPS 6 15.0
SPAL.DRAINASE 40 100
1 Halaman 20 50.0
2 Resapan 12 30.0
3 Sal terbuka Cubluk 0 0.0
4 Sal.tertutup selokan 3 7.5
5 sal terbuka selokan 5 12.5
JAMBAN
1 LA dan Tidak Disedot 40 100
PENGOLAHAN AIR 40 100
1 Masak 26 65.0
2 Kemasan 2 5.0
3 Isi Ulang 7 17.5
4 masak & Isi Ulang 5 12.5
PERILAKU CTPS 40 100
1 Mampu 40 100.0
2 Tdk. Mampu 0 0.0
PENYAKIT INFEKSI 40 100
1 Diare - 39 97.5
2 Diare + 1 2.5
Responden Kelurahan Mantasi 100% menggunakan Air Ledeng sebagai sumber air
minum dan air bersih. Masih sekitar 50% responden mengaku melakukan pengolahan sampah
dengan membakar tanpa memilah bahan plastic darn bahan lainnya. Hal ini berdampak buruk
bagi lapisan ozon bumi.
50% responden tidak memiliki spal namun mengalirkan air limbah rumah tangga ke
halaman atau kepekarangan rumah dan dimanfaatkan untuk menyiram tanaman sekitar rumah
tanpa diolah terlebih dahulu.
100% responden memiliki jamban pribadi dengan jenis Leher Angsa namun tidak dilakukan
penyedotan.
65% responden melakukan pengolahan air sebelum diminum yakni dengan memasak
sampai mendidih.sedangkan 17,5% menggunakan air isi ulang. 100% responden mampu
mempraktekan CTPS dan 97.5% tidak mengalami diare sebagai dampak infeksi
Saran untuk memperbaiki kondisi Sanitasi yang tergambar dari hasil Studi EHRA yang
dilakukan antara lain :
1. Sosilaisasi tentang pengolahan sampah yang baik dan benar serta manfaat pemilahan
yang dilakukan terhadap keadaan perubahan iklim.
2. Sosialisasi tentang pengolahan air minum yang baik
3. Sosilasasi CTPS
Yustina Seo
Lilyan Pello